BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak
mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan
biopsikososial.
dan koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kesetabilan emosional
kepuasan dari usahanya, lebih puas memberi dari pada menerima dan bebas
bahwa beban yang ditimbulkan gangguan jiwa sangat besar, dimana terjadi
sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan jiwa saat ini dan (25%)
1
2
selama hidupnya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007 di
mencapai (5,6%) dari jumlah penduduk, dengan kata lain menunjukkan bahwa
pada setiap 1000 orang penduduk terdapat empat sampai lima orang menderita
gangguan jiwa.
Darussalam (18,5 %), Sumatera Barat (17,7 %), NTB (10,9 %), Sumatera
klien, cara berfikir, bahasa, emosi perilaku sosialnya. Hingga sekarang belum
skizofrenia antara lain: faktor genetik (keturunan), virus atau infeksi lain
(auto antibody) dan kekurangan gizi yang cukup berat, terutama pada trimester
terdapat dua jenis utama masalah persepsual yaitu Halusinasi dan ilusi.
luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada
kokain, halusinasi pengecap terhadap rasa seperti darah, urine dan feses dan
atau suara bising yang tidak mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar
sebagai sebuah kata atau kalimat yang bermakna. Biasanya suara tersebut
suara-suara tersebut. Suara tersebut dapat dirasakan berasal dari jauh atau
dekat, bahkan mungkin datang dari tiap bagian tubuhnya sendiri. Suara bisa
pada klien dengan gangguan jiwa seperti skizofrenia, depresi atau keadaan
alkohol dan substansi lainnya. Halusinasi juga dapat dialami sebagai efek
samping dari berbagai pengobatan yang meliputi obat anti depresi atau obat-
pada neurotransmiter dan reseptor dari sel-sel saraf otak (neuron) dan interaksi
dan perilaku serta gejala-gejala positif dan negatif dan bila ditemukan pula
depan dan atrofi otak kecil (cerebelum). Halusinasi dapat juga terjadi pada
saat keadaan individu normal yaitu pada individu yang mengalami isolasi
ketakutan perasaan tidak aman, gelisah dan bingung, perilaku merusak diri,
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
B. Rumusan Masalah
Sudirohusodo Makassar ?
halusinasi pendengaran
D. Manfaat Penulisan
1. Penulis
2. Profesi Keperawatan
3. Instansi
1. Rumah Sakit
2. Pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Halusinasi
Sundeen, 2016).
tanpa adanya rangsangan dari luar, gangguan Persepsi sensori ini meliputi
7
8
2. Klasifikasi
mengerikan.
Merasa diraba, disentuh, ditiup atau seperti ada ulat yang bergerak
g. Halusinasi Viseral
c. Menarik diri dari orang lain, dan berusaha untuk menghindari diri dari
orang lain.
tidak nyata.
4. Etiologi halusinasi
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Perkembangan
kecemasan
2) Faktor Sosiokultural
3) Faktor Biokimia
4) Faktor Psikologis
b. Faktor Presipitasi
komunikasi, objek yang ada di lingkungan, dan juga suasana sepi atau
klien, tingkat orientasi sedang. Secara unum pada tahap ini merupakan
Karakteristik :
kecemasan
kesadaran.
menyebabkan antipati.
Karakteristik :
pengalaman tersebut
realita
Karakteristik :
d. Tahap IV ( Psikotik )
Klien sudah sangat dikuasai oleh halusinasi dan biasanya klien terlihat
panik.
2) Agitasi / kataton
6. Pohon masalah
15
7. Penatalaksanaan
permainan.
yang ada.
16
bila ada orang lain di dekatnya suara-suara itu tidak terdengar jelas.
1. Pengkajian
dan kemapuan koping yang dimiliki klien. Stuart dan larai (2015) dalam
b. Data subjektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh klien
2. Diagnosa Keperawatan
Hal ini terjadi jika halusinasi sudah sampai pada empat fase, dimana klien
Masalah yang menyebabkan halusinasi itu adalah isolasi sosial, maka klien
menjadi menarik diri dari lingkungan. Hal ini sesuai dengan data pada
menarik diri yang ditandai dengan klien terlihat menyendiri dan jarang
berinteraksi dengan orang lain, serta dari data catatan perawat saat pertama
kali klien masuk, klien sering marah tiba-tiba, hal ini mengarah pada
tersebut, maka disusun pohon masalah yaitu isolasi sosial (menarik diri)
lihat sebagai core problem, dan resiko perilaku kekerasan yang diarahkan
suara itu muncul 1 hari bisa pada pagi, siang dan malam hari pada saat
mau tidur dan saat klien sendiri, frekuensi sering kira-kira 7 menit, klien
19
juga tidak merasa takut jika suara itu muncil malah ditanggapinya. Data
objektif klien tampak bingung, lesu, melamun, diam saja, ada kontak mata
3. Intervensi Keperawatan
klien.
realities/ dapat dicapai, terdiri dari subjek, perilaku, pasien, kondisi, dan
kriteria tujuan.
20
Rumusan tujuan terdiri dari subjek, predikat, hasil, criteria dan time
yang diharapkan dari klien dan/ atau tindakan yang harus dilakukan oleh
dengan jelas dimulai dengan kata kerja aksi/ kalimat perintah. (Doengoes,
2016)
rencana tindakan yang telah distandarisasi (keliat dan akemat, 2016). Pada
(Nurjanah I, 2017)
4. Implementasi
(Damayanti M, dkk,2015).
klien baik secara individual, kelomopok maupun yang terkait dengan ADL
klien sehingga waktu kerja perawat menjadi lebih evektif dan efesien
5. Evaluasi
evaluasi yang penulis buat. Evaluasi yang dapat penulis capai antara lain
pada tujuan khusus yang pertama yaitu klien dapat membina hubungan
saling percaya. Hasil evaluasi yang penulis dapatkan sesuai dengan kriteria
yang telah dilaksanakan, analisis ulang atas data subjektif dan objektif
untuk menyimpulkan apakah maslah masih tetap atau muncul maslah baru
atau ada data yang kontraindikasi dengan masalah yang ada dan
perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon klien.
23
BAB III
1. Kriteria inklusi :
2. Kriteria Ekslusi :
a. Sulit berkomunikasi
23
24
C. Fokus Studi
panca indra sesorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar atau
persepsi palsu
adanya keadaan afek yang luar biasa, seperti marah, takut, excited
E. Instrumen Penelitian
2. Pedoman wawancara
3. Studi dokumentasi
Dalam penelitian ini analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini
simpulan).
26
seluruhnya.
1. Reduksi Data
relevan.
dipahami.
3. Penarikan kesimpulan
1. Informed Consent
3. Confidentiality
oleh peneliti.