Anda di halaman 1dari 16

B

I
O
RUTE PEMBERIAN F
A
INTRATEKAL R
M
Alika Dita Pratiwi (16330070) A
Sasha Jesita (16330071) S
I
DEFINISI INTRATEKAL

Intratekal adalah rute pemberian obat


melalui injeksi ke kanal tulang belakang, atau
ke ruang subarachnoid sehingga mencapai
cairan serebrospinal (CSF) dan berguna dalam
anestesi spinal, kemoterapi, atau aplikasi
manajemen nyeri. Rute ini yang melawan
infeksi tertentu, terutama pasca bedah saraf.
Obat harus diberikan oleh sawar darah otak.
ANATOMI SISTEM SARAF PUSAT

1. Kolumna Vertebralis
 Kolumna vertebralis
terdiri dari 33 korpus
vertebralis yang dibagi
menjadi 5 bagian yaitu 7
servikal, 12 thorakal, 5
lumbal, 5 sakral dan 4
koksigeus.
LANJUTAN...

 Vertebra lumbalis
merupakan vertebra
yang paling penting
dalam anestesi
intratekal, karena
sebagian besar
penusukan pada
anestesi intratekal
dilakukan pada daerah
ini.
LANJUTAN....

Lapisan yang harus ditembus untuk mencapai ruang


subarakhnoid dari luar yaitu kulit, subkutis,
ligamentum supraspinosum, ligamentum flavum dan
duramater.
Arakhnoid terletak antara duramater dan piamater
serta mengikuti otak sampai medulla spinalis dan
melekat pada duramater.
Antara arakhnoid dan piamater terdapat ruang yang
disebut ruang sub arakhnoid.
Ruang subarakhnoid merupakan sebuah rongga yang
terletak sepanjang tulang belakang berisi cairan otak,
jaringan lemak, pembuluh darah dan serabut saraf
spinal yang berasal dari medulla spinalis.
LANJUTAN....

2. Sawar Darah Otak


Sawar darah otak adalah suatu membran
yang sangat resisten terhadap proses diffusi
dan memisahkan cairan intersisial otak
darah.
Secara anatomis sawar darah otak adalah
melindungi otak dari bermacam-macam
toksin eksogen yang berasal dari darah.
LANJUTAN....

3. Otak  Bagian-bagian otak :


 Otak bertanggung jawab - Otak besar
terhadap pengalaman-
(serebrum)
pengalaman berbagai
macam sensasi atau
- Otak kecil
rangsangan terhadap (serebelum)
kemampuan manusia untuk - Otak tengah
melakukan gerakan-gerakan (mesensefalon)
yang menuruti kemauan - Otak depan
(disadari), dan kemampuan (diensefalon)
untuk melaksanakan - Jembatan varol (pons
berbagai macam proses
paroli)
mental,
PROSEDUR INJEKSI INTRATEKAL

Selama Prosedur
- Pasien akan duduk dan membungkuk/berbaring.
- Punggung pasien akan dibersihkan.
- Dokter akan mematikan kulit. Pasien mungkin merasa
sedikit terbakar (seperti terbakar sinar matahari) selama
beberapa detik.
- Setelah kulit mati rasa, dokter menempatkan jarum
khusus ke punggung dan ke dalam tempat tulang belakang.
Tempat ini berada di luar sumsum tulang belakang.
- Dokter akan menyuntikkan obat ke tempat ini.
- Dokter mengangkat jarum dan akan menempatkan perban
sesuai kebutuhan.
- Pasien akan dapat berbaring telentang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ABSORBSI LARUTAN ANESTESI LOKAL PADA
INTRATEKAL

1. Gravitasi
2. Postur tubuh
3. Tekanan intra abdomen
4. Anatomi kolumna vertebralis
5. Tempat penyuntikan
6. Manuver valsava
7. Volume obat
8. Konsentrasi obat
9. Posisi tubuh
ONSET DAN DURASI KERJA

Onset
pKa mendekati PH fisiologis Durasi
sehingga konsentrasi bagian  Ikatan dengan protein
yang tidak terionisasi plasma.
(bermuatan) meningkat dan  Dipengaruhi oleh
dapat menembus membran kecepatan absorbsi.
sel saraf sehingga  Dipengaruhi oleh
menghasilkan mula kerja banyaknya pembuluh
yang cepat. darah perifer di daerah
Alkalinisasi anestesi lokal
pemberian.
membuat mula kerja cepat.
Konsentrasi obat.
DAMPAK FISIOLOGI & MANFAAT

Dampak Fisiologi Manfaat


Pengaruh Terhadap Memiliki kontrol rasa
sistem Kardiovaskuler sakit yang lebih baik.
Terhadap Sistem Saraf Bangun dan berjalan
Pusat (SSP) lebih cepat setelah
Terhadap Sistem operasi.
Pernafasan Dapat makan seperti
Terhadap Sistem biasa setelah operasi.
Pencernaan Dapat pulih lebih cepat
setelah operasi.
ABSORBSI INTRATEKAL MORFIN

Opioid intratekal menembus korda spinalis dan


duramater untuk memasuki ruang epidural. Didalam
korda spinalis, mereka berikatan dengan reseptor
nonspesifik didalam lapisan putih serta reseptor
spesifik pada tanduk dorsal. Obat pada korda spinalis
akhirnya mencapai kopartmen plasma melalui
pengambilan oleh vena. Pada ruang epidural, opioid
memasuki jaringan lemak dan memasuki kompartmen
plasma melalui pengambilan vena. Penjumlahan dari
banyak jalan untuk disposisi obat menghasilkan
karakteristik klinis dari obat ini.
LANJUTAN....

Sejumlah obat yang diberikan secara intratekal


dengan cepat beredistribusi didalam CSF; opioid di
jumpai pada cisterna magna setelah pemberian
secara intratekal dalam 30 menit, termasuk obat yang
bersifat lipofilik seperti sufentanyl. Memang, semua
opioid bergerak didalam CSF dan distribusi cepat
dalam CSF sepertinya terhitung dalam jumlah yang
kecil, tetapi bermakna, kejadian depresi nafas
teramati secara langsung setelah penyuntikkan
intratekal.
SEKIAN &
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai