Anda di halaman 1dari 36

STRATIFIKASI RESIKO

KESEHATAN KELUARGA
Zahratul Aini
Bagian Family Medicine, Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala
TUJUAN
• Mengetahui Sejarah perkembangan kedokteran
keluarga
• Memahami pelayanan kedokteran keluarga
• Memahami rekam medis kedokteran keluarga

• .
Perkembangan Kedokteran Keluarga
• Mutu pelayanan dokter umum masih dibawah standar
• Peran dokter umum digantikan dengan peran dokter
spesialis
• Jumlah dokter spesisalis mengalami peningkatan
• Pelayanan terkotak-kotak berdasarkan organ tubuh
• Fenomena Doctor Shopping
• Pembiayaan kesehatan meningkat tajam
• Hubungan dokter pasien menjadi renggang
Perkembangan Dokter keluarga
Keberhasilan pada pelayanan rujukan di RS bila tidak diikuti
dengan kemampuan menjaga, mempertahankan, dan memelihara
keberhasilan tersebut di layanan primer, akan menjadi sia-sia.

Kebutuhan pengembangan pendidikan Sp.KKLP


untuk melengkapi pelayanan kolaboratif terutama
pada kasus-kasus yang memerlukan pelayanan jangka
panjang dan kompleks seperti infeksi kronik, gangguan
degeneratif, keganasan, kelainan kongenital, gangguan
imunologi, dll.
Family Medicine
Indonesia adalah anggota WONCA
(World Organization of National College, Academic and
Academic Association of General Practitioners/Family
Physician)

Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter


keluarga di Indonesia telah dimulai sejak 1981, dengan
didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga.

Pada tahun 2003 : Perhimpunan Dokter Keluarga


Indonesia (PDKI)
Dokter keluarga adalah dokter yang
dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi komunitas
DEFINISI dengan titik berat kepada keluarga,

Dokter tidak hanya memandang penderita


sebagai individu yang sakit tetapi
Keluarga sebagai bagian dari unit keluarga dan
tidak hanya menanti secara pasif,
tetapi bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya (IDI,
1982).
PENDEKATAN
KOMPREHENSIF
Adalah pelayanan medis strata
pertama untuk semua orang yang
bersifat paripurna
(comp rehensive), yaitu :
• Promotive
• Preventive & spesific
p rotection
• Curative
• Disability limitation, dan
• Rehabilitation
• Individu bagian dari keluarga
• Prinsip keluarga sama seperti
prinsip tubuh
• Satu organ sakit semua akan merasa
sakit
• Keluarga adalah sumber daya
utama bagi kesehatan pasien
Apa hubungan antara penyakit dengan keluarga pasien?

Yang menjadi Tenaga kesehatan mempunyai


Penyakit berdampak tantangan untuk menatalaksana
‘caretaker’ utama adalah agar pasien dan keluarga tercegah
keluarga bukan tenaga pada semua aspek dari perburukan atau memperoleh
medis keluarga penyakit yang sama
Prinsip Pelayanan 1. Berkomitmen pada ‘person’ bukan pada ilmu, bukan pada
kelompok penyakit, bukan pada teknik khusus
Kedokteran Keluarga 2. M enggali dan memahami apa yang terjadi sebagai latar
belakang penyakit yang ada.

3. M elihat bahwa setiap pertemuan dengan pasien


adalah kesempatan untuk pencegahan penyakit atau
untuk mempromosikan kesehatan pasien dan
keluarganya
4. Pada saat praktik selalu berwawasan bahwa pasien
merupakan bagian dari ‘population at risk”
5. M elihat bahwa dirinya merupakan bagian dari jaringan
pelayanan kesehatan

6. Dokter keluarga tinggal dan berpenampilan dalam


lingkungan sosial yang sama dengan pasiennya
7. Dokter keluarga melihat pasien di tempat tinggalnya
8. Dokter keluarga melihat lebih sensitif dalam mempelajari
masalah yang sebenarnya terjadi
9. Dokter keluarga merupakan manajer sumber daya
Genogram

Aspek Personal: Family Map


alasan kedatangan,
Family
harapan, kekhawatiran Pasien Dinamika Life Cycle
dan persepsi pasien Keluarga
Family
Life Line
Aspek Klinis Anamnese Family Family
HOLISTIK assessment APGAR
tools
Aspek Risiko Internal Family
SCREEM
Aspek Risiko Eksternal Pemeriksaan Pekerjaan
Fisik
Lingkungan
Fisik Rumah, sosial
Derajat Fungsional
Pemeriksaan
Penunjang
SIS
Diagnosis
N O Diagnosis Psikososial
Medis / Klinis A G
DI
Diagnosis
E
L Level Keterlibatan DK
UBHOLISTIK
Intervensi DO Intervensi Psikososial:
Medis
Edukasi pasien/ Konseling
Berbasis EBM Penatalaksanaan Keterlibatan keluarga
Level Pencegahan KOMPREHENSIF
Rehabilitasi
Five-Family Oriented
Interview
1. Family History
• Apakah ada anggota keluarga lain yang juga memiliki
masalah kesehatan yang sama?

2. Health Beliefs
• Apa yang keluarga pahami penyebab dari masalah ini dan
bagaimana mengatasinya?

3. Concern
Siapa dari keluarga anda yang paling perhatian terhadap
mesalah kesehatan ini?

4. Family Stress and Change

• Sepanjang anda mengalami sakit ini, apakah ada perubahan dan


stress yang timbul dalam hidup anda?

5. Support

• Bagaimana keluarga dan kawan-kawan menolong anda dalam


berjuang melawan masalah kesehatan saat ini?

McDaniel S, Campbell T, Hepworth J, Lorenz A. Family-Oriented Primary Care. 3rd ed. Springer Publishing Company; 2013
FAMILY FOLDER
• Catatan kondisi kesehatan individu dan keluarganya
• Didapat melalui kunjungan rumah (home visit)
• Berisi riwayat lengkap keluhan pasien beserta keluarganya
• Dilengkapi dengan Family tools
FAMILY ASESSMENT TOOLS
1. Genogram
2. Family Life Cycle
3. Family Map
4. Family APGAR
5. Family SCREEM
GENOGRAM
Fungsi genogram
a. Deskripsi biologis keluarga
b. Menggambarkan penyakit yang dapat diturunkan
c. Dapat menilai kekuatan/kelemahan sebuah
keluarga
GENOGRAM
Syarat-syarat genogram :
1. Tercantum tanggal pembuatan genogram
2. Nama keluarga diletakkan di sebelah atas genogram
3. Terdiri dari 3 generasi atau lebih
4. Kelahiran anak pertama diletakkan di paling ujung kiri,
dst
5. Tercantum nama dan umur di tiap bawah simbol
6. Pasien utama ditandai dengan tanda “panah”
Simbol-simbol yang sering digunakan dalam
Genogram
1.Genogram Keluarga (Family Genogram)
(Buatlah genogram keluarga sesuai kaidah umum pembuatan genogram dan dilengkapi dengan keterangan/ legenda di bawahnya).

Genogram Keluarga Ny. FF (15 Agustus 2021)


Ny. Yn Tn. Ng I
57 th Ny. R Tn. P
63 th
50 th (M) 61 th

II
Tn . Ek Ny.FF Tn.Fk Tn. Mp Tn.Af
33 th Ny. S Ny. L Tn.S
27 th 17 th 13 th 13 th
41 th 37 th (M) 31 th

Legenda :
Laki-laki Tinggal Serumah
Perempuan Pasien yang dituju III

M eninggal

Hipertensi Dispepsia
An. Ju
Diabetes M elitus Gout 3 th

Batu Vesica Urinaria Katarak

Obesitas
M alaria
FAMILY LIFE CYCCLE
Melepaskan orang dewasa muda dalam pekerjaan, pernikahan, dll dengan ritual dan bantuan yang sesuai
• Untuk menggambarkan hubungan
emosional antar anggota keluarga
FAMILY
MAP
• Membantu dokter untuk menemukan
orang yang tepat dalam keluarga dalam
upaya penyembuhan penyakit pasien
Simbol bentuk hubungan keluarga
FAMILY APGAR

Skrinning awal untuk melihat


ada/tidaknya disfungsi keluarga

APGAR:
Adaptation
Patnership
Growth
Afection
Resolve
FAMILY APGAR
APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir tidak
selalu kadang pernah (0)
(2) (1)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta
pertolongan kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
membahas berbagai hal dengan saya dan berbagi
masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan-keinginan saya untuk memulai
kegiatan atau tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya
mengungkapkan kasih sayang dan menanggapi
perasaan-perasaan saya, seperti kemarahan,
kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya dan saya
berbagi waktu bersama.
Skor Total

Skala pengukuran: Skor:


Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat
FAMILY SCREEM
(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)

Aspek SCREEM Kekuatan Kelemahan


Social
Cultural
Religious
Educational
Economic
Medical
SERVICES

SOSIAL CULTURAL RELIGION ECONOMIC EDUCATION MEDICAL


Interaksi pasien Kebiasaan sehari- Persepsi dan Pendidikan keluarga
serta keluarga hari keluarga yang Pemenuhan Perilaku keluarga
pandangan yang mempengaruhi
terhadap dinilai keluarga kebutuhan dalam menyikapi
masyarakat dan menguntungkan/ keluarga termasuk tingkat pengetahuan masalah
terhadap mitos,
lingkungan tidak keyakinan, pembiayaan tentang penyakit kesehatan di
sekitar menguntungkan kebudayaan kesehatan keluarga
atau berisiko bagi
kesehatan
FAMILY SCREEM
FAMILY SCREEM
(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)
Adalah pelayanan yang bersifat
menyeluruh, yaitu peduli bahwa

PENDEKATAN pasien adalah seorang manusia


seutuhnya yang terdiri dari fisik,
HOLISTIK mental, sosial dan spiritual, serta
berkehidupan di tengah lingkungan
fisik dan sosialnya.
Diagnosis Holistik
terdiri dari 5 aspek

1. Alasan Kedatangan, 2. Diagnosis klinis dan


Harapan, Kekhawatiran diagnosis banding

5. Derajat
Fungsional
4. Faktor risiko
3. Faktor risiko internal eksternal

Sumber: Nitra N Rifki. 2017. Diagnosis Holistik. Edisi Ketiga. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI.Jakarta
1. Aspek Personal : alasan kedatangan pasien,
Diagnosis Holistik
apa yang diinginkan pasien/keluarganya, apa
(Assessment)
yang dikhawatirkan pasien dan keluarganya

2. Aspek Klinik :
a) Diagnosa klinis (biologis),
b) intelektual,
c) sosial, dan
d) nutrisi.

3. Aspek Resiko Internal : Perilaku individu dan


gaya hidup pasien, kebiasaan yang menunjang
terjadinya penyakit atau beratnya penyakit.

4. Aspek Resiko Eksternal : Pemicu biopsikososial


keluarga & lingkungan dalam kehidupan pasien,
sehingga mengalami penyakit seperti yang
ditemukan, dukungan keluarga, masalah ekonomi,
akses terhadap kesehatan, pemicu dari lingkungan
fisik.
5. Derajat Fungsional
Derajat 1 : tidak ada kesulitan sama sekali
Derajat 2 : mulai mengalami kesulitan, terutama melakukan aktivitas berat
Derajat 3 : aktivitas sehari-hari seperti bekerja, berjalan, mulai terganggu
Derajat 4 : sangat sulit melakukan kegiatan sehari-hari, hanya mampu melakukan
aktivitas ringan seperti makan, mandi, dsb
Derajat 5 : butuh bantuan, bahkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti
makan, mandi, dsb

Diagnostik Holistik
TUGAS
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai