Anda di halaman 1dari 30

ACNE VULGARIS

Kelompok 9

1. Muhammad Rifki Saufi (050218A139)


2. Nida Munirah (050218A151)
3. Nunung Muharlinda (050218A164)
4. Parhiyatun (050218A178)
5. Rana Shiba (050218A191)
6. Riskafiya N.F (050218A205)
7. Siti Nur Khairah (050218A219)
8. Tiovan KS (050218A232)
9. Wahid Kurniawan (050218A245)
10. Yuni Nurul Hidayah (050218A259)
Pokok Bahasan

Definisi , Patofisiologi Faktor Penyebab, Tanda Jenis, Klasifikasi dan Swamedikasi Jerawat
Swamedikasi Jerawat dan Gejala Jerawat Pencegahan Jerawat

2
Swamedikasi
• Swamedikasi adalah perilaku seseorang dalam mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-
obatan yang dibeli bebas di Apotek atau toko atas inspirasi sendiri tanpa resep dokter.
• Swamedikasi dapat dilakukan terhadap penyakit ringan (batuk, nyeri, demam, influenza, pusing, sakit
maag, cacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain) dengan menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas
dan obat wajib apotek.
• Keuntungan dari Swamedikasi :
a) Efektif menghilangkan keluhan (80% keluhan sakit bersifat selfmitting)
b) Mengurangi biaya
c) Menghemat waktu

3
Apa sih acne
vulgaris itu ???
Acne vulgaris adalah. . .
suatu penyakit peradangan
kronik dari unit
pilosebaseus disertai
penyumbatan dari
penimbunan bahan keratin
duktus kelenjar yang
diatandai dengan adanya
komedo, papula, pustula,
nodul, kista sering
ditemukan pula skar pada
daerah predileksi seperti
muka, bahu bagian atas dari
ekstremitas superior, dada
dan punggung
Patofisiologi

• Patofisiologi Acne Vulgaris adalah multifaktorial dan berasal dari


sebum berlebih produksi, perubahan keratinisasi kulit,
Propionibacterium acnes, dan proses inflamasi.
• Pada pasien anak, perkembangan jerawat mungkin hasil dari
perubahan endokrin yang disebabkan oleh permulaan pubertas,
peningkatan hormon androgenik, dan peningkatan sebum
produksi.
Faktor Penyebab
a. Genetik
b. Hormonal
c. Lingkungan
d. Makanan
e. Kosmetik
f. Obat-obatan
g. Faktor infeksi dan Trauma
h. Stress
Tanda dan Gejala Jerawat
• Gejala jerawat biasanya bermacam-macam tergantung dari tingkat keparahan jerawat. Umumnya :
a) Benjolan kecil berwarna kemerahan.
b) Kulit yang berminyak dengan bintik-bintik hitam dan putih (komedo).
c) Adanya peradangan.
d) Bila pecah akan mengeluarkan nanah atau darah.
e) Terasa gatal serta sakit apabila ditekan.

8
Jenis Jerawat
Blackheads
Whiteheads Papula
Akibat adanya sumbatan di pori-
pori (sebum) & tumpukan sel kulit Akibat adanya sumbatan (sebum) Wujudnya bergerombol.
mati. Akibat terpapar oksigen, yang tercampur sel kulit mati. Akan Menyebabkan kulit sekitar
sebum berubah warna menjadi muncul bakteri Propionibacterium kemerahan (inflamasi). Karena
hitam dan muncul bintik-bintik. acnes (jerawat membesar dan komedo yang tidak diatasi. Jika
Tidak boleh dipencet (menimbulkan cepat tumbuh). Berwarna putih & tersentuh tangan akan semakin
infeksi). bintik kecil. Kadang disertai nanah. parah, radang & bengkak.

Pustula Nodula Kista/Jerawat Batu


Penanganan perlu hati-hati agar tidak
Jerawat yang terlanjur infeksi. Akibat Paling parah. Akibat sumbatan di
iritasi & infeksi. Proses sembuh butuh
sel kulit mati & sebum di folikel foline, infeksi & iritasi. Jerawat
waktu lama,biasanya di laki-laki,
menjadi tempat tumbuh bakteri. membesar, membentuk benjolan dan
timbul banyak komedo, kista &
Infeksi ini memicu pemunculan nanah radang. Tumbuh menuju bagian
radang. Selalu meninggalkan bekas
dari jerawat. Timbulkan radangdan dalam dibawah kulit. Penanganan
yang sulit hilang. Bentuknya lubang-
benjol, sakit saat dipegang. butuh dokter spesialis kulit.
lubang kecil.

9
Gambaran

10
Derajat Jerawat

11
Klasifikasi
1. Acne komedonal
a. Grade 1: Kurang dari 10 komedo pada tiap sisi wajah
b. Grade 2 : 10-25 komedo pada tiap sisi wajah
c. Grade 3 : 25-50 komedo pada tiap sisi wajah
d. Grade 4 : Lebih dari 50 komedo pada tiap sisi wajah
2. Acne papulopustul
a. Grade 1 : Kurang dari 10 lesi pada tiap sisi wajah
b. Grade 2 : 10-20 lesi pada tiap sisi wajah
c. Grade 3 : 20-30 lesi pada tiap sisi wajah
d. Grade 4 : Lebih dari 30 lesi pada tiap sisi wajah
3. Acne konglobata
Pencegahan Jerawat
Penyebab Jerawat adalah :
1) Makanan
Makanan berlemak (gorengan, daging babi, keju, coklat dan kacang-kacangan) meningkatkan timbulnya acne.
Walaupun menurut dokter, tidak ada kaitannya tetapi tergantung perorangan. Hendaknya dicatat, makanan apa
yang menyebabkan jerawat yang kemudian dihindari. Makan sayur dan buah-buahan.
2) Kosmetika
Penggunaan make-up (bedak dan krim) memicu timbulnya acne, karena menyumbat pori-pori kulit yang
meningkatkan jumlah komedo. Hindari pula kosmetik berlemak (emulsi & minyak).
3) Obat-Obatan
Memicu acne adalah obat seperti vitamin A kadar tinggi, luminal, fenitoin, steroida & INH, begitu pula garam-garam
iodide & bromide.
4) Stres
13
Pencegahan
• Hidup teratur dan sehat, istirahat yang cukup dan hindari stress.
• Selalu menjaga kebersihan kulit dengan menggunakan sabun atau pembersih
yang ringan.
• Penggunaan kosmetik secukupnya dan dalam jangka waktu yang tidak lama.
• Jangan memencet atau menusuk jerawat supaya tidak membentuk jaringan
parut.
• Menghindari pemicu jerawat. ( ex; debu, makanan pedas dan berminyak)
Swamedikasi Jerawat
Farmakologi

16
Algoritma Terapi
18
1. Keratolitika
Berfungsi untuk melunakkan dan mengelupaskan lapisan tanduk (keratin) yang menyumbat pori. Adapun :
a) Benzoyl Peroksida (Gel 2,5%)
• Agen pengoksidasi yang memiliki aktivitas bakterisida pada P. Acnes dan memiliki aktivitas anti komedo.
• Efektif mengobati jerawat inflamasi maupun non inflamasi.
• Lini pertama pengobatan jerawat, karena biasanya pasien cenderung berobat setelah peradangan
muncul. Pengobatan selama 6-8 minggu.
• Cara menggunakan :
Bersihkan dan keringkan permukaan kulit yang berjerawat , obat digunakan ke seluruh area yang terkena
bukan hanya di bintik-bintik (diolesi). Pengaplikasian didiamkan selama 30-60 menit dan jangan
menyentuh area pengobatan. Sehari digunakan 1-2x. Selama pengobatan dengan gel sebaiknya
menghindari sinar matahari.
• Untuk pasien kulit sensitif, sebaiknya diberi pelembab ringan setelah diolesi benzoyl peroksida (↓ iritasi).
• Jika tidak ada perbaikan selama 6-8 minggu, dirujuk ke dokter umum.
19
b) Asam Salisilat (Lotion 0,5-2%)
• Mempermudah pengelupasan sel kulit mati dan meningkatkan kelembapan kulit.
• Asam salisilat berkhasiat sebagai fungistatik, bakteriostatik, dan keratolitik.
• Cara menggunakan :
Cuci daerah yang akan diaplikasikan dengan air hangat, jika perlu direndam ± 5 menit, kemudian
menggosok lembut dan dikeringkan. Asam salisita dioleskan perlahan, jika 2x pengolesan, biarkan olesan
pertama kering dahulu baru dilakukan olesan kedua.
• Jika mengenai mata, hidung, mulut maka segera dibasuk dengan air bersih.
• Agar tidak mengalami iritasi kulit, hindari kombinasi dengan sabun pembersih yang mengandung
alkohol.
• Efek samping berupa iritasi, rasa terbakar, dan gatal-gatal.

20
c) Resorsin (2%)
• Resorsinol adalah obat yang bekerja dengan menghancurkan kulit kasar, bersisik, atau mengeras.
Resorsinol juga membasmi kuman di kulit untuk membantu melawan infeksi.
• Cara menggunakan :
Oleskan pada bagian tertentu (bagian yang ada jerawat).
Digunakan 3-4x sehari, biasanya paling efektif pada pagi dan malam hari (jangan sampai terlewatkan).

21
d) Sulfur
• Sulfur biasanya dikombinasikan dengan resorsinol, dengan konsentrasi sulfur 3-8% dan resorsinol 2-3%
sebagai keratolitik.
• Sulfur juga bisa digunakan sendiri dengan konsentrasi 3-10% sebagai antiseptik, keratolitik dan
antiparasitik.
• Cara menggunakan :
Oleskan 2-3x sehari pada jerawat setelah mencuci wajah dengan air bersih

22
e) Asam Azaleat (Krim 20% dan Gel 15%)
• Memiliki efek antimikroba dan komedolitik, selain mengurangi pigmentasi dengan berfungsi sebagai
inhibitor kompetitif tirosinase.
• Cara menggunakan :
Oleskan dua kali sehari pada (kulit sensitif, sekali sehari untuk minggu pertama). Mungkin diperlukan
pengobatan yang lama tetapi dianjurkan masa pengobatan tidak boleh lebih dari 6 bulan.

23
2. Retinoid
• Retinoid topikal (gel tretinoin 0,01% dan 0,025%, gel isotretinoin 0,05% , adapalen 0,1%)
menghambat pembentukan dan mengurangi jumlah microkomedo.
• Retinoid merupakan turunan vitamin A yang mencegah pembentukan komedo dengan
menormalkan deskuamasi epitel folikular.
• Mengatasi kondisi pada tahap awal (dengan dosis bertahap).
• Cara menggunakan :
Dioleskan 1x sehari saat malam. Digunakan pada seluruh area yang rentan jerawat tidak hanya
pada lesi yang terlihat.
• Efek samping nya berupa eritema, kulit terbakar, iritasi dan kekeringan pada kulit. Retinoid
merupakan turunan vitamin A yang mencegah pembentukan komedo dengan menormalkan
deskuamasi epitel folikular.

24
DAFTAR OWA untuk JERAWAT
No Daftar Obat Indikasi Dosis OWA

1 Clindamicin Antibiotik 1 tube OWA 2

2 Eritromisin Antibiotik 1 tube OWA 1

3 Tetrasiklin Antibiotik 1 tube OWA 1

4 Asam Azaleat Keratolitik 1 tube 5 gram OWA 3


5 Motretinida Antiacne 1 tube 5 gram OWA 3

25
Swamedikasi Jerawat
Non Farmakologi

26
Terapi Non Farmakologi
• Mencuci muka minimal 2x sehari dengan menggunakan sabun dan menjaga
kebersihan diri.
• Menghindari penggunaan kosmetik berlebihan dan membersihkan riasan
secara sempurna.
• Menghindari makanan yang dapat memicu timbulnya jerawat seperti kacang,
susu, keju, dll.
• Menghindari stress.
• Terapi laser dan fotodinamik : menembakan laser pada kulit yang berjerawat
dengan membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi produksi minyak
• Ekstraksi komedo : pencabutan komedo menggunakan alat khusus dan oleh
profesional.
Informasi kepada Pasien
Tindakan-tindakan hygiene menyangkut kebersihan antara lain :
a. Cuci muka dengan teratur. Pada umumnya kulit berminyak merupakan salah satu penyebab
timbulnya jerawat. Jagalah kebersihan kulit dengan mencuci paling sedikit 3x sehari dengan air
hangat dan sabun yang lembut untuk menghilangkan lemak berlebihan dari permukaan kulit.
Kemudian dikeringkan hati-hati dengan handuk bersih.
b. Jangan memijat jerawat/menggaruknya dengan tangan, karena tindakan demikian seringkali
merusak kulit dan memungkinkan terjadinya infeksi di samping meninggalkan bekas. Juga dinding
kelenjar talg bisa pecah, sehingga talg menyebar di bawah kulit dan reaksi-reaksi peradangan
bertambah.

28
Daftar Pustaka
• Azis, S., Supardi, S., dan Herman, M. J., 2008, Kembali Sehat dengan Obat : Mengenal Manfaat
dan Bahaya Obat, Pustaka Populer Obor, Jakarta, pp. 189-190.
• Berardu, R.R., Ferreri, S.P., Hume, A.L., Newton, G.D., Popovich, N.G., dkk. 2009. Handbook of
Nonprescription Drugs An Interactive Approach to Self-Care, 16th ed. American Pharmacists
Associatin.
• Clark, Christine. 2009. Acne Treatment. Clinical Fpcus Clinical Pharmacist. Vol. 1.
• Medscape. 2013. Sulfur Topical {WWW Document}. Medscape Ref. URL :
http://reference.medscape.com/drug/liquimat-sulpho-lac-sulfur-topical-999360#0
• Movita, Theresia. 2013. Acne Vulgaris. Continuing Medical Education IDI. Vol. 40. No. 4. CDK-
203.
• Ramdani, R., dan Hendra T.S. 2015. Treatment For Acne Vulgaris. Artikel Penelitian J MAJORITY.
Volume 4. Nomor 2.
• Soesilo, Slamet. 1993. Swamedikasi. Dirjen POM dan Depkes. Jakarta.
• Tan, H. T., dan Rahardja, K., 2010, Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan Sehari-hari, Elex
Media Komputindo, Jakarta, pp. 42.

Anda mungkin juga menyukai