TOKSIKOLOGIIII
“ANTIBIOTIK KLORAMFENICOL”
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya lah makalah lengkap Farmakologi Toksikologi III ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat selama berlangsungnya matakuliah
Farmakologi Toksikologi III
Penyusun memahami bahwa dalam makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik agar kedepannya laporan
yang dibuat bisa lebih baik lagi.
Kelompok V
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
III.1 Kesimpulan...........................................................................................
III.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LatarBelakang
Antibiotika adalah zat-zat kimia oleh yang dihasilkan oleh fungi dan
bakteri, yang memiliki khasiat mematikan ataumenghambat pertumbuhan
kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini,
yang dibuat secara semi-sintesis, juga termasuk kelompok ini, begitu pula
senyawa sintesis dengan khasiat antibakteri (Tjay & Rahardja, 2007).
I.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
kloramfenikol (chloramphenicol) adalah antibiotik yang digunakan
secara luas pada infeksi bakteri. kloramfenikol (chloramphenicol) adalah
antibiotika jenis bakteriostatik dengan menghambat sistesis protein dengan
cara menghambat aktivitas peptidil transferase dari ribosom bakteri, secara
spesifik mengikat residu A2451 dan A2452 dari 23s rRNA subunit ribosom
50s untuk mencegah terjadinya ikatan peptida.
RumusStruktur
Ribosom
Ribosom adalah struktur di mana polipeptida atau protein dibuat. Ribosom ini
terbuat dari protein dan RNA (ribosomal RNA, atau rRNA). Setiap ribosom
mempunyai 2 subunit, yang besar dan yang kecil. Ribosom menyediakan set slot
di mana tRNA bisa menemukan kodon yang sesuai dengan cetakan mRNA dan
mengirimkan asam aminonya.
Slot ini disebut situs A, P, dan E. Tidak hanya itu, ribosom juga bisa bertindak
sebagai enzim, mengkatalisasi reaksi kimia yang menghubungkan asam amino
bersama untuk membuat sebuah rantai.
Elongasi adalah tahap di mana rantai asam amino diperpanjang. Pada elongasi,
mRNA dibaca satu kodon sekali, dan asam amino yang sesuai dengan kodon
ditambahkan ke rantai protein.
Selama elongasi, tRNA bergerak melewati situs A, P, dan E dari ribosom. Proses
ini diulang terus menerus saat kodon baru dibaca dan asam amino baru
ditambahkan ke rantai.
Terminasi
Terminasi adalah tahap di mana rantai polipeptida dilepaskan. Proses ini dimulai
ketika stop codon (UAG, UAA atau UGA) memasuki ribosom, membuat rantai
polipeptida terpisah dari tRNA dan lepas keluar dari ribosom.
Protein adalah molekul penting bagi organisme, karena molekul ini bertindak
sebagai penyusun tubuh organisme itu sendiri. Protein tidak lain adalah suatu
rantai asam amino (yang disebut polipeptida/subunit protein) yang dibuat dalam
inti sel.
Proses sintesis protein ini melewati tahapan panjang yang melibatkan DNA dan
kode genetik, transkripsi dan translasi kode genetik menjadi protein.
GAMBAR
2.4 Mekanisme kerja kloramfenikol
Kloramfenikol bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman.
Obat ini terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil
tansferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses sintesis protein
kuman.
Kloramfenikol terikat pada ribosom sub unit 50s dan menghambat
enzim peptidil transferase. Ini merintangi pembentukan ikatan peptida antara
asam amino-tRNA pada sisi aminoasil. Selain itu juga dirintangi rantai
peptida yang sedang memanjang pada sisi peptidil pada ribosom sehingga
translasi terhenti.
Kloramfenikol diabsorpsi cepat dan hampir sempurna dari saluran
cerna, karena obat ini mengalami penetrasi membran sel secara cepat. Setelah
absorpsi, kloramfenikol didistribusikan secara luas ke seluruh jaringan dan
cairan tubuh. Metabolit utama kloramfenikol adalah glukuronida–nya yang
bekerja antibiotik, yang dibuat di hati dan diekskresikan melalui ginjal.
Efeksampingkloramfenikol
Penggunaan kloramfenikol dapat menyebabkan Kelainan darah yang
reversibel dan ireversibel seperti:
Kehamilan
Penggunaan chloramphenicol sediaan sistemik pada wanita hamil tidak
disarankan. Sediaan topikal umumnya dianggap aman.
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Disarankan kepada seorang farmasis agar lebih tanggap dalam
menangani kasus yang berkaitan dengan infeksi baik itu infeksi bakteri,
virus, jamur maupun parasit dan mengetahui obat-obat apa saja yang
digunakan untuk penyakit infeksi.
Daftar Pustaka