Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kelautan Tropis September 2015 Vol.

18(2):58–63 ISSN 0853-7291

Aktivitas Anti Oksidan Fikosianin Dari Spirulina Sp. Menggunakan


Metode Transfer Elektron Dengan DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)

Ali Ridlo*, Sri Sedjati, dan Endang Supriyantini

Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275
E-mail :aliridlo26@gmail.com

Abstrak

Mikroalga Spirulina sp. Memiliki kandungan fikosianin yang tinggi. Fikosianin berpotensi
sebagai pewarna biru alami dan antioksidan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan aktivitas antioksidan fikosianin dari ekstrak Spirulina sp.dengan metode transfer
elektron dengan DPPH (1,1-diphenyl picrilhydrazil). Spirulinasp. Diekstraksi dengan akuades
dan buffer fosfat pH 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan fikosianin Spirulina
sp. Yang diekstraksi dengan pelarut aquadest adalah 45,16±1,13 mg/g dw dan
60,51±0,11mg/g dw yang diekstraksi dengan pelarut buffer fosfat pH 7. Aktivitas antioksi dan
fikosianin yang diekstraksi dengan aquades lebih tinggi (IC 50 = 110,80 ppm) dibandingkan
fikosianin yang diekstraksi dengan buffer fosfat pH 7 (IC 50 =186,76 ppm). Keduanya termasuk
dalam kategori antioksidan yang lemah.

Kata kunci : Spirulina sp., Fikosianin, Aktivitas Antioksidan, IC50

Abstract

Microalga Spirulina sp. has a high content of phycocyanin. Phycocyanin has potential
as a natural blue colorant and antioxidants. The aim ofthis study wasdetermine the
antioxidant activity of phycocianin extracted from Spirulina sp by electron transfer method
with DPPH (1,1-diphenyl picrilhydrazil). Spirulina sp was extracted by aquadest and phosphat
buffer pH 7. The results showed that content of phycocyanin of Spirulina sp. extracted with
aquadest was 45.16±1.13 mg/g dw and 60.51±0.11 mg/g dw that extracted with phosphate
buffer pH 7. Antioxidant activityof phycocianin extracted with aquadest was higher
(IC50=110,80 ppm) than phycocianin extracted with phosphate buffer pH7(IC50=186.76ppm).
Both are included in the weak antioxidants category.

Keywords : Spirulina sp., Phycocyanin, Antioxidant Activity, IC50

PENDAHULUAN

Spirulina sp. merupakan mikro- dan dapat bergerak bebas (Richmond,


organisme autrotrof berwarna hijau- 1988 dalam Pamungkas, 2005).
kebiruan dengan sel berkolom membentuk
filamen terpilin menyerupai spiral (helix), Spirulina, sp. mengandung pigmen
sehingga disebut alga biru-hijau berfilamen biru fikosianinsekitar 20% berat keringnya.
(cyanobacterium) (Richmond 1988 dalam Kandungan fikosianin dalam Spirulina, sp.
Pamungkas, 2005).Bentuk Spirulina sp tergantung pada suplai nitrogen (Boussiba
menyerupai benang, merupakan dan Richmond 1979; Arlyza, 2005).
rangkaian sel yang berbentuk silindris Fikosianin menghasilkan warna biru cerah
dengan dinding sel berdiameter 1-12 (Sarada et al., 1999; Jespersen et al., 2005;
μm.Filamen Spirulina sp hidup berdiri sendiri Yan et al., 2011). Fikosianin merupakan

*) Corresponding author Diterima/Received : 01-07-2015, Disetujui/Accepted : 09-08-2015


Jurnal Kelautan Tropis September 2015 Vol. 18(2):58–63

pigmen yang berasosiasi dengan protein diekstrak dengan pelarut air dan buffer dari
dan bersifat polar serta larut air, dapat Spirulina sp. dengan metode transfer
diekstrak dengan menggunakan pelarut air elektron DPPH.
atau buffer (Masojidek et al., 2004).
Fikosianin telah digunakan sebagai Tujuan dilakukannya penelitian ini
pewarna alami makanan, kosmetika, dan adalah mengetahui potensi antioksidan
obat-obatan.Fikosianinmerupakan protein fikosianin yang diekstraksi darispirulina sp.
kompleks yang mampu meningkatkan
kekebalan tubuh, bersifat antikanker
(Kozlenko dan Henson, 1998),dan MATERI DAN METODE
antioksidan.
Materi yang digunakan adalah
Antioksidan merupakan senyawa mikroalga Spirulina spdalam bentuk kering
pemberi elektron (electron donor) yang (bubuk) yang diperoleh dari Balai Besar
mampu menginaktivasi berkembangnya Pengembangan Budidaya Air Payau
reaksi oksidasi, dengan cara mencegah Jepara (BBPBAP). Pelarut yang digunakan
terbentuknya radikal bebas. Saat adalah akuades dan larutan buffer fosfat
ini,antioksidan yang banyak digunakan yang dibuat dengan mencampurkan
dalam bahan pangan umumnya KH2PO4 dengan NaOH.
merupakan antioksidan sintetik seperti
Propil Galat (PG), Tertiary Bahan kimia untuk uji aktivitas
Butylhydroquinone (TBHQ),Butylated antioksidan dengan metode DPPH adalah
Hydroxy Toluene (BHT), dan Butylated 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl
Hydroxy Anisole (BHA). Penggunaan (DPPH),aquades, metanol (p.a.), NaOH
antioksidan sintetik sebagai bahan pangan (p.a.), KH2PO4 (p.a.) dan kertas saring
tidak direkomendasikan oleh Departemen Whatman no. 42. Alat-alat yang digunakan
Kesehatan karena diduga dapat meliputi neraca analitik, mortar dan
menyebabkan kanker (karsinogenik) (Barus, penggerus, vortex, refrigerator, sentrifuse
2009). Hal ini mendasari untuk mencari dan spektrofotometer UV-Vis.
senyawa antioksidan dari bahan alami.
Antioksidan alami merupakan antioksidan Prosedur kerja untuk penelitian terdiri
yang diperoleh dari ekstrak bahan alami. dari beberapa tahapan, yaitu persiapan
Saat ini antioksidan alami umumnya pelarut buffer KH2PO4 – NaOH pada pH 7,
berbahan dasar tumbuhan tingkat tinggi ekstraksi pigmen fikosianin, analisis kadar
seperti daun pandan, daun suji, dan kunyit. pigmen fikosianin, pengukuran aktivitas
penangkapan radikal bebas (antioksidan),
Aktivitas antioksidan dapat dideteksi dan pembuatan spektra UV-Visible.
menggunakan beberapa metode, salah
satunya adalah metode transfer elektron Ekstraksi dilakukan dengan metoda
menggunakan radikal DPPH(1,1-difenil-2- coldmaceration dan freezing-
pikrilhidrazil). Uji DPPH adalah suatu metode thawing.Sampel kering Spirulina
yang efektif dan cepat untuk spdigerusdengan mortar sampai halus,
memperkirakan aktivitas antioksidan.Prinsip kemudian dimaserasi dalam aquades
metode ini adalah mengukur daya dengan perbandingan 1:100 (w/v) dan
peredaman ekstrak suatu bahan terhadap dihomogenasi dengan vortex selama1
radikal bebas DPPH (Damayanti, 2004). menit. Sampel dibekukan dalam freezer
selama 12 jam, dilanjutkan proses thawing
Sumber antioksidan alami yang (pencairan sampel beku) selama 12 jam
banyak dikenal masyarakat umumnya pada suhu kamar. Proses freezing-
berasal dari tumbuhan darat dan masih thawingdilakukan 2 siklus. Filtrat
jarang yang mengetahui potensi biota air disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm
sebagai sumber senyawa selama 30 menit, kemudian disaring
antioksidan.Berdasarkan hal tersebut, perlu sehingga di peroleh ekstrak kasar fikosianin
dilakukan penelitian tentang potensi Spirulina sp. Filtrat fikosianin diukur
aktivitas antioksidan fikosianin yang absorbansinya dengn Spektrofotometer

59 Aktivitas Anti Oksidan Fikosianin Dari Spirulina Sp. (Ali Ridlo et al.)
Jurnal Kelautan Tropis September 2015 Vol. 18(2):58–63

UV-VIS pada panjang gelombang 400 – 800 mempertahankan kondisi asam maupun
nm. Kadar fikosianin dihitung menurut basa. Fungsi larutan penyangga adalah
Bennet dan Bogorad (1973) sebagai menstabilkan pH, sehingga setelah proses
berikut: ekstraksi, larutan fikosianin dalam kondisi
stabil dan mampu memperkecil proses
degradasi pigmen. Degradasi fikosianin
akan terjadi jika derajat keasaman turun
atau alkalinitas meningkat (stabil pH 4-9)
Dimana :
PC : Kadar Phycocyanin Kemurnian fikosianindapat diketahui
A620 : Nilai absorbansi pada panjang berdasarkan rasio absorbansi pada = 620
gelombang 620 nm nm dan absorbansi pada = 280 nm. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa fikosianin
A650 : Nilai absorbansi pada panjang yang diekstraksi dengan pelarut buffer
gelombang 650 nm fosfat1,74 ± 0,03 lebih tinggi kemurniannya
daripada fikosianin yang diekstraksi
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fikosianin dengan akuades 1,61 ± 0,05. Kemurnian
fikosianin pada penelitian ini sudah
Satu ml larutan sampel dengan memenuhi syarat bahan pangan berkisar
pelarut aquades dengan konsentrasi (0,00; antara 1,61-1,74 (Hemlata et al., 2011).
11,25; 22,50; 45,00; 90,00) ppm dan pelarut
buffer fosfat dengan konsentrasi (0,00; Kandungan fikosianin pada Spirulina
25,70; 51,40; 102,81; 205,61) ppm masing- sp. berkisar 1-10% berat kering (Sedjati et
masing dimasukkan ke dalam vial al., 2012). Sumber lain menyebutkan
ditambah dengan 3 ml reagen DPPH 0,1 kandungan fikosianin dalam 10 gram
mM, Larutan diinkubasi pada suhu 370C Spirulina sp kering yaitu 1400 mg atau
selama 30 menit. Pengukuran absorbansi sekitar 14% (Henrikson, 2000) dan bisa
dilakukan dengan menggunakan mencapai 20% dari total protein selnya
spektrofotometer pada panjang (Thomas, 2010). Kandungan pigmen
gelombang 517 nm. Blanko dibuat dari 1 ml fikosianin yang tinggi tersebut, menjadi
DPPH tanpa ekstrak pada tiap seri daya tarik bagi pengembangan dan
konsentrasi ditambah dengan 3 ml dianggap memiliki pasar yang potensial
metanol. Persentase inhibisi dihitung dalam industry pangan dan kesehatan
dengan rumus : (Chrismandha et al., 2006).

Uji DPPH dilakukan untuk mengetahui


nilai hambat ekstrak yang berpotensi
sebagai antioksidan.IC50fikosianin diamati
Dimana : dengan melihat nilai persentase inhibisi
A0 : absorbansi blanko absorbansi fikosianin pada tiap seri
A1 : absorbansi sampel konsentrasi dibandingkan dengan larutan
standar, kemudian dihitung dengan
menggunakan analisis regresi linier
HASIL DAN PEMBAHASAN sederhana. Hasil penelitian menunjukkan
fikosianin yang diekstraksi dengan pelarut
Fikosianin merupakan pigmen alami aquades memiliki IC50 sebesar 110,80 ppm,
dari Spirulina sp yang bersifat polar, sedangkan dengan pelarut buffer fosfat
sehingga dalam ekstraksinya digunakan adalah 186,76 ppm. (Tabel 2 dan 3).
pelarut yang bersifat polar.Ekstraksi Spirulina
sp dengan pelarut buffer fosfat pH7 Nilai IC50 berbanding terbalik dengan
menghasilkan fikosianin lebih tinggi aktivitas antioksidan. Semakin rendah nilai
(60,51±0,11 dw) dibandingkan dengan IC50 maka semakin kuat aktivitas
pelarut aquades (45,16±1,13 dw) (Tabel 1). antioksidannya. Fikosianin dari ekstrak
Hal ini diduga karena pelarut buffer fosfat Spirulina sp. dengan pelarut aquades
dapat menarik pigmen lebih kuat dari memiliki nilai IC50 sebesar 110,80 ppm,
dalam sel karena mampu artinya bahwa konsentrasi 110,80 ppm dari

Aktivitas Anti Oksidan Fikosianin Dari Spirulina Sp. (Ali Ridlo et al.) 60
Jurnal Kelautan Tropis September 2015 Vol. 18(2):58–63

Tabel 1. Kadar dan Kemurnian Fikosianin Spirulina sp

Fikosianin Fikosianin Kemurnian


No. Pelarut
(ppm) (mg/g sampel) (A620/A280)

1. Aquades 451,65±11,26 45,16±1,13 1,61±0,05


2. Buffer KH2PO4- NaOH 605,08±1,29 60,51±0,11 1,74±0,03

Tabel 2. Nilai IC50 Ekstrak Kasar Fikosianin dengan Pelarut Aquades

Konsentrasi (ppm) % inhibisi IC50 (ppm)


0,00 0,00
11,25 5,87
22,50 12,84 110,80
45,00 23,38
90,00 39,57

Tabel 3.Nilai IC50 Ekstrak Kasar Fikosianin dengan Pelarut Buffer Fosfat pH 7

Konsentrasi (ppm) % inhibisi IC50 (ppm)


0,00 0,00
25,70 6,48
51,40 14,04 186,76
102,81 32,13
205,61 53,29

ekstrak akuades dapat menghambat 50% atau primer dari kelompok phytochemical,
aktivitas radikal bebas DPPH, sedangkan (Hamid et al., 2010).
nilai IC50 ekstrak buffer adalah 186,76 ppm,
berarti bahwa konsentrasi 186,76 ppm Sesuai klasifikasi nilai IC50, ekstrak
ekstrak buffer fosfat dapat menghambat aquades fikosianin memiliki potensi
50% aktivitas radikal bebas DPPH. antioksidan dengan kategori sedang
karena mempunyai nilai IC50antara 101-150
Suatu senyawa dikatakan memiliki ppm, sedangkan ekstrak fikosianin dengan
aktivitas antioksidan apabila senyawa buffer fosfat termasuk kategori lemah
tersebut mampu mendonorkan atom (antara 150 – 200 ppm)(Mardawati et
hidrogennya pada radikal bebas DPPH al.,2008).Perbedaan potensi antioksidan ini
yang ditandai dengan terjadinya diduga karena adanya senyawa kelompok
perubahan warna ungu menjadi kuning lain di luar fikosianin yang ikut terekstrak
pucat (Molyneux, 2004). DPPH memiliki dan juga memiliki kemampuan mereduksi
serapan yang kuat pada panjang radikal bebas DPPH.
gelombang 517 nm dalam bentuk
teroksidasi (Masuda, 1999). Beberapa Aktivitas antioksidan dari ekstrak
komponen Spirulina sp. yang diduga Spirulina sp tergolong lemah, diduga
memiliki aktivitas antioksidan adalah karena merupakan ekstrak kasar,dimana
senyawa fenolat, karotenoid, pigmen dalam ekstrak ini belum murni senyawa
fikobiliprotein, klorofil, dan turunan klorofil antioksidan. Hal ini sesuai dengan Wikanta
(Estrada et al., 2001). Fikosianin et al. (2005), yang menyatakan bahwa
(fikobiliprotein) adalah antioksidan alami rendahnya aktivitas antioksidan dapat

61 Aktivitas Anti Oksidan Fikosianin Dari Spirulina Sp. (Ali Ridlo et al.)
Jurnal Kelautan Tropis September 2015 Vol. 18(2):58–63

dikarenakan adanya zat pengotor yang Spirulina fusiformis. Berita Biologi 8(3) :
terdapat dalam ekstrak. Selain itu Spirulina 163-169.
yang diekstraksi berupa serbuk kering. Damar, A.R., M.R.J. Runtuwene dan D.
Proses pengeringan sangat berpengaruh Silvia.2014. Kandungan Flavonoid dan
atau merusak senyawa antioksidan. Aktivitas Antioksidan Total Ekstrak
Sampel segar akan mempunyai aktivitas Etanol Daun Kayu Kapur (Melanolepsis
antioksidan yang lebih baik daripada multiglandulosa Reinch). Jurnal Ilmiah
sampel kering (Damar et al., 2014). Farmasi FMIPA UNSRAT, Manado.
Vol.3(4): 11-21.
Damayanti, E. 2004.Mempelajari Aktivitas
KESIMPULAN Antioksidan dan Antibakteri dari Ekstrak
Campuran Rempah Minuman Cinna-
Ekstrak fikosianin Spirulina sp ale.(Skripsi). Fakultas Teknologi
berpotensi sebagai antioksidan alami. Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Penggunaan pelarut yang berbeda Bogor. 52 p.
memberikan hasil aktivitas antioksidan Estrada, J,E.P., P.B. Bescos and A.M. V.
yang berbeda pula. Pelarut buffer fosfat Fresno. 2001. Anti Oxidant Activity of
menghasilkan ekstrak fikosianin yang lebih Different Fractions of Spirulina
banyak dan lebih murni dibanding platensisProtean Extract. Il Farmaco 56:
akuades, tetapi aktivitas antioksidan 497-500.
ekstrak akuades lebih kuat daripada Hamid, A.A., O.O Aiyelaagbe, L.A. Usman,
pelarutbuffer. O.M. Ameen, dan A. Lawal. 2010.
Antioxidant : its Medidal and
Pharmacological Applications. African
UCAPAN TERIMA KASIH Journal of Pure and Applied Chemistry
vol.4(8):142-151
Penulis mengucapkan terima kasih Hemlata, G. Pandey, F. Bano. & T. Fatma.
kepada reviewer dan semua pihak yang 2011. Studies of Anabaena sp. NCCU-9
telah membantu dalam menyelesaikan with special reference to phycocyanin.
penulisan karya ilmiah ini. J. Algae Biomass Utln. 2(1): 30-51.
Henrikson, R. 2000.Earth Food
Spirulina.Essential Fatty Acids and
DAFTAR PUSTAKA Phytonutrients.Ronore Enterprises, Inc.
California.
Arylza, I.S. 2005.Phycocyanin dari Mikroalga Jespersen, L., L.D. Stremdahl, K. Olsen,and
Bernilai Ekonomis Tinggi sebagai Produk L.H.Skibsted. 2005. Heat and Light
Industri.Oseana.XXX(3): 27-36. Stability of Three Natural Blue Colorant
Barus, P. 2009.Pemanfaatan Bahan for Use in Confectionery and
Pengawet dan Antioksidan Alami Beverages. Europ. Food Res. Technol.
pada Industri Bahan Makanan. 220(3-4): 261-266.
Universitas Sumatra Utara, Medan. Kozlenko, R, dan Henson, RH. 1998.
Bennett, A. and L. Bogorad. 1973. Spirulina: Effects on the AIDS Virus,
Complementary Chromatic Cancer and the Immune System.
Adaptation in a Filamentous Blue- Spirulina Health Library.www.
Green Alga. J. Cell. Biol. 58: 419-435. Spirulina.com. (1 Nopember 2000).
Boussiba, S. and Richmond, A. Mardawati, E., Fitry, F., dan Herlina, M.
1979.Isolation and Purification of 2008.Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Fikosianin from The Blue Green Alga Kulit Manggis (Garcinia mangostana L)
Spirulina platensis. Arch. Microbiol., 120: dalam Rangka Pemanfaatan Limbah
155-159. Kulit Manggis di Kecamatan
Chrismandha, T., Panggabean L.M., dan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya.
Mardiati, Y. 2006.Pengaruh Konsentrasi Fakultas Teknologi Industri. Universitas
Nitrogen dan Fosfor terhadap Padjadjaran, Bandung.
Pertumbuhan, Kandungan Protein, Masojidek, J., M. Koblizek, and G. Torzillo.
Karbohidrat, dan Fikosianin pada Kultur 2004. Photosynthesis in Microalgae in:

Aktivitas Anti Oksidan Fikosianin Dari Spirulina Sp. (Ali Ridlo et al.) 62
Jurnal Kelautan Tropis September 2015 Vol. 18(2):58–63

A. Richmond (Ed). Handbook of Sedjati, S., E. Yudiati dan Suryono.2012. Profil


Microalgal Culture: Biotechnology and Pigmen Polar dan Non Polar Mikroalga
Applied Phycology. Blakwell Science Laut Spirulina sp dan Potensinya
Ltd., Iowa. p.20-39. sebaagai Pewarna Alami. Jurnal Ilmu
Masuda, T. 1999. Evaluation of the Kelautan., Vol. 17 (3): 176 – 181.
Antioxidant Activity of Environmental Thomas, S.S. 2010.The Role of Parry Organic
Plants: Activity of the Extract from Spirulina in Health Management. India:
Sheashore Plants. J. Agronomy Food Parry Nutraceuticals, Division of EID
Chemistry. 47: 1749-1754. Parry (India) Ltd.
Molyneux, P. 2004. The Use of Stable Free Wikanta, T., Januar H.D. dan Nursed, M.
Radical Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) 2005. Uji Aktivitas Antioksidan, Toksisitas
for Estimating Antioxidant. dan Sitotoksisitas Ekstrak Alga Merah
Songklanakarin J. Sci. Technol. Rhodymenia palmate. Jurnal Penelitian
26(2):212. Perikanan Indonesia Vol. 11(4): 12-25.
Pamungkas, A. 2005. Sistem Taksonomi Yan, S., Zhu LP, Su HN, Zhang XY, Chen XL,
hewan dan tumbuhan. ANDI , Zhou BC, and Zhang YZ. 2011. Single-
Bandung. step Chromatography for Simultaneous
Sarada, R., M.G. Pillai, dan G.A. Purification of C-Phycocyanin and
Ravishankar. 1999. Phycocyanin from Allophycocyanin with high Purity and
Spirulina sp.: Influence of Processing of Recovery from Spirulina (Arthrospira)
Biomass on Phycocyanin Yield, Analysis platensis. J. Appl. Phycol. 23: 1-6.
of Efficiency of Extraction Methods and
Stability Studies on Phycocyanin. J.
Proc. Biochem. 34:795-801.

63 Aktivitas Anti Oksidan Fikosianin Dari Spirulina Sp. (Ali Ridlo et al.)

Anda mungkin juga menyukai