Oleh :
220202006
Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan
Keperawatan pada Tn.A dengan Gangguan Sensori Persepsi
Halusinasi” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
keperawatan jiwa.Dalam penyusunan asuhan keperawatan ini banyak
pihak yang membantu penulis, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Parlindungan Purba, SH, MM, selaku Ketua Yayasan Sari
Mutiara Medan
2. Ibu Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari
Mutiara Indonesia
3. Ibu Ns. Marthalena Simamora, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Prodi
Keperawatan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari
Mutiara Indonesia.
4. Bapak Ns. Jek Amidos Pardede, M.Kep, Sp. Kep.J Selaku dosen
pengajar dan Koordinator Profesi Ners.
5. Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan, materi dan doa
untukmenyelesaikan tugas makalah ini.
6. Serta terimakasih kepada teman-teman Mahasiswa/i Prodi Ners
Universitas Sari Mutiara Indonesia yang telah bersama-sama
menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
maka dari itu kami dari penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
guna memperbaiki di masa yang akan datang dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
salah satu contoh gangguan jiwa berat dan sering kita temukan dan dirawat
adalah skizofrenia (Mashudi, 2021). Skizofrenia merupakan sekelompok reaksi
psikotik yang memengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk berpikir,
berkomunikasi, menerima, menginterpretasikan realitas, merasakan dan
menunjukkan emosi serta gangguan otak yang ditandai dengan pikiran kacau,
waham, halusinasi, dan perilaku aneh (Pardede, 2021). Salah satu gejala
negative dari skizofrenia adalah perubahan perubahan perilaku individu yang
mana selalu menilai diri dan orang lain secara negative, atau menilai rendah
terhadap kemampuan yang dimilikinya yang disebut harga diri rendah
(Rokhimmah & Rahayu, 2020).
Menurut World Health Organization (Suparyanto dan Rosad (2022) terdapat 300
juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan jiwa seperti depresi, bipolar,
demensia, termasuk 24 juta orang yang mengalami skizofrenia. Dari data
prevalensi skizofrenia tercatat relatif lebih rendah dibandingkan dengan data
prevalensi gangguan jiwa lainnya. Namun berdasarkan National Institute of
Mental Health (NIMH), skizofrenia merupakan salah satu dari 15 penyebab
besar kecacatan di seluruh dunia (NIMH, 2019). Data American Psychiatric
Association (APA, 2018) menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita
skizofrenia. Hasil Riset Kesehatan Dasar, (2018) didapatkan bahwa prevalensi
data skizofrenia di indonesia mencapai 6,7 % penderita.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan di ruang bukit barisan ada sekitar 23
pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan gangguan persepsi sensori
halusinasi pendengaran. Beberapa dari pasien yang dirawat mempunyai masalah
keperawatan penyerta seperti harga diri rendah, koping individu inefektif, defisit
perawatan diri. Dari data yang didapat beberapa pasien sudah berulang kali
keluar masuk rumah sakit dengan berbagai alasan seperti tidak teratur minum
obat. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik memberikan asuhan
keperawatan jiwa pada pasien Tn. C.
Halusinasi Pendengaran.
Maladaptif
d. Perilaku sesuai adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam
batas kewajaran.
d. Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi
2.1.7 Komplikasi
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang paling sering terjadi pada
gangguan Skizofrenia. Dimana Skizofrenia merupakan jenis psikosis,
adapun tindakan penatalaksanaan dilakukan dengan berbagai terapi yaitu
dengan :
c. Trihexilpenidyl (THP)
1) Dosis
d) Psikosomatik
2.1.1 Pengkajian
1. Identitas
2. Alasan Masuk
3. Faktor Predisposisi
a. Faktor genetic
b. Faktor biologis
a. Biologi
b. Stress lingkungan
5. Pemeriksaan Fisik
Memeriksa tanda tanda vital, tinggi badan, berat badan, dan tanyakan
apakah ada keluhan fisik yang dirasan pasien.
6. Psikososial
1) Genogram
2) Konsep Diri
a. Gambaran Diri
b. Identitas Diri
c. Fungsi Peran
d. Ideal Diri
e. Harga Diri
3) Hubungan Sosial
4) Spritual
7. Status Mental
a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas Motorik
d. Afek Emosi
f. Persepsi – Sensori
1) Jenis halusinasi
- Halusinasi pendengaran
- Halusinasi penglihatan
- Halusinasi penciuman
- Halusinasi pengecapan
- Halusinasin perabaan
2) Waktu
3) Frekuensi
5) Respons
g. Proses berpikir
1. Bentuk piker
2. Isi Pikir
Selalu merasa curiga terhadap suatu hal dan depersoalisasi
yaitu perasaaan yang aneh asing terhdap diri sendiri, oranglain,
lingkungan sekitar, berisikan keyakinan berdasarkan penilaian
non realistis.
h. Tingkat kesadaran
i. Memori
1. Perawatan diri
2. Tidur
Rencana tindakan pada keluarga (Keliat, 2015 dalam Hulu & Pardede
2022) adalah :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: meninggal
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien menyukai seluruh tubuhnya dan tidak
ada yang cacat
b. Identitas : Klien anak ke 3 dari 4 bersaudara.
c. Peran : Klien hanya sekolah sampai SMP
d. Ideal diri :Klien merasa malu karena pasien dirawat di
Rumah Sakit Jiwa dan ingin cepat pulang ke
rumah.
e. Harga diri : pasien merasa malu dengan penyakitnya.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : ayahnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien tidak
ikut dalam kegiatan kelompok
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien
mengatakan sulit berinteraksi dengan orang lain dan lebih
suka menyendiri.
klien mengatakan sulit berinteraksi dengan orang lain dan lebih
suka menyendiri.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
3.1.6 Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan : Klien beragama islam dan yakin dengan
agamanya.
2. Kegiatan Ibadah : Klien tidak pernah melakukan ibadah selama
dirawat di rumah sakit jiwa.
Masalah Keperawatan : Defisit Spritual
Gangguan Presepsi
Sensori Halusinasi
Isolasi Sosial
P:
- Menjelaskan keuntungan dan
kerugian mempunyai teman
- Latihan berkenalan dengan 2
orang atau lebih.
- Latihan bercakap-cakap sambil
melakukan kegiatan harian
- Latihan berbicara sosial:
meminta sesuatu, berbelanja dan
sebagainya
BAB 4
PEMBAHASAN