Monitoring
a. Kasus 1
- Lakukan monitoring pada nilai T4,T3, ataupun TSH
- Monitoring efektivitas dari obat PTU yang digunakan. Apakah PTU memperbaiki
nilai T3 dan T4 yang tinggi.
- Monitoring efek samping dari PTU seperti mual, muntah, sakit kepala, hipotiroid
dll.
- Monitoring efektifitas obat beta-blocker yang digunakan yaitu Propranolol dalam
memperbaiki gejala takikardi.
- Monitoring efek samping beta-blocker yang muncul seperti pusing, mual,
kelelahan, denyut jantung melambat, serta tangan dan kaki menjadi dingin. (ETA,
2018).
b. Kasus 2
- Monitoring nilai T4 yang naik, nilai T3 dan TSH .
- Bila Amiodaron telah dihentikan dan menunjukkan penurunan T3/T4 yang
signifikan maka dapat diberikan obat Levotiroxin, kemudian di monitoring
efektifitas dari obat Levitiroxin tersebut dalam menurunkan nilai T4 menjadi
normal. Lakukan pengecekan kadar T4,T3 dan TSH.
- Monitoring beta-blocker selektif yang digunakan yaitu bisoprolol, apakah dapat
memperbaiki gejala infark miokard dan takikardi ventricular.
- Monitoring efek samping obat Levotiroxin yang muncul seperti sakit kepala, mual
dan muntah, tremor dank ram otot. (ETA, 2018).
B. Konseling
Kasus 1:
- Propylthiouracil (PTU) adalah obat untuk mengatasi hipertiroidisme, yaitu
kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. Obat ini
umumnya digunakan jika metode pengobatan lain untuk hipertiroidisme tidak
berhasil atau tidak dapat dilakukan. Propylthiouracil juga dapat menimbulkan
efek samping seperti mual dan muntah, sakit perut, sakit kepala, nyeri sendi dan
otot (ATA, 2018).
- Propranolol adalah obat beta-blocker untuk menangani tekanan darah tinggi,
detak jantung tak teratur, dan gemetar (tremor). Propranolol bekerja dengan cara
menghambat kerja dari epinefrin atau adrenalin, yaitu zat di dalam tubuh yang
dapat menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan
meningkatkan denyut jantung. Untuk dosis propanolol yaitu 10 - 40 mg 3–4x
sehari dan pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis
berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi propranolol pada jam yang sama setiap
harinya, untuk memaksimalkan efek obat. Pastikan ada jarak waktu yang cukup
antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi
propranolol pada jam yang sama setiap harinya, untuk memaksimalkan efek obat.
Efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan propranolol adalah mual
dan muntah, konstipasi, diare, kram perut dan insomnia (MIMS Indonesia, 2018).
- Pada kasus ini diberikan obat antitiroid golongan tiourasil yaitu PTU dan
propranolol. Hal ini sesuai dengan yang disarankan pada penyakit hipertiroid
yaitu PTU. Mekanisme kerja obat antitiroid bekerja dengan dua efek yaitu efek
intratiroid dan ekstratiroid. Mekanisme aksi intratiroid adalah dengan
menghambat oksidasi dan organifikasi iodium, menghambat coupling iodotirosis,
mengubah struktur molekul tiroglobulin dan menghambat sintesis tiroglobulin
sehingga mencegah atau mengurangi biosintesis hormon tiroid T3 dan T4.
Sedangkan mekanisme aksi ekstratiroid yaitu dengan menghambat konversi T4
menjadi T3 di jaringan perifer. Sementara itu penggunaan propanolol bertujuan
untuk menurunkan gejala-gejala hipertiroidisme yang diakibatkan peningkatan
kerja dari β-adrenergic. Propanolol juga dikatakan dapat menurunkan perubahan
T4 ke T3 di sirkulasi sehingga dapat menurunkan jumlah hormon yang dalam
bentuk aktif. (J Medula Unila, Vol 4, Januari 2016)
- Hipertiroidisme dapat diobati dengan obat anti-tiroid. Obat anti-tiroid yang
diminum dalam bentuk pil dapat menghentikan produksi hormone tiroid yang
berlebihan. Biasanya digunakan sebelum pengobatan dengan yodium radioaktif
untuk mengendalikan gejala dan mengurangi risiko efek samping. (Aging &
Health A-Z / Care & Treatment).
- Jika menderita oftalmopati Graves (suatu kondisi yang berkaitan dengan penyakit
Graves, yang menyebabkan mata bengkak), maka harus mengenakan kacamata
hitam, mengompres dingin, membasahi mata, dan menggunakan obat tetes mata.
(Aging & Health A-Z / Lifestyle & Management).
Kasus 2 :