Anda di halaman 1dari 55

KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

IKE MARDIATI AGUSTIN M.KEP.SP.KEP.J


Kondisi Kesehatan Jiwa
di Masyarakat

• Prevalensi ODGJ yang semakin meningkat


• Prevalensi masalah gangguan mental emosional yang
meningkat dengan rentang usia penderita yang
semakin luas
• Relaps/kekambuhan pada ODGJ
• STIGMA
• Pelayanan kesehatan yang belum tersosialisasi secara
luas kepada masyarakat
Kondisi Kesehatan Jiwa di Masyarakat

RELAPS
RISKESDAS RISKESDAS
2013 2018 Peningkat RELAPS
50% Pada
DI
56,6% Lebih
0,23% an
FKTP
Prevalensi Tahun tinggi dari
skizoprenia 7% dari Pertama RSJ
hasil
0,17 % sebelumn 100% Pada
RSJ hanya
dari ya tahun ke
30%
lima
jumlah
penduduk
260.247
orang (Nasir & Muhith, 2011). (Wibowo, 2016).
Jessica dkk, (2018) (Riset Kesehatan Dasar, (2018)

317.504
TIPE MASALAH DALAM KATEGORI GAWAT
DARURAT PSIKIATRI
KARAKTERISTIK KONDISI GAWAT DARURAT
PSIKIATRI
Suatu kondisi perubahan perilaku,
emosi, dan pikiran yang jika tidak
ditangani dengan cepat berdampak
pada risiko mencederai diri dan orang
lain
Berhubungan dengan:
1. Penyakit jiwa kronik
2. Konsekuensi dari penyakit fisik
yang menimbulkan gejala psikiatrik
3. Ketika seseorang menjadi korban
trauma fisik dan emosional
4. Reaksi penggunaan
obat/intoksikasi
Berbiara
berlebihan, Permusuhan,
Mondar-mandir,
tegang, pengendalian
tangan meremas
gembiran impuls rendah
berlebih

Potensi untuk menyakiti diri


sendiri, orang lain, atau properti
Fase Agresi

Eschalation/Gaduh Crisis Point Post Crisis


Trigerring/Pemicu
gelisah Depression

1 orang 4-6 orang 1 orang


2-3 orang
perawat
Enam Tujuan Emergency Psychiatric Care
Menurut Zeller
• Singkirkan etiologi medis gejala dan memastikan
stabilitas gejala medis
• Secepatnya stabilkan krisis akut
• Hindari pemaksaan
• Tangani dan obati dalam pengaturan yang paling
ketat
• Padukan beberapa pendekatan terapeutik
• Rumuskan disposisi yang tepat & rencana aftercare
Prinsip penanganan fase eskalasi
• Tujuannya adalah untuk membantu pasien
mendapatkan kembali kontrol sehingga ia dapat
berpartisipasi dalam evaluasi dan pengobatan.
• Keterlibatan pasien dalam de-eskalasi verbal,
Observasi perilaku dan penilaian medis harus
mengarahkan keputusan mengenai pengelolaan
pasien.
• Sukses de-eskalasi pasien adalah kunci untuk
menghindari seklusion dan restraint
Restraint Fisik
Restraint Mekanik
Restraint kimia
Restraint Listrik / ECT
Seclusion
Triase Primer di Instalasi Gawat Darurat

Emergency Urgency Non-Urgency


Triase sekunder di IGD (Level 5)
• Tidak agitasi dan gelisah
• agresif tampa mudah tersinggung
• Kooperatif
• Memceritakan riwayat secara koheren
• Membicarakan keinginan/ ketertarikan bunuh diri
atau ide bunuh diri
• Secara aktif mencari bantuan atas kesulitan yang
dialami
• Risiko melarikan diri rendah
Intervensi umum Perilaku Bunuh Diri
• Observasi perilaku setiap 15 menit
• Ciptakan lingkungan yang aman
• Communication: orientasi klien pada realitas,
temani klien
• Buat kontrak verbal jangka pendek
• Discharge planning : identifikasi sumber
pendukung di masyarakat
Intervensi umum Agitasi, Perilaku
kekerasan
• Pendekatan yang kalem, hangat, observasi perilaku
secara rutin
• Observasi perilaku tiap 15 menit
• Singkir benda-benda yang berbahaya
• Kolaborasi pemberian obat (diazepam dan lodomer)
• Komunikasi jelas dan hindari dari belakang
• Bangun komunikasi terapeutik
• Restraint sesuai kebutuhan dan observasi tiap 15
menit
Intervensi umum Mania
• Sediakan pembatasan yang jelas dan tegas
• Observasi perilaku setiap 15 menit
• Fokuskan pada realita
• Bebaskan benda-benda berbahaya dari ruangan
• Kurangi stimulus eksternal dari lingkungan
• Pastikan kebutuhan makan dan minum terpenuhi
• Berikan obat sesuai order dokter
Intervensi umum Kecemasan
• Pertahankan sikap tenang dan tidak mengancam
• Pelihara lingkungan yang tenang, rendah
stimulus
• Pelihara komunikasi terbuka dan gunakan kata-
kata sederhana
• Observasi tanda suicidal
• Kolaborasi pemberian obat diazepam & lodomer
Employee Safety
(Keselamatan Petugas)
Korban Penyerangan Pasien
• Dokter
• Perawat
• Pekerja sosial
• Pasien lainnya
• Pengunjung
• Tim IGD
• Petugas administrasi
• Polisi
• Pegawai Pemsar
• Dll.

Brasic
Brasic JR,
JR, Ainsworth
Ainsworth J:J: Clinical
Clinical safety
safety in
in neurology.
neurology. eMedicine
eMedicine Neurology
Neurology Journal
Journal [serial
[serial online].
online]. 2005
2005 .. Available
Available at
at
http://www.emedicine.com/neuro/topic713.htm.
http://www.emedicine.com/neuro/topic713.htm.
Crilly,
Crilly, et
et al.:
al.: Violence
Violence towards
towards emergency
emergency department
department nurses
nurses by
by patients.
patients. Accid
Accid Emerg
Emerg Nurs
Nurs 2004;
2004; 12:
12: 67-73
67-73
Kenali Lingkungan Kerja Anda…
Latihan Per Kelompok: Akut, Maitenance, Rehabilitasi
Buat Denah Tempat Kerja Anda.
Dimana anda bisa terjebak…?
Kemana arah untuk melarikan diri….?
Bagaimana memberitahu orang lain ketika anda dalam
masalah……?
Tanda- Tanda Akan Terjadi Tindak
Kekerasan.
• Muka merah padam
• Permusuhan.
• Impulsivitas
• Berteriak.
• Mengancam
• Bicara cabul / tidak sopan
• Kepalan tangan terbuka/tertutup.
• Mondar-mandir
• Menunjuk-nunjuk
• mengacung-acungkan senjata/pengganti senjata
Tanda- Tanda Akan Terjadi Tindak
Kekerasan.
• Ketegangan
• Gelisah
• Nafas berbau alkohol.
• Mendorong perabot.
• Mata melotot.
• Gerakan secara tiba2.
• Membanting/melempar benda.
• Tidak kooperatif.
Penilaian Resiko

• Amati kemungkinan seluruh ancaman yg dapat


dilakukan pasien secara detail.
• Jika anda merasa takut, tegang, atau kuwatir pada
lingkungan kerja anda, ikuti naluri anda dan jaga
keselamatan pribadi anda. Selanjutnya waspadalah
dan bersiap meminta bantuan.
• Seorang tenaga kesehatan yg telah berpengalaman
akan selalu mewaspadai segala resiko yg mungkin
terjadi.
Buatlah Rencana Keselamatan
(personal atau Sistem Institusi)

latihan:
Apa yg akan anda lakukan ketika mendapatkan
kemungkinan terjadinya ancaman kekerasan ?.
Teknik mencegah tindak kekerasan:
Kesadaran, Kewaspadaan, Komunikasi, Tindakan.

• CCTV (Closed circuit television monitoring)


• Tombol Alarm di berbagai area.
• Sistem komunikasi 2 arah.
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
• Pastikan bahwa pegawai mengetahui ttg potensi ancaman
keamanan yg dihadapi & cara melindungi diri sendiri.
• Latih kewaspadaan thd segala resiko yg memungkinkan
menyebabkan kekerasan, dan
• Perhatikan sedini mungkin adanya peningkatan perilaku
dan tanda kekerasan yg membahayakan.
• Kebijakan sistem pencegahan tindak kekerasan di tempat
kerja :
– Metode2
Metode2 untuk
untuk mencegah
mencegah terjadinya
terjadinya situasi
situasi yg
yg berbahaya.
berbahaya.
– “Standard
“Standard response action plan” pd kejadian tindak kekerasan.
– Penempatan
Penempatan dan
dan penggunaan
penggunaan perangkat
perangkat keamanan.
keamanan.
Tips: Proteksi Diri

• Masukan dasi/jilbab kedalam pakaian

• Jangan menggunakan kalung dan anting2


• Jangan memberikan informasi 2 yg bersifat pribadi.
• Sediakan jalur untuk menyelamatkan diri.
Tips: Perlengkapan Lainnya
• Jangan ada unsur benda tajam pd Name tag
• Jangan menggunakan asesoris yg bersifat tali temali
melingkari leher.
• Stetoskop dapat dijepitkan sekitar pinggang, jangan
dilingkarkan sekitar leher.
• Gunting dapat digunakan sbg senjata. Hati2 jangan
sampai terjangkau oleh pasien.
Do’s and Dont
Mencegah lebih baik daripada
sesuatu yg buruk dan tak
terduga terjadi pada diri kita.
Strategi Personal Untuk Menghindari
Tindak Kekerasan
• Jangan melakukan Interview atau memeriksa pasien
di rumah.
• Jangan melakukan wawncara pasien berbahaya di
kantor tanpa kehadiran petugas keamanan.
•Pasang jendela pd pintu ruang wawancara.
•Lengkapi ruang wawancara dan nurse station dengan
tombol

KEDEPANNYA: Pasien diharuskan melewati mental


detector sebelum memasuki area pelayanan kesehatan
jiwa.
Teknik Menenangkan Pasien
• Perhatikan benda apa yg sedang dibawa oleh pasien (Bila
ada), spy tidak dijadikan senjata untuk menyerang anda.
• Berjalan/Berdiri dng percaya diri.
• Pertahankan kontak mata.
• Hindari perdebatan atau mengungkit2 perbuatan pasien
sebelumnya yg buruk.
• Hindari bahasa tubuh yg bernada mengancam (berkacak
pinggang ).
Teknik Menenangkan Pasien (2)

• Lembut tapi tegas.


• Komunikasikan dengan baik ttg segala informasi yg
dibutuhkan.
• Berikan beberapa alternatif.
• Mintalah anggota keluarga atau teman untuk ikut
memberikan dukungan.
• Bila situasi berlanjut memburuk, kurangi
stimulasi/perangsangan penyebab kemarahan
pasien...misalkan membawa pasien dari ruang tunggu
ke ruang pemeriksaan pasien.
Keselamatan Personal Aanda tergantung
Dari...

Dua Aturan !
1. Reaksi Cepat.
2. Buat Keputusan.
Dua Pertanyaan!
3. Bgm Situasi saya?
4. Apa pilihan terbaik?
Dua Tujuan!
5. Keselamnatan Diri.
6. Meloloskan Diri.
Peragaan Pertahanan Diri
Menghadapi Penyerang

• Sebagian besar penyerang mencari target yg


dianggap mudah. Semakin anda bersiaga, semakin
baik kesempatan menyelamatkan diri yg anda
miliki.
Perlawanan

• Semua yg anda lakukan sebaiknya dititik beratkan


kepada upaya menyelamatkan diri.

• Hal ini bukan ttg apa yg dapat anda lakukan, tapi ttg
kemauan anda untuk melakukannya.
PencegahanTindak Kekerasan
• Jaga supaya pasien tetap dalam jangkauan
pandangan anda.
• Pertahankan kontak mata.
• Jangan membelakangi pasien.
• Yakinkan jarak anda dengan pasien berjaraj 4-6 kaki (
± 120 – 180 cm)
•Waspadalah, tapi jangan provokatif.
Pemilihan Strategi Pertahanan Diri

• Apa tujuan saya ?

• Jika anda memutuskan diri untuk


melawan, teknik terbaik apa yg
akan anda gunakan ?
Demonstrasi

1. Pasien berteriak dan menunjuk-nunjuk anda.


Someone pointing and shouting abuse

• Pertahankan kontak mata.


• Bergerak menyamping dari pasien.
• Usahakan tangan posisi terangkat tp jangan
memprovokasi.
Active demonstration
Pukulan tangan dan kaki
Kuda-kuda harus kuat
Jangan tangkis dgn menahan  buang energi
lawan
Kaki tdk boleh terangkat dari lantai
Gunakan betis samping
Active Demonstrations

3. Cengkraman Pd Lengan.

• Tarik tangan sejauhnya, ambil arah ibu jari


• Tawarkan makanan.
• Tarik lengan menyilang badan dan tekan
pundak.
Active Demonstrations

4. Cengkeraman 2 tangan
Lakukan teknik yang sama dengan cengkeraman 1
tangan
Gunakan tangan yg lain untuk memberikan kekuatan
tambahan
Tarik kearah ibu jari
Active Demonstrations
5. Di cekik dari depan

Angkat tangan ke atas


Sempitkn area leher
Berputar dengan cepat ke arah sebaliknya
Active Demonstrations

6. Dicekik dari belakang


Gunakan cara yang sama dengan teknik dicekik
dari depan
Berputar ke arah berlawanan
Active Demonstrations
7. Rambut/ jilbab ditarik
Pegang kedua tangan pasien
Dekatkan kearah kepala
Putar/ balik kanan dengan cepat
Active Demonstrations
8. Di sekap
Tarik nafas sedalam-dalamnya
Kaki kuda-kuda
Merosot kebawah
Bila perlu hentakan
Active Demonstrations
9.Tercekik dilantai
Tangan keatas
Gunakan kaki unt menahan
Berguling ke samping
Active Demonstrations
Apabila pasien membawa senjata tajam

Panggil bantuan, jangan tangani sendiri


KATA
KUNCI

Meraw
at

Melindun
gi

UNTUK
SEMUA
SEHAT JIWA

Anda mungkin juga menyukai