Oleh Kelompok 3:
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala curahan Rahmat, Nikmat, dan
HidayahNya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliyah Keperawatan Jiwa dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN WAHAM”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Besar
Muhammmad SAW sebagai Reformis Islam yang amat Agung yang telah dikenal oleh seluruh
umat manusia sepanjang masa.
Dengan selesainya makalah ini, tiada kata yang pantas kami ucapkan kecuali ucapan terima
kasih kepada :
1. Dr. Tri Anjaswarni, S.Kp., M.Kep selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliyah Keperawatan
Jiwa, yang telah memberikan arahan dan masukan, sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
2. Teman-teman kelas 2A S.Tr Keperawatan Malang yang sudah memberikan semangat dan
dukungannya pada saat penyusunan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karenanya kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk adanya
perbaikan dalam penulisan di kemudian hari. Kami berharap semoga karya sederhana ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak.
Kelompok 3
LAPORAN PENDAHULUAN
Judul: WAHAM
3. Faktor Predisposisi
Biologis :
- Waham merupakan bagian dari manifestasi psikologi dimana abnormalitas otak
yang menyebabkan respon neurologis yang maladaptif
- Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses informasi
- Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.
Psikologis :
Sosial-budaya :
4. Faktor Presipitasi :
Stres lingkungan:
Stres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi dengan
stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
Pemicu
Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering menunjukkan episode baru
suatu penyakit. Pemicu yang biasa terdapat pada respon neurobiologik yang maladaptif
berhubungan dengan kesehatan. Lingkungan, sikap dan perilaku individu
5. Sumber Koping:
Psikofarmalogi
a. Litium Karbonat Jenis litium yang paling sering digunakan untuk mengatasi
gangguan bipolar, menyusul kemudian litium sitial. Litium masih efektif dalam
menstabilkan suasana hati pasien dengan gangguan bipolar. Gejala hilang dalam
jangka waktu 1-3 minggu setelah minum obat juga digunakan untuk mencegah atau
mengurangi intensitas serangan ulang pasien bipolar dengan riwayat mania.
b. Haloperidol Obat antipsikotik (mayor tranquiliner) pertama dari turunan
butirofenon. Mekanisme kerja yang tidak diketahui. Haloperidol efektif untuk
pengobatan kelainan tingkah laku berat pada anak-anak yang sering membangkang
dan eksplosif. Haloperidol juga efektif untuk pengobatan jangka pendek, pada anak
yang hiperaktif juga melibatkan aktivitas motorik berlebih memiliki kelainan
tingkah laku seperti: Impulsif, sulit memusatkan perhatian, agresif, suasana hati
yang labil dan tidak tahan frustasi
c. Karbamazepin Karbamazepin terbukti efektif, dalam pengobatan kejang
psikomotor, dan neuralgia trigeminal. Karbamazepin secara kimiawi tidak
berhubungan dengan obat antikonvulsan lain atau obat lain yang digunakan untuk
mengobati nyeri pada neuralgia trigeminal
1. Pasien hiperaktif atau agitasi anti psikotik potensi rendah
Penatalaksanaan ini berarti mengurangi dan menghentikan agitasi
untuk pengamanan pasien. Hal ini menggunakan penggunaan obat
anti psikotik untuk pasien waham.
2. Penarikan diri selama potensi tinggi seseorang mengalami waham.
Dia cenderung menarik diri dari pergaulan dengan orang lain dan
cenderung asyik dengan dunianya sendiri (khayalan dan pikirannya
sendiri). Oleh karena itu, salah satu penatalaksanaan pasien waham
adalah penarikan diri yang potensial, Hal ini berarti
penatalaksanaannya penekanankan pada gejala dari waham itu
sendiri, yaitu gejala penarikan diri yang berkaitan dengan kecanduan
morfin biasanya sewaktuwaktu sebelum waktu yang berikutnya,
penarikan diri dari lingkungan social
3. Psikoterapi Walaupun obat-obatan penting untuk mengatasi pasien
waham, namun psikoterapi juga penting. Psikoterapi mungkin tidak
sesuai untuk semua orang, terutama jika gejala terlalu berat untuk
terlibat dalam proses terapi yang memerlukan komunikasi dua arah.
Yang termasuk dalam psikoterapi adalah terapi perilaku, terapi
kelompok, terapi keluarga, terapi supportif.
6. Mekanisme Koping :
Menurut Direja (2011), Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi diri sendiri dari
pengalaman berhubungan dengan respon neurobioligi :
1. Regresi berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
menanggulangi ansietas, hanya mempunyai sedikit energi yang tertinggal untuk aktivitas
hidup sehari-hari
2. Projeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi.
3. Menarik diri
7. Perilaku (Tanda dan gejala)
a. Waham kebesaran
b. Waham curiga
c. Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali
tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh: “Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian
d. Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
e. Waham nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal,diucapkan berulangkali
tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Ini khan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh”
8. Masalah Keperawatan
a. Waham
b. Gangguan identitas diri
c. Harga diri rendah situasional
III. Pohon masalah
Gangguang Identitas Diri
1. Tujuan umum
Status orientasi : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan status
orientasi membaik
Identitas diri: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan identitas diri
membaik
Harga diri: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan harga diri
meningkat
2. Tujuan khusus
a. Waham
Verbalisasi waham menurun
Perilaku waham menurun
Perilaku sesuai realita membaik
Isi pikir sesuai realita membaik
Pembicaaan membaik
Konsentrasi membaik
b. Identitas diri
Perilaku konsisten meningkat
Strategi koping efektif meningkat
Penampilan peran efektif meningkat
Perasaan fluktuatif terhadap diri menurun
c. Harga diri
penilaian diri positif meningkat
perasaan memiliki kemampuan meningkat
penerimaan penilaian positif terhadap diri sendiri meningkat
konsentrasi meningkat
Manajemen waham
Tindakan :
Observasi
-Monitor waham yang isinya membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Terapeutik
-hindari perdebatan tentang keyakinan yang keliru, nyatakan keraguan sesuai fakta
Edukasi
-anjurkan mengungkapkan dan memvalidasi waham (uji realitas) dengan orang yang
dipercaya (pemberi asuhan/keluarga)
-anjurkan melakukan rutinitas harian secara konsisten
Kolaborasi :
Orientasi realita
Observasi
Manajemen perilaku
Tindakan
Observasi
- Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
Terapeutik
Edukasi –
Ariawan, M. Ratep N., & Westa, W. (2016). GANGGUAN WAHAM MENETAP PADA PASIEN
DENGAN RIWAYAT PENYALAHGUNAAN GANJA: SEBUAH LAPORAN KASUS I
Made Dwi Ariawan, 2 Nyoman Ratep, 3 Wayan Westa Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, Denpasar, Bali. Gangguan Waham Menetap Pada Pasien Dengan Riwayat
Penyalahgunaan Ganja: Sebuah Laporan Kasus, 1(1), 1–10.
Victoryna, F., Wardani, I. Y., & Fauziah, F. (2020). Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Jiwa
Ners untuk Menurunkan Intensitas Waham Pasien Skizofrenia. Jurnal Keperawatan Jiwa,
8(1), 45. https://doi.org/10.26714/jkj.8.1.2020.45-52
1. ASUHAN KEPERAWATAN
Judul
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A (L / P)
Tanggal Pengkajian : 27 Februari 2022
Umur : 45 Th
RM No. : 190xxx
Alamat : Jln Jakarta dalam No. 112 Kec. klojen Kota Malang
Pekerjaan : Petani
Sukubangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Informan : Ketua RT
Sifat : stresor yang dialami pasien karena Halusinasi yang berlebih (waham)
1. Masalah Biologis
Penyakit fisik sekarang (alergi, trauma, infeksi, keganasan, degenerative, genetik,
bawaan, pertumbuhan, dll)
akut kronis
Tidak ada
Ada terminal
Jelaskan : karena ingatan pasien akan keluarga biodata diri masih ingat
Penyalahgunaan/ketergantungan zat
Selnjutny……………
V. STATUS PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri (pandangan klien terhadap dirinya)
a. Citra tubuh : Pasien tampak selalu menggunakan sorban dan baju taqwa sambil
Membawa tasbih.
b. Identitas : laki-laki berusia 45 tahun
c. Peran : klien sebagai ayah? Atau masyarakat?
d. Ideal diri : Pasien tampak marah jika ada orang yang menyangkalnya.
e. Harga diri : gatauuu sek, bingung ges
Aspek yang penting di kaji:
a. Kognitif ……………………………….
b. Persepsi ……………………………….
c. Afek emosi ……………………………….
d. Perilaku / Behavior ……………………………….
Masalah Keperawatan : ……………………………….
2. Kecemasan (tanda dan gejala)
a. Fisiologis ………………………………..
b. Perilaku ……………………………………
c. Afektif ……………………………………
d. Kognitif ……………………………………
Masalah Keperawatan : (cemas ringan, sedang, berat, panik)
VI. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum :
2. Kesadaran neurologis
3. Tanda Vital :
4. Tinggi badan
5. Keluhan fisik
6. Hasil Pemeriksaan fisik :
Masalah keperawatan :
Jelaskan : ………………………………………………….
Masalah Keperawatan : ………………………………………………….
IX. SUMBER KOPING
1. Kemampuan personal
2. Dukungan Keluarga
3. Dukungan sosial (teman dan masyarakat)
4. Aset material
5. Keyakinan (Keyakinan diri terhadap masalah, nilai personal, motivasi, dll)
Masalah Keperawatan : : ………………………………………………….
X. MEKANISME KOPING/CARA PENYELESAIAN MASALAH
Menggunakan defense mekanisme,
sebutkan_________________________________
Mengabaikan masalah
Mencari Informasi
Problem sloving
1. …………………………………………
2. …………………………………………
3. …………………………………………
4. …………………………………………
5. …………………………………………
Data Objektif:
Data Objektif :
- Pasien tampak selalu menggunakan sorban
dan baju taqwa sambil membawa tasbih.
- Pasien tampak marah jika ada orang yang
menyangkalnya.
Data objektif :
2. Gangguan identitas diri b.d ketidakadekuatan stimulasi sensori d.d pasien mengatakan
bahwa ia adalah nabi yang diutus untuk berdakwah dan memimpin umat didunia, dan
tampak marah jika ada orang yang menyangkalnya.
3. Harga diri rendah situasional b.d perubahan peran sosial d.d klien diantar oleh aparat RT
karna berbicara ngelantur. Klien masuk dari rumah ke rumah yang lain sambil mengatakan
bahwa dirinya adalah nabi
Ruang : Anggrek
Nama Pasien : Tn. A
No. Register : 190xxx
D.0105 27/02/2022 Waham b.d stress berlebihan d.d bicara berlebihan, isi 28/02/2022
pembicaraan sulit dimengerti dan tidak sesuai dengan
realita, klien mengatakan “saat ini dunia sudah gelap,
banyak yang tidak senang dengan saya, saya nabi akhir
jaman yang akan mengamankan dunia”.
D.0087 27/02/2022 Harga diri rendah situasional b.d perubahan peran sosial 28/02/2022
d.d klien diantar oleh aparat RT karna berbicara ngelantur.
Klien masuk dari rumah ke rumah yang lain sambil
mengatakan bahwa dirinya adalah nabi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DX DIAGNOSA TUJUAN
TGL KEPERAWATAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL TTD
STANDART
O:
P: Lanjutkan intervensi
O:
- Klien tampak tenang dan normal
- klien tidak marah jika ada yang menyangkal
P: Hentikan intervensi