Anda di halaman 1dari 17

BLOK GASTROINTESTINAL

Enterobacteriaceae

Kuman patogen dari keluarga Enterobacteriaceae dapat diisolasi dari faeces, pus,
darah dan urine.Kuman ini menghasilkan oksidase negatif dan selalu meragi
glukosa.Semua kuman dari family ini termasuk dalam kuman batang gram negatif.
Namun untuk mengidentifikasi spesiesnya perlu dilakukan langkah langkah diferensiasi,
yaitu penanaman pada media Mc Conkey, TSI serta melakukan uji uji biokimia

Disediakan :
o Macam-macam reaksi kuman pada TSI.
o TSI steril.
o Reaksi positif dan negatif dari Indol, Merah Metil, Voges Proskauer, Citrat,
Motilitas, Urea.
o Medium Mac Conkey dengan kuman :
E. Coli.
Proteus vulgaris.

Kunci penting untuk identifikasi

H2S (+) Motility ( negatif ) VP (+)

Salmonella sp Shigella sp Klebsiella sp

Proteus vulguris Klebsiella sp Enterobacter sp.

Medium Mac Conkey


Medium ini mengandung Crystal violet yang menghambat pertumbuhan kuman gram
positif, sehingga memudahkan isolasi kuman gram negatif.Medium ini mengandung
laktosa dan indikator pH methil red. Kuman yang memfermentasi laktosa akan
menghasilkan asam sehingga koloni kuman akan berwarna merah (medium sekitarnya
juga akan berwarna : merah. ). Kuman yang tidak memfermentasi laktosa, tidak
menghasilkan asam dan koloni kuman tidak berwarna, Medium ini termasuk medium
differensial  dapat membedakan kanan kiri

2.1. Gambaran koloni yang menfermentasi laktosa - merah (kiri) dan yang tidak
memfermentasi laktosa – putih (kanan)

Medium TSI (Triple Sugar Iron)


Mengandung 3 macam gula : laktosa 1%, sukrosa 1% dan glukosa 0,1 %.
Kemungkinan :
1. Slant merah (Alkali) dan Butt kuning (Asam)
Berarti : hanya terjadi ferrnentasi glukosa saja
2. Slant kuning (Asam) dan Butt Kuning (Asam ).
Berarti laktosa dan sukrosa ( keduanya ) terjadi fermentasi atau bisa terjadi
hanya fermentasi laktosa atau bisa terjadi hanya fermentasi sukrosa. Hal ini
karena konsentrasi laktosa dan sukrosa adalah sebesar (1%).
3. Slant merah (Alkali) dan Butt merah (Alkali) atau Butt merah orange.
Tidak ada fermentasi karbohidrat.
4. Medium pecah berarti ada gas
5. Ada warna hitam berarti ada H2S.
o TSI Mempunyai 2 bagian
A. "Slant"
B. "Butt"

Cara tanam pada medium TSI :


 Ambil l koloni yang sudah dipastikan kuman coccobacil / batang gram negatif,
dengan menggunakan needle.
 Tusukkan needle pada dasar media sampai hampir menyentuh tabung. Buat
streak pada permukaaan slant dari bawah ke atas.

Gambar cara tanam kuman pada TSI

2.2. Prosedur penanaman kuman pada medium TSI


2.3. Medium Triple Sugar Iron dan macam macam interprestasinya

A alkali asam gas negatif H2S negatif


B asam asam gas negatif H2S negatif
C alkali asam gas negatif H2S positif
D alkali asam gas positif H2S positif
E alkali alkali gas negatif H2S negatif
UJI INDOL
Media : mengandung Triptophan  asam amino
(beberapa jasad renik dapat membentuk indol dari asam amino ini)

Reaksi indol :
Tryptophan  Indol + Pyruvic acid + Amonia
Indole + p - dimethyl amino benzaldehide  cincin berwarna merah

Cara kerja :
Dengan sengkelit steril ambillah sedikit biakan kuman pada TSI dan tanamlah pada
medium cair yang tidak mengandung hidrat arang, tetapi kaya akan triptofan.
Eramkanlah pada suhu 37C selama 24 jam.3-5 tetes reagensia Kovac ditambahkan
pada tabung yang mengandung biakan kuman yang berumur 24 jam.Kocoklah tabung
tersebut lalu diamkan beberapa saat.Reaksi yang positif untuk indol ditandai oleh
terbentuknya cincin merah pada permukaan biakkan.

Medium semisolid
Kiri : negatif / masih steril
2.4. Uji indol

UJI MERAH METIL


Merupakan petunjuk dari kesanggupan jasad renik untuk membuat asam .

Cara kerja :
Dengan sengkelit steril ambillah sedikit biakan kuman pada TSI kemudian tanamlah
dalam 5 ml medium glukosa fosfat.Eramkan pada suhu 37°C selama 5 hari.Kedalam
biakkan yang berumur 5 hari ini diteteskan 5 tetes larutan merah metil.Reaksi yang
positif menunjukkan adanya asam ditandai oleh terbentuknya warna merah yang
nyata.Warna kuning menunjukan reaksi yang negatif.

Kiri negatif, kanan positif


2.5. Uji Merah Metil

UJI VOGES - PROSKAUER


Beberapa jasad renik dapat memebentuk Asetil-metil-karbinol dalam media glukosa
fosfat.

Cara kerja :
Dengan sengkelit steril diambil sedikit biakan kuman pada TSI kemudian tanamlah
dalam 5 ml medium glukosa fosfat. Eramkan pada suhu 37°C selama 48 jam kemudian
biakan ditambah 0,6 ml larutan alfa naftol 5% dan 0,2 ml KOH 40 %. Kocoklah tabung
dan diamkan. Reaksi positif ditandai terbentuknya warna merah-coklat dalam waktu 15
menit

cair
2.6. Uji Voges Proskauer
UJI UREA
Bila kuman mempunyai enzym urease maka urea akan diubah menjadi CO2, air dan
Amonia. Medium urea agar/ urea broth mengandung phenol red (pH Indikator).
Amonia membuat suasana medium menjadi alkali sehingga medium menjadi
berwarna merah.

semisolid
2.7. Uji Urease

UJI CITRAT
Menggunakan media padat yang mengandung :
- Garam-garam amonium
- Natrium citrat
- Brom-thimol biru
- Agar

Citrat dalam medium ini digunakan sebagai sumber energi. Medium mengandung
indikator pH Bromthymol Blue dimana pada suasana alkali akan berwarna biru. Citrat ini
diubah menjadi Pyruvic acid dan CO2. CO2akan diubah menjadi Na2CO3 yang
menyebabkan suasana alkalis dan medium menjadi berwarna biru.

Cara kerja
Tanamlah kuman yang berasal dari biakan TSI pada agar miring Simon's Citrat.
Eramkan (37C) selama 24 jam dan periksalah ada / tidaknya pertumbuhan dan
terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi warna biru tua, yang
menunjukkan hasil positif.
Medium simonsitrat - slank
2.8. Uji Citrat

UJI PERGERAKAN KUMAN MOTILITAS


Ambillah biakan kuman pada TSI dengan jarum penanam steril kemudian tusukkan
tegak lurus kedalam medium uji motilitas.
Apabila kuman enterik yang diperiksa tersebut dapat aktif bergerak (motil), maka
setelah 24 jam pengeraman pada suhu 37C akan terlihat adanya penyebaran
pertumbuhan kuman ke sekitar tempat tusukan, yang berarti uji pergerakan kuman
positif. Sebaliknya, apabila pertumbuhan kuman yang terjadi hanya terbatas pada
tempat tusukan, maka uji motilitas adalah negatif.

Medium semisolid

2.9. Uji Motilitas


Vibrionaceae

Famili Vibrionaceae dibagi dalam beberapa golongan / group berdasarkan antigen O


kuman. Kuman Vibrio cholerae yang ganas (patogen) dapat mengaglutinasi antiserum
Vibrio cholerae polivalen group O1 .
Kuman vibrio yang termasuk ganas dan mengakibatkan wabah adalah Vibrio cholerae
biotipe cholerae dan Vibrio cholerae biotipe eltor. Sedangkan Vibrio parahaemolyticus
yang dahulu dianggap tidak ganas ternyata sekarang dapat juga menyebabkan "
Cholerae like disease". Maka pada kasus-kasus diare perlu dilakukan pemeriksaan
bakteriologik untuk memastikan diagnosis, supaya dapat dilakukan usaha-usaha untuk
mencegah suatu wabah cholera.

Vibrio cholerae
Disediakan :
- Biakan Vibrio cholerae pada lempeng agar nutrien.
- Lempeng agar Thiosulphate Citrat Bile Sukrosa (TCBS)

Dikerjakan :
- Pewarnaan Gram dari biakan kuman Vibrio cholerae pada lempeng agar nutrien. 
gram – (Merah)

Demonstrasi :
- Biakan Vibrio cholerae pada lempeng agar TCBS.
- Uji-uji biokimia Vibrio cholerae.
a. Melihat demonstrasi dan melihat hasil yang telah dikerjakan.
b. Pada medium TCBS, kuman ini menunjukkan koloni berwarna kuning. Hal
ini disebabkan kuman memecah sukrosa dalam medium menjadi bahan-
bahan yang mempunyai pH rendah. pH yang rendah akan menyebabkan
indikator dalam medium menjadi berwarna kuning.
c. Uji-uji biokimia
Indol +

MR ( methyl Red) +

VP (Voges- Proskauer ) -/+

Sitrat -/+

Motilitas +

Urease -

Perbedaan biotipe cholerae dan biotipe Eltor.


Biotipe cholera Biotipe Eltor
Uji hemolysis Negatif Positif
Uji aglutinasi sdm ayam Negatif Positif
Voges-Proskauer Negatif Positif

Vibrio parahaemolyticus
Disediakan :
- Biakan Vibrio parahaemolyticus pada lempeng agar nutrien
- Medium cair APW yang ditambahkan dengan 3% NaCI
- Lempeng agar TCBS

Dikerjakan :
- Pewarnaan Gram biakan Vibrio parahaemolyticus pada agar miring nutrien.
- Melihat demonstrasi.

Demonstrasi :
- Biakan Vibrio parahaemolyticus pada lempeng agar TCBS
- Uji biokimia Vibrio parahaemolyticus :
Indol +

MR ( methyl Red) +

VP (Voges- Proskauer ) -

Sitrat +

Motilitas +

Urease -

2.10.Vibrio cholera pada medium Thiosulfat Citrat Bile Sucrose (TCBS)


2.11.Vibrio parahaemolyticus pada medium Thiosulfat Citrat Bile Sucrose (TCBS)
Pseudomonas

Dari Genus Pseudomonas yang sering dijumpai pada penderita dan menyebabkan
infeksi nosokomial adalah Pseudomonas aeruginosa. Kebanyakan strain dari
Pseudomonas aeruginosa membentuk dan mengeluarkan pigmen pyocyanin dan
fluorescein yang berwarna biru kehijauan. Spesies lain yang sering dijumpai pada
penderita adalah Pseudomonas aeruginosa maltophilia.

Disediakan :
- Biakan Pseudomonas aeruginosa pada lempeng agar nutrien
- Air suling steril

Dikerjakan :
- Lakukan pewarnaan Grain sediaan kuman Pseudomonas aeruginosa.

Demonstrasi:
o Biakan Pseudomonas aeruginosa pada lempeng agar nutrien dan Mac
Conkey, perhatikan ada / tidaknya pembentukan pigmen.
o Biakan Pseudomonas aeruginosa pada TSI, perhatikan ada / tidaknya
pembentukan pigmen
o Uji kepekaan antibiotika cara difusi.

Uji biokimia Pseudomonas aeruginosa

TSI : Alkali , Gas (-), H2S (-)


Alkali
Indol 

MR ( methyl Red) -

VP (Voges- Proskauer ) -

Sitrat +

Motilitas +

Urease -

2.12. Koloni Pseudomonas pada medium Nutrient Agar.


Tampak pigmen yang dihasilkan bakteri.

Anda mungkin juga menyukai