Anda di halaman 1dari 20

SELAMAT DATANG PARA DEWAN PENGUJI

BAPAK PENGUJI I IBU PENGUJI II

Asep Gunawan, S.Kep., Ners., M.Pd., Hj. Ns. Rosmiati, S.Kep., M.Pd.,
M.kep. M.Kep.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
HALUSINASI AKIBAT PENYALAHGUNAN
NAPZA DENGAN PEMBERIAN TERAPI
MUROTAL AL-QUR’AN DI REHABILITAS
PESANTREN AR-RAHMANIYYAH
SOFIYATUL
MUNAWAROH
PROGRAM PROFESI
NERS
KARYA TULIS ILMIAH AKHIR NERS
BAB I BAB IV EVIDANCE BASED
PENDAHULUAN PRACTICE
Ini berisi informasi mengenai
latar belakang, rumusan Ini berisi informasi jurnal
msalah dan tujuan penulisan rujukan yang dipakai penulis

BAB II TINJAUAN BAB V PEMBAHASAN


PUSTAKA
Ini berisi tentang informasi Ini berisi informasi Pembahasan
landasan teori yang asuhan keperawatan pengelolaan
digunakan dalam tulisan penulis

BAB III TINJAUAN BAB VI PENUTUP


KASUS Berisi tentang kesimpulan
Ini berisi informasi tentang dan saran dari penulis
asuhan keperawatan pengelolaan
penulis
PENDAHULUAN
Tujuan Tujuan umum Tujuan Khusus Metode
penulisan

Wawancara Observasi Pemeriksaan Fisik

Studi Studi Perpustakaan


Dokumentasi
BAB I
LATAR BELAKANG
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan persepsi sensori yang
Halusinasi dialami oleh penderita gangguan jiwa merupakan persepsi palsu yang
terjadi pada respon neurobiologis maladaptive, penderita sebenarnya
mengalami distres sensori sebagai hal yang nyata dan meresponnya.

NAPZA Kecanduan atau ketagihan adalah pada saat tubuh atau pikiran kita dengan
parahnya menginginkan atau memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik. dapat
disebut pecandu bila memiliki ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis
NAPZA terhadap zat psikoaktif, contohnya alkohol, tembakau, heroin, kafeina, nikotin. Zat
psioaktif ini akan melintasi sawar darah otak setelah dicerna sehingga mengubah
kondisi kimia di otak secara sementara

Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan
penyakit dan perawatan penyakit. Dalam bidang medis, kata terapi diartikan sebagai kata
Terapi pengobatan. satu perlakuan dan pengobatan yang ditujukan kepada penyembuhan suatu
Murotal kondisi patologis.
Terapi juga dapat diartikan sebagai suatu jenis pengobatan penyakit dengan kekuatan
batin atau rohani, bukan pengobatan dengan obat-obatan.
Bagaimana pengaruh pemberian terapi
RUMUSAN Murotal Al-Qur’an pada remaja dengan
MASALAH penyalahgunaan NAPZA direhabilitas
pondok pesantren Ar-Rahmaniyyah
PREFERENSI GANGGUAN SKIZOFRENIA
WHO (2018) mengatakan prevalensi kejadian
Dunia gangguann mental mental kronik dan parah yang
menyerang 21 jutaa jiwa dan secara umum terdapat 23
juta jiwa di seluruh dunia, ≥ 50% jiwa dengan
skizofrenia
tahun 2018 Prevalensi pasien dengan
indonesi gangguan jiwa di Indonesia
sebanyak 1,7 per mil dan terjadi
a peningkatan jumlah menjadi 7 per
mil (Riskesdas, 2018).

Jawa Barat berdasarkan data dari Dinkes Kab.


Ciamis tahun 2020 memiliki jumlah
penderita gangguan jiwa terbanyak yaitu
Ar-
105 dan yang mengalami halusinasi
Rahmani
sebanyak 15 orang
yyah
Sedangkan di pondok rehabilitas Ar-
Rahmaniyyah dari tahun 2013 hingga
tahun 2022 sebanyak 1000 orang yang
mengalami gangguan jiwa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Halusinasi
Halusinasi merupakan persepsi palsu yang terjadi pada respon Penyebab terjadinya halusinasi:
neurobiologist maladaptive, penderita sebenarnya mengalami Faktor Presdisposisi, sosio kultural
distres sensori sebagai hal yang nyata dan meresponnya. lima Faktor biokimia,Faktor Psikologi,
jenis halusinasi, yaitu : Faktor Genetik, dan Pola Asuh.

• Pendengaran
Tanda dan gejala halusinasi : Bicara,senyum dan
tertawa sendiri Mengatakan mendengar suara
• penglihatan
Merusak diri sendiri/orang lain/lingkungan
• Penciuman Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan yang
mistis, Tidak dapat memusatkan konsentrasi,
• Perabaan Menarik diri,menghindar dari orang lain.

• pengecapan
LANJUTAN..
Kecanduan Faktor kecanduan Individu :
NAPZA • Faktor Individu
Kecanduan atau ketagihan adalah pada saat tubuh • Faktor Masyarakat atau Lingkungan
atau pikiran kita dengan parahnya menginginkan atau
• Faktor Zat-zat di dalam NAPZA
memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik. Kita
disebut pecandu bila kita memiliki ketergantungan fisik
dan ketergantungan psikologis terhadap zat psikoaktif, Tanda-tanda Kecanduan Narkoba
contohnya alkohol, tembakau, heroin, kafeina, nikotin, • Fisik
seperti yang tertulis dalam pasal 1 angka 13 Undang- • Emosi
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. • Perilaku
LANJUTAN.. tahapan-tahapan pemberian terapi terhadap pasien:
• Tahap pertama
terapi, yaitu penekanan pada pengkondisian
Terapi Murotal Al-Qur’an tempat, kesiapan rohani serta jasmani pasien.
• Tahap kedua (pelaksanaan terapi al-qur’an
Pada tahapan ini memulai terapi Al-Qur’an dengan
terapi atau treatment merupakan pemberian menjelaskan kepada pasien terkait dengan arti dan
arahan dan bantuan sebagai jalan keluar manfaat ayat Al-Quran yang akan digunakan yakni
terhadap permasalahan pasien setelah surah Al-Baqarah ayat 255
• Tahap Ketiga (pekerjaan di area rehab)
mengetahui secara jelas permasalahan yang
Setelah dilakukan secara tatap muka, dilanjutkan
dihadapi pasien. Terapi Al-Quran digunakan dengan pekerjaannya di area rehab yang diberikan
dalam treatment ini membantu mengurangkan oleh Penulis kepada pasien.
kecanduan narkoba dan motivasi untuk berubah • Tahap Penutup

yang selama ini memberikan beban kepada Penulis Akan melakukan evaluasi dan follow up
terhadap pasien dan memberikan kata-kata positif
pasien.
kepada pasien.
TINJAUAN KASUS
Pengkajian dilakukan pada tanggal 20 juni 2022 pukul 10.30 WIB hingga pada tanggal 23 juni 2022 pada
Sdr.W. Data yang penulis dapatkan melalui wawancara, pengkajian fisik dan observasi. Pasien berusia 20
tahun, beragama islam, berdomisili Indramayu. Saat ini pasien sudah tidak sekolah Pendidikan terakhir
nya SMK. Saat dirumah Sdr.W hanya tinggal bersama dengan Ibu dan kakaknya karena ayah nya yang
sudah cerai saat pasien berusian 17 tahun. Pada saat pengkajian pada tanggal 20 juni 2022 didapatkan
data bahwa pasien mengeluh sering mendengar suara bisikan tak berwujud, pasien mengatakan bisikan
yang selalu menyuruhnya untuk marah, pasien merasa gelisah saat suara bisikan itu datang, pasien sering
mendengar suara bisikan itu ketika pasien sendirian, dan pasien sering marah-marah saat pendapatnya
tidak sama dengan ibunya.

pemeriksaan fisik keadaan umum pasien: Sedang, kesadaran: Composmentis GCS = 15, hasil
pemeriksaan TTV menunjukan hasil tekanan darah pasien 120/70 mmHg, nadi 80x/mnt (Reguler),
respiration rate 20x/mnt, dan suhu 36,2ºC. Untuk Activity Daily Living pola nutrisi pasien makan sesuai
dengan porsi yang diberikan, tidak ada makanan pokok yang dikurangi, roti tidak dibatasi. Pasien makan
habis 1 porsi 3 kali sehari, dan minum: ± 9 gelas/hari dengan perkiraan (2.070 ml). Pasien tidak
mengalami sulit BAB ataupun BAK, untuk BAK frekuensi 9x/hari, untuk aktivitas pasien masih bisa
dilakukan dengan baik, namun pasien belum mendapat izin dari pengurus untuk keluar area pondok
Analisa data
No Data Masalah
Keperawatan
1. DS: Gangguan
- Pasien mengatakan sering mendengar suara -suara bisik kan tanpa persepsi
wujud sensori :
- Pasien mengatakan bisikan yang selalu menyuruhnya untuk marah penyalahgu
- pasien merasa gelisah saat suara datang naan
- pasien sering mendengar suara itu ketika pasien sendirian NAPZA dan
- dan pasien sering marah-marah saat berbeda pendapat dengan ibunya. Halusinasi
DO: pengdengar
- pasien terkadang berbicara sendiri an
- pasien senyum- senyum sendiri
- pasien mondar-mandir
- pasien tampak gelisah
- pasien susah untuk memulai pembicaraan dengan orang baru (selalu
terbata-bata)
Pohon masalah
Masalah Keperawatan
Harga diri rendah
Gangguan persepsi sensori b.d
penyalahgunaan zat dan gangguan
halusinasi pendengaran.
Gangguan persepsi
sensori:Halusinasi

Isolasi sosial
Intervensi
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
1. Gangguan persepsi sensori Sp1 :
: • identifikasi isi,waktu terjadi,dan respon terhadap
penyalahgunaan zat dan halusinasi
halusinasi pendengaran • mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Sp2:
Mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara
teratur
Sp3 :
Mengontrol halusinasi dengan cara mendengarkan
murotal al-qur’an
Sp4 :
Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan terjadwal
Implementasi Evaluasi
Implementasi asuhan keperawatan pada pasien Evaluasi tanggal 22 juni 2022 jam
dilakukan selama 3 hari mulai dari tanggal 20-23 10.30 WIB
juni 2022 dan 1 Sesi : dilakukan 2x pertemuan. S : Senang O: pasien mampu
pasien mampu mengungkapkan waktu terjadinya mengenali halusinasi yang
halusinasi yaitu saat klien sedang sendirian serta dialaminya: isi, frekuensi, waktu
mengetahui respon pasien terhadap halusinasi yaitu terjadi, situasi
dengan respon pasien menutup telinga, didukung pencetus,perasaan,respon dengan
oleh peneliti Helena & nurhaeni bahwa halusinasi mandiri, Pasien mampu mengontrol
merupakan persepsi palsu yang terjadi pada respon halusinasinya dengan cara menghardik
neurobiologis maladaptive. Sesi 2: belajar mandiri membaca ayat suci al qur’an
mengontrol halusinasi dengan cara mendengarkan dan pasien ada nya perubahan secara
murotal al-qur’an dengan durasi 20 menit sekali. subjektif dan objektif. A : halusinasi (+)
Sesi 3: mengevaluasi perkembangan terapi murotal P : latih mengidentifikasi
al-qur’an dalam mengatasi kecemasan yang halusinasinya: isi, frekuensi, waktu
disebabkan halusinasi. Sesi 4:menjelaskan terjadi, situasi pencetus, perasaan dan
pentingnya farmakologi dan terapi modalitas. respon halusinasi 3x/hari,latihan
menghardik halusinasi.
BAB IV CRITICAL EVIDANCE BASED
PRACTICE
• Jurnal yang pertama : dilakukan oleh Dian Anggri Yanti, Abdi Lestari Sitepu, Kuat Sitepu,
Pitriani, Wina Novita Br. Purba pada tahun 2020 dengan judul Efektivitas Terapi Musik Terhadap
Penurunan Tingkat Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Ganguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Prof.
Dr.M. Ildrem.dari hasil penelitian tersebut menunjukan adanya perubahan efektivitas terapi music
terhadap penurunan halusinasi.

• Jurnal dua : dilakukan oleh Agoeng Noegroho, Adhi Iman Sulaiman, Bambang Suswanto,
Suryanto pada tahun 2018 dengan judul Pendekatan Spiritual Dan Herbal Sebagai Alternatif
Rehabilitasi Non Medis Bagi Pecandu Narkoba.dari hasil penelitian tersebut adanya pendekatan
spiritual sehingga dapat mengembalikan jati diri manusia yang selalu beribadah, berbuat kebaikan,
mencegah kemungkaran dan menjadi rahmat bagi seluruh alam

• Jurnal ketiga : dua dilakukan oleh Nunu, Anisa nurul khasanah. pada tahun 2019 dengan judul
Pendekatan Konseling Islam Dengan Mendengarkan Lantunan Al-Qur’an Bagi Pecandu Narkotika
Yang Mengalami Kecemasan. salah satunya ada Pengaruh yaitu mendengarkan al-qur’an dapat
memberikan relaksasi dan ketenangan jiwa. terdapat isi yang relevan terhadap pembahasan karya
BAB V
PEMBAHASAN

Pengkajian Keperawatan Intervensi Keperawatan

Diagnosa
Implementasi Keperawatan
Keperawatan

Evaluasi Keperawatan
BAB 6 PENUTUP

Kesimp Saran
ulan
DOKUMENTASI

Pondok Pesantren Ar-Rohmaniyyah

081394502737

Sofiyatul munawaroh

@sofiyatul munawaroh

sofiyatulmunawaroh7@gmail.com

@sofiy_atul
THANKS FOR WATCHING

Anda mungkin juga menyukai