Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS SOAP KASUS DRP

PADA PASIEN HIPERTIROID


Amelia Putri Pertiwi - 260112190059
KASUS
Seorang pasien wanita berinisial SR berusia 35 tahun datang ke rumah sakit dengan
keluhan dada kiri terasa berdebar-debar, matanya tampak melotot serta tangan yang
bergetar terus (tremor), sering berkeringat dan merasa cepat lapar. Pasien mengaku
sedang hamil 8 minggu. Tekanan darah 145/90 mmHg dan suhu tubuh 37,5 C. Pada
pemeriksaan fisik tampak pembesaran ringan kelenjar tiroid. Nilai triiodothyronine (T3)
bebas 17,6 pg / mL, hormon tiroksin bebas (T4) 3,79 ng / dL, dan thyroid-stimulating
hormone (TSH) 0,07μ IU / mL, Thyroglobulini 184ng / mL sedangkan antibodi antitiroid
peroksidase (TPO) adalah 420 IU / mL dan antibodi antithyroglobulin adalah 60 IU / mL.
Dokter mendiagnosa pasien menderita hipertiroid. Dokter memberikan resep
Propylthiourasil 150 mg setiap 8 jam dan Propanolol HCl 40 mg/hari.
SUBJECTIVE
 Jenis kelamin : wanita berinisial SR
 Usia : 35 tahun (dewasa)
 Keluhan :
dada kiri terasa berdebar-debar, matanya tampak melotot serta tangan yang
bergetar terus (tremor), sering berkeringat dan merasa cepat lapar.
 Pada pemeriksaan fisik tampak pembesaran ringan kelenjar tioid.
 Sedang mengandung 8 minggu.
 Dokter mendiagnosa pasien menderita hipertiroid.
 Dokter memberikan resep metimazol 30 mg/hari dan bisoprolol 2,5 mg/hari
OBJECTIVE

 Suhu tubuh 37,5 C (normal)


 Memiliki tekanan darah 145/90 mmHg
OBJECTIVE
DATA LABORATORIUM HASIL PEMERIKSAAN NILAI NORMAL KATEGORI

Triiodothyronine (T3)
17,6 pg / mL (1,80-4,71) pg / mL Tinggi
bebas

Tiroksin bebas (T4) 3,79 ng / dL (0,80-1,90) ng / dL Tinggi

Thyroid-stimulating
0,07 μ IU / mL (0,400-4,0) μ IU / mL Rendah
hormone (TSH)

Thyroglobulini 184 ng / mL (0,73-84) ng / mL Tinggi

Antibodi antitiroid
420 IU / mL (10-40) IU / mL Tinggi
peroksidase (TPO)
Antibodi
60 IU / mL (20-35) IU / mL Tinggi
antithyroglobulin
ASSESSMENT
 Thyroid-stimulating hormone (TSH) Rendah

Kadar h-TSH : 0,07 μ IU / mL (normal : 0,4-5)  Menurun

Pada hipertiroid, konsentrasi TSH plasma menurun (karena terdapat suatu antibodi yang menyerupai TSH, biasanya
antibodi immunoglobulin (TSI) yang berikatan dengan reseptor yang mengikat TSH. Dimana bahan-bahan tersebut
merangsang aktivasi cAMP dalam sel sehingga hasil akhirnya hipertiroid.

 Triiodothyronine (T3) bebas dan Tiroksin bebas (T4) Tinggi


Sekresi hormon tiroid (T3, T4)  Meningkat

Hal ini disebabkan karena TSI yaitu pembentukan TSH ditekan oleh kelenjar hipofisis anterior sehingga kelenjar tiroid
dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar batas yang menyebabkan sel-sel sekretori kelenjar membesar dan terjadi
peningkatan laju metabolisme diatas normal dan terjadi penurunan berat badan dan ketidakseimbangan energi.
ASSESSMENT
 MASALAH YANG DIALAMI PASIEN :

Hipertiroid dan Tekanan darah tinggi stage 1


PLAN
TUJUAN TERAPI :

 Mengobati dan mengatasi gejala hipertiroid


 Menormalkan kadar TSH
 Menormalkan tekanan darah hingga 130/80 mmHg
PLAN
TERAPI FARMAKOLOGI
ANTIHIPERTIROID

 PROPYLTHIOURASIL
Merupakan golongan thiourea dengan mekanisme meng-inhibit perubahan perifer
dari T4 menjadi T3

 Dosis : 150 mg / 8 jam


Oral 150-450 mg/hari dalam dosis terbagi
Dosis sesuai. Pasien tetap di kontrol selama 4-8 minggu (untuk melihat penurunan
abnormalitas), kemudian dosis mulai diturunkan 50-300 mg. Penyesuaian dosis
dilakukan setiap bulan. Pengobatan dilanjutkan 1-2 tahun.
TERAPI FARMAKOLOGI
ANTIHIPERTENSI

 PROPANOLOL HCL
β blocker tekah digunakan secara luas untuk mengurangi simom tirotoksik seperti
palpitasi, cemas, tremor, dan tidak tahan panas. secara parsial menghalangi
perubahan T4 menjadi T3, tapi kontribusinya kecil terhadap terapi keseluruhan.

 Dosis : 40 mg/hari
Dosis sesuai yaitu maks. 20 mg 3x/hari. Ditingkatkan setelah 3 hari menjadi 40 mg 3-4x
/ hari untuk pasien dengan denyut nadi < 90 denyut.
DRP (REAKSI OBAT TIDAK DIKEHENDAKI)
PROPYLTHIOURASIL PROPANOLOL HCL
• Efek samping minor termasuk pruritic maculopapular, • Gangguan saluran cerna, kelemahan otot,
arthralgia (sakit pada persendian), demam, dan lukopenia
ringan (hitung darah putih <4000 mm3). Thiourea alternatif
lelah. Jarang; bradikardia, parestesia,
bisa dicoba pada situasi ini, tapi crosssensitivity (reaksi trombositopenia, purpura, ruam kulit
sensitivitas antar obat) terjadi pada 50% pasien.

• Efek samping mayor termasuk agranolusitosis (dengan


demam, merasa lemah, gingivitis, infeksi oropharyngeal,
hitung granulosit ( < 250 mm3 ), anemia aplastik, sindroma
seperti-lupus, polymyositis (= kondisi yang ditandai inflamasi
dan degenerasi dari otot skelet), intoleransi saluran cerna,
hepatotoksisitas, dan hipoprotrombinemia.

• Agranulositosis, jika terjadi, selalu terjadi dalam tiga bulan


pertama terapi; pengawasan rutin tidak dianjurkan karena
onset yang mendadak. Pasien yang telah merasakan efek
samping mayor terhadap salah satu 24 thiourea sebaiknya
tidak beralih ke obat lain karena cross-sensitivity (reaksi
sensitivitas antar obat).
DRP (INTERAKSI OBAT)
PROPYLTHIOURASIL PROPANOLOL HCL
• Dapat mempotensiasi aktivitas • Meningkatkan efek depresan miokardium
antikoagulan. dosis bblocker, digitalis yang lain, Ca antagonis dan hipoglikemi.
glikosida dan teofilin mungkin perlu Efek dihilangkan oleh isoprenalin. Efek
dikurangi saat pasien menjadi euthyroid. vasokontriksi perifer ditingkatkan oleh 25
adrenalin dan noreadrenalin. Efek
ditingkatkan oleh penghambat saraf
adrenergik dan deplesi katekolamin.

Tidak terdapat interaksi Obat


TERAPI NON FARMAKOLOGI
 Diet tinggi kalori, yaitu memberikan kalori 2600-3000 kalori per hari baik dari
makanan maupun suplemen

 Konsumsi protein harus tinggi, yaitu 100-125 gr (2,5 gr/ kg BB)

 Olahraga secara teratur

 Jangan stress
MONITORING
 Cek kadar h-TSH secara berkala

 Cek Tekanan darah (target < 130/80 mmHg)

 Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat secara tepat

 Jika kadar TSH tetap dibawah normal setelah pengobatan selama 12- 18 bulan
maka dilakukan tindakan lanjutan yaitu radioaktif iodin atau tiroidektomi
DAFTAR PUSTAKA
American Thyroid Association. 2011. Hypertiroidsm And Other of Thyrotoxicosis:
Management Guidelines of The American Thyroid Association And American
Association of Clinical Endocrinologist. AACE Endocrine Practice Vol. 17 (3).

Dipiro, J.T., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V. 2009. Pharmacotherapy
Handbook 7th edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Dipiro, Cecily V., Barbara G. Wells, Joseph T DiPiro, and Terry L. Schwinghammer. 2015.
Pharmacotherapy Handbook 9th Ed. United States: McGraw-Hill Education.

Anda mungkin juga menyukai