Anda di halaman 1dari 15

INTERAKSI OBAT HIPERLIPIDEMIA

OLEH
KELOMPOK IV
1. CICILIA NADYA BULI
2. KHARISMA WULANDARI
3. NONI D. NENO KEBA
4. VINSENSIUS TRI BANI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


UNIVERSITAS CITRA BANGSA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
kasih penyertaan dan karunia Tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Meskipun banyak rintangan yang penulis hadapi tetapi penulis sangat
bersyukur dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu itu semua karena rahmat
dan anugerah-NYA.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami dan memperluas


wawasan tentang interaksi obat yang berkaitan dengan hiperlipidemia. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampuh, selaku pengampu mata kuliah
interaksi obat yang telah memberikan tugas ini, karena melalui tugas ini penulis
dapat memahami secara keseluruhan tentang interaksi obat hiperlipidemia.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat yang


lebih luas kepada semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran, untuk perbaikan kearah yang lebih baik.

Kupang, 12 November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hiperlipidemia............................................................................5
B. Jenis-jenis Antihiperlipidemia......................................................................7
C. Interaksi obat Antihiperlipidemia dan efek interaksinya..............................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan Iptek menyebabkan
perubahan diberbagai faktor seperti faktor ekonomi dan sosial.
Perkembangan tersebut juga menyebabkan perubahan pada pola hidup
manusia. Kebanyakan masyarakat saat ini lebih memilih makanan cepat saji
yang sebenarnya makanan tersebut kurang baik untuk kesehatan, karena
banyak mengandung lemak dengan sedikit serat. Di samping itu, cara hidup
yang sibuk menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk melakukan
aktivitas fisik yaitu berolahraga. Salah satu perubahan pada pola hidup yang
seperti ini mengakibatkan gangguan metabolisme dalam tubuh misalnya
hiperlipidemia. Gangguan metabolisme ini yaitu hiperlipidemia perlu
dicegah dengan pola hidup yang teratur dan mengonsumsi obat-obatan
untuk menurunkan lipid.
Dengan meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan
dalam pengobatan pada saat ini, dan berkembangnya polifarmasi maka
kemungkinan terjadinya interaksi obat makin besar. Interaksi obat perlu
diperhatikan karena dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap
pengobatan. Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat
pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat
tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan dapat
terjadi jika dua atau lebih obat digunakan bersama-sama.
Interaksi obat dan efek samping obat perlu mendapat perhatian.
Sebuah studi di Amerika menunjukkan bahwa setiap tahun hampir 100 ribu
orang harus masuk rumah sakit atau tinggal di rumah sakit lebih lama
daripada seharusnya, bahkan hingga terjadi kasus kematian karena interaksi
dan atau efek samping obat. Pasien yang di rawat di rumah sakit sering
mendapat terapi dengan polifarmasi (6-10 macam obat) karena sebagai
subjek untuk lebih dari 1 dokter, sehingga sangat mungkin terjadi interaksi
obat terutama yang dipengaruhi tingkat keparahan penyakit atau usia.

3
Interaksi obat yang tidak diingikan dapat dicegah bila kita
mempunyai pengetahuan farmakologi tentang obat-obat yang
dikombinasikan tetapi haruslah diakui bahwa pencegahan itu tidaklah
semudah yang kita banyangkan, mengingat jumlah interaksi yang mungkin
terjadi pada orang penderita yang menerima pengobatan polifarmasi cukup
banyak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hiperlipidemia?
2. Apa saja jenis-jenis antihiperlipidemia?
3. Bagaimana interaksi antihiperlipidemia dan efek interaksinya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hiperlipidemia
2. Untuk mengetahui jenis-jenis antihiperlipidemia
3. Mengetahui interaksi antihiperlipidemia dan efek interaksinya

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah kelainan metabolisme yang ditandai dengan
kelainan (peningkatan maupun penurunan) fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kadar kolestrol total yang tinggi,
kadar trigliserida yang tinggi, dan kadar kolestrol HDL yang rendah. Jenis-
jenis lipoprotein dibagi menjadi lima yaitu; 1) kilomikron adalah lipoprotein
dengan komponen 80% trigliserida dan kurang dari 5% kolesterol ester.
Kilomikron membawa trigliserida dari makanan ke jaringan lemak ke otot
rangka, dan juga membawa kolesterol makanan ke hati. 2)lipoprotein
densitas sangat rendah (very low densuty lipoprotein/VLDL). VLDL adalah
lipoprotein yang terdiri dari 60% trigliserida dan 10-15% kolesterol. VLDL
di sekresi oleh hati untuk mengakut trigliserida ke jaringan perifer.
3)lipoprotein densitas sedang (intermediate density lipoprotein/IDL). IDL
adalah lipoprotein yang terdiri dari 30% trigliseridadan 20% kolesterol,
serta lebih banyak mengandung apoprotein B dan E. IDL merupakan zat
perantara yang terjadisewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. 4)
Lipoprotein densitas rendah (low density lipoprotein/LDL). LDL adalah
lipoprotein yang terdiri dari 50% kolesterol dan 10% trigliserida. LDL
merupakan lipoprotein pengangkt kolseterol terbesar pada manusia. 5)
Lipoprotein densitas tinggi (High density lipoprotein/HDL). HDL adalah
lipoprotein yang mengandung 13% kolesterol, 5 % trigliserida, dan 50 %
protein.
Penderita hiperlipidemia umumnya tidak merasakan gejala yang
spesifik, bahkan penderita tidak merasakan adanya gejala penyakit sama
sekali. Biasanya mereka baru mengetahui menderita hipiliperdemia setelah
dinyatakan menderita penyakit jantung koroner atau stroke. Namun pada
sebagian orang, hiperlipidemia dapat dikenali saat mereka merasakan sakit
kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai

5
akibat dari kekurangan oksigen. Kadar lipid yang tinggi akan menyebabkan
aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang. Gejala yang
lain adalah adanya endapan lemak yang akan membentuk suatu
pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo atau urat daging dan di
dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dL atau
lebih) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limfa dan gejala-gejala lain
misalnya nyeri perut yang hebat. Pemeriksaan untuk hiperlipidemia
dilakukan dengan memeriksa kadar lemak darah yang diambil setelah
berpuasa 6-12 jam. Kadar lemak yang diperiksa meliputi kolesterol total,
kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.

Kadar Lipid Plasma Normal, Batas Dan Tinggi

Kadar Kolesterol Total Kategori Kolesterol Total


<200 mg/dL Bagus
200-239 mg/dL Ambang batas atas
240 mg/dL dan lebih Tinggi

Kadar LDL Kategori LDL


<100 mg/dL Optimal
100-129 mg/dL Di atas optimal
130-159 mg/dL Ambang batas atas
160-189 mg/dL Tinggi
190 mg/dL dan lebih Sangat tinggi

Kadar HDL Kategori HDL


<40 mg/dL Rendah
60 mg/dL dan lebih Tinggi

6
Kadar Trigliserida Kategori Trigliserida
<150 mg/dL Normal
150-199 mg/dL Ambang batas atas
200-499 mg/dL Tinggi
500 mg/dL dan lebih Sangat tinggi

B. Jenis-jenis Antihiperlipidemia
1. Inhibitor HMG-Coenzim A Reduktase
Obat-obat penurun kolesterol yang biasa digunakan saat ini
adalah golongan statin atau nama ilmiahnya inhibitor HMG-Coenzim
A reduktase. Sintesis kolesterol di dalam sel membutuhkan enzim
HMG-Coenzim A reduktase sehingga denga pemberian obat golongan
sattin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan
meningkatkan kadar HDL. Sattin dalam dosis tinggi juga dapat
menurunkan kadar trigliserida yang disebabkan karena naiknya kadar
VLDL.
Efek samping golngan statin yang berbahaya adalah miopati da
rabdomiolisis, namun efek samping ini jarang terjadi. Statin
diperkenalkan pada tahun 1980, statin menajdi obat yang paling ampuh
untuk menurunkan kolesterol yang kita punya saat ini. Jenis obat yang
sering terdapat dipasaran seperti lovastatin (mevacol), simvastatin
(zolcor), fluvastatin (lescor), pravastatin (pravacol), dan atrovastatin
(lipitor) statin didesain untuk menahan enzim HMG-Coenzim A
reduktase, yang diperlukan untuk memproduksi kolesterol. Bila statin
menahan enzim tersebut maka liver tidak dapat membuat kolestrol.
Padahal sel-sel dalam liver memerlukan jumlah tertentu dari
kolestrol untuk membentuk memran sel agar dapat berfungsi secara
benar. Karena sel liver tidak dapat membuat kolestrol, maka akan
mengambil kolesterol yang terdapat dalam darah dengan meproduksi
reseptor yang mengumpulkan LDL. Dengan demikian berkuranglah

7
jumlah LDL dalam darah. Statin dapat menstabilkan plak dan
mencegah pembuluh darah untuk pecah. Statin bekerja secara cepat,
dalam beberapa minggu sudah dapat menurunkan kadar kolesterol yang
tinggi. Sebagai contohnya simvastatin yang dapat mengurangi serangan
janutung, stroke, dan kematian bagi mereka yang berpenyakit
kardiovaskuler. NCPE-ATP III menganjurkan golongan HMG-COA
reduktase inhibitor sebagai pilihan obat pertama dalam pengobatan
hiperlipidemia, karena kerja obat ini yang dapat menurunkan kadar
kolesterol LDL hingga 50% dan kolesterol LDL merupakan sasaran
utama pencegahan arteri koroner.
2. Turunan asam fibrat
Obat-obat golongan ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas
lipoprotein lipase, menurunkan produksi VLDL, dan meningkatkan
kadar HDL. Obat-obat ini diabsorbsi melalui usus. Kadar puncak
plasma tercapai dalam 1-4 jam. Hasil metabolisme asam fibrat di
eksresikan melalui urin dan tinja. Efek samping dari obat-obat golongan
ini yang paling sering ditemukan adalah gangguan saluran cerna seperti
mual, muntah dan diare. Efek samping lainnya antara lain gangguan
faal hati, gangguan ginjal dan miopati. Senyawa yang termasuk
golongan ini adalah gemfibrozil, fenofibrat, benzafibrat, simfibrat dan
siprofibrat.
3. Resin
Resin bekerja didalam usus dengan mekanisme kerja dengan
cara mengikat asam empedu yang membawa kolesterol, sehingga
menambah pembuangan kolesterol melalui feses. Jadi obat ini
mengurangi jumlah kolesterol yang menuju ke liver, kemudian
membuat lebih banyak LDL reseptor yang bertanggung jawab untuk
menangkap LDL dari plasma sehingga LDL menurun. Efek samping
yang umum terjadi adalah gangguan saluran cerna seperti mual,
muntah, dan konstipasi. Obat yang termasuk dalam golongan rsein
adalah kosteramin dan kolestipol. Kolsteramin dan kolstipol bersifat

8
hidrofilik tetapi tidak larut dalam air, tidak dicerna, dan tidak diabsorbsi
sehingga diduga merupakan hiplipidemik yang aman.
4. Asam Nikotinat
Asam nikotinat termasuk obat terawal yang digunakan untuk
hiperlipidemia. Obat ini dapat mempengaruhi hampir semua fraksi lipid
(LDL, HDL dan trigliserida). Efek lipohipidemik dapat dicapai bila
diberikan dalam dosis besar (2-6 gram perhari) obat oni dapat
meningkatkan HDL (30-40%) menurunkan trigliserida sebesar 35-45%
dan menurunkan LDL sebesar 20% sampai 30%. Efek samping asam
nikotinat adalah kemerahan pada kulit yang sering timbul dan
dyspepsia sehingga obat ini sekarang jarang digunakan. Asam dikotinat
dapat menyebabkan kecacatan bayi pada hewan coba.

C. Interaksi Obat Antihiperlipidemia dan Efek Interaksinya

No Nama Nama obat B Mekanisme Mekanisme obat Interaksi


obat A obat A B
1 Klorfirbat Kolestiramin Mekanisme Menurunkan Klofirbat
kerjanya kadar kolesterol bersama
dengan plasma dengan kolestiramin
meningkatkan cara mengikat sedikit
aktivitas asam empedu menunda
lipoorotein dalam saluran tercapainya
lipase sehingga cerna menggangu kadar puncak
katabolisme sirkulasi plasma.Klofibr
lipoprotein enterohepatic at menggeser
kaya sehingga ekskresi antikoagulan
trigliserida steroid yang oral dari
seperti VLDL bersifat asam ikatannya
dan LDL dalam tinja dengan
menigkat meningkat.Penuru albumin dan
nan asam empedu memperkuat
oleh pemberian efek obat-obat
resin ini ini.
menyebabkan
meningkatnya
produksi asam
empedu yang

9
berasal dari
kolesterol.
2 Gemfibroz Warfarin Gemfibrozil Anti koagulan Gemfibrozil
il meningkatkan oral yang meningkatkan
aktivitas mempengaruhi efek
lipoprotein sintesa vitamin K antikoagulan
lipase sehingga yang warfarin
klirens partikel berpendalaman
kaya pembekuan darah
trigliserida sehingga depresi
meningkat.kad faktor II,VII IX
ar kolesterol dan X ia bekerja
HDL juga di hati dengan
dapat menghambat
meningkat karboksilasi
pada vitamin K dari
pemberian protein
obat ini prekursonya.
3 Kolestira Vitamin A,D, Keduanya Vitamin A,D, dan Kolesterimin
min dan dan K menurunkan K, dan kolestipol
kolestipol kadar menggangu
kolesterol absorpsi
plasma dengan vitamin A, D
cara mengikat dan K karena
asam emepedu gangguan
dalam saluran absorpsi
cerna lemak.
menggangu
sirkulasi
enterohepatik
sehingga
eksresi steroid
yang bersifat
asam dalam
tinja
meningkat.
Penurunan
asam empedu
oleh
pemberian
resin ini
menyebabkan
meningkatnya
produksi asam
empedu yang

10
berasal dari
kolesterol.
4 Pravastin Gamfibrosil Penghambat Gemfibrosil Kombinasi
HMG CoA- meningkatkan pravastatin dan
reduktase aktivitas gemfibrozil
bekerja dengan lipoprotein lipase tidak
mengahambat sehingga klirens dianjurkan
sintesis partikel kaya karena terjadi
kolesterol di trigliserid penurunan
hati sehingga meningkat.kadar ekskresi urin
menurunkan kolesterol HDL dan
kadar LDL juga dapat pravastatin.
plasma. meningkat pada
pemberian obat
ini lemahnya
pertukaran
sodim/kalium dan
meningkatkan
kalsium
intracellular
5 Atorvastat Digoxin Penghambat Mekanisme Pemakain
in HMG CoA- digoxin yaitu bersama
reduktase dengan digoxin dan
bekerja dengan menghambat antorvastatin
menghambat pompa Na-K meningkatkan
sintesis ATPase yang kadar tunak
kolesterol di menhasilkan plasma digoxin
hati sehingga peningkatan hingga 20%
menurunkan sodium
kadar LDL intracellular yang
plasma menyebabkan
6 Anrtorvast Antacid berisi Penghambat Antasida bekerja Pemakaian
atin AI dan Mg HMG CoA dengan cara suspense
reductase menetralkan antacid berisi
bekerja dengan kondisi terlalu AI dan Mg
menghambat asam menurunkan
sintesis tersebut,selain itu kadar plasma
kolesterol antasida juga antorvastatin
dihati sehingga bekerja dengan hingga 35%
menurunkan cara menghambat
kadar LDL aktivitas enzim
plasma. pepsin yang aktif
bekerja pada
kondisi asam.
7 Antrovasta simetidin Penghambat Simetidin adalah Antorvastatin
tin HMG CoA penghambat + simetidin

11
reductase histamine pada menurunkan
bekerja dengan reseptor H2 afektivitas
menghambat secara selektif penurunan
sintesis dan reversible, trigliserida
kolesterol penghambatan hingga 26-34%
dihati sehingga histamine pada
menurunkan reseptor H,akan
kadar LDL menhambat
plasma sekresi asam
lambung baik
pada kedaan
istirahat maupun
setelah
perangsangan
oleh
makanan,histamin
pentagastrin,kafei
n dan insulin.
8 Antrovasta Eritromisin Penghambat Golongan Antorvastatin
tin HMG CoA- makrolid + eritromisin (
reduktase menghambat suatu inhibitor
bekerja dengan sintesis protein sitokrom )
menghambat kuman dengan meningkatkan
sintesis jalan berikatan kadar plasma
kolsterol di secara reversible antorvastatin
hati sehingga dengan ribosom hingga 40%.
menurunkan subunit 50S, dan
kadar LDL bersifat
plasma. bakteriostatik atau
bakterisid
tergantung dari
jenis kuman dan
kadarnya

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hiperlipidemia adalah kelainan metabolisme yang ditandai dengan
kelainan (peningkatan maupun penurunan) fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kadar kolestrol total yang tinggi,
kadar trigliserida yang tinggi, dan kadar kolestrol HDL yang rendah. Obat-
obat penurun kolesterol yang biasa digunakan saat ini adalah golongan
statin atau nama ilmiahnya inhibitor HMG-Coenzim A reduktase. Turunan
asam fibrat, obat-obat golongan ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas
lipoprotein lipase, menurunkan produksi VLDL, dan meningkatkan kadar
HDL. Resin bekerja didalam usus dengan mekanisme kerja dengan cara
mengikat asam empedu yang membawa kolesterol, sehingga menambah
pembuangan kolesterol melalui feses. Jadi obat ini mengurangi jumlah
kolesterol yang menuju ke liver, kemudian membuat lebih banyak LDL
reseptor yang bertanggung jawab untuk menangkap LDL dari plasma
sehingga LDL menurun. Asam nikotinat termasuk obat terawal yang
digunakan untuk hiperlipidemia.
B. Saran
Saran dan kritik diperlukan untuk perbaikan ke arah yang lebih baik

13
DAFTAR PUSTAKA

ISO Indonesia; Vol XXXV; Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia;


PT.AKA;Jakarta;2001
Katzung, G. Bertram; Farmakologi Dasar dan Klinik; Edisi VI;
EGC;Jakarta;1998

14

Anda mungkin juga menyukai