KELOMPOK : 5 (LIMA)
DISUSUN OLEH :
I. Latar Belakang
Adanya perubahan orientasi pada kefarmasian dari drug oriented menjadi patient
oriented, memicu timbulnya ide tentang pelayanan farmasi (Pharmaceutical Care), yang
obat. Pharmaceutical Care merupakan rangkaian kegiatan terpadu yang bertujuan untuk
namun pada kenyataannya saat ini sebagian besar rumah sakit yang ada di Indonesia belum
obat yaitu penggunaan obat tidak tepat, tidak efektif, tidak aman dan juga tidak ekonomis
atau yang lebih popular dengan istilah tidak rasional, saat ini telah menjadi masalah dalam
pelayanan kesehatan baik di negara maju maupun negara berkembang. Masalah ini dijumpai
masyarakat.
Kesalahan yang sering terjadi pada pengobatan pediatri adalah salah dalam
perhitungan dosis dan interval dosis, salah dalam penulisan serta salah dalam pembuatan dan
penyimpanan seperti halnya demam berdarah dengue. Demam berdarah dengue ditemukan
pertama kali pada tahun 1968 seringkali menjadi penyebab kematian terutama pada anak
remaja dan dewasa. Dengue Haemorrhagic Fever juga telah menyebabkan hampir seluruh
Pada praktikum Farmasi rumah sakit ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum
Drug Related Problems (DRPs) adalah kejadian yang tidak diharapkan, berupa
pengalaman pasien yang melibatkan atau diduga melibatkan terapi obat dan pada kenyataannya
atau potensial mengganggu keberhasilan penyembuhan yang diharapkan. Drug Related
Problem merupakan maslah yang terkait obat dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas
kualitas hidup pasien serta berdampak juga terhadap ekonomi dan sosial pasien.
Pharmaceuticaal care Network Europe mendefinisikan masalah terkait obat (DPRs) adalah
kejadian suatu kondisi terkait dengan terapi obat yang secara nyata atau potensial mengganggu
hasil klinik kesehatan yang diinginkan.
Sifat hubungan ini tergantung akan kekhususan Drug Related Problems (DRPs).
Hubungan yang biasanya terjadi antara keadaan yang tidak dikehendaki dengan terapi obat
adalah kejadiaan itu akibat dari terapi obat atau kejadian itu membutuhkan terapi obat( Cipolle
et al., 1998). Drug Related Problems (DRPs) terdiri dari DRPs actual dan DRPs potensial.
DRPs actual adalah problem yang sedang terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang
diberikan pada pasien. DRPs potensial adalah problem yang diperkirakan akan terjadi yang
berkaitan dengan terapi obat yang sedang digunakan oleh pasien (Yunita et al., 2004).
Resep
20-7-2022
ANALISA
a. Anamnesa/ diagnose
Pasien dinyatakan mengalami diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterolemia, ostheoartritis,
dan sindrom dispepsia.
b. Analisa resep
Dalam kasus ini pasien menerima 8 item obat, sebagai berikut :
Metformin, antidiabetes golongan biguanid
Glibenklamide, antidiabetes golongan sulfonylurea
Captopril, antihipertensi golongan inhibitor enzim pengkonversi angiotensin (ACEI
Furosemid, antihipertensi golongan loop diuretic
BC/ vitamin B kompleks, suplemen kekurangan vitamin B
Amlodipin, antihipertensi golongan pemblok kanal kalsium (CCB)
Na-diklofenak, antiinflamasi nonsteroid
Simvastatin, antihiperlipidemia golongan statin
Kombinsai metformin dan glibenklamid pada kasus pasien diagnose lain berupa hipertensi
diperbolehkan. Seperti halnya pada kasus resep nomor 2. Dosis kombinasi kedua obat tersebut
juga masih dalam batas aman. Dimana dosis maksimum keduanya adalah 20 mg/hari untuk
glibenkalmid, dan 2000 mg/hari untuk metformin. (Dipiro; 1369, 1384, 1385).
Penanganan hipertensi dalam kasus ini digunakan kombinasi 3 antihipertensi, yaitu
captopril (ACE inhibitor), furosemid (loop diuretik), dan amlodipin (Pemblok kanal kalsium).
Kombinasi tersebut diperbolehkan. Dosis furosemid merupakan dosis terendah yaitu 20 mg,
dengan waktu pemberian yang tepat yaitu pada pagi hari. Sedangkan dosis captopril
merupakan dosis maksimum yaitu 150 mg/hari, dalam dosis terbagi 3. Sedangkan amlodipin
yang diberikan adalah dosis menengah, yaitu 5 mg/hari, lazimnya 2,5-10 mg/hari. Perlu
diperhatikan pasien telah cukup lanjut usianya (66 tahun), captopril diberikan pada dosis
maksimum dikombinasi dengan furosemid, dan amlodipin, akan berpotensi menimbulkan
efek hipotensi. Dengan pemberian furosemid, pasien akan mengalami diuresis, yang berarti
volume darah menurun dan menurun pula tekanan darahnya, sedangkan pemberian ACE
inhibitor dapat menyebabkan penurunan tekanan darah melalui berbagai mekanisme yang
terlibat dalam pengaturan sistem rennin-angiotensin-aldosteron (RAAS), sehingga resiko
hipotensinya semakin meningkat, terlebih pada pasien yang telah lanjut usia, ditambah
dengan kombinasi dengan amlodipin. Tekanan darah harus senantiasa dipantau
Dalam kasus ini, pasien telah didiagnose sindrome dispepsia, dan mendapat terapi AINS
yang dapat memperparah sindrom tersebut, namun pasien tidak mendapat obat untuk indikasi
ini. Tak ada obat yang diberikan untuk mengobati sindrom dispepsianya.
Simvastatin dosis tunggal pada malam hari 10 mg, untuk terapi hiperlipidemia.
Penggunaan simvastatin pada penderita diabetes diperbolehkan. Pemberian vitamin B
kompleks, yang mengandung asam nikotinat, akan membentu menghambat pembentukan
kolesterol dan trigliserida, sehingga akan membantu menekan kadar lipid dalam darah.
Interaksi yang mungkin terjadi
1. Amlodipin (pemblok kanal kalsium) dan captopril (ACE inhibitor) yang digunakan
bersama-sama, cenderung berinteraksi menyebabkan efek hipotensif, ACE inhibitor juga
akan bekerja pada sistem kanal kalsium, meski tidak secara langsung, begitu pun dengan
furosemid.
2. Captopril berinteraksi dengan makanan, dan menyebabkan absorpsi captopril menurun.
(DIF)
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Drug Related Problems (DRPs) adalah kejadian yang tidak diharapkan, berupa
pengalaman pasien yang melibatkan atau diduga melibatkan terapi obat dan pada
kenyataannya atau potensial mengganggu keberhasilan penyembuhan yang
diharapkan. Kategori umum Drug Related Problems (DRPs) :
a. Membutuhkan obat tambahan.
b. Menerima obat tanpa indikasi yang sesuai atau tidak perlu obat.
c. Menerima obat yang salah.
d. Dosis terlalu besar.
e. Dosis terlalu kecil.
f. Pasien mengalami adverse drug reactions.
g. Pasien mengalami kondisi keadaan yang tidak diinginkan akibat minum obat secara
tidak benar
DAFTAR PUSTAKA
Jeremy, P. T., Ward, J., Leach, R. M., dan Wiener, C. M., 2007,At Glance Sistem
Respirasi Edisi Kedua, Erlangga Medical Series, Jakarta.