Anda di halaman 1dari 18

CONTOH-CONTOH JENIS OBAT YANG DIBERIKAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI

1. MENDERITA HIPERTIROID
 Methimazole
 Propylthiouracil
 Carbimazole
 Levothyroxine
 Antiaritma
2. MENDERITA HIPOTIROID
 Euthyrox
 Levothyroxine
 Thyrax
 Mixed-L

3. MENDERITA HIPERPARATIROID
 Calcimimetics
 biosphonate


4. MENDERITA HIPOPARATIROIID
 Kolkatroil F Calcitriol

JELASKAN MASING-MASING OBAT TERSEBUT TERKAIT

1. HIPERTIROID

METHIMAZOLE
A. PENGERTIAN
Methimazole atau thimazole adalah obat golongan aantitiroid yang digunakan untuk mengurangi produksi hormon tiroid pada penderita
hipertiroidisme atau kelebihan hormone tiroid dalam darah. Hormone tiroid sendiri memiliki banyak peran terhadap proses
metabolismne tubuh
B. KONTRAINDIKASI
Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis seperti:
 Hipotensi
 Gangguan jantung dan pembuluh darah
 Riwayat tukak lambung maupun usus
 Asam bronkial
 Gangguan hati dan ginjal berat
 Kehamilan dan menyusui
C. DOSIS PEMBERIAN

Methimazole digunakan untuk mengobatI hipertiroidisme rincian dosis methimazole untuk mengobati seberapa parah hipertiroidisme
adalah sebagai berikut:

 Dewasa:
Dosis ringan: 15 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis sedang: 30-40 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis parah: 60 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 5-30 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.

 Anak-anak:
Dosis awal: 0,5-0,7 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 0,2 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis maksimal: 30 mg/hari.

D. CARA PEMBERIAN OBAT

 Sebelum memberikan obat, baca keterangan yang ada pada kemasan. Bila perlu, diskusikan manfaat serta risiko penggunaan
obat dengan dokter.
 Methimazole tersedia dalam bentuk tablet. Gunakan air putih untuk membantu menelan obat.
 Konsumsi methimazole secara rutin. Hindari menambah, mengurangi, atau menghentikan konsumsi obat tanpa sepengetahuan
dokter. Jika kondisi tidak kunjung membaik, muncul reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

PROPYLTHIOURACIL

A. PENGERTIAN
Propylthiouracil adalah obat untuk mengatasi hipertiroidisme, yaitu kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon
tiroid. Obat ini umumnya digunakan jika metode pengobatan lain untuk hipertiroidisme tidak berhasil atau tidak dapat dilakukan.
Propylthiouracil hanya diberikan dan digunakan sesuai resep dokter. Penggunaan obat ini harus disertai pemantauan dari dokter, untuk
mewaspadai gejala yang terkait gangguan fungsi hati, seperti penyakit kuning.
B. KONTRA INDIKASI
 Propylthiouracil dapat menyebabkan kerusakan dan kegagalan fungsi hati Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus dalam
pengawasan dokter.
 Waspada gejala kerusakan hati, seperti penyakit kuning, terutama selama 6 bulan pertama sejak menggunakan obat.
 Diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan propylthiouracil, terutama bila memiliki alergi terhadap makanan, obat, maupun
bahan lain di dalam obat ini.
 Sebelum mengonsumsi propylthiouracil, beri tahu dokter jika pernah menderita agranulositosis, sel keping darah (trombosit) rendah,
dan penyakit liver
 Propylthiouracil hanya boleh digunakan pada usia kehamilan 3 bulan pertama, dan tidak boleh lewat dari itu.

C. DOSIS PEMBERIAN

Dosis propylthiouracil berbeda-beda, tergantung kondisi dan usia pasien. Berikut penjelasannya:
Dewasa

 Dosis awal 150-450 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Pada kasus yang parah, dosis dapat ditingkatkan menjadi 600-1200
mg per hari.
 Dosis lanjutan bila kadar hormon tiroid sudah kembali normal adalah 50-150 mg per hari, selama 1-2 tahun.

Anak-anak

 Bayi baru lahir: 2,5-5 mg/kgBB, 2 kali sehari


 Bayi usia 1-12 bulan: 2,5 mg/kgBB, 3 kali sehari
 Anak usia 1-5 tahun: 25 mg, 3 kali sehari
 Anak usia 5 -12 tahun: 50 mg, 3 kali sehari
 Anak usia 12-18 tahun: 100 mg, 3 kali sehari

D.CARA PEMAKAIAN

Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca petunjuk pada kemasan obat dalam mengonsumsi propylthiouracil.
Propylthiouracil bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, atau sebagaimana yang disarankan oleh dokter.
Dosis propylthiouracil diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap obat. Jangan melebihi dosis yang disarankan oleh
dokter, karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
Konsumsilah propylthiouracil di jam yang sama setiap harinya agar pengobatan efektif. Bila lupa mengonsumsi obat ini, disarankan untuk segera
melakukannya begitu ingat, apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis.
CARBIMAZOLE

A. PENGERTIAN
Carbimazole adalah obat golongan antitiroid yang digunakan untuk mengatasi kondisi hipertiroidisme. Obat ini hanya
boleh dibeli dengan resep dokter dan digunakan sesuai anjuran dokter.
Hipertiroidisme dapat menyebabkan peningkatan metabolisme. Akibatnya, akan muncul sejumlah gejala, seperti berat badan
turun, diare, dan keringat berlebih. Carbimazole bekerja dengan cara menurunkan produksi hormon tiroid oleh kelenjar
tiroid.

B. KONTRA INDIKASI

 Anda alergi terhadap carbimazole atau bahan-bahan lainnya dalam carbimazole


 Anda sedang menyusui
 Anda mengidap gangguan darah akut
 Anda mengidap penyakit hati akut
C. DOSIS PEMBERIAN
Dosis carbimazole tergantung pada usia pasien. Berikut adalah penjelasannya:

 Dewasa: dosis awal 15–60 mg per hari, dikonsumsi 2–3 kali. Dosis akan dikurangi secara bertahap setelah fungsi kelenjar tiroid kembali
normal. Dosis perawatan adalah 5–15 mg per hari.
 Anak usia 3–17 tahun: dosis awal 15 mg per hari dan akan disesuaikan dengan respons anak terhadap obat.

D. CARA PEMAKAIAN

Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat sebelum mulai menggunakan carbimazole. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter.
Telan tablet carbimazole bersama dengan segelas air putih. Carbimazole dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Usahakan untuk mengonsumsi carbimazole pada waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan efektif.
Jika lupa mengonsumsi cabimazole, segera konsumsi begitu teringat. Pasien boleh menggandakan dosis carbimazole dalam sekali minum.

LEVOTHYROXINE
A. PENGERTIAN
Levothyroxine adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme, yaitu kondisi ketika kelenjar tiroid hanya
mampu menghasilkan sedikit hormon tiroid. Rendahnya hormon tiroid dapat menyebabkan terganggunya proses
metabolisme tubuh, kerja jantung dan otot, serta kesehatan tulang. Pada anak-anak, hormon tiroid sangat penting
untuk pertumbuhan fisik dan otak. Levothyroxine juga dapat digunakan untuk mengatasi beberapa jenis penyakit
gondok dan kanker tiroid.
Levothyroxine merupakan golongan obat terapi pengganti hormon. Obat ini bekerja dengan cara menyediakan hormon
tiroid ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi secara normal.
B. KONTRAINDIKASI
 Hindari levothyroxine jika sedang menderita hipertiroidisme
 Hati-hati mengonsumsi levothyroxine jika sedang atau pernah menderita gangguan pada kelenjar adrenal dan pituitari atau
hipofisis.
 Beri tahu dokter jika sedang atau pernah menderita gangguan jantung, gangguan fungsi ginjal dan hati, osteoporosis,
hipertensi, dan diabetes.
 Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi levothyroxine sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
 Levothyroxine sebaiknya digunakan secara hati-hati pada lansia (di atas 50 tahun), karena dapat meningkatkan risiko efek
samping.
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

C. DOSIS PEMBERIAN

Dosis obat levothyroxine yang diperlukan itu berbeda-beda tergantung pada kondisi penyakit yang ditanganinya. Berikut ini adalah
rincian dosisnya:
Bentuk obat: tablet

 Kondisi Hipotiroidisme
Dewasa: Dosis awal 50-100 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan dengan interval 3-4 minggu, hingga kadar hormon
tiroid normal. Dosis perawatan: 100-200 mcg, 1 kali sehari.
Bayi dan anak-anak:
Bayi baru lahir (neonatus): Dosis awal adalah 10-15 mcg/kgBB per hari. Dosis dapat ditingkatkan tiap 4-6 minggu.
Bayi baru lahir dengan kadar hormon tiroid <5 mcg/dl: Dosis awal adalah 50 mcg/kgBB per hari.
Anak (0-3 bulan): 10-15 mcg/kgBB per hari.
Anak (3-6 bulan): 8-10 mcg/kgBB per hari.
Anak (6-12 bulan): 6-8 mcg/kgBB per hari.
Anak (1-5 tahun): 5-6 mcg/kgBB per hari.
Anak (6-12 tahun): 4-5 mcg/kgBB per hari.
Anak (>12 tahun): 2-3mcg/kgBB per hari.
Anak yang telah memasuki masa pubertas: Dosis awal: 1,7 mcg/kgBB per hari atau gunakan dosis dewasa.
Lansia (>50 tahun): Dosis awal: 25-50 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 12,5-25 mcg, dengan jeda 6-8 minggu.
 Penekan TSH (thyroid stimulating hormone)
Dewasa: 2 mcg/kgBB per hari atau lebih, diberikan sekali sehari untuk menekan TSH padA kanker tiroid atau penyakit
gondok.

Bentuk obat: infus

 Koma mikedema
Dewasa: Dosis awal: 200-500 mcg. Dosis dapat ditingkatkan 100-300 mcg pada hari kedua jika diperlukan. Penurunan dosis
dilakukan ketika kadar hormon tiroid telah mencapai batas normal.
Lansia: Dosisnya lebih rendah daripada dosis dewasa.

D.CARA PEMBERIAN OBAT

Ikutilah anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat.
Levothyroxine tersedia dalam bentuk tablet dan cairan infus. Tablet levothyroxine sebaiknya dikonsumsi 30-60 menit sebelum
sarapan. Gunakan segelas air putih untuk membantu menelannya.
Bagi anak-anak yang sulit menelan tablet levothyroxine, tablet dapat dihancurkan dan dicampur dengan 1-2 sendok teh air putih.
Jangan mencampur tablet levothyroxine dengan makanan atau susu formula.
Konsumsilah levothyroxine sesuai dosis yang ditentukan dokter dan pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan
dosis berikutnya. Dosis biasanya disesuaikan dengan kondisi medis dan respons tubuh penderita.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi levothyroxine, disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal
konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Levothyroxine dalam bentuk infus harus diberikan oleh petugas medis atau dokter. Dokter juga akan memantau pernapasan,
tekanan darah, dan fungsi ginjal pasien selama levothyroxine diberikan.
Selama mengonsumsi levothyroxine, dokter akan melakukan tes darah secara rutin untuk memeriksa kadar hormon tiroid dalam
darah. Tes darah mungkin dilakukan setiap 1 bulan dan jika kadar hormon mulai stabil, tes darah dilakukan tiap 4-6 bulan sekali.
Levothyroxine tidak dapat menyembuhkan hipotiroidisme, melainkan hanya mampu mengendalikannya. Jangan menambah dosis
atau menghentikan konsumsi obat tanpa seizin dokter, meskipun Anda sudah merasa sehat. Penderita hipotiroidisme mungkin harus
mengonsumsi obat hipotiroidisme lain sepanjang hidupnya.
Simpanlah levothyroxine pada suhu ruangan dan di dalam wadah tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari, serta jauhkan
dari jangkauan anak-anak.
ANTIARITMA
A. PENGERTIAN
Antiaritmia. adalah kelompok obat yang digunakan untuk menangani kondisi aritmia. Aritmia merupakan kondisi
yang mengacu ketika denyut jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini terjadi
akibat adanya gangguan pada impuls listrik yang mengatur detak jantung. Gejala-gejala yang dialami penderita
aritmia berupa jantung berdebar, lemas, pusing, sesak napas, berkeringat, dan nyeri dada

B. KONTRAINDIKASI

 Wanita hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan disarankan untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu
mengenai manfaat dan risiko menggunakan obat antiaritmia.
 Waspadai munculnya keluhan pusing setelah menggunakan obat ini. Pasien bisa bergerak secara perlahan-lahan beberapa
saat usai menggunakan obat antiaritmia untuk mengurangi rasa pusing.
 Hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama mengonsumsi obat ini.
 Batasi konsumsi makanan yang mengandung garam dan cukupi asupan cairan, agar tidak menimbulkan penumpukkan
cairan di salah satu bagian tubuh.
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lainnya, termasuk herba atau suplemen yang dapat menyebabkan
interaksi obat tidak diinginkan.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

C, DOSIS PEMBERIAN

Berikut ini dosis antiaritmia yang berguna untuk menangani aritmia, berdasarkan jenis-jenis obatnya. Sebagai informasi, penggunaan
masing-masing jenis obat ini dilarang bagi kelompok usia yang tidak disebutkan di dalam kolom dosis.
Untuk mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai efek samping, peringatan, atau interaksi dari masing-masing obat
antiaritmia,

Lidocaine
Merek dagang Lidocaine: Bioron, Extracaine, Lidocaine Compositum, Lidocaine HCL, Lidocaine HCL (NAT) G, Lidodex, Lidox 2%,
Pehacain, Vitamin B Complex (IKA), Xylocaine.

 Suntik
Dewasa: 1-1,5 mg/kgBB.
Dosis maksimal: 3 mg/kgBB. Dalam keadaan darurat, dapat diberikan 300 mg disuntikkan ke otot bahu. Penyuntikkan bisa
diberikan kembali setelah 60-90 menit dari penyuntikkan pertama, jika dibutuhkan.

Propafenone
Merek dagang Propafenone: Rytmonorm

 Tablet
Dewasa: dosis awal diberikan sebanyak 150 mg, tiga kali sehari.
Dosis bisa ditingkatkan setiap 3-4 hari sekali, dengan dosis maksimal hingga 300 mg, tiga kali sehari.
Lansia: diskusikan dengan dokter.

Propranolol
Merek dagang Propranolol: Farmadral 10, Libok 10, Propranolol

 Tablet
Dewasa: 30-160 mg per hari, dibagi ke dalam beberapa kali pemberian.
Anak-anak: 0,25-0,5 mg/kgBB, 3-4 kali sehari

D.CARA PEMBERIAN OBAT

Ikutilah anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat.
2. HIPITIROID
EUTHYROX
A. PENGERTIAN
EUTYROX 100 MCG 25 TABLET mengandung zat aktif Levothyroxine. Obat ini digunakan untuk mengantikan
hormone yang secara normal diproduksi oleh kelenjar tiroid. Levothyroxine diberikan ketika tubuh tidak
memproduksi cukup hormon. Dengan kata lain EUTHYROX digunakan untuk mengatasi hipotiroid, selain itu obat ini
juga digunakan untuk mengobati atau mencegah Goiter (pembesaran kelenjar tiroid) yang dapat disebabkan karena
ketidakseimbangan hormon, terapi radiasi, operasi atau kanker. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI
DENGAN PETUNJUK DOKTER.
B. KONTRA INDIKASI
Hipertiroidisme oleh berbagai kecuali sebagai terapi bersama dengan obat anti tiroid untuk mengobati hipertiroid
setelah tercapai fungsi yang normal. Tirotoksikosis, infark miokard akut, insufisiensi adrenal yang tidak terkoreksi.
C. DOSIS PEMBERIAN
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Goiter Eutiroid : Dewasa : 75 mcg-2
tablet. Remaja : 0.5-1.5 tablet. Pencegahan kekambuhan paska Strumektomi : 75 mcg-2 tablet

D. CARA PEMBERIAN OBAT

 Ikutilah anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat.
 Saat perut kosong, minimum 0.5 jam sebelum makan pagi.

LEVOTHYROXINE
A. PENGERTIAN
Levothyroxine adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme, yaitu kondisi ketika kelenjar tiroid hanya
mampu menghasilkan sedikit hormon tiroid. Rendahnya hormon tiroid dapat menyebabkan terganggunya proses
metabolisme tubuh, kerja jantung dan otot, serta kesehatan tulang. Pada anak-anak, hormon tiroid sangat penting
untuk pertumbuhan fisik dan otak. Levothyroxine juga dapat digunakan untuk mengatasi beberapa jenis penyakit
gondok dan kanker tiroid.
Levothyroxine merupakan golongan obat terapi pengganti hormon. Obat ini bekerja dengan cara menyediakan hormon
tiroid ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi secara normal.
B. KONTRAINDIKASI
 Hindari levothyroxine jika sedang menderita hipertiroidisme
 Hati-hati mengonsumsi levothyroxine jika sedang atau pernah menderita gangguan pada kelenjar adrenal dan pituitari atau
hipofisis.
 Beri tahu dokter jika sedang atau pernah menderita gangguan jantung, gangguan fungsi ginjal dan hati, osteoporosis,
hipertensi, dan diabetes.
 Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi levothyroxine sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
 Levothyroxine sebaiknya digunakan secara hati-hati pada lansia (di atas 50 tahun), karena dapat meningkatkan risiko efek
samping.
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

C. DOSIS PEMBERIAN

Dosis obat levothyroxine yang diperlukan itu berbeda-beda tergantung pada kondisi penyakit yang ditanganinya. Berikut ini adalah
rincian dosisnya:
Bentuk obat: tablet

 Kondisi Hipotiroidisme
Dewasa: Dosis awal 50-100 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan dengan interval 3-4 minggu, hingga kadar hormon
tiroid normal. Dosis perawatan: 100-200 mcg, 1 kali sehari.
Bayi dan anak-anak:
Bayi baru lahir (neonatus): Dosis awal adalah 10-15 mcg/kgBB per hari. Dosis dapat ditingkatkan tiap 4-6 minggu.
Bayi baru lahir dengan kadar hormon tiroid <5 mcg/dl: Dosis awal adalah 50 mcg/kgBB per hari.
Anak (0-3 bulan): 10-15 mcg/kgBB per hari.
Anak (3-6 bulan): 8-10 mcg/kgBB per hari.
Anak (6-12 bulan): 6-8 mcg/kgBB per hari.
Anak (1-5 tahun): 5-6 mcg/kgBB per hari.
Anak (6-12 tahun): 4-5 mcg/kgBB per hari.
Anak (>12 tahun): 2-3mcg/kgBB per hari.
Anak yang telah memasuki masa pubertas: Dosis awal: 1,7 mcg/kgBB per hari atau gunakan dosis dewasa.
Lansia (>50 tahun): Dosis awal: 25-50 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 12,5-25 mcg, dengan jeda 6-8 minggu.

 Penekan TSH (thyroid stimulating hormone)


Dewasa: 2 mcg/kgBB per hari atau lebih, diberikan sekali sehari untuk menekan TSH padA kanker tiroid atau penyakit
gondok.

Bentuk obat: infus

 Koma mikedema
Dewasa: Dosis awal: 200-500 mcg. Dosis dapat ditingkatkan 100-300 mcg pada hari kedua jika diperlukan. Penurunan dosis
dilakukan ketika kadar hormon tiroid telah mencapai batas normal.
Lansia: Dosisnya lebih rendah daripada dosis dewasa.

D.CARA PEMBERIAN OBAT

Ikutilah anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat.
Levothyroxine tersedia dalam bentuk tablet dan cairan infus. Tablet levothyroxine sebaiknya dikonsumsi 30-60 menit sebelum
sarapan. Gunakan segelas air putih untuk membantu menelannya.
Bagi anak-anak yang sulit menelan tablet levothyroxine, tablet dapat dihancurkan dan dicampur dengan 1-2 sendok teh air putih.
Jangan mencampur tablet levothyroxine dengan makanan atau susu formula.
Konsumsilah levothyroxine sesuai dosis yang ditentukan dokter dan pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan
dosis berikutnya. Dosis biasanya di sesuaikan dengan kondisi medis dan respons tubuh penderita.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi levothyroxine, disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal
konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Levothyroxine dalam bentuk infus harus diberikan oleh petugas medis atau dokter. Dokter juga akan memantau pernapasan,
tekanan darah, dan fungsi ginjal pasien selama levothyroxine diberikan.
Selama mengonsumsi levothyroxine, dokter akan melakukan tes darah secara rutin untuk memeriksa kadar hormon tiroid dalam
darah. Tes darah mungkin dilakukan setiap 1 bulan dan jika kadar hormon mulai stabil, tes darah dilakukan tiap 4-6 bulan sekali.
Levothyroxine tidak dapat menyembuhkan hipotiroidisme, melainkan hanya mampu mengendalikannya. Jangan menambah dosis
atau menghentikan konsumsi obat tanpa seizin dokter, meskipun Anda sudah merasa sehat. Penderita hipotiroidisme mungkin harus
mengonsumsi obat hipotiroidisme lain sepanjang hidupnya.
Simpanlah levothyroxine pada suhu ruangan dan di dalam wadah tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari,
serta jauhkan dari jangkauan anak-anak

THYRAX
A. PENGERTIAN
Obat yang digunakan untuk hipotiroid
B. KONTRAINDIKASI
Hipertiroidisme, Penyakit KV dan atau miksedema berat dan lama
C. DOSIS PEMBERIAN
Dewasa : Awal 0,05-0,1 mg/hari. Dosis harian ditingkatkan tiap 2 minggu 0,025-0,05 mg sampai dengan
hasil yang diinginkan tercapai. Pemeliharaan 0,1-0,2 mg/hari. Hipotiroidisme ekstrim, pasien usia lanjut
atau gangguan KV : Awal 0,0125-0,025 mg/hari. Anak > 12 thn 150-200 mcg, 6-12 thn 100-150 mcg, 1-
5 thn 75-100 mcg, 6-12 bulan 50-75 mcg, < 6 bulan 25-50 mcg. Diberikan setiap hari.
D. CARA PEMBERIAN OBAT
 Ikutilah anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat.
 Saat perut kosong, minimum 0.5 jam sebelum makan pagi.
MIKED-L
A. PENGERTIAN
Obat yang digunakan dalam perawatan control, pencegahan, dan perbaikan dari penyakit hipotiroid
B. KONTRAINDIKASI
Hipersensivitas
C. DOSIS PEMBERIAN
Anak >=12 tahun : sachet perhari, anak >= 2 tahun : 2-3 sachet perhari
D. CARA PEMBERIAN OBAT
 Ikutilah anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat
 Sebelum atau sesudah makan
3. MENDERITA HIPERPARATIROID

CALCIMIMETICS
A. PENGERTIAN
Obat ini meniru kerja kalsium dalam darah sehingga kelenjar paratiroid dapat menyurutkan produksi hormon paratiroid.
Obat ini biasa diberikan kepada penderita gagal ginjal kronis atau kanker paratiroid. Selain itu, obat ini juga ditujukan
untuk penderita hiperparatiroidime primer yang tidak bisa menjalani operasi.
B. KONTRAINDIKASI
 Wanita hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan disarankan untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu
mengenai manfaat dan risiko menggunakan obat antiaritmia.
 Waspadai munculnya keluhan pusing setelah menggunakan obat ini. Pasien bisa bergerak secara perlahan-lahan beberapa
saat usai menggunakan obat antiaritmia untuk mengurangi rasa pusing.
 Hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama mengonsumsi obat ini.
 Batasi konsumsi makanan yang mengandung garam dan cukupi asupan cairan, agar tidak menimbulkan penumpukkan
cairan di salah satu bagian tubuh.
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lainnya, termasuk herba atau suplemen yang dapat menyebabkan
interaksi obat tidak diinginkan.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

C. DOSIS PEMBERIAN
 Dosis awal: 30 mg sekali sehari  secara oral
 Dosis pemeliharaan: 30 sampai 180 mg sekali sehari, secara oral
 Dosis maksimum: 180 mg sekali sehari

D.CARA PEMBERIAN OBAT

Minumlah obat ini setelah makan atau sesuai dengan instruksi yang diberikan dokter. Jangan memotong obat menjadi dua bagian.
Selalu ikuti arahan dokter tentang cara mengonsumsi obat ini.

Dosis didasarkan pada kondisi medis, respon terhadap pengobatan, dan tes laboratorium Anda. Minum obat ini secara teratur untuk
mendapatkan manfaat paling optimal. Ingatlah untuk meminum obat ini pada waktu yang sama setiap harinya.

BIOSHPNATE

A. PENGERTIAN
Bisfosfonat adalah kelompok obat yang berfungsi untuk memperlambat dan mencegah terjadinya kerapuhan tulang akibat
kematian sel-sel tulang. Bisfosfonat juga dapat berfungsi untuk memperkuat tulang dan mengatasi hiperkalsemia atau
kadar kalsium tinggi dalam darah yang muncul akibat komplikasi kanker. Obat-obatan yang masuk ke dalam kelompok
bisfosfonat merupakan obat resep, sehingga penggunaannya harus berdasarkan petunjuk dokter. Obat-obatan ini
digunakan dalam bentuk diminum atau diinfus

B. KONTRAINDIKASI
 Alendronate dan risedronate memiliki kategori kehamilan C, sedangkan zolendronic acid memiliki kategori kehamilan D.
Artinya bahwa obat golongan bisfosfonat terbukti memiliki risiko adanya kelainan pada janin jika dikonsumsi oleh ibu hamil.
Oleh karena itu, obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali dalam keadaan khusus yang mendesak dan tidak
ada obat lain yang lebih aman.
 Sejauh ini belum diketahui apakah obat golongan bisfosfonat dapat terserap ke dalam air susu ibu menyusui atau tidak. Oleh
karena itu, untuk menghindari risiko, sebaiknya ibu yang sedang menyusui tidak mengonsumsinya.
 Obat golongan bisfosfonat tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki alergi terhadap obat ini. Selain itu, penderita
hipokalsemia (kekurangan kalsium dalam darah) juga tidak dibolehkan menggunakan obat golongan bisfosfonat.
 Untuk mencegah terjadinya hipokalsemia akibat menggunakan obat golongan bisfosfonat, pasien diharuskan menjaga
asupan kalsium dan vitamin D sehari-hari. Dokter akan memberikan daftar makanan dan minuman yang mengandung
kalsium dan vitamin D untuk dikonsumsi pasien selama menggunakan obat
 Dikarenakan obat golongan bisfosfonat memengaruhi metabolisme kalsium dalam tubuh, penderita penyakit ginjal terutama
pada stadium lanjut harus menghindari konsumsi obat golongan bisfosfonat.
 Obat golongan bisfosfonat bentuk oral harus diminum dengan air putih dan diusahakan dalam keadaan perut kosong agar
terserap dengan baik oleh tubuh. Setelah meminum obat golongan bisfosfonat, pasien diharuskan diam dalam keadaan
duduk atau berdiri selama sekitar 30 menit.
 Penderita kelainan penyempitan esofagus atau kerongkongan, serta orang yang tidak dapat berdiri atau duduk dengan stabil
selama 30 tidak dibolehkan mengonsumsi bisfosfonat, karena akan rentan mengalami iritasi pada esophagus

C. DOSIS PEMBERIAN
 Oral: 2,5 mg sekali sehari. Obat harus diminum 60 menit sebelum mengonsumsi makanan atau minuman pertama kali (selain
air) atau mengonsumsi obat atau suplemen oral lainnya (termasuk kalsium). Tablet harus ditelan utuh dengan segelas penuh
air putih (180 hingga 240 mL) sambil duduk atau berdiri dalam posisi tegak. Pasien tidak boleh berbaring selama 60 menit
setelah meminum obat ini. Air putih adalah satu-satunya minuman yang boleh diminum dengan obat ini. Beberapa air mineral
dapat mengandung kadar kalsium yang lebih tinggi sehingga tidak boleh digunakan. Obat tidak boleh dikunyah atau dihisap
karena dapat menyebabkan ulserasi orofaringeal. Pengobatan osteoporosis pascamenopause, 150 mg satu kali sebulan.
 Intravena: 3 mg intravena, dengan penyuntikan selama 15-30 detik, setiap tiga bulan. Jika ada dosis yang terlupa, segera
berikan dengan tepat. Dilanjutkan terjadwal setiap 3 bulan dari tanggal penyuntikan terakhir kali.

D.CARA PEMBERIAN OBAT


Ikutilah anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat
3.MENDERITA HIPERPARATIROID

KOLKATROIL F CATRICIOL
A. PENGERTIAN

Calcitriol adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi sekaligus mencegah terjadinya kekurangan kalsium dan penyakit
tulang, pada pasien dengan gangguan ginjal dan kelenjar paratiroid (kelenjar yang memproduksi hormon pengatur kadar
kalsium). Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, penggunaan calcitriol biasanya diiringi diet sehat dan dikombinasikan
dengan suplemen atau obat lain.
Calcitriol bekerja dengan cara menyerap lebih banyak kalsium pada makanan atau suplemen sehingga kadar kalsium
meningkat, serta mengatur produksi hormon paratiroid dalam tubuh.

B. KONTRA INDIKASI
 Hati-hati bagi penderita hiperkalsemia, sindrom malabsorsi, dan gangguan ginjal atau hati.
 Beri tahu dokter apabila sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herba.
 Mengonsumsi calcitriol dapat menyebabkan tingginya fosfat dalam darah dan kalsium dalam urine.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan calcitriol, segera temui dokter.

C.DOSIS PEMBERIAN

Anak : Bayi prematur: 1 mcg, sekali sehari, untuk 5 hari.<1 tahun: 0,04-0,08/kgBB, sekali sehari.1-5 tahun: 0,25-0,75 mcg,
sekali sehari.>6 tahun: 0,5-2 mcg, sekali sehari.

Dewasa : 0,25-0,5 mcg, sekali sehari

D.CARA PEMBERIAN OBAT

Konsumsi obat sesuai anjuran dokter. Baca instruksi cara penggunaan dan efek samping secara lengkap pada kemasan
obat. Hindari mengurangi atau menambah dosis tanpa saran dokter.
Calcitriol dapat dikonsumsi setelah atau sebelum makan.
Konsumsi calcitriol pada waktu yang sama. Jika terlupa, segera konsumsi obat apabila jeda waktu tidak terlalu jauh, namun abaikan
dan jangan gandakan dosis apabila waktu dosis sudah berdekatan dengan jadwal selanjutnya.
Segera temui dokter jika gejala tak kunjung membaik.
Simpanlah calcitriol pada suhu ruangan dan dalam wadah tertutup agar tidak terkena paparan sinar matahari, serta jauhkan dari
jangkauan anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai