Data Artikel
Specification table
Subject area Dukungan Sosial
More specific subject area Kualitias hidup pasien skizofrenia
Typo of data Table dan Angka
How data is acquired Jumlah sampel 88 responden yang dipilih menggunakan
teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi pasien
skizofrenia rawat jalan yang kooperatif.
Data format Raw and analyzed
Experimental factors Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu
kuisioner WHOQOL-BREEF untuk kualitas hidup dan
kuisioner MSPSS untuk dukungan sosial. Uji yang
dilakukan pada penelitian ini yaitu korelasi spearman
dengan p value < 0,05.
Experimental features Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan cara
memberikan kuesioner dari peneliti kepada responden,
setelah kuesioner diisi oleh responden, peneliti melakukan
pengolahan data menggunakan aplikasi computer
Data source location RSJ Prof. HB Saanin Padang, Padang, Indonesia.
Data accessibillity Data are included in this article
Related research article Fiona, Kanti & Fajrianthi. (2013). Pengaruh Dukungan
Sosial terhadap Kualitas Hidup Penderita Skizofrenia.
Jurnal Psikologi Kepribadia dan Sosial Vol.02 No.03,
Desember 2013. Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga, diakses dari
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
jpks91d49aafa82full.pdf
Hsiung, P. et al. (2010). Mastery and Stigma in
Predicting the Subjective Quality of Life of Patients with
Schizofrenia in Taiwan. The Journal of Mental Disease,
Volume 198, Number 7. Doi:
10.1097/NMD.0b013e3181e4d310.
Hamaideh, S., D. Al-Magaireh, et al. (2014). Quality of
Life, Social Support, and Severity of Psychiatric
Symptoms in Jordanian Patients with Schizopherian.
Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing, 2014,
21, 455-465.
1. Data ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah pasien dengan skizofrenia
2. Data ini dapat digunakan oleh tim kesehatan secara umum dan oleh perawat secara
khususnya untuk mengatasi masalah pasien dengan skizofrenia
3. Data ini dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang
skizofrenia.
Data
Berdasarkan hasil analisis didapatkan rata-rata umur responden adalah 35,32 tahun, dengan
standar deviasi 10,027 tahun. Umur termuda 18 tahun dan umur tertua 60 tahun. Dari hasil
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata umur responden
adalah diantara 33,19 sampai dengan 37,44 (table 5.1). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa responden skizofrenia yang paling banyak berjenis kelamin laki-laki 63,6%, Hasil
penelitian menunjukkan pasien skizofrenia yang tidak bekerja sebanyak 73,9%, Hasil
penelitian diperoleh pasien skizofrenia berpendidikan SLTA 52,3%, Hasil penelitian
menjukkan pasien skizofrenia yang belum menikah sebesar 60,2% (table 5.2). Rata-rata
dukungan sosial pasien skizofrenia berada pada tingkat rendah yaitu 47,68 berdasarkan
rentang skor 12-84 (table 5.3). Rata-rata kualitas hidup pasien Skizofrenia berada pada
klasifikasi rendah yaitu yang meliputi aspek kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial
dan lingkungan (table 5.4). Rata-rata responden dalam penelitian ini didapatkan adanya
hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup p=0,003, r=0,318 (table 5.5)
Tabel 5.1
Distribusi Umur Responden Skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan RSJ Prof. HB Saanin
Padang (n=88)
Min
Variab Mea - 95%C
SD
el n Mak I
s
33,19
35,3 10,02 18-
Umur -
2 7 60
37,44
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Pekerjaan, Pendidikan dan
Status Pernikahan di Poliklinik Rawat Jalan RSJ Prof. HB Saanin Padang (n=88)
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial pada Pasien Skizofrenia di
Poliklinik Rawat Jalan RSJ Prof. HB Saanin Padang (n=88)
Min-
Variabel Median SD 95%CI
Maks
Dukungan 28- 45,72-
44,00 9,238
sosial 75 49,64
Tabel 5.4
Distribusi Kualitas Hidup pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan RSJ Prof. HB
Saanin Padang (n=88)
Variabe Min-
Median SD 95%CI
l Max
Kualitas 18,26 45- 88,30-
88,00
Hidup 1 132 96,04
Tabel 5.5
Analisis Korelasi Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Pasien Skizofrenia di
Poliklinik Rawat Jalan RSJ Prof. HB Saanin Padang
Kualitas Hidup
Variabel
n R P Value
Dukungan 88 0,318 0,003
Sosial
Acknowledgments
Transparencydocument.Supportinginformation
Reference
1. Fiona, Kanti & Fajrianthi. (2013). Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Kualitas
Hidup Penderita Skizofrenia. Jurnal Psikologi Kepribadia dan Sosial Vol.02 No.03,
Desember 2013. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, diakses dari
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpks91d49aafa82full.pdf
2. Fitriani, Anisa & Agustin Handayani. (2018). Hubungan Antara Beban Subjektif
dengan Kualitas Hidup Pendamping (Caregiver) Paisen Skizofrenia. Fakultas
Psikologi, Universitas Islam Sultan Agung.
3. Guedes de Pinho, Lara M., Anabela M., Cláudia M. (2018). Quality of Life in
Schizophrenic Patients: the Influence of Sociodemographic and Clinical
Characteristics and Satisfaction with Social Support. Trends Psychiatry Psychother,
2018;00(0) -1-8.
4. Hamaideh, S., D. Al-Magaireh, et al. (2014). Quality of Life, Social Support, and
Severity of Psychiatric Symptoms in Jordanian Patients with Schizopherian. Journal
of Psychiatric and Mental Health Nursing, 2014, 21, 455-465.
5. Hsiung, P. et al. (2010). Mastery and Stigma in Predicting the Subjective Quality of
Life of Patients with Schizofrenia in Taiwan. The Journal of Mental Disease, Volume
198, Number 7. Doi: 10.1097/NMD.0b013e3181e4d310.
6. Ivana, Stefani & Devi Jatmika. (2017). Hubungan Coping Stress Terhadap Kualitas
Hidup Penderita Skizofrenia Pada Remisi Simptom. Program Studi Psikologi
Universitas Bunda Mulia, diakses dari
https://journal.ubm.ac.id/index.php/psibernetika/article/view/1045/919.
7. Karanci, Nuray A, Ali Can Gök, Büşra Yildirim and Nilsu Borhan. (2017). Social
Support Perceptions of Turkish People with Schizophrenia: What helps and what
doesn’t help. International Journal of Social Psychiatry. Doi:
10.1177/0020764017726931journals.sagepub.com/home/isp.
8. Marni, Ani & Yuniawati, Rudi. (2015). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan
Penerimaan Diri pada Lansia di Panti Werdha Budhi Dharma Yogyakarta. Jurnal
Fakultas Psikologi Vol. 3, No 1, Juli 2015.
9. Mahmoud, A. S, Abeer E. B, Samar A. A. (2017). Relationship Between Social
Support and the Quality of Life among Psychiatric Patients. Psychiatric Nursing and
Mental Health, Port Said University, Port Said, Egypt. Diakses dari
http://www.fortunejournals.com/articles/relationship-between-social-support-and-the-
quality-of-life-among-psychiatric-patients.pdf
10. Mekonnen, M., Berhanu B., Zeyege Y., Dessie A., & Addis B. (2019). Level of
Perceived social Support and Associated Factors Among People With Schizophrenia
Attending Out Patient Departement At Amanuel Specialized Hospital, Addis Ababa,
Ethiopia 2017. University of Gondar Collage of Medicine and Health science,
Ethiopia.
11. Nasir, Abdul & Abdul Muhith. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar
dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
12. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
13. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis
edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
14. Restianti, A. (2012). Hubungan antara Dukungan Sosial dan Kecemasan Masa
Depan Anak pada Orang Tua yang Memiliki Anak Retardasi Mental di SLB C Yakut
Purwekerto
15. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
16. Rubbyana, Urifah. (2012). Hubungan antara Strategi Koping dengan Kualitas Hidup
pada Penderita Skizofrenia Remisi Simptom. Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya.
17. Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Fifth
Edition. USA : John Wiley & Sons.
18. Saraswati, Kiky Dwi Hapsari. (2017). Perilaku Kerja, Perceived Stress dan Social
Support pada Mahasiswa Internship. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Jakarta.
19. Shives, L.R. (2012). Basic Concepts Of Psychiatric-Mental Health Nursing (8th Ed).
Florida: Wolters Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.
20. Stuart, G. W & Laraia, M. T. (2005). Buku Saku Keperawatan Jiwa (terjemahan).
Jakarta: EGC.
21. Stuart, Gail. W. (2013). Buku Saku Keperawaan Jiwa. Jakarta: EGC.
22. Stuart, Gail. W. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Indonesia: Elsever.
23. Sukma Ilahi, Sri Hendarsih, Sutejo. (2015). Gambaran Kualitas Hidup Pasien
Skizofrenia di Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta. Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Diakses dari
https://docplayer.info/53328450-Gambaran-kualitas-hidup-pasien-skizofrenia-di-
poliklinik-jiwa-rumah-sakit-jiwa-grhasia-yogyakarta-tahun-2015.html
24. Sutejo. (2017). Keperawatan Kesehatan Jiwa: Prinsip dan Praktik Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Baru Pres.
25. Üçok, A., Karadayi, G., Emiroğlu, B., & Sartorius, N. (2013). Anticipated
discrimination is related to symptom severity, functionality and quality of life
schizophrenia. Psychiatry Research, 209 (3), 333-339. Doi:
10.1016/j.psychres.2013.02.022.
26. Wardani, Ice Yulia & Fajar Apriliana Dewi. (2018). Kulitas Hidup Pasien
Skizofrenia Dipersepsikan melalui Stigma Diri. Jurnal Keperawatan Indonesia,
Volume 21 No. 1, Maret 2018, hal 17-26.
27. Wijayanti, Ajeng & Puspitosari, Warih Andan. (2014). Hubungan Onset Usia dengan
Kualitas Hidup Penderita Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Kasih II Bantul
Yogyakarta. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
28. World Health Organization. (2018). Mental Disorders. Diakses: 21 Agustus 2019,
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-disorders
29. WHOQOL Group, Development of the world health organization WHOQOL-BREFF
quality of life assessment. (2012). Diakes pada tanggal 6 Agustus 2019 dari
https://www.google.com/search/whoqol-100
30. Zimet, et al. (1988). The Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Journal
Of Personality, 52(1), 30-41.