Anda di halaman 1dari 5

1.

Definisi AUB/PUD Perdarahan uterus abnormal merupakan perdarahan yang disebabkan oleh faktor hormonal, berbagai komplikasi kehamilan, penyakit sistemik, kelainan endometrium (polip), masalah-masalah serviks atau uterus atau kanker (Benson, 2008). Perdarahan uterus abnormal merupakan gejala penyakit lain, penyebabnya dapat dikelompokkan mejadi empat kategori yaitu : (Tambayong, 2000) a. Komplikasi kehamilan (aborsi, penyakit trofoblastik, dan kehamilan ektopik) b. Lesi organik (meliputi kondisi yang berkaitan dengan penyakit pelvis, seperti infeksi, tumor dan polip) c. Penyakit konstitusional (kondisi seperti hipertensi dan disfungsi hormonal) d. Perdarahan uterus disfungsional

2. Klasifikasi AUB/PUD Penggolongan standar dari perdarahan abnormal dibedakan menjadi 7 pola: (Benson, 2008) a. Menoragia (hipermenorea) Adalah perdarahan menstruasi yang banyak dan memanjang. Adanya bekuan-bekuan darah tidak selalu abnormal, tetapi dapat menandakan adanya perdarahan yang banyak. Perdarahan yang gushing danopen-faucet selalu menandakan sesuatu yang tidak lazim. Mioma submukosa, komplikasi kehamilan, adenomiosis, IUD, hiperplasia endometrium, tumor ganas,dan perdarahan disfungsional adalah penyebab tersering dari menoragia. b. Hipomenorea (kriptomenorea) Adalah perdarahan menstruasi yang sedikit, dan terkadang hanya berupa bercak darah. Obstruksi seperti pada stenosis himen atauserviks mungkin sebagai penyebab. Sinekia uterus (Ashermans Syndrome) dapat menjadi penyebab dan diagnosis ditegakkan dengan histerogram dan histeroskopi. Pasien yang menjalani kontrasepsi oral terkadang mengeluh seperti ini, dan dapatdipastikan ini tidak apa-apa. c. Metroragia (perdarahan intermenstrual) Adalah perdarahan yang terjadi padawaktu-waktu diantara periode menstruasi. Perdarahan ovulatoar terjadi di tengah-tengah siklus ditandai dengan bercak darah, dan dapat dilacak dengan memantausuhu tubuh basal. Polip endometrium, karsinoma endometrium, dan karsinomaserviks adalah penyebab yang patologis. Pada beberapa tahun administrasi estrogeneksogen menjadi penyebab umum pada perdarahan tipe ini.

d. Polimenorea Berarti periode menstruasi yang terjadi terlalu sering. Hal ini biasanya berhubungan dengan anovulasi dan pemendekan fase luteal pada siklusmenstruasi. e. Menometroragia Adalah perdarahan yang terjadi pada interval yang iregular.Jumlah dan durasi perdarahan juga bervariasi. Kondisi apapun yang menyebabkan perdarahan intermenstrual dapat menyebabkan menometroragia. Onset yang tiba-tiba dari episode perdarahan dapat mengindikasikan adanya keganasan ataukomplikasi dari kehamilan. f. Oligomenorea Adalah periode menstruasi yang terjadi lebih dari 35 hari. Amenoreadidiagnosis bila tidak ada menstruasi selama lebih dari 6 bulan. Volume perdarahan biasanya berkurang dan biasanya berhubungan dengan anovulasi, baik itu darifaktor endokrin (kehamilan, pituitarihipotalamus) ataupun faktor sistemik (penurunan berat badan yang terlalu banyak). Tumor yang mengekskresikanestrogen menyebabkan oligomenorea terlebih dahulu, sebelum menjadi pola yanglain.

3. Epidemiologi AUB Perdarahan uterus abnormal merupakan suatu masalah kesehatan yang sering dijumpai, dimana penangan dan penatalaksanaanya bisa sangat rumit. Secara umum, penyebab perdarahan uetrus abnormal adalah kelainan organik (tumor, infeksi), sistemik (seperti kelainan faktor pembekuan), dan fungsi alat reproduksi. Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) menjadi perhatian klinisi karena dampak yang ditimbulkannya jika tidak ditangani dengan tepat. Angka kejadian PUA diprediksi terjadi pada 20% wanita. khususnya pada pasca menopause PUA merupakan 15%- 20% dari seluruh kasus ginekologi, serta 25% indikasi operasi ginekologi. Beberapa penelitian mendapatkan hanya 10-20% dari keseluruhan kasus PUA tersebut yang menderita kanker. PUA dapat terjadi pada semua usia dan sebagian besar kasus yang dirujuk ke bagian Ginekologi adalah dengan diagnosis klinis (sebenarnya gejala klinis) metrorhagia

(37,1%) dan menorhagia (33,7%). (Silberstein, 2003)

4. Faktor resiko Perdarahan uterus abnormal disebabkan beberapa hal, di anataranya : (Manuaba, 2001) a. Kelainan hormonal Perdarahan uterus disfungsional

Gangguan korpus luteum Anovulatoir KB hormonal

b. Kelainan anatomi genitalia Tumor jinak Pemakaian IUD

c. Kontak berdarah Asal : Endometrium Polio uteri Vagina Labia

Berdasarakan waktu terjadinya : (Manuaba, 2001) Masa remaja a. Gangguan perdarahan uterus b. Bentk amovulatoir/ovulatoir menstruasi c. Gangguan organik d. Gangguan umpan balik estrogen Masa reproduksi aktif a. Gangguan perdarahan uterus b. Bentuk amovulatoir/ovulatoir menstruasi c. Gangguan organik d. Gangguan tumbuh kembang hasil konsepsi Masa klimakterium a. Gangguan hormonal ovulatoar/anovulatoar menstruasi b. Gangguan organik genitalia

Penyebab Aub berdasarkan sebab-sebab organik dan fungsional : a. Sebab-sebab organik Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebabkan oleh kelainan pada: Serviks uteri, seperti polipus servisis uteri, erosio porsionis uteri, ulkus pada porsiouteri, karsinoma servisis uteri

Korpus uteri, seperti polip endometrium, abortus iminens, abortus sedang berlangsung, abortus inkompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subinvolusiouteri, karsinoma korporis uteri, sarkoma uteri, mioma uteri Tuba Falopii, seperti kehamilan ektoplik terganggu, radang tuba, tumor tuba Ovarium, seperti radang ovarium, tumor ovarium. b. Sebab-sebab fungsional Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik,dinamakan perdarahan disfungsional. Perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause. Tetapi , kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium. Dua pertiga dari wanita-wanita yang dirawat di rumah sakit untuk perdarahan disfungsional berumur diatas 40 tahun, dan 3% dibawah 20 tahun. Sebetulnya dalam praktek banyak dijumpai pula perdarahan disfungsional dalam masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri, jarang diperlukan perawatan di rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Silberstein, Taaly. Complications of Menstruation; Abnormal Uterine Bleeding dalam Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment, Ninth Edition (electronic-book version). Editor Alan H. DeCherney dan Lauren Nathan. McGraw-Hill Companies, USA. 2003; hal 37

Benson, Ralph C. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC. Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan rutib Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai