Anda di halaman 1dari 12

DIET PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT HIPERLIPIDEMIA

Dosen Pengampu: Ns. Debby Atmalyakin, M. Kep.

Disusun oleh:

Fika Marantika (841204008)

Dwi Rahmadani (841204007)

Endang Dwi Lestari (841201006)

Siti Nurfatimah (841201005)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES YARSI PONTIANAK


TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur dengan tulus dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Gisi dan Diet dengan judul
“Diet Pada Klien Dengan Penyakit Hiperlipidemia”

Ucapan terimakasih kami kepada dosen mata kuliah Gizi dan Diet bapak Ns.
Debby Atmalyakin, M. Kep. Kami juga berterima kasih kepada para pihak yang
mendukung penulisan makalah ini.

Kami mengerjakan makalah ini tentunya masih dalam masa belajar.


Walaupun demikian, kami telah mengupayakan makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca dan sunggu disadari bahwa masih banyak mengandung kekurangan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pontianak, 28 Mei 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian penyakit hiperlipidemia 5


B. Penyebab dan gejala penyakit hiperlipidemia 6
C. Diagnosa kadar lemak darah 7
D. Penatalaksanaan diet pada penyakit hiperlipidemia 8

BAB III PENUTUP

A. Simpulan 10
B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hiperlipidemia merupakan abnormal metabolisme lipid yang ditandai adanya


tingginya kadar lipid (Kolesterol total, LDL, Trigliserida) ataupun penurunan kadar
lipid (HDL) dalam darah. Hiperlipidemia merupakan salah satu penyebab penyakit
jantung koroner (PJK) (Arsana dkk, 2015). Negara berkembang, salah satu faktor
penyebab berbagai penyakit yang berhubungan dengan kolesterol yaitu perubahan
pola makanan dimana masyarakat terbiasa mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan
rendahnya konsumsi makanan mengandung serat, merokok dan kurangnya (Arianti
dan Swastini, 2010).

Riset kesehatan dasar nasional RISKESDAS (2013) sekitar 3 35,9% penduduk


Indonesia usia ≥15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal NCEP ATP III, dengan
(kadar kolesterol ≥ 200 mg/dl) dimana perempuan lebih besar dari laki-laki dan
perkotaan lebih besar dari pedesaan. Populasi berusia ≥ 15 tahun kadar LDL sangat
tinggi (≥ 190 mg/dL) sebanyak 15,9 %, kadar HDL yang kurang dari 40 mg/dl
menujukan sebanyak 22,9 % dan sebanyak 11,9% dengan kadar trigliserid lebih
tinggi dari (≥ 500 mg/dL). Prevalensi hiperlipidemia di Cina berdasarkan data 2010
menunjukan pria 35,5% dan wanita 37,6%.

Saat ini penyakit hiperlipidemia termasuk penyebab kematian pada penduduk


indonsia. Yang dapat mengakibatkan terjadinya hiperlipidemia yaitu keadaan dimana
kadar lemak darah naik. Kondisi hiperlipidemia bila berkelanjutan memicu
terbentuknya aterosklerosis (hilangnya elastisitas disertai penyempitan dan pengerasa
pembuluh darah arteri). Pada sebagian besar penderita hiperlipidemia dapat dikontrol
dengan diet dan olahraga. Namun bisa juga dengan bantuan obat penurun kadar lipid
dara atau antihiperlipidemia.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian penyakit hiperlipidemia
2. Penyebab dan gejala penyakit hiperlipidemia
3. Diagnosa kadar lemak darah
4. Penatalaksanaan diet pada penyakit hiperlipidemia

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui asuhan gizi dan
diet pada penderita penyakit hiperlipidemia
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apa itu penyakit hiperlipidemia
b. Untuk memahami apa saja penyebab dan gejala penyakit hiperlipidemia
c. Untuk memahami diagnosa pada kadar lemak darah
d. Untuk memahami bagaimana melakukan penatalaksanaan diet pada
penyakit hiperlipidemia
BAB II

PEMBAHASAN

HIPERLIPIDEMIA

A. Pengertian
Hiperlipidemia (Hyperlipoproteinemia adalah tingginya kadar lemak
(kolestrol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah. Lemak (disebut juga lipid)
adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk
proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam
tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan
di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu
melindungi tubuh terhadap cedera.
Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang
membungkus sel-sel saraf serta empedu. 2 lemak utama dalam darah adalah
kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga
bisa mengikuti aliran darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebut
lipoprotein. Lipoprotein yang utama adalah:
 Kilomikron
 VLDL (Very low density lipoproteins)
 LDL (low density lipoproteins)
 HDL (high density lipoproteins)

Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta
dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus
dan membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran
darah. Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang
digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak. Pada
akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil) dibuang dari
aliran darah oleh hati. Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:

1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein


yang masuk ke dalam darah,
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari
dalam darah.

Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa
menyebabkan masalah jangka panjang. Resiko terjadinya aterosklerosis dan
penyakit arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang
yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi. Kadar kolesterol rendah
biasanya lebih baik dibandingkan dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi
kadar yang terlalu rendah juga tidak baik. Kadar kolestrol total yang ideal adalah
140-200 mg/dl atau kurang. Jika kadar kolestrol tota mendekati 300 mg/dl, maka
resiko terjadinya serangan jantung adalah dari 2 kali.

Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.


Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan
meningkatnya resiko penyakit jantung, sedangkan kolesterol yang dibawa oleh
HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko penyakit
jantung dan menguntungkan. Idealnya, kadar kolesterol LDL tidak boleh lebih
dari 130 mg/dL dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL.
Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25 % dari kadar kolesterol total (Neal,
2006).
B. Penyebab dan gejala
Kadar lipoprotein, terutma kolestrol LDL, meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang tinggi,
tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (misalnya VDL
dan LDL) adalah:
 Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
 Obesitas
 Diet Kaya Lemak
 Kurang melakukan olahraga
 Pengguanaan alkohol
 Merokok sigaret
 Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
 Kelenjar tiroid yang kurang aktif

Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-


kadang, jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu
pertumbuhan yang disebut xantoma didalam tendo (urat daging) dan didalam
kulit. Kadar triglesida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dL atau lebih) bisa
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala- gejala dari pankreatits
(misalnya nyeri perut yang hebat).

C. Diagnosa
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolestrol total. Untuk
mengukur kadar kolestrol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita
berpuasa dulu minimal selama 12 jam.
Kadar Lemak Darah

Pemeriksaan Kisaran yang ideal

labolatorium (mg/dL darah)


Kolestrol total 120-200
Kilomikron Negatif

(setelah berpuasa selama 12 jam


VLDL 1-30
LDL 60-160
HDL 35-65
Perbandingan LDL <3,5

Dengan HDL
Trigliserida 10-160

D. Penatalaksanaan diet pada penyakit hiperlipidemia


Diet rendah kolestrol dan rendah lemak jenuh akan mengurangi kadar LdL,
Olahraga dapat juga membantu mengurangi kadar kolestrol LDL dan menambah
kadar kolestrol HDL.

Pada prinsipnya pengobatan untuk orang-orang yang memiliki kadar kolesterol


tinggi adalah:

 Menurunkan berat badan jika mereka mengalami kelebihan berat badan,


karena kadar HDL menurun pada kegemukan.
 Berhenti merokok, sebab rokok dapat menurunkan kadar HDL.
 Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya. Diet rendah
kolesterol dan rendah lemak jenuh akan mengurangi kadar LDL.
 Menambah porsi olah raga. Olah raga bisa membantu mengurangi kadar
LDL-kolesterol dan menambah kadar HDL-kolesterol.
 Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperlukan).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hiperlipidemia (Hyperlipoproteinemia adalah tingginya kadar lemak


(kolestrol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah. Lemak (disebut juga
lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi
utama untuk proses metabolisme tubuh.
2. Kadar lipoprotein, terutma kolestrol LDL, meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang tinggi,
tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. Biasanya
kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang- kadang, jika
kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan
yang disebut xantoma didalam tendo (urat daging) dan didalam kulit.
3. Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolestrol total. Untuk
mengukur kadar kolestrol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita
berpuasa dulu minimal selama 12 jam.
4. Diet rendah kolestrol dan rendah lemak jenuh akan mengurangi kadar LdL,
Olahraga dapat juga membantu mengurangi kadar kolestrol LDL dan
menambah kadar kolestrol HDL.

B. Saran
Untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah terjadinya peningkatan
pada muncul penyakit jantung (PJK) maka sebaiknya masyarakat mulai
menyadari bahaya dari meningkatnya kadar kolestrol secara berlebihan atau
hiperlipidemia, sebab keadaan tersebut adalah penyebab dari berbagai penyakit
lainnya. Untuk itu kita perlu menyadari pentingnya menjaga pola hidup yang
sehat seperti mengkomsumsi makanan yang kaya akan serat dan minim lemak
serta tidak mengkomsumsi alkohol, rokok, dan banyak melakukan olahraga.
DAFTAR PUSTAKA

Pangastuti, Hafiza. 2011. Kolestrol dan lemak itu penting. Yogyakarta: Hanggar
Kreator. [diakses pada 2 juni 2021].

Anda mungkin juga menyukai