Anda di halaman 1dari 38

BIPOLAR

DEFINISI

FASE FASE
DEPRESI MANIK

Gangguan mood yang sifatnya berulang (sekurang kurangnya dua episode) dimana afek
pasien dan tingkat aktifitasnya jelas terganggu, yaitu pada waktu tertentu peningkatan
afek disertai penambahan energi dan aktifitas (manic atau hipomanic), pada waktu lain
berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktifitas (depresi).
2
ETIOLOGI

•Etiologi belum dapat diketahui secara pasti

•Tidak ada penanda biologis (biological marker) yang


objektif yang berhubungan secara pasti dengan keadaan
penyakit ini.
ETIOLOGI
Diduga terdapat keterlibatan gen dan neurotransmitter
Genetik
FAKTOR RISIKO

Populasi Afrika-Amerika.

Rapid-cycling bipolar disorder dan


BP II lebih sering pada perempuan

Bervariasi anak – 50 tahun


GABA kadarnya menurun dalam darah Serotonin
dan cairan spinal pada pasien mania.
Serotonin berfungsi sebagai
Norepinefrin kadarnya meningkat pengatur tidur, selera makan, dan
pada celah sinaptik, tapi dengan libido.
serotonin normal.
Triptofan merupakan prekursor
Dopamin juga meningkat kadarnya
serotonin. Triptofan juga menurun
pada celah sinaptik, menimbulkan
hiperaktivitas dan nsgresivitas mania,
pada pasien depresi. Penurunan
seperti juga pada skizofrenia. kadar triptofan juga dapat
menurunkan mood pada pasien
Monoamin dan Depresi depresi yang remisi dan individu
zat-zat yang menyebabkan yang mempunyai riwayat keluarga
berkurangnya ketersediaan menderita depresi.
neurotransmiter monoamin, terutama
Hasil metabolisme serotonin adalah
NE dan serotonin, reserpin, dapat
menyebabkan depresi. 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid).
Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan
Teori ini diperkuat dengan serebrospinal pada penderita depresi.
ditemukannya obat antidepresan Penurunan ini sering terjadi pada
trisiklik dan monoamin oksidase penderita depresi dengan usaha-
inhibitor yang bekerja meningkatkan
usaha bunuh diri.
monoamin di sinap. Peningkatan
monoamin dapat memperbaiki depresi.  
GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR
F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik

F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik

F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik

F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang

F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik

F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik

F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran

F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi

F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya

F31.9 Gangguan afektif bipolar yang tidak tergolongkan


F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini hipomanik
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania (F30.0) dan,
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa
lampau

F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala Psikotik
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1)
dan,
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa
lampau.
 
F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik
(F30.2) dan,
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran
di masa lampau.
 
F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, episode kini Depresif Ringan atau Sedang
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan (F32.0) ataupun
sedang (F32.1), dan
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa
lampau.

F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik
(F32.2), dan
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa
lampau.

F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala
Psikotik
Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik
(F32.3), dan
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa
lampau.
Jika dikehendaki, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi
dengan afeknya.
F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran
Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanikdan
depresif yangtercampur atau bergantian dengan cepat (gejala
mania/hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa
terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung
sekurang-kurangnya 2 minggu) dan
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik
atau campuran di masa lampau.
 
F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Kini dalam Remisi
Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa
bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu
episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau dan
ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,
manik, depresif atau campuran).
F31.30 Tanpa gejala somatik
F31.31 Dengan gejala somatic
F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya
F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT
GAMBARAN KLINIS

Diagnostic and Statistical Manual (DSM-IV-TR) :

1. Gangguan Bipolar I
–Episode manik dan depresi

2. Gangguan Bipolar II
–Episode hipomanik dan depresi
TANDA DAN GEJALA

Kriteria berdasarkan spesifikasi dari Diagnostic and Statistical Manual of


Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV-TR).

•Episode manic

•Episode hipomanic

•Episode depresif

•Episode campuran
Episode Manic
PENATALAKSANAAN
•Indikasi Rawat Inap
–Prosedur diagnostik

–Risiko bunuh diri atau pembunuhan

–Kemunduran yang parah dalam kemampuan memenuhi kebutuhan makan


dan perlindungan

–Riwayat gejala berulang

–Tidak dapat diarahkan sama sekali : c/ episode manic. Perilaku penderita


sangat di luar batas, mereka dapat menghancurkan karir dan berbahaya
bagi orang di sekitarnya
TERAPI FARMAKOLOGI
PEMILIHAN OBAT
1. Pada Mania akut
 Haloperidol IM + tab lithium
 Olanzapine 10mg IM dapat diulang setiap 2 jam (max 30mg)
 Aripiprazole 9,75mg/ml IM dapat diulang setiap 2 jam (max 29,25mg)

2. Gangguan afektif bipolar


 Lithium sbg profilaksis

3. Gangguan afektif unipolar


 Untuk pencegahan kekambuhan dapat diberikan obat antidepresi SSRI (Fluoxetine,
Sertraline)

4. Jika KI / ada ES thdp lithium


 Carbamazepine, Valproic Acid, Divalproex Na
ANTIMANIA
Profilaksis mania Mania akut :
Lithhium Carbonate Haloperidol (Haidol, Serenace)
Carbamazepine (Tegretol)
Valproic acid (Depakene)
Divalproex (Depakote)
Lamotrigin
LITHIUM
Indikasi: Efek samping :
Episode mania akut, depresi, ES dini lithium 0,8-1,2)
mencegah bunuh diri, dan bermanfaat Mulut kering, haus, distress GIT (mual,
sebagai terapi rumatan GB.
muntah, diare), kelemahan otot, poliuri,
Dosis: tremor halus

Dosis awal 0,8-1,2 mEq/L. (1-2x 250- ES lithium >1,5 (intoksikasi)
500mg/hari) Dini : muntah, diare, tremor kasar,
mengantuk, konsentrasi pikiran menurun,
Dosis rumatan 0,5-0,8 mEql/L. bicara sulit, pengucapan kata tidak jelas,
Perbaikan terjadi dalam 7-10 hari. gaya berjalan tidak stabil
Semakin berat intoksikasi : kesadaran
Lama pemberian fase akut 2-8 menurun, dapat sampai koma dengan
minggu atau sampai mencapai remisi hipertoni otot, oliguri, kejang
Faktor predisposisi Tindakan mengatasi intoksikasi :
terjadinya intoksikasi : Mengurangi fx predisposisi

Demam (berkeringat berlebih) Forced diuresis dengan garam fisiologis (NaCl


0,9%) IV 10cc
Diet rendah garam (pasien HT)
Diare, muntah-muntah Pencegahan :

Diet untuk menurunkan BB Edukasi fx predisposisi


Minum seckupunya 2500cc perhari
Pemakaian bersama diuretika
dan antirematika NSAID Bila berkeringat/diuresis harus diimbangi
dengan minum yg banyak
Kontrol rutin kadar serum litium
Sebelum dan selama pemberian lithium
lakukan pem lab
Kadar Na, K (kadar tsb rendah pada pasien diet dan yg
menggunakan diuretik
Cr (lithium diekskreesikan melalui ginjal)
T3 T4 (lithium merendahkan kadar serum yodium)
EKG (lithium pengaruhi cardiac repolarization)
Terdapat orang-orang yang kurang memberi Mekanisme :
respon terhadap lithium di antaranya
penderita dengan riwayat cedera kepala, Mania disebabkan ok tingginya
mania derajat berat (dengan gejala psikotik),
dan yang disertai dengan komorbid. kadar serotonin dalam celah sinaps
KI :
neuron pada sistem limbik yang
berdampak pada dopamine receptor
Gangguan ginjal karena akan menghambat
proses eliminasi sehingga menghasilkan
supersensitivity
kadar toksik Efek antimania dapat mengurangi
Lithium dapat merusak ginjal bila digunakan dopamine receptor supersensitivity
dalam jangka lama. dengan meningkatkan cholinergic
Wanita hamil muscarinis activity dan
Bersifat teratogenik, dan lithium dapat masuk melalui
menghambat cyclic AMP &
placenta ke perederan darah janin dan
mempengaruhi kelenjar tiroid phosphoinositides
VALPROAT
Indikasi:
Valproat efektif untuk mania akut, campuran akut, depresi mayor akut, terapi rumatan GB, mania
sekunder, GB yang tidak berespons dengan litium, siklus cepat, GB pada anak dan remaja, serta GB
pada lanjut usia.

Dosis:
Dosis terapeutik untuk mania dicapai bila konsentrasi valproat dalam serum berkisar antara 45 -125
ug/mL.
Dosis awal untuk mania dimulai dengan 15-20 mg/kg/hari atau 250 – 500 mg/hari dan dinaikkan setiap
3 hari hingga mencapai konsentrasi serum 45- 125 ug/mL
Untuk terapi rumatan, konsentrasi valproat dalam plasma yang dianjurkan adalah antara 75-100 ug/mL.
Efek samping :
Sedasi, peningkatan nafsu makan, dan penurunan leukosit serta trombosit dapat terjadi bila konsentrasi
serum 100 ug/mL.
LAMOTRIGIN
Indikasi:
Efektif untuk mengobati episode depresi, GB I dan GB II, baik akut
maupun rumatan. Lamotrigin juga efektif untuk GB, siklus cepat.
Dosis:
Berkisar antara 50-200 mg/hari.
Carbamazepine : 2-3 x 300-600mg/hari
Divalproex Na : 3 x 250mg, 1-2 x 500mg
Haloperidol : 5mg dapat diulang setiap 30menit (max 20mg)
ANTIPSIKOTIKA ATIPIK
Antipsikotik lebih baik daripada lithium pada penderita bipolar
dengan agitasi psikomotor.
Perhatian ekstra harus dilakukan bila hendak merencanakan
pemberian antipsikotik jangka panjang terutama generasi pertama
(golongan tipikal) sebab dapat menimbulkan beberapa efek
samping seperti ekstrapiramidal, neuroleptic malignant syndrome,
dan tardive dyskinesia.
RISPERIDON
Indikasi:
Risperidon bermanfaat pada mania akut dan efektif pula untuk terapi rumatan
Dosis:
Dosis awal 2 mg/hari dan besoknya dapat dinaikkan hingga mencapai dosis 4
mg/hari.
Sebagian besar pasien membutuhkan 4-6 mg/hari.
Risperidon injeksi jangka panjang (RIJP) dapat pula digunakan untuk terapi
rumatan GB.
Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa atau orang tua adalah 25 mg
setiap dua minggu. Bila tidak berespons dengan 25 mg, dosis dapat dinaikkan
menjadi 37,5 mg - 50 mg per dua minggu.
OLANZAPIN
Indikasi:
Olanzapin mendapat persetujuan dari FDA untuk bipolar episode
akut mania dan campuran. Selain itu, olanzapin juga efektif untuk
terapi rumatan GB.
Dosis:
Kisaran dosis olanzapin adalah antara 5-30 mg/hari.
QUETIAPIN.
Dosis:
Kisaran dosis pada gangguan bipolar dewasa yaitu 200-800
mg/hari. Tersedia dalam bentuk tablet IR (immediate release)
dengan dosis 25 mg, 100 mg, 200 mg, dan 300 mg, dengan
pemberian dua kali per hari. Selain itu, juga tersedia quetiapin-XR
dengan dosis 300 mg, satu kali per hari.
Indikasi:
Quetiapin efektif untuk GB I dan II, episdoe manik, depresi,
campuran, siklus cepat, baik dalam keadaan akut maupun
rumatan.
ARIPIPRAZOL
Indikasi:
Aripiprazol efektif pada GB, episode mania dan episode campuran
akut. Ia juga efektif untuk terapi rumatan GB. Aripiprazol juga
efektif sebagai terapi tambahan pada GB I, episode depresi.
Dosis:
Aripiprazol tersedia dalam bentuk tablet 5,10,15,20, dan 30 mg.
Kisaran dosis efektifnya per hari yaitu antara 10-30 mg. Dosis awal
yang direkomendasikan yaitu antara 10 - 15 mg dan diberikan
sekali sehari. Apabila ada rasa mual, insomnia, dan akatisia,
dianjurkan untuk menurunkan dosis. Beberapa klinikus mengatakan
bahwa dosis awal 5 mg dapat meningkatkan tolerabilitas.
ANTIDEPRESAN
ANTIDEPRESAN
Antidepresan efektif untuk mengobati GB, episode depresi.
Penggunaannya harus dalam jangka pendek.
Penggunaan jangka panjang berpotensi meginduksi hipomania
atau mania.
Untuk menghindari terjadinya hipomania dan mania, antidepresan
hendaklah dikombinasi dengan stabilisator mood atau dengan
antipsikotika atipik
PSIKOTERAPI
Intervensi Psikososial
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya,
cognitive behavioral therapy (CBT), terapi keluarga, Interpersonal &
Social rhytm theraphy, terapi kelompok, psikoedukasi, dan berbagai
bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya. Intervensi
psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi.
PSIKOTERAPI
Terapi suportif
KOMPLIKASI
Adiksi
PROGNOSIS

Prognosis Buruk Prognosis Baik


Akut Fase manic (dalam durasi pendek)
Onset terjadi pada usia muda Onset terjadi pada usia yang lanjut
Riwayat kerja yang buruk Pemikiran untuk bunuh diri yang rendah
Penyalahgunaan alcohol Gambaran psikotik yang rendah
Gambaran psikotik Masalah kesehatan (organik) yang rendah.
Gambaran depresif diantara episode manic dan depresi  

Adanya bukti keadaan depresif  


Jenis kelamin laki-laki.  

Anda mungkin juga menyukai