1) Lightening atau settling atau dropping Yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
3) Perasaan sering – sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin.
4) Perasaan sakit di perut dan di pegang oleh adanya kontraksi. Kontraksi lemah di uterus, kadang –
kadag di sebut “ traise labor pains”.
5) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah juga bercampur darah (bloody
show)
1) Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
2) Keluar lender bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan – robekan kecil pada
serviks’
Pembukaan serviks berlangsung lambat, di mulai dari pembukaan 0 sampai pembukaan 3 cm,
berlangsung kira – kira 8 jam.
2) Fase aktif
Di bagi atas :
a) Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm menjadi 4.
b) Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari pembukaan 4
cm menjadi 9 cm
c) Fase deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm.
Kontraksi menjadi lebih kuat dan sering pada fase aktif. Keadaan tersebut dapat dijumpai pada
primigravida maupun multigravida, tetapi pada multigravida fase laten, fase aktif das fase deselerasi
terjadi lebih pendek.
(1) Primigravida
Osteum uteri internum akan membuka terlebih dahulu sehingga serviks akan mendatar dan menipis.
Keadaan osteum uteri eksternal membuka, berlangsung kira – kira 13 – 14 jam.
(2) Multigravida
Osteu uteri internum sudah membuka sedikit sehingga osteum uteri internum dan eksternum serta
penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam waktu yang bersama.
b. Kala II (pengluaran)
Menurut winkjosastro (2002), di mulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Pada
primigravida berlangsung 2 jam dan pada multigravida berlangsung 1 jam.
Pada kala pengluaran, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira – kira 2 -3 menit sekali.
Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot – otot dasar panggul
yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti
mau buang air bersih, dengan tanda anus terbuka.
Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan
his mengedan maksimal kepala janin di lahirkan dengan suboksiput di bawah simpisis dan dahi, muka,
dagu melewati perineum. Setelah his istriadat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk meneluarkan
anggota badan bayi.
Menurut depkes RI (2004) tanda dan gejala kala III adalah : perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri,
tali pusat memanjang, semburan darah tiba – tiba.
2) Fase – fase dalam pengluaran uri (kala III)
d. Kala IV ( obsevasi )
Menurut saifudin (2002), kala IV dimulai dari saat lahirnya plasena sampai 2 jam pertama post partum.
Observasi yang di lkukan pada kala IV adalah :
1) Tingkatk kesadaran
2) Pemeriksaan tanda – tanda vital, tekanan darah, nadi dan pernafasan
3) Kontraksi uterus
4) Perdarahan : dikatakan normal jika tidak melebihi 500 cc.