Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 11-17 ISSN:2302-1152

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN RESILIENSI CAREGIVER


SKIZOFRENIA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS POIGAR DAN
PUSKESMAS ONGKAW

Yessica Christy Riany Pesik1, Ralph B. J. Kairupan2, Andi Buanasari3


1,3
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
2
Program Studi Pendidikan Kedokteran , Fakultas Kedokteran , Universitas Sam Ratulangi
Email : pesikjessica@gmail.com

Abstract: Family support is important factor in creating a resilience in the effort to treat
schizophrenia patients. The purpose of this study is to investigate the relationship between
family support with the resilience of schizophrenic caregivers in the work area of Poigar Health
Center and Ongkaw Health Center. This study used quantitative study with cross sectional
approach, The sample was taken using non-probability techniques, purposive sampling. This
studyinvolved 52 respondents from both Health Care Centre. The results of the study showed
the level of strength (closeness) between variabels is moderate (0.285), positive direction, and
significant (p = 0.041 <α = 0.05). This study concluded there as a moderate, positive and
significant relationship between family support (28.5%) with caregiver resilience. Suggestions,
for health centers to further improve the quality of health services for families of schizophrenic
patients such as, consultation services, family-related counseling such as adaptation with
schizophrenic sufferers, coping with stress and family resources and efforts to overcome
stigma.
Keywords: Family Support; Caregiver Resilience; Schizophrenia

Abstrak: Dukungan keluarga adalah faktor penting dalam menciptakan ketahanan dalam upaya untuk
merawat pasien skizofrenia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan
hubungan antara dukungan keluarga dengan resiliensi caregiver skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas
Poigar dan Puskesmas Ongkaw. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional, analisis data memnggunakan teknik korelasi Rank Spearman. Sampel
diambil dengan menggunakan teknik non-probabilitas. Jumlah sampel adalah 52 responden dari kedua
puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kekuatan (kedekatan) antara variabel sedang (0,285),
arah positif, dan signifikan (p = 0,041 <α = 0,05). Kesimpulan: ada hubungan yang moderat, positif dan
signifikan antara dukungan keluarga (28,5%) dengan resiliensi caregiver. Saran, bagi pusat kesehatan
untuk lebih meningkatkan kualitas layanan kesehatan untuk keluarga pasien skizofrenia seperti, layanan
konsultasi, konseling terkait keluarga seperti adaptasi dengan penderita skizofrenia, mengatasi stres dan
sumber daya keluarga dan upaya untuk mengatasi stigma.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga; Resiliensi Caregiver; Skizofrenia

11
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 11-17 ISSN:2302-1152

PENDAHULUAN proses adaptasi, pemulihan, serta resiliensi


Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) personal pada kebanyakan (83%) pasangan
adalah orang yang mengalami gangguan hidup penderita gangguan jiwa adalah
dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang factor utama untuk memfasilitasi perubahan
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan positif (Zauszniewski, Bekhet, & Suresky,
gejala dan/atau perubahan perilaku yang 2010). Factor-faktor di atas inilah yang
bermakna, serta dapat menimbulkan dapat menghambat resiliensi keluarga
penderitaan dan hambatan dalam penderita gangguan mental. Namun jika
menjalankan fungsi orang sebagai manusia keluarga cukup tangguh dan mampu
(Kemenkes, 2018). Skizofrenia merupakan melewati factor-faktor di atas, maka
keadaan dimana berbagai pemikiran tidak resiliensi dapat terbentuk dengan baik
saling berhubungan secara logis, persepsi (Zauszniewski, 2010).
dan perhatian yang keliru, afek datar dan
gangguan aktivitas motorik yang bizzare Resiliensi keluarga juga dipengaruhi oleh
/perilaku yang aneh (Davinson, 2010). dukungan keluarga. Penelitian mengenai
Menurut data yang diperoleh WHO tahun dukungan sosial keluarga dengan resiliensi
2019 bahwa sebanyak 20 juta orang di keluarga penderita skizofrenia mayoritas
dunia terkena skizofrenia. Prevalensi data ada pada kategori mendukung, didapati 56
skizofrenia di Indonesia meningkat dari responden dengan presentase (55,4%). Hal
1,7% menjadi 6,7% dari tahun 2013 yang ini menunjukan bahwa dukungan keluarga
awalnya 400 ribu orang menjadi dari 450 merupakan salah satu indikasi yang
ribu orang. Dan untuk di Sulawesi Utara mempengaruhi resiliensi keluarga itu
terjadi peningkatan penderita skizofrenia sendiri (Rahmawati, 2018).
dari 1% menjadi 7% (Riskesdas, 2018). Studi pendahuluan dilakukan pada sepuluh
Penderita skizofrenia dianggap berbahaya, orang caregiver yang berada di wilayah
bodoh dan aneh serta tidak dapat kerja Puskesmas Poigar dan Puskesmas
disembuhkan. Ini yang membuat penderita Ongkaw, didapati ada delapan orang
skizofrenia tidak dibawah ke dokter caregiver yang mengatakan kurang
melainkan dibawa ke dukun atau mendapat dukungan dari orang-orang
disembunyikan (Lestari & Wardhani, terdekat seperti keluarga besar seringkali
2014). Perasaan takut mendapatkan stigma merasa malu, tertekan dan bahkan stress
negatif dari orang-orang terdekat seringkali ketika orang-orang terdekat memberikan
menjadi stresor tersendiri bagi keluarga stigma negative dan menjauhi keluarga
penderita skizofrenia (Suhron, 2017). Stress karena anggota keluarga yang menderita
dan tekanan yang dialami keluarga dapat gangguan jiwa.
diatasi dengan adanya resiliensi dalam
keluarga yang merawat anggota dengan Penelitian mengenai resiliensi keluarga itu
skizofrenia (Zausniewski, 2010). penting karena mampu mengontrol pola
pikir dan pola perilaku keluarga dalam
Resiliensi keluarga (caregiver) meliputi merawat anggota keluarga dengan
kemampuan untuk mengatasi kesengsaraan skizofrenia. Penelitian mengenai resiliensi
dengan tidak hanya bertahan dengan beban keluarga sudah pernah dilakukan dengan
yang ada untuk merawat anggota keluarga menggunakan variabel dukungan sosial
yang mengalami gangguan mental namun sebagai variable independen. Dan yang
memiliki ketrampilan interpersonal yang digunakan dalam penelitian ini peneliti
adaptif, misalnya adanya penerimaan secara memakai dukungan keluarga yang
mutual dan keterlibatan yang empatik dari mempengaruhi resiliensi.
keluarga serta maju berkembang dan
bertumbuh lebih kuat dan sehat (Heru & Maka peneliti tertarik untuk meneliti
Dreary, 2011). Efek resiliensi pada anggota hubungan dukungan keluarga dan regulasi
keluarga caregiver, menemukan bahwa emosi dengan resiliensi caregiver

12
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 11-17 ISSN:2302-1152

skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Pengolahan data menggunakan uji korelasi


Poigar dan Puskesmas Ongkaw. Spearman Rank dan pengambilan data
diawali dengan pengisian lembar
persetujuan menjadi responden sebelum
METODE PENELITIAN pengisian kuesioner.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
bersifat analitik korelasi dengan pendekatan
HASIL dan PEMBAHASAN
cross sectional study, untuk mengetahui A. HASIL
hubungan antara dukungan keluarga dan 1. Karakteristik Responden
regulasi emosi dengan resiliensi caregiver Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menurut
skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Karakteristik Responden
Poigar dan Puskesmas Ongkaw. Penelitian
Karakteristi Kategori %
ini telah dilakukan pada bulan Mei-Juni
k
2020. Populasi pada penelitian ini ialah
Usia 26-35 19,2
caregiver skizofrenia di wilayah kerja
36-45 21,2
Puskesmas Poigar dan Puskesmas Ongkaw
46-55 34,6
berjumlah 60 orang. Sampel penelitian
55-65 25,0
sebanyak 22 orang di Puskesmas Poigar dan
Jenis Laki-Laki 42,3
30 orang di Puskesmas Ongkaw yang
Kelamin Perempuan 57,7
memenuhi kriteria bersedia menjadi
Perguruan 1,9
responden, memiliki rentang usia 17-60
Pendidikan Tinggi/Diploma
tahun, tidak memiliki gangguan jiwa,
SMA 17,3
tinggal serumah dengan penderita
SMP 30,8
skizofrenia, serta bisa membaca dan
SD 42,3
menulis. Instrument dalam penelitian ini
Pekerjaan Tidak Sekolah 7,7
menggunakan kuisioner dalam bentuk
PNS 1,9
google form dan kuesioner print out. Untuk
Wiraswasta 3,8
dukungan keluarga menggunakan
Pedagang 7,7
Perceived Social Support-Family Scale
Petani 42,3
(PSS-Fa) yang terdiri dari terdapat 20
Tidak bekerja 44,2
pertanyaan dengan pernyataan favourable
Penghasilan < 1 Juta/bulan 92,3
apabila jawaban “ya” skor 3, jawaban
1 juta – 3 7,7
“tidak” skor 2, jawaban “tidak tahu” skor 1.
Hubungan juta/bulan
Dan untuk pernyataan unfavourable apabila
dengan Ayah 5,8
jawaban “ya” skor 2, jawaban “tidak” skor
Penderita Ibu 23,1
3, jawaban “tidak tahu” skor 1. Kuesioner
Anak 9,6
regulasi emosi menggunakan Emotion
Kakak/Adik 23,1
Regulation Questionaire (ERQ) yang
Paman/Bibi 9,6
memiliki 10 pertanyaan dengan alternatif
Cara Lainnya 28,8
jawaban, yaitu: mengisi angka (1-7) yang
Pembayaran Biaya Sendiri 30,8
sesuai dengan keadaan sebenarnya. Angka
BPJS 69,2
7 menggambarkan keadaan yang sesuai,
angka 1 menggambarkan keadaan yang
Total 52 100
tidak sesuai, dan angka 4 menggambarkan
kondisi yang netral. Resiliensi caregiver Sumber : data Primer, 2020
menggunakan kuesiner Family Resillience
Assesment Scale (FRAS) dengan skala
likert, yaitu sangat tidak sesuai (STS) skor
1, tidak sesuai (TS) skor 2, sesuai (S) skor
3, dan sangat sesuai (SS) skor 4.

13
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 11-17 ISSN:2302-1152

2. Karakteristik Penderita 4. Analisa Bivariat


Tabel 2 Distribusi Frekuensi Menurut Tabel 5 Analisis Hubungan Dukungan
Karakteristik Penderita Keluarga dengan Resiliensi
Karakteristik Kategori %
Usia 17-25 5,8
Spearman’s rho Dukungan Resiliensi
26-35 26,9
36-45 25,0 Keluarga Caregiver
46-55 26,9 Correlation 1.000 .285*
56-65 15,4 Dukungan Coefficien
Pendidikan SMA 11,5
Keluarga Sig. (2- . .041
SMP 28,8
SD 51,9 tailed)
Tidak 7,7 N 52 52
Sekolah Correlation .285 *
1.000
Pekeraan Pedagang 3,8
Resiliensi Coefficient
Petani 9,6
Tidak 80,8 Caregiver Sig. (2- .041 .
Bekerja tailed)
Lainnya N 52 52
Lama Sakit < 5 tahun 5,8
> 5 tahun 88,5
Peyakit Kronis Hipertensi 15,4
Ginjal 1,9 PEMBAHASAN
TB Paru 3,8 Hasil penelitian menunjukan bahwa dari
Tidak ada 78,8 total 52 responden (100%) terdapat
Total 52 100 sebanyak 34 orang (65,4%) yang memiliki
Sumber : data Primer, 2020 dukungan keluarga baik dan sebanyak 18
orang (34,6%) yang memiliki dukungan
3. Analisa Univariat keluarga cukup dalam melakukan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Menurut perawatan pada penderita skizofrenia.. Hal
Dukungan Keluarga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Dukungan N % seperti lama sakit penderita yang
Keluarga kebanyakan memiliki lama sakit lebih dari
Cukup 18 34,6 lima tahun. Dukungan keluarga merupakan
Baik 34 65,4 elemen penting dalam melakukan
Total 52 100 perawatan pada penderita skizofrenia
karena dukungan keluarga dapat membantu
Sumber : data Primer, 2020 meningkatkan strategi koping individu
dengan strategi-strategi alternatif
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Menurut berdasarkan pengalaman yang berfokus
Resiliensi Caregiver pada aspek-aspek yang positif. Dukungan
Resiliensi N % keluarga membuat keluarga mampu
Caregiver berfungsi dengan berbagai kepandaian dan
Cukup 37 71,2 akal. Sebagai akibatnya, hal ini
Tinggi 15 28,8 meningkatkan kesehatan dan adaptasi
Total 52 100 keluarga. Sehingga dukungan keluarga
sangat berpengaruh besar dalam proses
Sumber : data Primer, 2020
penyembuhan, apabila dukungan keluarga
tidak ada, maka keberhasilan penyembuhan

14
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 11-17 ISSN:2302-1152

dan pemulihan pasien juga berkurang sangat berhubungan dengan adanya


(Friedman, 2010). dukungan sosial dalam bentuk dukungan
jejaring yang bisa menjadi faktor protektif
Dari hasil penelitian terkait distribusi dalam pembentukan resiliensi keluarga.
frekuensi resiliensi caregiver menunjukan Dukungan ini bisa diperoleh melalui
bahwa terdapat 37 orang (71,2 %) yang interaksi dengan keluarga. Kehadiran orang
memiliki resiliensi caregiver cukup dan terdekat yaitu keluarga sangat dibutuhkan
sebanyak 15 orang (28,8%) memiliki untuk memberikan dukungan. (Pangastiti,
resiliensi caregiver tinggi. Resiliensi 2011).
caregiver ada pada kategori cukup di
pengaruhi oleh faktor pekerjaan responden
yang kebanyakan tidak bekerja 23 orang
(44,2%). Menurut Wardaningsih (2007) KESIMPULAN
orang yang tidak bekerja akan memberikan Terdapat hubungan yang signifikan antara
dukungan, dalam bentuk waktu luang yang dukungan keluarga dengan resiliensi
cukup untuk merawat anggota keluarga Caregiver Skizofrenia di wilayah kerja
dibandingkan dengan keluarga atau Puskesmas Poigar dan Puskesmas Ongkaw.
responden yang bekerja. Dukungan yang Dimana dukungan keluarga semakin tinggi
diberikan akan menumbuhkan suatu maka resiliensi keluarga juga semakin
komunikasi yang baik antar keluarga dan tinggi. Implikasi bagi keperawatan dapat
juga suatu keyakinan yang dapat saling menjadi salah satu intervensi keperawatan
diberikan satu sama lain anggota keluarga pada kelurga atau caregiver dalam
yang dapat menciptakan resiliensi keluarga melakukan perawatan pada penderita
yang baik. Resiliensi merupakan proses skizofrenia.
koping dan adaptasi yang memungkinkan
kita memahami suatu proses mediasi stress DAFTAR PUSTAKA
dan bagaimana mengatasi krisis yang Adicondro, N., & Purnamasari, A. (2011).
berkepanjangan. Efikasi Diri, Dukungan Sosial
Hasil uji hipotesis yang dilakukan Keluarga Dan Self Regulated
menggunakan uji Spearman Rank dengan Learning Pada Siswa Kelas VIII.
tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) Humanitas, 8(1), 17-27. doi: 2598-
menunjukan adanya hubungan yang 6368.
signifikan antara dukungan keluarga Afriyeni, N & Subandi. (2015). Kekuatan
dengan resiliensi caregiver skizofrenia di Keluarga Pada Keluarga Yang
wilayah kerja Puskesmas Poigar dan Anaknya Mengalami Gangguan
Puskesmas Ongkaw dimana nilai p = 0,041 Psikosis. Jurnal Psikologi, 11(1), 19-
lebih kecil dari nilai α = 0,05. Tingkat 31.
kekuatan sebesar 0,285 berarti hubungan
cukup. Hal ini terjadi karena adanya Andriani, R. (2017). Efektivitas Pelatihan
dukungan keluarga yang cukup seperti Regulasi Emosi Untuk Meningkatkan
karakteristik responden dari segi jenis Resiliensi Caregiver Keluarga Pasien
kelamin, usia, penghasilan perbulan dan Skizofrenia. Jurnal Intervensi
lama sakit penderita. Lalu arah hubungan Psikologi, 9(2), 254-273.
bernilai positif yaitu 0,285 sehingga
hubungan kedua variable bersifat searah. Davinson, G. & Neale, J.M. 2010. Psikologi
Dapat diartikan bahwa jika dukungan Abnormal. Jakarta: PT Raja Grafindo
keluarga semakin tinggi makan resiliensi Persada.
keluarga juga semakin tinggi. Hasil Dewi, K. (2018). Pengalaman Caregiver
penelitian ini didukung oleh Poegoeh Dalam Merawat Klien Skizofrenia Di
(2016) yang menyatakan bahwa resiliensi Kota Sungai Penuh. Jurnal

15
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 11-17 ISSN:2302-1152

Endurance. 3(1), 200-212. doi: Livana, PH & Sujarwo. (2017). Gambaran


http://doi.org/10.22216/jen.v3i1. Penyakit Penyerta Pasien Gangguan
Jiwa. Jurnal Keperawatan, 5 (2), 115-
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku Ajar 123.
Keperawatan Keluarga: Riset, Teori
dan Praktek. Jakarta: EGC. Magana.SM, García. R. (2007).
Psychological Distress Among Latino
Hariadi, N., Agustina, D. W., & Family Caregivers of Adults With
Murajani. (2017). Hubungan Antara Schizophrenia: The Roles of Burden
Sikap Keluarga Dengan Dukungan and Stigma. Psychiatr Serv. 58(3):
Keluarga Terhadap Penderita 378–384. Dari
Skizofrenia Di Wilayah Kerja http://www.ncbi.nlm.nih.gov.
Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Diakses tanggal 21 Juli 2020.
Jurnal Keperawatan Suaka Insan,
2(1), 1-9. Makmuroch. (2014). Keefektifan Pelatihan
Ketrampilan Regulasi Emosi ter-
Heru, A. & Dreary, L.M. (2011). hadap Penurunan Tingkat Ekspresi
Developing Family Resilience in Emosi pada Caregiver Pasien
Chronic Psychiatric Ilness. Journal of Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa
Medicine & Health, 94(2). Daerah Surakarta. Wacana Jurnal
Psikologi. 6(1), 13-34,
Kementrian Kesehatan. (2018). Laporan doi:10.13057/wacana.v6i1.2.
Nasional Riset Kesehatan Dasar.
Kementrian Kesehatan Republik Mastiyas, Y. N. (2017). Hubungan
Indonesia. Resiliensi Keluarga Dengan
Kementrian Kesehatan (2018). Undang- Kekambuhan Pada Orang Dengan
Undang No.18 Tahun 2014 Tentang Gangguan Jiwa (ODGJ). Skripsi.
Kesehatan Universitas Airlangga.
Jiwa.http://yankes.kemkes.go.id/asse http://repository.unair.ac.id/77543/2/
ts/downloads/UU%20No.%2018%20 full%20text.pdf. Diakses tanggal 6
Th%202014%20ttg%20Kesehatan% Maret 2020.
20Jiwa.pdf
Nasir, A. & Muhith, A. (2011). Dasar-dasar
Latipun & Seferina, F. (2016). Hubungan Keperawatan Jiwa: Pengantar dan
Dukungan Keluarga Dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
Keberfungsian Sosial Pada Pasien
Skizofrenia Rawat Jalan. Jurnal Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi
Ilmiah Psikologi Terapan, 4(2), 140- Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
160. Cipta.
Lestari, W. & Wardhani, Y. F. (2014). Nuraenah., Susanti Yossie., & Putri Eka.
Stigma Dan Penanganan Penderita (2012). Hubungan Dukungan
Gangguan Jiwa Berat Yang Di Keluarga Dan Beban Keluarga Dalam
Pasung. Naskah publikasi. Surabaya. Merawat Anggota Dengan Riwayat
Pusat Humaniora, Kebijakan Perilaku Kekerasan Di Rs. Jiwa Islam
Kesehatan dan Pemberdayaan Klender Jakarta Timur 2012. Jurnal
Masyarakat. Keperawatan Jiwa, 2 (1), 41-50.
http://eprints.ums.ac.id/71871/2/BA
B%20I.pdf. Diakses pada tanggal 26 Pahlevi, J.R. (2016). Pengaruh Pelatihan
Februari 2020. Ketrampilan Regulasi Emosi Untuk
Meningkatkan Kemampuan Coping

16
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 11-17 ISSN:2302-1152

Stres Orang tua Yang Memiliki Anak Psychology, 2(3), 184-191.


Dengan Riwayat Gangguan doi: 10.22146/gamajop.36944
Skizofrenia. Thesis. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
http://eprints.ums.ac.id/48105/. Stuart, G, W (2013). Prinsip Dan Praktek
Diakses tanggal 27 Februari 2020. Keperawatan Dan Kesehatan Jiwa.
Edisi Indonesia. Jakarta: Fakultas
Poegoeh, D.P. (2016). Peran Dukungan Keperawatan Indonesia.
Sosial Dan Regulasi Emosi Terhadap
Resiliensi Keluarga Penderita Suhron, M. (2017). Effect Psychoeducation
Skizofrenia. Insan, 1(1), 12-21. Family On Ability Family in Treating
People With Mental Disorder (ODGJ)
PSIK. (2018). Panduan Penulisan Tugas Deprived (Pasung). Journal of
Akhir Mahasiswa. Program Studi Applied Science And Research, 5(1),
Ilmu Keperawatan Fakultas 41-51. doi: 2348-0416.
Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado Wandasari, W. (2012). Hubungan Antara
Resiliensi Keluarga Family Sense Of
Rahmawati, R.E. (2018). Hubungan Coherence Pada Mahasiswa Yang
Dukungan Sosial Dengan Resiliensi Berasal Dari Keluarga Miskin.
Caregiver Penderita Skizofrenia. Skripsi. Universitas Indonesia.
Jurnal Keperawatan Aisyiyah, 5(1), http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/203
71-78. Doi: 2355-6773. 17251-S-Wenny%20Wandasari.pdf.
Diakses tanggal 17 Juli 2020.
Rukmini, C.T., & Syafiq, M. (2019).
Resiliensi Pada Keluarga Sebagai Zauszniewski, J., Bekhet, A. & Suresky,
Caregiver Pasien Skizofrenia Dengan M.J. (2010). Resilience in Family
Kekambuhan. Character: Jurnal Members of Person with Serious
Penelitian Psikologi, 6(2), 1-8. Mental Illness. Nursing Clinics of
North America. 45 (4), 1110-1125,
Rusnita, & Syarifuddin. (2019). Dukungan doi: 10.1016/j.cnur.2010.06.007.
Keluarga pada Klien yang Mengalami
Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja
Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda
Aceh. Journal of Healthcare
Technology and Medicine, 5(1), 118-
123.
Sharma N, Chakrabarti S, Grover S.
(2016). Gender differences in care
giving among family – caregivers of
people with mental illnesses. World J
Psychiatr, 22; 6(1): 7-17 dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov.
Diakses tanggal 17 Juli 2020.

Sukmaningpraja, A. & Santhoso, F. H.


(2016). Peran Regulasi Emosi
terhadap Resiliensi pada Siswa
Sekolah Berasrama Berbasis Semi
Militer. Gadjah Mada Journal Of

17

Anda mungkin juga menyukai