(Proposal Skripsi)
Oleh :
CINDY TIARA
NPM. 16310055
1
BAB I
PENDAHULUAN
merusak pada diri penderita dan orang lain. Gangguan skizofrenia terdapat ciri-ciri
(Berzn,et al. dalam Pieter dkk, 2011). Gejala-gejala yang serius dan pola perjalanan
penyakit yang kronis berakibat disabilitas pada penderita skizofrenia. Sekitar 80%
pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa adalah penderita skizofrenia. Hasil penelitian
mencapai 450 juta jiwa di seluruh dunia, 35% mengalami kekambuhan dan 20%-40%
yang diobati di rumah sakit, 20%-50% melakukan percobaan bunuh diri, dan 10%
diantaranya mati disebabkan bunuh diri. Perbandingan jumlah antara penderita laki-
laki dan wanita adalah sama. Rentang usia pada laki-laki umur 18-25 tahun dan
Gangguan jiwa termasuk status kesehatan mental dan sosial yang sangat
menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan beban yang berat bagi
keluarga. Gangguan kesehatan jiwa bukan hanya gejala kejiwaan saja tetapi sangat
luas dari mulai yang ringan seperti kecemasan dan depresi, malas bekerja, sering tidak
masuk kerja, tidak bisa bekerja sama dengan teman sekerja, sering marah-marah,
ketagihan NAPZA, Alkohol, Rokok, kepikunan pada orang tua, Autis pada anak
2
sampai kepada yang sangat berat seperti Skizofrenia. Beban yang ditimbulkan oleh
2018 memaparkan prevalensi skizofrenia di Indonesia adalah 1,7 per 1000 penduduk
pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 7,0 per 1000 penduduk pada tahun 2018.
se-Indonseia sebesar 10,2 per 1000 penduduk dan terendah terdapat di Kepulauan
Riau 1,4 per 1000 penduduk, sedangkan di Lampung 5,2 per 1000 penduduk.
diatur dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 pasal 146 ayat 3, bahwa Pemerintah
menjamin setiap orang agar dapat mencapai kualitas hidup yang baik, serta
Keluarga adalah salah satu sistem sosial kecil memberikan fungsi efektif untuk
sayang. Dalam wujud memberikan dukungan pada anggota keluarga yang mengalami
kepandaian dan akal untuk meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga dalam
3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Penulis tertarik untuk meneliti
penelitian ini adalah Apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan
dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Lampung.
4
5. Untuk mengetahui hubungan dukungan emosional dengan kekambuhan pada
5
1.5. Ruang Lingkup
Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Sampel dari penelitian ini adalah keluarga pasien
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang menggunakan desain penelitian
Cross Secctional Study yaitu sebuah penelitian yang dirancang untuk mempelajari dinamika
asosiasi dan korelasi antar dua variabel yaitu variabel independen (dukungan emosional,
3.2.1. Lokasi
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga pasien dengan gangguan jiwa
skizofrenia yang berkunjung pada bulan November kerena kunjungan pada bulan Juli-
September jumlahnya sebesar 443 orang sehingga populasi perbulan 148 orang (Register
a. Besar Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah data jumlah pasien yang mengalami
gangguan jiwa Skizofrenia yang di rawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung pada bulan
Z 2 . P ( P−1 ) . N
n= 2
d . ( N−1 ) + Z 2 . P(P−1)
Keterangan:
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
= 78 responden
8
Teknik pengambilang sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
A. Kriteria Inklusi
Anggota keluarga dari pasien skizofrenia yang mengantar atau menunggu pasien di
B. Kriteria Eksklusi
Anggota keluarga atau pasien skizofrenia yang pernah mengalami kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT) dalam satu tahun terakhir baik sebagai pelaku atau korban
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
wawancara kepada keluarga pasien dengan gangguan jiwa skizofrenia yang di rawat di
9
Data Sekunder yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data jumlah
pengunjung pasien Skizofrenia pada bulan Juli-September tahun 2019 di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Lampung.
Setelah data terkumpul, data primer dan data sekunder akan diolah melalui tahap-
jawaban kuesioner.
Memberikan kode untuk setiap variabel yang telah dikumpulkan dengan tujuan
memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga data tersebut telah siap
10
3.7 Definisi Operasional
11
dukungan
emosional
baik jika skor
nilai >3
5. Kekambuhan Kembalinya wawancara Kuesioner 0= tidak Ordinal
Skizofrenia suatu ( dinyatakan
penyakit dukungan
skizofrenia emosional
setelah tidak baik
tampaknya jika skor nilai
mereda ≤3
1= Ya
( dinyatakan
dukungan
emosional
baik jika skor
nilai >3
3.7.1 Univariat
variabel yang diteliti, yaitu variabel dependen dan independen dengan menjelaskan angka
3.7.2 Bivariat
kekambuhan pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Oleh karena
itu, uji analisis yang digunakan untuk menghubungkan dukungan keluarga dengan
kekambuhan pasien menggunakan uji chi square untuk menguji hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen. Untuk mengambil keputusan uji, digunakan derajat
kemaknaan dengan ketentuan bermakna apabila p value <0,005 dan tidak bermakna p value
>0,05.
12
Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data dengan bentuk kuesioner
yang terdiri dari 3 bagian, lembar pertama berupa data demografi, lembar kedua mengenai
meliputi jenis kelamin, usia, agama, tingkat pendidikan, suku, pekerjaan, hubungan keluarga
dengan pasien, penghasilan, dan lama pasien menderita gangguan jiwa skizofrenia.
1. Dukungan emosional memiliki alternatif jawaban “ya” atau “tidak”. Pada setiap
emosional dikatakan “tidak baik” jika mendapatkan skor 0-3 dan dukungan
skor 1, dan jika pasien menjawab “tidak” maka mendapatkan skor 0. Dukungan
informasional dikatakan “tidak baik” jika memiliki skor 0-3 dan dukungan
3. Dukungan nyata mempunyai alternaif jawaban “ya” atau“t idak”. Pada setiap
1, dan jika pasien menjawab “tidak” maka mendapatkan skor 0. Dukungan nyata
13
dikategorikan “t idak baik” jika mendapatkan skor 0-3 dan dukungan
skor 1, dan jika pasien menjawab “tidak” maka mendapat skor 0. Dukungan
pengharapan dikategorikan “tidak baik” jika mendapatkan skor 0-3 dan dukungan
3.8.3 Kekambuhan
14
15