Anda di halaman 1dari 3

1.

TUJUAN

A. Pregnancy Latex Test

Test serologi untuk determinasi kualitatif adanya HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) dalam sampel
urine sebagai deteksi awal kehamilan secara aglutinasi latex.

2. METODE

A. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan Pregnancy Latex Test adalah Slide Aglutination Test

3. PRINSIP

A. Prinsip Pregnancy Latex Test

Test HCG Latex adalah uji aglutinasi slide yang dikembangkan untuk mendeteksi secara langsung HCG
dalam urine pasien. Test ini dilakukan dengan menguji suspensi partikel latex yang terikat pada anti-HCG
monoklonal terhadap sampel yang diuji. Keberadaan HCG dalam sampel ditunjukkan dengan adanya
aglutinasi.

4. DASAR TEORI

Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon khas kehamilan (ditemukan dalam darah dan
urine perempuan hamil). Hormon yang dibentuk oleh sinsiotrofoblast (lapisan bagian luar janin yang
terbentuk pada awal pembentukan janin atau plasenta) ini berfungsi mempertahankan korpus luteum
yang membuat ekstrogen dan progesterone sampai plasenta terbentuk seutuhnya. Molekul HCG
bersifat dimerik, terdiri dari satu sub unit alfa dan satu sub unit beta, yang khas untuk HCG dan
menentukan individualitas antigenik. (C, Gnoth, 2014). Deteksi kehamilan dengan mengukur beta-HCG
urin diantaranya adalah dengan metode aglutinasi (direct atau indirect) dan metode strip. Keduanya
berdasarkan reaksi pembentukan kompleks antigen-antibody (immunoassay). Metode aglutinasi dapat
mendeteksi adanya beta-HCG di urin minimal 200 mIU/ml sedangkan metode strip lebih sensitif yaitu
minimal 20-25 mIU/ml. Metode strip ini yang lazim dilakukan karena selain lebih sensitif juga lebih
praktis.( Jesse Olszynko-Gryn. 2013) Penggunaan strip hCG urin tes merupakan suatu metode
imunoassay untuk memastikan secara kualitatif adanya human chorionic gonadotropin (hCG) didalam
urin sebagai deteksi dini adanya kehamilan. Human chorionic gonadotropin merupakan sebuah hormon
glikopeptida yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan. Adanya hCG dan peningkatan
konsentrasinya secara cepat didalam urin ibu membuatnya sebagai penanda untuk memastikan
kehamilan. .( Jesse Olszynko-Gryn. 2013) Reaksi pembentukan kompleks antigen antibodi antara HCG
sebagai antigen dan anti HCG sebagai antibody bersifat spesifik. Antibodi akan mengenali antigen pada
lokasi tertentu yang disebut epitop. Antibodi poliklonal adalah antibodi yang mengenali suatu antigen
melalui ikatandengan epitop yang bervariasi karena berasal dari sel B yang berbedabeda. Sedangkan
antibodi monoklonal lebih spesifik mengenali antigen pada satu epitop tertentu karena berasal dari satu
sel B yang dibiakan. (C, Gnoth, 2014)
5. ALAT DAN BAHAN

A. Alat :

1. Pot urine

2. Timer

3. Slide

4. Rotator

5. Pengaduk disposible

6. Mikropipet

7. Yellow tip

B. Bahan :

1. Kit Test Strip Pregnancy Test Disimpan pada suhu 2 - 30OC, tidak direkomendasikan disimpan pada
freeze.

2. HCG Latex Reagen Kit

3. kontrol serum positif dan negatif Disimpan pada suhu 2 - 8OC, tidak direkomendasikan disimpan pada
freeze dan suhu ruang.

C. Sampel :

1. Urine

Sebaiknya urine pagi hari karena biasanya konsentrasi HCG tertinggi pada urine pagi. Tempat
penampungan urine dalam wadah/pot urine kering dan bersih. Bila urine keruh, dapat dicentrifugasi
sebelum dilakukan test. Bila tidak segera diperiksa maka urine dapat disimpan pada suhu 2 – 8OC
sampai 48 jam.

6. Cara Kerja Pregnancy Latex Test

1. Alat, Bahan dan sampel diletakkan pada suhu ruang sebelum digunakan

2. Reagen dalam vial dihomogenkan

3. Letakkan 2 tetes (100 mikron) urine pada lingkaran slide. Letakkan pula kontrol positif dan negatif
masing – masing 1 tetes pada lingkaran slide

4. Reagen latex ditambahkan 1 tetes pada masing – masing lingkaran slide tersebut

5. Campuran tersebut dihomogenkan


6. Campuran digoyang – goyangkan dalam waktu 2 menit

7. Lakukan pengamatan adanya aglutinasi

7. INTERPRETASI HASIL

A. Pregnancy Latex Test

- Negative Tidak terjadi aglutinasi

+ Positive Terjadi aglutinasi

Anda mungkin juga menyukai