usaha agar persalinan mulai berlangsung sebelum atau sesudah kehamilan cukup bulan dengan jalan
merangsang timbulnya his
Induksi dimaksudkan sebagai stimulasi kontraksi sebelum mulai terjadi persalinan spontan, dengan atau
tanpa rupture membrane.1
Jika skor Bishop kurang atau sama dengan 3 maka angka kegagaran induksi mencapai lebih dari 20% dan
berakhir pada seksio sesaria. Bila nilai lebih dari 8 induksi persalinan kemungkinan akan berhasil. Angka
yang tinggi menunjukkan kematangan serviks
Klasifikasi Induksi
•Memecahkan ketuban baik di bagian bawah •melepaskan ketuban dari dinding segmen
depan (fore water) maupun dibagian belakang bawah rahim secara menyeluruh setinggi
( hind water ) dengan suatu alat khusus mungkin dengan jari tangan. Cara ini dianggap
(drewsmith catheter) atau dengan omnihook cukup efektif dalam merangsang timbulnya his
yang sering dikombinasikan dengan pemberian
oksitosin •Beberapa hambatan yang dihadapi dalam
melakukan tindakan ini, ialah :
• Serviks yang belum dapat dilalui oleh jari.
• Bila didapatkan persangkaan plasenta letak
rendah, tidak boleh dilakukan.
• Bila kepala belum cukup turun dalam rongga
panggul.
RANGSANGAN PADA PUTING SUSU
PEMAKAIAN RANGSANGAN LISTRIK
(BREAST STIMULATION )
•rangsangan puting susu dapat mempengaruhi
hipofisis posterior untuk mengeluarkan
Dengan dua elektrode, yang satu diletakkan oksitosin sehingga terjadi kontraksi rahim.
dalam servik, sedangkan yang lain
ditempelkan pada dinding perut, kemudian •Pada salah satu puting susu, atau daerah
dialirkan listrik yang akan memberi rangsangan areola mammae dilakukan masase ringan
pada serviks untuk menimbulkan kontraksi dengan jari si bapak.
rahim
•Tidak dianjurkan untuk melakukan tindakan ini
pada kedua payudaraan bersamaan,
Komplikasi atau Risiko Melakukan Induksi
Persalinan