Pengobatan Hipertensi
Menurut the eight report of the joint national committee dalam
algoritma tatalaksana hipertensi digambarkan bahwa salah satu
golongan ACEI yaitu capotrpil merupakan first line untuk karena
sifatnya yaitu cardiac protective, sehingga menghambat komplikasi
jantung. Captopril bekerja dengan menghambat kerja dari ACE,
sehingga mengkonversi angiotensin I menjadi angiotensin II pada
darah, pembuluh darah, ginjal, jantun, kelenjar adrenal dan otak
menjadi terhambat. Hambatan ini menyebabkan vasodilatasi dan
penurunan sekresi aldosterone, sehingga natrium dan kalium
disekresi oleh ginjal. Dengan mekanisme kerja captopril dapat
menyebabkan penurunan tekanan darah, dan mengurangi beban after
load dan preload jantung (Riskesdas 2018).
2. Kegunaan :
Cetirizine 10 mg digunakan untuk meredakan gejala akibat reaksi alergi, seperti mata
berair, bersin-bersin, hidung meler, atau gatal di kulit, tenggorokan, maupun hidung.
3. Frekuensi, waktu, dan cara penggunaan :
Cetirizine 10 mg digunakan 1 x 1 tablet perhari pada malam hari, sebaiknya diminum
setelah makan. Penggunaan cetirizine dikontrol 1-4 minggu
4. Efek yang terjadi setelah penggunaan obat :
- Somnolen (2-14%)
- Sakit kepala (11-14%)
- Fatigue (5.9%)
- Mulut kering ( 5%)
- Pusing (2-3%)
- Diare (2-3%)
Source: Medscape, 2024.
5. Lainnya:
a. Menyarankan pasien untuk tidak berkendara terlebih dahulu karena obat memiliki
efek kantuk
b. Menyarankan pasien untuk menghindari faktor pemicu alergi, contoh: bulu hewan
peliharaan, debu, serbuk bunga dll.
c. Menyarankan pasien untuk menggunakan pelindung masker ketika diluar ruangan
d. Menyarankan pasien untuk istirahat yang cukup
e. Memberitahu pasien untuk menyimpan obat pada suhu ruang yang terhindar dari
paparan sinar matahari & jauh dari jangkauan anak
f. Mengedukasi keluarga pasien untuk ikut memonitoring kondisi pasien saat berada di
rumah untuk memastikan kualitas hidup pasien selama pengobatan. Misal:
- Apaka pasien dapat bernafas melalui hidung dengan mudah?
- Apakah masih terdapat sekret?
- Apakah kualitas tidur pasien baik atau masih terganggu?
- Apakah terdapat perbaikan gejala setelah pengobatan?
g. Monitoring kondisi pasien dengan melakukan visite mandiri ke rumah pasien 2-3 hari
sekali serta melakukan konseling terhadap keluarga pasien terkait pengobatan yang
diterima. Karena berdasarkan usia, pasien masuk dalam kategori special population
yaitu lansia. Sehingga diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap dosis obat,
efektivitas, efek terapi nya, serta reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD) yang
mungkin terjadi pada pasien guna mencapai goals therapy yang diinginkan dan
menghindari ROTD.
DAFTAR PUSTAKA
Klimek, L., Bachert, C., Pfaar, O., Becker, S., Bieber, T., Brehler, R., Buhl, R., Casper, I.,
Chaker, A., Czech, W., Fischer, J., Fuchs, T., Gerstlauer, M., Hörmann, K., Jakob, T., Jung,
K., Kopp, M. V., Mahler, V., Merk, H., … Bousquet, J. (2019). ARIA guideline 2019:
treatment of allergic rhinitis in the German health system. Allergologie Select, 3(01), 22–50.
https://doi.org/10.5414/alx02120e
Medscape. 2024. Cetirizine (https://reference.medscape.com/drug/quzyttir-zyrtec-cetirizine-
343384). diakses pada tgl 3 april 2024
MIMS. (2024). MIMS Indonesia Drug Info: Sanaflu. Diakses pada 2 April 2024 di
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sanaflu
Riskesdas Kemenkes. 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) JOURNAL OF
PHYSICS A: MATHEMATICALS AND THEORETICAL
Schwinghammer, T. L., DiPiro, J. T., Ellingrod, V. L., & DiPiro, C. V. (Eds.). (2021).
Pharmacotherapy handbook. McGraw-Hill.
Supriyanto. 2020. Evaluasi Penggunaan Obat Cetirizine Dan Loratadin Sebagai Antihistamin Di
Apotek Kusuma Farma Kudus. JOSEPH Journal of Science and Pharmacy
Swapna B.D, Sudhakar M, Rao V.U, Malavika B.P, and Sailaja A. (2014). Formulation and
Evaluation of Oral Disintegrating Tablet of Cetirizine Hydrochloride