Anda di halaman 1dari 16

PERAWATAN KULIT BERJERAWAT

DENGAN ALAT LISTRIK


Disusun oleh :
-Agus Feni Lase
-Aryati Sovia Lazuba T
-Betaria Purba
-Nomi Putri D Br. Purba

Mk : Perawatan kulit alat listrik


Dosen pengampu :
-Dra. Rohana Aritonang, M.Pd
-Rossy Luckita Sasmita, M.Pd
Siapa sih disini yang tidak mengetahui pe
nyakit kulit satu ini, penyakit kulit yang t
erjadi akibat penyumbatan muara saluran
lemak sehingga terjadi penumpukan lema
k dan disertai radang . Penyakit kulit ini p
asti pernah dialami setiap remaja peremp
uan apalagi saat masa pubertas tapi ini tid
ak hanya perempuan saja laki-laki,anak b
ayi pernah mempunyai penyakit kulit ini.
PENGERTIAN
Menurut Harkness (1989) jerawat (Acne
vulgaris) merupakan kelainan kronis akibat
meningkatnya aktivitas kelenjar lemak yang
biasanya menghasilkan zat berminyak yang
disebut
sebum, pelumas kulit dan rambut.
Jerawat biasanya terjadi pada usia remaja ketika
terjadi perubahan hormon androgen
sehingga menghasilkan lebih banyak minyak
tumbuhnya jerawat.
Jerawat terbagi menjadi menjadi empat tingkatan yaitu ringan, sedang,
agak berat dan berat. Tingkatan tersebut ditentukan berdasarkan jumlah
jerawat yang ada pada wajah, dada dan punggung, serta ukuran besar
kecil jerawat atau kondisi peradangan jerawat. Selain itu, di bawah ini
juga termasuk dalam perbedaan jenis jerawat:
1. Jerawat pada bayi yang baru lahir (newborn acne): Jerawat jenis ini
menyerang sekitar 20 persen bayi yang baru lahir dan tergolong jerawat
ringan.
2. Jerawat pada bayi (infantile acne): Bayi berumur 3–6 bulan juga
ditumbuhi jerawat, dan akan tumbuh kembali pada saat ia beranjak
remaja.
3. Jerawat vulgaris (Acne vulgaris): Jerawat jenis ini adalah yang paling
umum terjadi pada remaja dan kaum muda yang beranjak dewasa, sekitar
12 – 24 tahun.
4. Jerawat konglobata (cystic acne): Jerawat jenis ini terjadi pada kaum
pria muda, tergolong serius namun jarang terjadi.
*Etiologi Jerawat
1) Kenaikan sekresi dari sebum.
2) Hiperkeratinisasi. Produksi keratin berlebih
dapat menyumbat pori -pori kulit.
3) Proliferasi dari bakteri
Proprionibacterium acnes
4) Adanya peradangan.
5) Terjadinya stres yang dapat memicu
kegiatan kelenjar sebasea.
6) Pengaruh hormonal
* Pengenalan Jeraw
at
Berikut adalah tahap-tahap terbentuknya jerawat yaitu:
1. Penumpukan sel kulit mati
2. Tumpukan sel kulit mati terkena bakteri acne
3. Mulai muncul jerawat
4. Jerawat mulai membesar dan berwarna kemerahan (disebut
popules)
5. Bila muncul nanah (pus), jerawat disebut pastules
6. Bila mengandung nanah, lemak, dan cairan-cairan lain,
berarti jerawat sudah berada pada kondisi terparah (cyst)
7. Bila cyst tidak terawat, akan muncul bopeng (scar) karena
rusaknya jaringan kolagen sampai lapisan dermis. Bopeng
tidak dapat diperbaiki secara maksimal. Yang mungkin
dapat dilakukan hanyalah mempertebal lapisan kulit sedikit
demi sedikit dengan produk yang mengandung asam
glikolat (asam buah dari tanaman tebu).
* Jenis – Jenis Jerawat

Tipe Non-Inflamatory
Merupakan tipe jerawat yang tidak membuat sakit dan
tidak akan bertambah besar (ukurannya
kecil). Biasanya hanya terjadi penyumbatan lemak
dalam jumlah kecil di pori-pori kulit.

Tipe Inflamatory
Merupakan jerawat yang sering menimbulkan rasa sakit dan
kemungkinan bisa terus bertambah besar. Sumbatan minyak yang terjadi
terus menerus, diikuti sistem pertahanan kulit yang
menurun, memberikan kesempatan untuk kulit mudah
terinfeksi bakteri Proprionibakterium acnes. Akibatnya terjadi
peradangan.
Non Inflamatory Acnes *
Blackhead (Komedo Terbuka)

Muncul karena folikel rambut pada


pori terbuka tersumbat oleh minyak
dan sel kulit mati.Jerawat akan tampak seperti
bintik hitam pada bagian atas pori-pori tetap
terbuka, namun sisa dibawahnyalah yg
tersumbat.

Whitehead (Komedo Tertutup)

Merupakan jenis jerawat yang disebabkan


penyumbatan pori-pori oleh minyak dan
sel kulit mati. Penyumbatan whitehead menutupi
seluruh permukaan teratas pori.
Sehingga, penampilan jerawatnya akan
seperti benjolan putih kecil
Papula adalah jenis jerawat yang muncul di bawah permukaan kulit,
dapat teraba sebagai tonjolan padat dan terasa nyeri, kulit disekitar
tonjolan tampak bengkak kemerahan. Namun, jerawat papula tidak
memiliki titik nanah pada puncaknya. Papula muncul ketika
whitehead atau blackhead dibiarkan sampai memicu iritasi parah
yang merusak kulit di sekitarnya. Kerusakan ini menyebabkan
peradangan pada
kulit, sehingga jadilah papula.

Pustula adalah jenis jerawat berupa benjolan yang lebih


besar dan lunak, bagian dasarnya berwarna kemerahan,
sementara puncaknya berwarna putih atau kekuningan dan
tampak lebih terangkat karena terisi nanah. Pustula muncul
sebagai akibat dari bakteri yang menginfeksi sumbatan pori-
pori tersebut. Nanah terbentuk di bawah kulit ketika sel imun
bekerja melawan infeksi
Nodul adalah jenis jerawat inflamasi yang terbentuk di bawah kulit dan bisa
menimbulkan rasa sakit Jerawat ini awalnya berkembang dari pori-pori yang
tersumbat dan kemudian terinfeksi bakteri. Infeksi tersebut bisa masuk jauh ke
bawah permukaan kulit hingga merusak jaringan dan sel-sel yang berada jauh di
bawahnya. Akibatnya, pori-pori yang terkena menjadi merah dan bengkak. Setelah
benjolan mengempis, biasanya akan muncul bekas jerawat yang berwarna gelap.

Jerawat kistik (jerawat batu) terbentuk jauh di lapisan kulit yang lebih dalam.
Penyebab utamanya adalah penyumbatan pori oleh sel kulit mati yang dibarengi
dengan infeksi bakteri. Akibatnya, muncul benjolan merah besar, bertekstur lunak
karena berisi bernanah, yang terasa sakit ketika tersentuh.Infeksi bakteri
kemudian dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut di dalam kulit. Hal ini
dipicu oleh perpecahan pori di bawah kulit, dan membuat peradangan menyebar
ke jaringan kulit lebih dalam. Jika hal tersebut terus berlanjut, peradangan akan
makin meluas dan jerawat-jerawat baru pun muncul.
Papula Postula

Nodul Kistik
*Pengobatan
Obat-obat yang dapat diberikan:
.

Untuk pengobatan jerawat, dapat diberikan obat-obatan yang mengandung: Sulfur,


resorsinol, asam salisilat, benzoil peroksida, triklosan, eritromisin
(solutio topical), tetrasiklin (salep topikal)
Fungsi masing-masing bahan:
• Sulfur mempunyai sifat antiseptik (membunuh/menghambat pertumbuhan
mikroba), dan juga mempunyai efek keratolitik.
• Resorsinol mempunyai efek anti bakteri dan keratolitik.
• Asam Salisilat mempunyai sifat keratolitik, yang dapat melunakkan kulit
sehingga dapat membantu penyerapan obat lain.
• Benzoil Peroksida berkhasiat keratolitik, bakteriostatik dan memutihkan.
Efeknya lainnya adalah mengurangi jumlah komedo dan mencegah
pembentukan komedo yg baru.
• Triklosan dapat digunakan sebagai antimikroba dan keratolitik
• Eritromisin didalam DOWA No.1 eritromisin yg diperbolehkan adalah
eritromisin sebagai obat kulit topikal untuk acne vulgaris (obat jerawat).
Maksimal 1 botol.
• Tetrasiklin dalam DOWA No. 1 tetrasiklin yg diperbolehkan utk swamedikasi
infeksi topikal adalah tetrasiklin dalam bentuk salep. Maks. 1 tube.
• Keratolitik, obat-obat yg berdaya melunakkan dan mengupas lapisan tanduk
(keratin) yang menyumbat pori, sehingga jalan dari folikel yang tersumbat
menjadi terbuka kembali. Dengan demikian sebum yg tertimbun menjadi mudah
mengalir keluar dan sedini mungkin dihindari pembentukan komedo baru.
Hal-hal yang sebaiknya dihindari ketika
sedang berjerawat :

a. Jangan terlalu sering


memegang wajah, apalagi bila
tangan sedang kotor
b. Hindari memegangi atau
memencet jerawat
c. Hindari olahraga berlebihan
d. Hindari menggunakan kosmetik
yang tebal
UPAYA PENCEGAHAN

a) Bersihkan wajah minimal 2 kali sehari dengan milk


 cleanser
a) Jangan terlalu sering memegang wajah, terutama bila
tangan sedang kotor
b) Bersihkan wajah dengan uap atau air hangat setiap
seminggu
c) Hindari stres berlebihan
d) Minum vitamin atau suplemen yang mengandung
vitamin C dan E serta banyak minum air putih
e) Cukup istirahat dan cukup tidur

Anda mungkin juga menyukai