EKSTRAKSI VAKUM
Disusun Oleh :
Pembimbing:
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan tehnik “cupping” untuk persalinan sudah diawali pada abad ke 18. Profesor
Young Simpson tahun 1849 memperkenalkan satu alat bantu persalinan yang dinamakan
Pada tahun 1956 Malmstrom mengenalkan instrumen ekstraktor vakum modern yang
terbuat dari “stainless steel” namun akibat sejumlah komplikasi maka alat ini lambat laun
ditinggalkan.
EV kembali digunakan setelah dikenalkannya jenis cawan penghisap sekali pakai yang
relatif lunak. Inovasi dalam desain instrumen dan ketrampilan aplikasi cawan penghisap telah
Saat ini EC masih populer dikalangan dokter senior karena alasan konservatif. Meski pun
memang untuk kelainan presentasi janin tertentu masih terlihat keunggulan penggunaan EC
rendahnya morbiditas ibu dan tingginya keamanan bagi ibu meskipun masih ada sejumlah
komplikasi serius pada neonatus. Masalah dalam penggunaan EV harus diatasi dengan
pelatihan persalinan operatif per vaginam yang terkendala, masalah mediko-legal dan perubahan
perubahan praktis lain termasuk juga dengan semakin tingginya angka seksio sesar – SS
merupakan faktor yang menyebabkan tidak jelasnya kelanjutan berbagai macam tindakan
persalinan operatif per vaginam dengan menggunakan alat seperti misalnya EC atau EV masih
diperlukan untuk mengatasi tingginya biaya serta resiko tindakan operasi SS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Ekstraksi vakum adalah suatu persalinan bantuan di mana janin dilahirkan dengan
Ekstraksi vakum merupakam tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu,
kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat
penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang sama.
Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari
aplikasi tekanan negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala
yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik
(yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada
prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga
1. Ibu tidak boleh meneran terlalu lama pada kala II akibat kondisi obstetri tertentu (pre
1. Riwayat SC
2. Kala II memanjang
a.Kontraindikasi Absolute :
Disproporsi sepalo-pelvik .
Kelainan letak :
Presentasi Muka
Letak Dahi
Presentasi Lintang
Posisi dan penurunan kepala janin tidak dapat ditentukan dengan jelas
b. Kontraindikasi Relatif:
Kecuali pada persalinan gemelli anak ke II dimana persalinan hanya memerlukan traksi
berat.
3. IUFD
Pada janin maserasi, kranium sangat lunak sehingga pemasangan mangkuk menjadi sulit.
dengan dilatasi serviks.Pada dilatasi servik yang sudah lengkap biasanya dipasang ukuran
yang terbesar (70 mm). Pada dinding belakang mangkuk terdapat tonjolan, untuk tanda
letak denominator.
Macam-macam Cup :
Cawan penghisap baru terbuat dari berbagai material seperti polietilene atau silastik
plastik. Desain cawan penghisap yang kaku dan terbuat dari “stainless steel” ditemukan pada
berbagai model dari Malmstrom yang sudah dikenal sejak tahun 1960 an. Sekarang ini di
produksi berbagai cawan penghisap yang menyerupai model Malmstrom namun terbuat dari
bahan plastik yang lunak atau kaku. Model ini pertamakali digunakan pada kasus posisi kepala
defleksi atau pada posisio osipito posterior namun saat ini peralatan tersebut sudah lazim
penggunaan cawan penghisap kaku (pastik atau metal ) atau EC. Hal ini terutama disebabkan
oleh mudahnya cawan penghisap lunak tersebut lepas (“pop off”) dari kepala saat dilakukan
traksi. Akan tetapi, aplikasi cawan penghisap lunak ini lebih jarang menyebabkan cedera pada
kepala janin meskipun daya cengekeramnya lebih kurang dibandingkan cawan yang kaku.
Masalah lain adalah bahwa sebagian desain alat ekstraktor yang terbuat dari plastik memiliki
tabung penghubung yang kaku sehingga menyulitkan aplikasi cawan penghisap secara tepat
khususnya pada letak defleksi atau posisio osipitalis posterior dan ini merupakan faktor
penyebab kegagalan EV. Untuk mengatasi keadaan tersebut maka EV dilakukan dengan
menggunakan instrumen Malmstrom klasik dan menggantikan cawan penghisap dengan bahan
2. Botol Penutup
Tempat membuat tenaga negatif (vakum). Pada tutup botol terdapat manometer, saluran
menuju tempat penghisap, dan saluran yang menuju ke mangkuk yang dilengkapi dengan
pentil.
3. Selang vakum
4. Pompa penghisap
5. Manometer
Fungsinya untuk mengukur tekanan negative, mempunyai 2 skala yaitu atm/cm2 dan kg/cm2.
6.Rantai penghubung
Pada penampang melintang cawan penghisap terlihat adanya rantai yang merupakan alat
pengaman agar cawan tidak mudah terlepas dari “pegangan” saat melakukan traksi.
7. Pegangan
Logam palang dengan lubang di dalamnya yang dilalui oleh rantai penarik
2.5 SYARAT-SYARAT
1. Informed Consent
Pada setiap tindakan medik diperlukan “informed consent” yang harus dilihat
sebagai bagian dari suatu proses dan bukan sekedar selembar formulir yang harus diisi
harus dilakukan, manfaat serta resiko yang mungkin terjadi serta bagaimana tindakan
tersebut dilakukan. Selain itu harus disampaikan pula berbagai alternatif tindakan medis
3. Persentasi kepala
Bila posisi dan derajat penurunan janin masih belum jelas maka dapat dilakukan
1
pemeriksaan ultrasonografi transvaginal atau transperineal terlebih dulu .
Ultrasonografi dapat digunakan pula untuk menentukan ketepatan aplikasi cawan
penghisap.
Posisi kepala ditentukan dengan melihat kedudukan orbita janin dan identifikasi
karakteristik anatomi intrakranial (falx cerebri, fossa posterior) dan station kepala janin
1. Lakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui posisi kepala, apakah ubun-ubun kecil
2. Lakukan episiotomi primer dengan anestesi lokal sebelum mangkuk dipasang pada
keadaan perineum. Dapat dilakukan episiotomi primer atau sekunder (saat kepala
3. Lakukan pemeriksaan dalam ulang dengan perhatian khusus pada pembukaan, sifat
serviks dan vagina, turunnya kepala janin dan posisinya. Pilih mangkuk yang akan
4. Masukkan mangkuk ke dalam vagina, mula-mula dalam posisi agak miring, dipasang
5. Dengan satu atau dua jari tangan, periksa sekitar mangkuk apakah ada jaringan
selama 2 menit. Lalu naikkan tekanan – 0.2 kg/cm2 tiap 2 menit sampai sesuai tenaga
7. Sebelum mengadakan traksi, lakukan pemeriksaan dalam ulang, apakah ada bagian
8. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu diminta mengejan. Tarik mangkuk sesuai arah
sumbu panggul dan mengikuti putaran paksi dalam. Ibu jari dan jari telunjuk tangan
kiri menahan mangkuk agar selalu dalam posisi yang benar, sedang tangan kanan
menarik pemegang. Traksi dilakukan secara intermiten bersamaan dengan his. Jika
9. Lahirkan kepala janin dengan menarik mangkuk ke atas sehingga kepala melakukan
penolong menahan perineum. Setelah kepala lahir, pentil dibuka, lalu mangkuk
dilepas. Lama tarikan sebaliknya tidak lebih dari 20 menit, maksimum 30 menit.
TIPS
1. Jangan memutar kepala bayi dengan cara memutar mangkok. Putaran kepala bayi
4. Jika tidak ada gawat janin, tarikan “terkendali” dapat dilakukan maksimum 30 menit.
2.7 KRITERIA EKSTRAKSI VAKUM GAGAL
b. Tekanan negatif dibuat terlalu cepat, sehingga tidak terbentuk caput suksedaneum
c. Selaput ketuban melekat antara kulit kepala dan mangkuk sehingga mangkuk
e. Kedua tangan kiri dan kanan penolong tidak bekerja sama dengan baik.
g. Cacat (defect) pada alat, misalnya kebocoran pada karet saluran penghubung
2.8 KOMPLIKASI
1. Pada Bayi
Tidak ada satu tindakan persalinan operatif per vaginam yang tidak disertai
Angka kejadian kematian janin atau cedera neonatus yang berat akibat EV sangat
rendah dan berada pada rentang 0.1 – 3 kasus per 1000 tindakan EV.
Secara klinik, cedera kulit kepala terutama disebabkan oleh sifat fisik cawan penghisap yang
digunakan. Saat diberikan tekanan negatif, kulit kepala akan masuk kedalam cawan
penghisap sehingga terjadi chignon. Traksi yang terlalu kuat akan menyebabkan terpisahnya
kulit kepala dari dasarnya sehingga meski jarang namun dapat menyebabkan perdarahan
b. Fraktur cranium
c. Perdarahan subarachnoid
e. Subgaleal hematoma. Hematoma ini cepat diresorbsi tubuh janin. Bagi janin yang
mempunyai fungsi hepar belum matur dapat menimbulkan ikhterus neonatorum yang
agak berat.
Laserasi pada kepala janin
Akibat EV sering terjadi ekimosis dan laserasi kulit kepala dan ini umumnya terjadi bila
cawan penghisap dengan tekanan tinggi berada diatas kulit kepala janin dalam waktu yang relatif
lama ( 20 – 30 menit ).
Cawan penghisap bukan suatu alat yang di masksudkan sebagai rotator ; usaha
melakukan rotasi kepala dengan menggunakan EV akan menyebabkan cedera pada kulit kepala
janin. Bila operator menghendaki terjadi rotasi kepala maka hal itu dilakukan secara manual
Tidak terdapat perbedaan outcome jangka panjang antara anak yang lahir secara spontan dengan
Pengamatan outcome jangka panjang dalam berbagai penelitian dilakukan sampai usia 18 tahun
dan skoring dibuat atas kemampuan sekolah, berbicara, perawatan diri sendiri dan status
neurologi.
2.Cedera Maternal
Resiko cedera ibu pada tindakan ekstraksi vakum lebih rendah dibandingkan dengan
operatif per vaginam. Seringkali terjadi robekan perineum berkaitan dengan episiotomi.
Ruptura perinei tingkat III dan IV pada tindakan EV berkisar antara 5 – 30% .
Angka kejadian ruptura perinei pada tindakan EV lebih rendah dibandingkan tindakan
ekstraksi cunam. Tindakan ekstraksi cunam sering menyebabkan ruptura perinei totalis.
dan banyak ahli berpendapat bahwa episiotomi sebaiknya dikerjakan bila perineum yang
tegang mengganggu jalannya persalinan. Jenis episiotomi sebaiknya dari jenis medio
lateral yang meskipun rekosntruksinya lebih sulit namun jarang meluas sehingga
3. Infeksi
EKSTRAKSI CUNAM
1. Pemasangan mudah
3. Mangkuk tidak menambah besar ukuran kepala yang harus melalui jalan lahir.
4. Ekstraksi vakum dapat dipakai pada kepala yang masih tinggi dan pembukaan serviks
EKSTRAKSI CUNAM
KESIMPULAN
Ekstraksi vakum adalah suatu persalinan bantuan di mana janin dilahirkan dengan
ekstraksi tenaga negatif (vakum) pada kepalanya. Operator harus menggunakan peralatan ini
dengan hati hati untuk membatasi terjadinya cedera maternal atau fetal. Penggunaan instrumen
vakum untuk persalinan operatif per vaginam harus dilakukan oleh operator yang berpengalaman
dan kompeten.
Laserasi kulit kepala dan cepal hematoma merupakan komplikasi utama pada
penggunaan alat ini, namun mayoritas penyulit tersebut adalah akibat seleksi yang buruk dan
pemaksaan persalinan pervaginan dengan segala resiko. Laserasi pada jalan lahir adalah
komplikasi paling sering pada ibu. Traksi pada vakum yang menempel pada kepala saat
melewati perineum dapat lebih mengendalikan distensi perineum, dan bahkan dapat menghindari
perlunya episiotomi.
DAFTAR PUSTAKA
1.Prawiroharjo, Sarwono. 2010 . Ilmu bedah Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
digital examination with intrapartum sonography to determine fetal head position before
5. Duchon MA, DeMund MA, et al: Laboratory comparison of modern vacuum extractor.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Usia : 19 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Alamat : Dusun III, Bekala Inda Kasih, Medan Tembung
No. RM : 342801
Tanggal Masuk : 11 Oktober 2021
Pukul : 08.00 WIB
IDENTITAS WALI/SUAMI
Nama : Tn. J
Usia : 22 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Alamat : Dusun III, Bekala Inda Kasih, Medan Tembung
II. ANAMNESA
Keluhan Utama : Keluar air dari jalan lahir
Telah : Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Haji Medan dengan keluhan
keluar air dari kemaluan sejak 3 hari yang lalu disertai keluar darah seperti haid.
Pasien merasakan perut mulas sampai ke pinggang. Ditemukan adanya lendir.
RPT : Tidak ada
RPK : Tidak ada
RPO : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat Kehamilan : G1P0A0
HPHT : ?-01-2021
TTP : ?-10-2021
ANC : Ya, di dokter kandungan
KB :-
RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lama : 6-7 Hari
Banyak darah : 2-3 x ganti pembalut/hari
Dismenore :-
RIWAYAT PERSALINAN
1 / hamil sekarang
RIWAYAT KEBIASAAN
Nafsu makan : Normal
Penurunan BB :-
Alkohol dan merokok :-
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG TRANS ABDOMINAL SONOGRAFI (TAS)
Janin tunggal, presentasi kepala anak hidup
Biparietal Diameter : 17,66 cm
Abdominal Circumference : 33,02 cm
Femur Length : 7,1 cm
EPW : 2400 Gram
Plasenta : Corpus Anterior
Cairan Ketuban : Oligohidroamnion, AFI < 3 cm