NIM : E0020041
Tingkat : 3A
1. Kasus 1
a. Berdasarkan kasus tersebut, masuk ke dalam kategori apakah pada DRPs? Jelaskan
alasannya!
Kategori DRPs pasien gagal menerima obat.
Masalah pasien gagal menerima obat disebabkan oleh obat yang tidak diminum atau
tidak diberikan oleh perawat kepada pasien. Namun, pada kasus ini yang menjadi dugaan
penyebab pasien gagal menerima obat yaitu paien tidak minum obat yang telah
diberikan. Pada pemberian obat simvastatin pada pasien dyslipidemia, terlihat dari
penelusuran hasil data pemeriksaan lab pasien dimana pasien gagal menerima terapi
simvastatin, dimana teriadi kenaikan nilai kadar kolesterol, penurunan kadar HDL, dan
kenaikan kadar LDL setelah pemberian terapi simvastatin. Kenaikan nilai kadar
kolesterol vaitu 220 mg/dL. (batas nilai normal yaitu < 200 mg/dL), penurunan nilai
HDL vaitu 37 mg/dL (batas nilai normalnya vaitu > 50 mg/dI). dan kenaikan kadar LDL
yaitu 156 mg/dL. (batas nilai normalnva vaitu < 100).
b. Tentukan solusi apa untuk menangani masalah DRs pada kasus tersebut!
Solusi yang dapat diberikan yaitu farmasis menegur atau menasehati pasien agar segera
minum obat yang telah diberikan sesuai dengan aturan pemakaian. Hal yang demikian
bertujuan agar terapi obat yang dilakukan dapat mencapai terapi vang dinginkan.
2. Kasus 2
a. Berdasarkan kasus tersebut, masuk kedalam kategori apakah DRPs? Jelaskan alasannya!
Kasus tersebut masuk ke dalam kategori DRPs (Drug-Related Problems) karena ada
masalah terkait pengobatan pada pasien, yaitu AIHA (Autoimmune Hemolytic Anemia)
yang menyebabkan kadar Hb rendah. Terapi farmakologi untuk mengatasi kondisinya.
Terapi farmakologi yang diberikan (metilprednisolon) 10 mg/KgBB/hari (1x500 mg)
secara iv merupakan tindakan untuk meningkatkan kadar Hb pasien dan menghentikan
hemolisis. Namun, terapi farmakologi tersebut memiliki risilo efek: samping yang perlu
dipantau, seperti peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, dan risiko infeksi.
b. Tentukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahanDRPs pada kasus tersebut!
Solusi yang tepat untuk mengatasi DRPs dalam hal ini adalah dengan memberikan
pengobatan farmakologis yang tepat untuk menurunkan tekanan darah, seperti: Mg sulfat
dan nifedipin yang diberikan pada Px. Selain itu, perlu dilakukan tindakan medis untuk
memantau secara ketat kondisi ibu dan janin, seperti: memantau tekanan darah, denyut
nadi dan suhu serta memeriksa tanda-tanda bahaya pada janin. Selain itu, perlu
mempersiapkan persalinan sesegera mungkin untuk menyelamatkan ibu dan janin,
dengan mempertimbangkan preeklamsia berat yang muncul. Jika kondisi ibu memburuk
atau tidak membaik dengan perawatan ini, diperlukan prosedur medis yang lebih invasif,
seperti tindakan persalinan secara prematur atau operasi caesar.
4. Kasus 4
a. Golongan anemia apa yang di derita oleh Px tersebut? Jelaskan alasannya!
Px tersebut didiagnosa mengalami AIHA atau Autoimun Hemolitik Anemia. Pada kondisi
AIHA, sistem kekebalan tubuh menyerang sel darah merah (eritrosit) yang mengakibatkan
pemecahan sel darah merah lebih cepat dari biasanya, sehingga kadar hemoglobin dalam
darah menurun dan terjadi anemia.
b. Berdasarkan kasus tersebut, masuk kedalam kategori apakah pada DRPs? Jelaskan
alasannya!
termasuk kedalam kategori overdosis karena, seharusnya pasien menerima dosis methyl
prednisolon sebanyak 56mg/hari berdasarkan kilogram beratbadan. Sedangkan, pasien
tersebut diresepkan 4 mg/kg/BB/Hari (1×62,5 mg)