Fraktur klavikula (tulang kolar) merupakan cedera yang sering terjadi akibat
jatuh atau hantaman langsung ke bahu. Lebih dari 80% fraktur ini terjadi pada
sepertiga tengah atau proksimal klavikula.
1. Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis
pubis selama proses melahirkan.
2. Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor,
jatuh dari ketinggian dan yang lainnya.
3. Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya
pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.
4. Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi,
keganasan clan lain-lain.
C. Patofisiologi Fraktur Klavikula
Klavikula adalah tulang pertama yang mengalami proses pengerasan selama
perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6. Tulang klavikula, tulang humerus bagian
proksimal dan tulang skapula bersama-sama membentuk bahu. Tulang klavikula juga
membentuk hubungan antara anggota badan atas dan Thorax. Tulang ini membantu
mengangkat bahu ke atas, ke luar, dan ke belakang thorax. Pada bagian proksimal
tulang clavikula bergabung dengan sternum disebut sebagai sambungan
sternoclavicular (SC). Pada bagian distal klavikula bergabung dengan acromion dari
skapula membentuk sambungan acromioclavicular (AC).
Patah tulang clavikula pada umumnya mudah untuk dikenali dikarenakan
tulang klavikula adalah tulang yang terletak dibawak kulit (subcutaneus) dan
tempatnya relatif di depan. Karena posisinya yang teletak dibawah kulit maka tulang
ini sangat rawan sekali untuk patah. Patah tulang klavikula terjadi akibat dari tekanan
yang kuat atau hantaman yang keras ke bahu. Energi tinggi yang menekan bahu
ataupun pukulan langsung pada tulang akan menyebabkan fraktur.
a. Tipe 1 Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya perpindahan
tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular.
b. Tipe 2 A Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan ligament
c. Tipe 2 B Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupun kedua-
duanya.
d. Tipe 3 Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yang melibatkan AC
joint.
e. Tipe 4 Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan fragmen
proksimal berpindah keatas.
f. Tipe 5 Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.
1. Fraktur terbuka.
2. Terdapat cedera neurovaskuler
3. Fraktur comminuted.
4. Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.
5. Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).
6. Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya (malunion).
Pemberian obat pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk mengurangi
rasa nyeri. Obat-obat yang dapat digunakan adalah obat kategori analgesik
antiinflamasi seperti acetaminophen dan codeine dapat juga obat golongan NSAIDs
seperti ibuprofen. G. Prognosis Patah tulang akan sembuh dengan baik jika dilakukan
tindakan operative.
G. Komplikasi
1. Komplikasi akut:
a. Cedera pembuluh darah
b. Pneumouthorax
c. Haemothorax
2. Komplikasi lambat :
a. Mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu
semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.
b. Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan