KEBIDANAN
Fathurrahman
Vakum Ekstraksi
pinggir panggul.
Maternal Indications
Indikasi Ibu
Indikasi Ibu
2. When the patient has had a previous caesarean section, to reduce the
strain on the scar.
Untuk prolaps tali pusat pada tahap kedua persalinan sebagai darurat di sebuah
klinik satelit (di rumah sakit, operasi caesar akan dilakukan).
Fetal Indications
Indikasi Janin
1. Untuk malposisi janin, untuk melenturkan dan memutar kepala dalam posisi
2. Ketika ada gawat janin ringan selama tahap kedua persalinan, dan janin harus
3. Untuk kelahiran kembar kedua, ketika gawat janin terjadi dalam situasi klinik.
Special Use
5. Presentasi kepala.
12. Harus ada kekuatan meneran ibu dan kontraksi uterus (HIS).
13. Kelahiran harus secara mekanis dapat dilaksanakan. Masuknya kepala janin ke
pelvis ibu merupakan keharusan.
14. Bagian presentasi harus cocok. Tidak boleh ada ragu-ragu mengenai posisi kepala
janin.
18. Kandung kemih harus kosong. Ini dilakukan secara rutin untuk mengalirkan kandung
19. Meski biasanya serviks harus sepenuhnya melebar vakum ekstraktor dapat
tetap, asalkan lingkaran itu akan bergeser dengan mudah pada kepala janin.
Lanjutan…
penyedotan.
21. Vakum ekstraktor cocok untuk semua presentasi vertex, tetapi berbeda
dengan cunam, ini jangan sekali-kali digunakan untuk kelahiran janin yang
dan infeksi).
n Tidak diperlukan narcosis umum.
Menggunaka Mangkuk tidak menambah besar ukuran kepala
n Vakum yang harus melalui jalan lahir.
Ektraktor
Ekstraksi vakum dapat dipakai pada kepala yang
masih tinggi dan pembukaan serviks belum
lengkap.
dapat diberikan.
n Hal ini tidak dapat digunakan pada keadaan
Menggunaka malpresentasi.
n Vakum Persalinan memerlukan waktu yang lebih lama.
Ektraktor
Tenaga traksi tidak kuat.
1. A type of caput known as a vacuum ‘chignon’ forms where the cup was
Fetal placed, but this should subside after 12-24 hours.
(Janin)
2. Lecet, nekrosis, ulserasi kulit kepala janin, terjadi jika vakum terlalu
besar atau lengkungan (cup) ditinggal terlalu lama.
4. Cephalhaematomas
5. Asfiksia setelah kelahiran
6. Iritasi cerebral
7. Patah tengkorak
Lanjutan…
dalam rahim. Jaringan itu bisa berupa tumor, selaput rahim atau janin
abortus.
Tujuan Kuretase
Indikasi Kuretase
11. Terapeutik : pengangkatan jaringan placenta setelah abortus atau angkat polip uterus
atau endometrium hiperplastik.
Faktor Risiko
8. Kelainan kromosom
Risiko yang Mungkin Terjadi
Pendarahan
dinding rahim
Gangguan haid
Infeksi
“
Seksio Sesarea
”
Apa itu Seksio Sesarea ?
Adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk tujuan pengeluaran janin yang
layak melalui insisi pada dinding perut dan rahim.
Operasi dapat dilakukan baik di bawah anestesi umum atau di bawah anestesi
epidural (dalam kebanyakan kasus, tujuan dari prosedur ini adalah untuk
mendapatkan bayi hidup, dalam kondisi terbaik mungkin dalam situasi) .
Bidan harus, oleh karena itu, pastikan bahwa pasien dan keluarganya
secara memadai ditenangkan, didukung dan dibantu setelah kelahiran,
terutama jika ini tidak mungkin mendadak sebelum operasi caesar .
Indikasi Umum
5. Panggul sempit
6. Pada anak hidup dilakukan SC kalau CV kurang dari 8,5 cm. Pada anak mati terpaksa
dilakukan SC kalau CV kurang dari 6 cm. Kalau CV Antara 8,5 dan 10 cm dilakukan persalinan
percobaan dan kalau persalinan percobaan tidak berhasil dilakukan SC ( SC sekunder).
Lanjutan…
Indikasi Umum
7. SC ke III
8. Letak lintang
10. Pada kehamilan setelah operasi vaginal, misal fistel vesico vaginal atau Manchester operation
11. Keadaaan-keadaan dimana usaha untuk melahirkan anak per vaginam gagal.
Indikasi Khusus
Indikasi Ibu:
Indikasi Khusus
Indikasi Janin:
genitalis
Lanjutan…
Indikasi Khusus
Lain-lain:
Janin sudah mati atau berada dalam keadaan jelek sehingga kemungkinan
hidup kecil.
Jalan lahir ibu mengalami infeksi yang luas dokter kurang berpengalaman,
Keuntungan
1. Aman
Kerugian
1. Seksio sesarea adalah prosedur operasi besar dan menyebabkan morbiditas yang
lebih tinggi.
Komplikasi ibu
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Trombophlebitis
4. Cedera dengan atau tanpa fistula pada traktus urinarius dan usus
5. Obstruksi usus
6. Perlekatan organ-organ pelvis pascaoperasi
7. Emboli air ketuban
Komplikasi janin: depresi susunan saraf pusat janin (fetal narcosis)
Bahaya Seksio sesarea
1. Secara Medis
a. Infus Oksitosin
b. Prostaglandin
c. Cairan Hipertonik intrauterin
2. Secara Operatif
a. Amniotomi
b. Melepaskan selaput ketuban dari bagian
bawah rahim
c. Pemakaian rangkaian listrik
d. RPM (rangsang puting mamae)
Indikasi :
Pada Ibu :
1. Kehamilan dengan hipertensi
2. Kehamilan dengan diabetes melitus
Pada janin :
1. Kehamilan lewat waktu
2. Ketuban pecah dini
3. Janin mati
Kontra Indikasi
1. Kehamilan aterm
2. Ukuran panggul normal
3. tidak ada CPD
4. Janin presentasi kepala
5. Servik sudah matang
Selain
itu perlu dihitung nilai pelvik score
(Bishop skor), harga lebih dari 8 kemungkinan
besar akan berhasil.
Komplikasi:
-tetani uteri,ruptur uteri membakat
-gawat janin
EMBRIOTOMI
3. Kleodotomi
Suatu tindakan untuk memotong/mematahkan 1 atau 2 klavikula, guna
mengecilkan lingkaran baru.
4. Eviserasi/Eksenterasi
Suatu tindakan merusak dinding abdomen/toraks untuk mengeluarkan
organ-organ visera.
5. Spondilotomi
Suatu tindakan memotong ruas-ruas tulang belakang.
6. Pungsi
Suatu tindakan mengeluarkan cairan dari tubuh janin.
Indikasi :
Pada Ibu :
1. Janin mati, ibu dalam keadaan bahaya
2. Janin mati yang tak mungkin lahir spontan pervaginam
Syarat :
1. Janin mati, kecuali pada hidrocefalus, hidropsfetalis
atau bila hendak melakukan kleidotomi, janin tidak perlu
mati.
2. Kunjugata vera besar dari 6 cm
3. Pembukaan serviks lebih dari 7 cm
4. Selaput ketuban sudah pecah atau
dipecahkan
5. Tidak ada tumor di jalan lahir
“ TERIMA KASIH