Disusun oleh:
1. Isfina Yurqi F
2. Anniza lailatul
3. Sisca liawaty
4. Dia lova
5. Nungky Maulidiatur Rosyida P
6. Eka Suryani
7. Erik Farisdiana
8. Mariyatul Miswanti
9. Lidya putri kartika dewi
10. Syafrina Dwi Afifah U
11. Nunung Angriani
Ekstraksi Vacum
• Ekstraksi vacum merupakan tindakan obstetrik
yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan sinergi dengan tenaga
mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi
• Vacum ekstraktor adalah alat yang
menggunakan daya hampa udara (tekanan
negatif) untuk melahirkan bayi dengan tarikan
pada kepala.
Prinsip dari cara ini adalah mengadakan suatu
vakum (tekanan negatif) melalui suatu cup pada
kepala bayi, dengan demikian akan timbul caput
secara artificiil dan cup akan melekat erat pada
kepala bayi. Penurunan tekanan harus diatur
perlahan-lahan untuk menghindarkan kerusakan
pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan
pada otak bayi dan supaya timbul caput
succedaneum. Jadi, prinsip kerja vakum ekstraksi
yaitu membuat suatu caput succedaneum artifisialis
dengan cara memberikan tekanan negatif pada kulit
kepala janin melalui alat ekstraktor vakum dan
caput ini akan hilang dalam beberapa hari.
Etiologi
Pada Anak
Ekstraksi kulit kepala
Pada Ibu : Cephal hematoma
Perdarahan akibat atonia uteri Nekrosis kulit kepala
/ trauma Perdarahan intracranial
Trauma jalan lahir fraktur klavikula.
Infeksi Jalan lahir Subgaleal hematoma
Perdarahan subconjuntiva,
perdarahan retina
Distosia bahu
Cedera pada syaraf cranial ke
VI dan VII
Kematian janin
Hal yang harus diperhatikan dalam tindakan
ektraksi vacum :
1. Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar;
2. Penurunan tekanan harus berangsur-angsur;
3. Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang
lebih dari ½ jam;
4. Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada
waktu ada his dan ibu mengejan;
5. Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya
dipasang cup terbesar (diameter 7 cm)
6. Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi;
7. Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi
prematur
Syarat tindakan ekstraksi vakum