Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP

TINGKAT KESEMBUHAN PASIEN GANGGUAN


JIWA SKIZOFRENIA DI WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS SUKARESIK
KABUPATEN TASIKMALAYA
 

DI SUSUN OLEH:
ATEP DENI YOHANA
MB 0612008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KENCANA
TASIKMALAYA
2016
LATAR BELAKANG
Kasus Skizofrenia jumlahnya tidak mempunyai angka-angka
yang pasti. Angka prevalensi di dunia menunjukkan Satu
persen dari seluruh penduduk dunia, perbandingan yang
sama antara penderita laki–laki dan wanita, pada laki-laki
mulai umur 18-25 tahun sedang wanita biasanya mulai umur
26-45 tahun, dan jarang muncul pada masa anak-anak, bila
muncul pada masa anak-anak biasanya mengenai 4-10 anak
diantara 10.000 anak. (Mengacu pada data WHO),
prevalensi penderita Skizofrenia sekitar 0,2% hingga 2%.
Lanjutan
 Prevalensi gangguan jiwa berat seperti Skizofrenia adalah 1,7 per
1000 penduduk atau sekitar 400.000 orang. Berdasarkan jumlah
tersebut, ternyata 14,3% di antaranya atau sekira 57.000 orang
pernah atau sedang di pasung. Angka pemasungan di pedesaan
adalah sebesar 18,2%. Angka ini lebih tinggi jika di bandingkan
dengan angka di perkotaan, yaitu sebesar10,7%.(Hasil Riset
Kesehatan Dasar Tahun 2013 ).
 Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat (2013) masih
mengacu pada data yang sama, prevalensi gangguan jiwa berat
seperti Skizofrenia adalah 1,7 per 1.000 penduduk atau sekitar
400.000 orang. Penderita gangguan jiwa terus naik di Jawa Barat
yaitu sebesar 63 % yang mencapai 465.975 orang. Jumlah ini naik
signifikan dari 2012 yang jumlah nya 296.943 orang (Dinkes,
2013).
 Di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014 kasus gangguan jiwa
Skizofrenia sebanyak 201 kasus (Profil Kesehatan Kabupaten
Tasikmalaya Tahun 2014).
 UPTD Puskesmas Sukaresik adalah salah satu Puskesmas
yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Tasikmalaya yang angka kejadian Skizofrenia yang paling
tinggi dengan jumlah kasus 46 orang di banding dengan
wilayah kerja Puskesmas yang lain.
 Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti pada
tanggal 23 Maret 2016 kepada 10 keluarga pasien yang mengalami
gangguan jiwa Skizofrenia yang berada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sukaresik, 6 orang keluarga mengatakan bahwa anggota
keluarga selalu memberikan informasi-informasi terkait dengan
dukungan-dukungan keluarga terhadap tingkat kesembuhan pasien
gangguan jiwa Skizofrenia seperti keluarga mepengaruhi nilai
kepercayaan sikap dan perilaku pasien Skizofrenia
 4 orang keluaraga tidak mau memberikan informasi-informasi
terkait dengan dukungan-dukungan keluarga karena bahwa
anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa khususnya
Skizofrenia beranggapan, ada yang menghirauakan dan
menganggap bahwa gangguan jiwa Skizofrenia tidak bisa di
sembuhkan, sehingga hal ini berdampak pada anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa Skizofrenia tidak terpantau oleh tim
medis.
RUMUSAN MASALAH
 apakah ada hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat
kesembuhan pasien gangguan jiwa Skizofrenia di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya?
TUJUAN UMUM DAN
KHUSUS

TUJUAN TUJUAN
UMUM KHUSUS
KESEHATAN JIWA
 Kesehatan jiwa yaitu bukan hanya tidak ada gangguan
jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik
yang positif yang menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadiannya(WHO).
FAKTOR PENYEBAB
 Aris sudiyono(Guru Besar Ilmu Kedokteran
Jiwa[psikiatri] Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret (UNS) Solo). Ada tiga golongan penyebab
gangguan jiwa, pertama , gangguan fisik, biologis atau
organik. Penyebabnya antara lain berasal dari faktor
keturunan, kelainan pada otak, penyakit infeksi (tifus,
hepatitis, malaria), kecanduan obat dan alkohol. Kedua ,
gangguan mental, emosional atau kejiwaan.
SKIZOFRENIA
 Skizofrenia merupakan suatu penyakit otak persisten dan
serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran
konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi,
hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah
(Stuart, 2006).
DEFINISI
 Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah dan bersatu.
Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang
tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai
hubungan kekerabatan/hubungan darah karena
perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya
DUKUNGAN KELUARGA
 Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan, dan
penerimaan orang tua terhadap anggota keluarga lain
(Setiawati, 2008).
 jenis dukungan keluarga

1. dukungan emosional
2. dukungan penghargaan
3. dukungan instrumental
4. dukungan informasi
TINGKAT KESMBUHAN PASIEN
SKIZOFRENIA
 Kriteria Sembuh
Handayani (2008) Kriteria sembuh untuk pasien Skizofrenia di bagi
menjadi 3 yaitu:
 Remisi (sembuh bebas gejala)

Menunjukan pasien, sebagai hasil terapi medikasi terbebas dari gejala-


gejala Skizofrenia tetapi tidak melihat apakah klien dapat berfungsi
atau tidak.
 Recovery (sembuh tuntas)

Mencakup di samping terbebas dari gejala-gejala halusinasi, delusi


dan lain-lain, klien juga dapat bekerja atau belajar sesuai harapan
klien dan masyarakat sekitar.
 Tidak sembuh yaitu pasien yang dinyatakan belum hilang gejala,
masih menjalani perawatan.
KERANGKA KONSEP
Variabel independen Variabel dependen

Keluarga :
Hubungan dalam keluarga
Fungsi keluarga
Ciri keluarga
Tugas keluarga REMISI

Dukungan keluarga :
•Emosional TINGKAT
•Penghargaan KESEMBUHAN
PASIEN RECOVERY
•Informasi
•instrumental SKIZOFRENIA

Terapi pengobatan : TIDAK


psikofarmaka SEMBUH
Psikoterapi
Terapi psikososial
Terapi psikoreligius
HIPOTESIS

HI
•Ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan tingkat kesembuhan
pasien gangguan jiwa skizofrenia.

H0
•Tidak ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan tingkat kesembuhan
pasien gangguan jiwa skizofrenia.
Definisi operasional
NO VARIABEL DEFINISI ALAT HASIL UKUR SKA
BEBAS OPERASIONAL UKUR LA

1 Dukungan Dukungan keluarga Kuesione Baik 67-100% ordin


Keluarga adalah Sikap, tindakan, r Cukup 34-66% al
  dan penerimaan orang Dengan Kurang 0-33%
tua terhadap anggota 24 (Notoatmodjo,
keluarga lain berupa pertanyaa 2008).
Dukungan Emosional, n dengan
Dukungan Penghargaan, di beri
Dukungan Instrumental tanda
dan informasi. Cheklist
(√)
Skala
likert 1-4
Tp=1
J=2
SR=3
S=4
NO VARIABEL DEFINISI ALAT HASIL SKALA
TERIKAT OPERASIONAL UKUR UKUR

2 Tingkat kesembuhan Pasien yang Buku REMISI ORDIN


pasien gangguan jiwa dinyatakan remisi lembar RECOVE AL
skizofrenia -Recovery observasi RY
-Tidak sembuh ( Puskesmas TIDAK
Sukaresik SEMBUH
Kabupaten (Handaya
Tasikmalaya ni, 2008)
)
Desain penelitian

Jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode


pendekatan Cross sectional

Populasi dari penelitian ini adalah Pasien Gangguan Jiwa


Skizofrenia di Puskesmas Sukaresik .

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Total Sampling


Tempat Penelitian
Tempat yang akan digunakan penelitian di Puskesmas Sukaresik Kabupaten
Tasikmalaya

Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dari bulan juni sampai bulan juli 2016

Alat pengumpulan data


Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner, dimana peneliti
mengajukan sejumlah pertanyaan dan pernyataan tertulis.dan lembar
observasi pasien.

Uji validitas kepada 15 responden yang akan dilakukan di puskesmas


sukaratu..

Analisa data terdiri dari analisa univariat dan analisa bivariat

Anda mungkin juga menyukai