ETIOLOGI
• Salmonella : genus dari famili Enterobacteriaceae.
• Kuman lain Salmonella serotipe Paratyphi A, B dan C.
• Bakteri mati pada dengan pemanasan (suhu 60o C) selama 15
– 20 menit, pasteurisasi, pendidihan, dan khlorinisasi.
• Masa inkubasi 7 – 14 hari, ada juga 3 – 30 hari
• Salmonella
– bent batang, gram (-),
– anaerob fakultatif, tidak berkapsul dan hampir selalu motil dengan
menggunakan flagela peritrikosa, yang menimbulkan dua atau lebih
bentuk antigen H.
• S. typhi memiliki 3 antigen :
– antigen H (flagella)
• terletak pada flagella, fimbriae
atau pili dari bakteri.
• Antigen ini mempunyai struktur
kimia suatu protein dan tahan
terhadap formaldehid tetapi tidak
tahan terhadap panas alkohol.
– antigen O (somatik)
• lapisan luar dari tubuh bakteri.
• Bagian ini mempunyai struktur kimia
lipopolisakarida atau disebut juga
endotoksin.
• Antigen ini tahan terhadap panas
dan alkohol tetapi tidak tahan
terhadap formaldehid
– antigen Vi (virulen) capsular.
• terletak pada kapsul (envelope)
dari bakteri yang dapat melindungi
bakteri terhadap fagositosis
• Selain itu, S. typhi juga dapat
menghambat proses aglutinasi
antigen O oleh anti O serum.
• Infeksi umumnya disebarkan melalui • Chronic Carrier
jalur fekal-oral higiene dan sanitasi
– orang yang sembuh dari
yang buruk melalui makanan yang
terkontaminasi kuman yang berasal dari demam tifoid dan masih terus
tinja, kemih atau pus yang positif mengekskresi Salmonella typhi
• Oleh karena penyebab demam tifoid dalam feses dan urine selama
secara klinis hampir selalu Salmonella > 1 tahun.
yang beradaptasi pada manusia – > 50 tahun, lebih sering pada
carrier perempuan, dan sering
menderita batu empedu.
• Confirmed Case
– S. typhi @ batu empedu secara
– Seorang pasien dengan demam
intermiten mencapai lumen
terus-menerus (38°C atau lebih)
yang bertahan 3 hari atau lebih,
usus dan diekskresikan ke feses,
dengan organisme S. typhi yang sehingga mengkontaminasi air
dikonfirmasi laboratorium (darah, atau makanan
sumsum tulang, cairan usus) – Pada penderita demam tifoid
• Probable Case yang telah sembuh setelah 2 –
– Seorang pasien dengan demam 3 bulan masih dapat
persisten (38°C atau lebih) yang ditemukan bakteri S. typhi di
berlangsung selama 3 hari atau tinja atau urin.
lebih, dengan tes deteksi sero-
diagnosis atau antigen yang positif • Penderita ini disebut karier
namun tidak ada isolasi S. typhi. pasca penyembuhan.
Patofisiologi
Kemudian ke Dibawa ke
KGB mesenterika Di fagosit oleh makrofag.
plak Peyeri Berkembang biak di
di ileum dalam makrofag.
distal
Melalui Duktus
torasikus kuman
masuk ke aliran
Bakteremia 1 Seluruh organ RE
darah
asimtomatik terutama hati,limpa
Perjalanan Penyakit Demam Tifoid
Komplikasi
400C
370C
Mulai demam
Manifestasi Klinis
Demam Tifoid
Masa inkubasi 7 – 20 hari
Penularan penyakit Perlahan – lahan
Demam Lambat, meningkat pada sore dan
malam hari, bersifat step ladder
temperature chart
Gejala – gejala gastrointestinal & Konstipasi, kemudian diare
penyerta Nyeri kepala, malaise, anoreksia,
nausea, myalgia, Lidah ‘kotor’ atau
tifoid tongue
• Kultur :
– Kultur Salmonella typhi dari darah pada minggu pertama positif pada 90% penderita,
akhir minggu ketiga positif pada 50% penderita.
– Specimen untuk biakan dapat diambil dari darah, sumsum tulang, feses, dan urin.
– Spesimen darah : minggu I sakit saat demam tinggi.
– Spesimen feses dan urin : minggu ke II dan minggu-minggu selanjutnya.
– Pembiakan memerlukan waktu kurang lebih 5-7 hari.
• Pemeriksaan Serologis
– Widal : suatu reaksi aglutinasi antara antibodi (aglutinin) dan antigen yang bertujuan
untuk menentukan adanya antibodi.
– Aglutinin O mulai dibentuk pada akhir minggu pertama demam sampai puncaknya
pada minggu ke 3-5, bertahan sampa lama 6-12 bulan.
– Aglutinin H mencapai puncak lebih lambat, pada minggu ke 4-6 dan menetap
dalam waktu yang lebih lama, sampai 2 tahun kemudian.
– Antibodi (aglutinin) yang spesifik terhadap Salmonella akan positif dalam serum
pada :
• Pasien demam tifoid.
• Orang yang pernah tertular Salmonella.
• Orang yang pernah divaksinasi terhadap demam tifoid.
– Akibat infeksi oleh Salmonella typhi, maka di dalam tubuh pasien membuat antibodi
(aglutinin), yaitu :
• Aglutinin O : berasal dari tubuh kuman.
• Aglutinin H : flagela kuman.
• Aglutinin Vi : simpai kuman.
• Faktor-faktor yang • Interprestasi uji Widal, yaitu :
mempengaruhi uji Widal, yaitu : • Kebanyakan pendapat bahwa
• Yang berhubungan dengan titer O 1/320 sudah menyokong
pasien. kuat diagnosis demam tifoid.
– Keadaan umum pasien. • Diagnosis demam tifoid dianggap
– Saat pemeriksaan selama diagnosis pasti adalah bila
perjalanan penyakit. didapatkan kenaikan titer 4 kali
– Pengobatan dini dengan lipat pada pemeriksaan ulang
antibiotik. dengan interval 5-7 hari
– Penyakit-penyakit tertentu. • Reaksi widal negative tidak
– Obat-obat imunosupresif menyingkirkan diagnosis tifoid.
atau kortikosteroid. • Hasil tes negative palsu seperti
– Vaksinasi dengan kotipa pada keadaan pembentukan anti
atau tipa. bodi yang rendah yang dapat
– Infeksi klinis atau subklinis oleh ditemukan pada keadaan-
Salmonella sebelumnya. keadaan gizi jelek, konsumsi obat-
– Reaksi anamnestik. obat imunosupresif, penyakit
agammaglobuilinemia, leukemia,
• Berhubungan dengan teknis.
karsinoma lanjut, dll. Hasil tes positif
– Aglutinasi silang. palsu dapat dijumpai pada
– Konsentrasi suspensi antigen. keadaan pasca vaksinasi,
– Strain Salmonella yang mengalami infeski sub klinis
digunakan untuk suspensi beberapa waktu yang lalu,
antigen. aglutinasi silang, dll.
– Kit Typhoid : Typhidot
• Kit dot ELISA yang digunakan untuk mendeteksi kadar
antibodi IgM dan IgG terhadap protein membran luar dari
Salmonella Typhi.
• Typhidot akan memberikan hasil yang positif setelah 2 – 3 hari pasca
infeksi.
Enzim transaminase
- Peradangan pada sel-sel hati menyebabkan enzim-enzim transaminase
(SGOT, SGPT) sering ditemukan meningkat.
- Bila proses peradangan makin berat maka tes fungsi hati lainnya akan
terganggu, seperti bilirubin akan meningkat, albumin akan menurun, dll
- Secara klinis bila tes fungsi hati terganggu dan disertai ikterus dan
hepatomegali disebut hepatitis tifosa atau hepatitis salmonella.
• Antibiotik
• Simptomatik
• Suportif
• Tx komplikasi
Jenis Vaksin
• yaitu demam 6,7-24%, nyeri kepala 9-10% dan edema 3-35% bahkan
reaksi berat termasuk hipotensi , nyeri dada, dan syok