Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

Judul Praktikum: Assesmen Jenis dan Dosis Obat untuk Lansia

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa mampu memahami perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik
pada usia lanjut
2. Mahasiswa mengetahui obat-obat yang harus dihindari pada usia lanjut
3. Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip pemberian obat pada usia lanjut
4. Mahasiswa mampu memahami tentang Drug Related Problem
5. Mahasiswa mampu menuliskan resep obat dengan baik

Dasar Teori
Pada usia lanjut (usila), farmakoterapi efektif dalam memperbaiki kualitas kehidupan,
menyembuhkan, mencegah serta mengurangi gejala penyakit. Meskipun manfaat dari obat
sangat mengagumkan, tetapi penggunaannya harus ditangani secara tepat, khususnya pada
usila karena dapat menimbulkan kejadian Drug-Related Problem (DRP).1
DRP sangat sering terjadi pada usila karena adanya penurunan fungsi fisiologis organ
tubuh yang menyebabkan perubahan respon farmakologi obat, baik perubahan
farmakokinetik dan farmakodinamik.1,3 Untuk mengurangi kejadian DRP, tenaga medis harus
memperhatikan adanya perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik (tabel 2) yang terjadi
pada usila dalam memilih regimen obat yang akan digunakan dari ribuan obat yang tersedia.4
Peresepan obat pada usila juga memiliki masalah tersendiri yang menyebabkan
peresepan suboptimal, terutama disebabkan kebutuhan obat yang kompleks untuk
memperbaiki kelainan kronis yang beragam. Terdapat tiga katagori utama masalah peresepan
suboptimal pada usila, yaitu: (1) overuse medication (polifarmasi); (2) inappropriate use; (3)
underused medication.4
Belum ada kesepakatan jumlah obat yang spesifik untuk menjelaskan polifarmasi,
beberapa menggunakan cutpoint 3-5 obat; (2) penggunaan obat dalam jumlah lebih banyak
dari yang diindikasikan secara klinis (clinically indicated), sehingga menyebabkan
penggunaan obat secara berlebihan atau menggunakan obat-obat yang tidak penting.
Inappropriate prescribing didefinisikan sebagai peresepan obat yang memiliki potensi risiko
lebih banyak dibandingkan potensi manfaat yang ada dari obat tersebut. Sedangkan underuse
medication adalah penghilangan obat atau tidak diresepkannya obat yang diindikasikan untuk
pengobatan atau pencegahan suatu penyakit.4
Pengetahuan tentang Drug Related Problem terutama pada lansia harus dimiliki oleh
mahasiswa sehingga dapat mencegah dan mengambil langkah yang tepat untuk menangani
DRP yang mungkin terjadi. Kepedulian dan pengetahuan tentang DRP menjadi kunci dalam
pengobatan yang optimal pada pasien.

Pertimbangan pemberian terapi bagi pasien geriatri:


1. Membatasi jenis obat
2. Mengenali obat-obat yang akan diberikan, farmakokinetik dan farmakodinamikny
3. Dosis awal umumnya dimulai dengan 50% dari dosis dewasa muda, kemudian dosis
ditingkatkan sesuai respon
4. Melakukan evaluasi secara berkala mengenai obat-obat yang digunakan dalam
jangka waktu yang lama, apakah perlu penyesuaian rejimen atau menghentikan
penggunaan obat tersebut.
5. Tidak mengobati setiap gejala yang muncul
6. Menyederhanakan regimen yaitu dengan memberikan obat sesuai dengan
indikasinya saja dan diusahakan dengan frekuensi penggunaan sekali atau dua kali
sehari
7. Memberi penandaan yang jelas pada label wadah obat dan hindari singkatan yang
tidak dimengerti
8. Memberi informasi yang jelas dan dipahami oleh pasien.

Metode Praktikum
 Praktikan dibagi dalam kelompok kecil beranggotakan 10-12 mahasiswa
 Setiap kelompok diberikan 2-3 kasus sebagai pemicu untuk diskusi
 Praktikan melakukan diskusi dalam kelompok kecil mengenai skenario yang
diberikan pada kasus-kasus tersebut dibimbing oleh seorang instruktur untuk tiap
kelompok.
 Presentasi hasil diskusi dibimbing instruktur tiap kelompok.
Work Plan
1. Jelaskan tentang perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik pada Usia Lanjut
2. Jelaskan obat-obat yang harus dihindari pemberiannya pada usia lanjut
3. Jelaskan tentang DRP (Drug Related Problem)

Skenario
1. Pasien Tn. Mahmud, usia 66 tahun, dengan berat badan 60 kg dirawat di RS karena
keluhan kaki membengkak, sesak napas, dan lemas. Pasien sudah lama di diagnosa DM
tipe 2 dan Hipertensi . Saat ini os dalam konsumsi rutin obat glibenklamid 2x5 mg dan
captopril 2x50 mg. Tekanan darah saat itu 120/80 mmHg.
Hasil pemeriksaan darah didapatkan hemoglobin 8 gr/dl, ureum 110 mg/dL, Kreatinin
4,7 mg/dl, Kalium 5,6 mmol/L, Glukosa darah sewaktu 156 mg/dL
Dokter mendiagnosa pasien tersebut dengan Chronic Kidney Disease + DM tipe 2 +
Hipertensi.

a. Hitung klirens kreatinin pasien.


b. Pilih farmakoterapi untuk DM, bila obat yang tersedia:
 Glibenklamid 5 mg
 Metformin 500 mg
 Insulin
c. Pilih farmakoterapi untuk Hipertensi, bila obat yang tersedia
 Captopril 25 mg
 Amlodipin 10 mg
 Furosemid 40 mg
 Spironolakton 25 mg

Tuliskan alasan pemilihan obat diatas dengan mempertimbangkan efek samping,


interaksi obat, dan farmakokinetik dari obat yang anda pilih.

2. Seorang Laki-laki, Tuan Budi, berat badan 68 kg, dirawat di rumah sakit sejak 1 minggu
yang lalu karena merasa sesak. Sesak napas memberat sejak 1 minggu SMRS. Beberapa hari
ini sesak terasa terus menerus. Batuk (+) disertai sputum berwarna putih kekuningan, demam
(-). Os mempunyai riwayat merokok selama + 20 tahun. Pemeriksaan fisik pada paru
didapatkan ronkhi basah halus pada paru kiri dan kanan. Hasil pemeriksan radiologi foto
thorak didapatkan adanya infiltrat yang memenuhi lapangan paru dengan segmen aorta
dilatasi.

Hasil pemeriksaan darah didapatkan hemoglobin 8 g/dL, leukosit 22.200/µL, trombosit


239.000/ µL, ureum 65 mg/dL, kreatinin 2,0 mg/dL
Kultur sputum: BTA negatif.
Dokter mendiagnosa pasien tersebut dengan pneumonia komuniti dengan gagal ginjal.
Pilihan antibiotik yang tersedia untuk pasien tersebut adalah:
 Azitromisin 500 mg
 Levofloxacin 500 mg
 Kanamisin 250 mg

Tuliskan alasan pemilihan obat diatas dengan mempertimbangkan efek samping, interaksi
obat, dan farmakokinetik dari obat yang anda pilih.

3. Seorang wanita, Ibu Nancy, 70 tahun datang dengan keluhan nyeri terutama pada uluhati
yang sudah dirasakan beberapa hari. Selain itu pasien juga mengalami mual muntah dan
kembung. Semakin lama pasien merasa semakin tidak nyaman dan terganggu. Seminggu
yang lalu pasien berobat di klinik yang sama dengan keluhan nyeri otot sendi dan
hipertensi. Saat itu dokter memberikannya obat piroksikam 2x10 mg, methyl prednisolon
3x4 mg, dan captopril 2x12,5 mg untuk 7 hari. Nyeri otot dan sendi berkurang hingga
pasien juga minta diresepkan obat yang sama. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan
darah saat ini 150/90 mmHg. Dokter mendiagnosa pasien tersebut dengan gastritis +
hipertensi.

Dokter meresepkan obat berikut:


 Piroksikam tab 2x10 mg
 Metilprednisolon tab 3x4 mg
 Captopril 2x25 mg
 Amlodipin tab 1x5 mg
 Ranitidin tab 2x150 mg
 Sukralfat susp 4x1 sendok makan, diberikan 2 jam setelah makan
Apakah anda setuju dengan obat-obat tersebut? Berikan analisa anda terhadap pengobatan
yang diberikan oleh dokter tersebut? Pertimbangkan rasionalitas pemberian obat terhadap
lansia.

Pilihlah 3 peserta praktikum untuk mempresentasikan jawaban dari skenario diatas pada hari
jumat

Anda mungkin juga menyukai