Anda di halaman 1dari 22

Farmakoterapi

Anemia

Dr. apt. Nurmeilis, M.Si


 ANEMIA :merupakan manifestasi dari satu
kondisi atau lebih yang mengakibatkan
berkurangnya kadar Hb (haemoglobin)
 Berkurangnya Hb berarti sel darah merah
(eritrosit) mjd berkurang kemampuannya utk
mengirimkan oksigen ke seluruh sel dan organ
tubuh
Definisi
Gejala :
• pucat, lemah dan cepat lelah, sakit kepala, takikardia
• pada anemia berat, anoreksia, muntah, diare, pingsan
dan telinga berdengung
Kadar haemoglobin (Hb) yang rendah
disebabkan oleh 2 mekanisme yg berbeda
1. meningkatnya kehilangan HB, karena
Hemorrhage/perdarahan : kehilangan sel
darah merah
etiology Hemolisis : perusakan sel darah merah
2. menurunnya sintesis Hb
Kurangnya nutrisi
Kegagalan bone marrow/ sumsum
tulang
GANGGUAN
ANEMIA PEMBEKUAN LEUKEMIA, PENYAKIT IMUN
DARAH
klasifikasi
Anemia
hemolitik
Klasifikasi AIHA
Pengertian AIHA AIHA diklasifikasikan sebagai
▪ AIHA warm type (disebabkan
oleh adanya reaksi hemolisis
Anemia hemolitik autoimun (AHA)
Autoimmune ialah suatu anemia hemolitik yang
ekstravaskular yang bersuhu
tinggi yang dimediasi oleh IgG)
hemolytic timbul karena terbentuknya
autoantibodi terhadap eritrosit
• AIHA cold type (disebabkan
oleh adanya reaksi hemolisis
anemia sendiri sehingga menimbulkan intravaskular bersuhu rendah

(AIHA) destruksi (hemolisis) eritrosit.


.
yang dimediasi oleh
komplemen)
• Dan tipe campuran
 Mekanisme terjadinya AIHA melalui dua mekanisme yaitu
melalui antibodi terhadap antigen pada eritrosit dan reaksi
antibodi terhadap molekul tertentu yang pada akhirnya ikut
menghancurkan eritrosit. Sebagian eritrosit dihancurkan
diperantarai antibodi dan sebagian lainnya diperantarai
komplemen atau keduanya seperti pada gambar .

Patologi
peny AIHA
Drug induced
Anemia
hemolitik
autoimun
Menurut hasil test coomb pasien tergolong warm AIHA. Warm
AIHA memiliki first line therapy yaitu corticosteroids,
splenectomy and obat imunosupresan konvensional
Pasien A, 13 tahun, 45 kg masuk ke rumah
sakit dalam keadaan demam (390C), pilek,
pusing, pucat, dan pucat. Terdiagnosa AIHA
dengan hasil coombs test (+) dan kadar
hemoglobin 6,6 g/dL sehingga
dimungkinkan masuk ke dalam klasifikasi
Contoh anemia berat.
Kasus  Terapi yg diberikan :
Paracetamol 500 mg (10 mg/kgBB/hari)
Metil Pednisolon 3 x 125 mg (8
mg/kgBB/hari)
Vitamin B1 3 x 100 mg (300 mg/hari
 Lakukan Analisa DRP pd pasien tsb
Problem
 P.2. treatment safety (karena efek samping yang common pada
parasetamol mengakibatkan anemia, dan paling sering mual serta
muntah)
Cause
 C.1.4 kombinasi dengan kortikosteroid akan mengakibatkan efek samping
gastrointestinal.
 C.3.1 Dosis obat terlalu tinggi, pasien seharusnya menerima paracetamol
PCNE 450 mg/hari berdasarkan kilogram berat badan.

paracetamol Intervention
 I1.3 Intervention proposed to prescriber
 I2.1 Patient (drug) counselling
 I3.2 Dosage changed to 450 mg/hari
Acceptance
 A3.1 Intervention proposed, acceptance unknown
Drp Status
 O2.1 Problem partially solved
Metil Prednisolon
Problem
 P2 : treatment safety Karena Methylprednisolone memiliki efek samping
yang terdapat keluhan pasien
Cause
 C1.4 : kombinasi dengan obat paracetamol tidak bagus karena akan
meningkatkan efek gangguan pencernaan
 C3.2 : Dosis pasien melebihi dosis maximum perhari, dosis yang
ditetapkan perhari 8 mg/kgBB/perhari (360 mg). Namun pada kasus
pasien diresepkan 3x125 (375) jika diakumulasikan dosis tersebut
memiliki kelebihan dosis sebesar 15mg
 C5.2 : necessary information not provided
Intervensi
 I3.2 Dosis obat diturunkan. Karena disebutkan pada C5.2 dosis 3 x 125 mg
(375mg) yang mana melebihi dosis maksimal pemberian per hari yaitu
sebesar 15 mg.
Drp status
 O2.1 Soal sebagian dipecahkan karena kurangnya informasi yang
diberikan oleh pasien.
PCNE METIL PREDNISOLON
Code Keterangan
Problems P1.1 Methyprednisolon tepat diberikan sebagai immunosupresan

Cause C1 (Drug Pilihan obat berdasarkan indikasi sudah tepat


Selection)
C2 ( Drug Methylprednisolon tersedia dalam bentuk tablet , injeksi IV dan IM
Form)
C3 (Pilihan Dosis awal dan pemeliharaan yang diberikan sudah tepat
dosis) berdasarkan guideline. Yaitu dosis awal 3 x 125mg (8mg/kbBB/
hari)
C8.3 Tidak ada efek yg berlawanan
Intervention I4.1 Saran pengobatan : metilprednisolon 5mg/kg/ berat
badan secara intravena selama 8 hari kemudian
dilakukan tappering dengan dosis 1mg/kg berat badan
/hari selama 9-14 hari, lalu tappering selama 15-29 hari.
Status of 01.1 Masalah teratasi sepenuhnya.
DRP
PCNE VITAMIN BI
Code Keterangan
Problems P2 (keamanan Dosis terlalu besar yaitu 300 mg/hari, dosis 300
pengobatan) mg/hari merupakan dosis yang diberikan untuk
seseorang yang mengalami defisiensi Vitamin B atau
tiamin
Cause C 3 ( pemilihan Dosisnya diturunkan
dosis)
C 3.2 dosis terlalu tinggi 3 x 100 (300 mg/hari)
C 3.4 regimen dosis terlalu sering yaitu 3 x sehari
Intervention I 1.4 melakukan diskusi dengan pembuat resep mengenai
dosis dan regimen pemberian obat
I 3.2 Dosis diubah menjadi 450 mg/hari
Status of DRP O 1.1 status masalah tidak diketahui
Solusi Terapi Famakologi
Parasetamol Metil Prednisolon Vitamin B1
Obat tetap dilanjutkan untuk Obat tetap digunakan karena Dalam penggunaan vitamin B1 ini
mengobati demam, walaupun menurut guideline sudah tepat dan berupa penggunaan obat dalam
memiliki efek samping anemia dapat merupakan pilihan obat lini pertama rangka preventif akan kondisi
ditambahkan obat penambah darah yakni sebagai glukortikoid yang dapat arrythmia. Maka dari itu sudah
seperti vitamin B atau asam folat. mereduksi afinitas autoantibodi dan tepat pemberian vitamin B1 pada
Dan dosisnya dikurangi menjadi 3 x menurunkan destruksi eritrosit oleh pasien. Namun beberapa hal yang
450 mg/hari. makrofrag di limpa. Namun bila perlu diubah dala pengobatan ini
sekiranya kurang efektif diganti ialah dosis dari obat yang
dengan rituximab dianggap terlalu tinggi.

Maka dari itu intervensi kepada


Lalu bisa juga diberikan pilihan
preseciber ataupun langsung
bentuk sediaan yang lebih
mengubah dosis obat ialah
diseuaikan dengan preferensi anak
pengubahan menjadi dosis 2 x 50
missal sirup parasetamol
mg tab (100 mg/hari)
Terapi Farmakologi
Tambahan
Obat yang perlu ditambahkan:
1. Karena pasien sudah dikatakan anemia berat maka perlu transfusi darah
secepatnya walaupun terdapat kemungkinan ancaman hemolisis
2. Obat penambah darah seperti Asam folat, zat besi dan vitamin B12 karena
pasien mengidap anemia berat.
3. Penambahan anti emetik untuk mengatasi peptic ulser yang kemungkinan
terjadi interaksi obat PCT + Metil Predinsolon terjadi seperti Famotidin 2x150
mg
Tugas kasus 1.
Kasus 2.
Ny.R, 66 th, masuk RS dengan keluhan nyeri perut bagian atas, terasa begah, nyeri
ulu hati, kedua kaki bengkak . Kondisi sekarang sesak nafas, lemas pucat, perut
membesar dan kembung. Riwayat penyakit terdahulu yi diabetes melitus. Sekarang
didiagnosa ADHF, anemia, hipoalbuminea. Dan diberi pengobatan sbb :
Hasil lab
Kadar Hb : Masih Rendah Warna Urine : Normal
Kadar Leukosit : Masih Tinggi Kekeruhan Urine : Negatif
Kadar Hematokrit : Masih (tidak keruh)
Rendah Leukosit di Urine : Normal
Kadar Trombosit : Masih Rendah Urobilinogen: Negative
Analisa hasil Kadar GDS : Normal Protein di Urine : Terdapat

lab Kadar Albumin : Rendah (+2)protein pada urine


Kadar Ureum : Tinggi PH Urine : Normal
Kadar Creatinin : Tinggi Darah di Urine : Terdapat
Kadar Natrium : Normal jejak adanya darah dalam urine
Kadar Kalium : Normal
Kadar Chloride : Tinggi

Anda mungkin juga menyukai