MATA KULIAH
MATERNAL DAN
KODE MK
SEMESTER
HARI,TANGGAL
PERTEMUAN KE
POKOK BAHASAN
DOSEN
SUMBER PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinpsis Obstetri. Jakarta : ECG.
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan , dan Keluarga
Berencana untuk Pendidik Bidan. Jakarta : ECG..
Prawirohario, Sarwono. 2002. Asuhan Maternal dan Nonatal. Jakarta : YBPSP.
Sastrawinata, Sulaiman. 1993. Obstetri Fisiologi. Bandung : Fakultas
kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Varney, Helen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : ECG.
PENGERTIAN
Gagasan untuk melahirkan kepala janin dengan memakai tenaga vakum, mulamula dipelajari oleh Young (1706) dari Inggris, yang kemudian secara berturutturut dikembangkan oleh ahli-ahli obstetri di negara-negara Eropa dalam bentuk
yang bermacam-macam. Bentuk ekstraktor vakum yang bermacam-macam ini
ternyata kurang popular dalam pemakaiannya, karena banyak hambatanhambatan teknik. Akhirnya pada tahun 1952-1954 Tage Malmstrom dari
Gothenburg, Swedia menciptakan ekstraktor vakum
setelah mengalami
percobaan-percobaan dan modifikasi dalam bentuknya. Sejak tahun 1956
menjadi sangat popular dipakai dalam klinik-klinik obstetric sampai saat ini.
TUJUAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Mahasiswa
bersalin.
Mampu menentukan keputusan klinis dengan kegawatdaruratan pada ibu
3
4
5
6
bersalin.
Mampu memberikan penatalaksanaan kegawatdaruratan pada ibu bersalin.
Mampu melakukan penanganan kegawatdaruratan
Mampu melakukan kolaborasi dan rujukan pada kasus diluar kewenangannya
Mampu
Melakukan
evaluasi
kegawatdaruratan
serta
membuat
pendokumentasian.
PENGERTIAN
a. Tindakan obstetrik operatif untuk melahirkan kepala janin dengan
menggunakan mangkuk hampa udara yang ditempelkan pada kulit kepala
janin dari seorang parturien yang masih memiliki tenaga meneran.
b. Persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative
pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum ( ventouse ) dari
malstrom.
c. Suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif
(vacum) di kepalanya. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 ; 331 )
d. Tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran
dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. (Maternal dan
Neonatal ; 495 )
e. Suatu persalinan buatan dengan prinsip antara kepala janin dan alat penarik
mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor.( Sarwono ; Ilmu Kebidanan ; 831 )
f.
Alat yang umumnya digunakan adalah vacum ekstraktor dari malmstrom. Prinsip dari
cara ini adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum ( tekanan negative ) melalui suatu
cup pada kepala bayi. Dengan demikian akan timbul kaput secara artivisiil dan cup akan
melekat erat pada kepala bayi.
KEUNTUNGAN
1
Ukuran yang akan melewati jalan lahir tidak bertambah (cawan penghisap tidak
menambah ukuran besar bagian anak yang akan melwati jalan lahir)
1
2
3
4
PRINSIP
Membuat suatu caput succadeneum artifisialis dengan cara memberikan tekanan negatif
pada kulit kepala janin melalui alat ekstraktor vakum
INDIKASI
1
2
3
KONTRAINDIKASI
a. Kontraindikasi Absolute :
1 Disproporsi sepalo-pelvik
2 Operator tidak dapat mengenali denominator dengan baik
3 Operator tidak kompeten untuk melakukan ekstraksi vakum
4 Kelainan letak ( presentasi muka, letak dahi, presentasi lintang, presentasi
sungsang)
b. Kontaindikasi relatif :
1 Paska pengambilan sediaan darah dari kulit kepala janin.
2 Prematuritas < 36 minggu.
3 IUFD karena tidak terbentuk kaput. Pada janin maserasi, kranium sangat
lunak sehingga pemasangan mangkuk menjadi sulit.
4 Kelainan kongenital janin yang menyangkut kranium (anensephalus).
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SYARAT
Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
Presentasi kepala
Cukup bulan (tidak prematur)
Tidak ada kesempitan panggul.
Anak hidup dan tidak gawat janin.
Penurunan H III / IV ( dasar panggul ).
Kontraksi baik.
Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.
Ketuban sudah pecah / dipecahkan.
PERSIAPAN TINDAKAN
menit.
5. Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
6. Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
7. Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari jam
8. Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu
mengejan
9. Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature.
KEGAGALAN
1
2
3
4
5
Penyebab Kegagalan:
1 Tenaga vacum terlalu rendah (seharusnya -0.8 kg/cm2) oleh karena kerusakan pada
alat atau pembentukan caput succedaneum yang terlampau cepat ( < 0.2 kg/cm2 per 2
menit)
2
3
4
5
6
arah yang tidak tegak lurus dengan bidang cawan penghisap atau traksi dilakukan dengan
tenaga yang berlebihan
7
8
KOMPLIKASI
1
Ibu :
A. Perdarahan akibat atonia uteri / trauma.
B. Trauma jalan lahir
C. Infeksi
Janin :
A. Aberasi dan laserasi kulit kepala.
B. Sefalhematoma, akan hilang dalam 3 4 minggu.
C. Nekrosis kulit kepala
D. Perdarahan intrakranial sangat jarang
E. Jaundice.
F. Fraktur klavikula
G. Kerusakan N.VI dan VII.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Mangkok ( cup )
Mangkok ini dibuat untuk membuat kaput suksedenium buatan sehingga
mangkuk dapat mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam
mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari baha logam dan plastic. Beberapa
laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic kurang traumatis disbanding
dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai
dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
- Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik
- Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa
penghubung
- Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of
direction )
Pada vacuum bagian depan terdapat logam/ plastic yang berlubang untuk
menghisap cairan atau udara.
Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk
denga pemegang.
Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh
tekanan negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative
mangkuk dengan botol.
Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan
cairan yang mungkin ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks
kaseosa,
darah,
dll
)
Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
o Saluran manometer
o Saluran menuju ke mangkuk
o Saluran menuju ke pompa penghisap
o Pompa penghisap. Dapat berupa pompa penghisap manual maupun
listrik.
PROSEDUR
a. Ibu tidur dalam posisi lithotomic
b. Pada dasarnya tidak diperlukan narcosis umum. Bila pada waktu
pemasangan mangkuk, ibu mengeluh nyeri, dapat diberi anastesia
infiltrasi atau pudendal nerve block. Apabila dengan cara ini tidak
berhasil, boleh diberi anastesia inhalasi, namun hanya terbatas pada
waktu memasang mangkuk saja.
c. Setelah semua bagian-bagian ekstraktor vakum terpasang, maka
dipilih mangkuk yang sesuai dengan pembukaan serviks. Pada
pembukaan serviks lengkap biasanya dipakai mangkuk nomor 5.
Mangkuk dimasukkan pada vagina dengan posisi miring dan dipasang
pada bagian terendah kepala, menjauhi ubun-ubun besar. Tonjolan
pada mangkuk, diletakkan sesuai dengan letak denominator.
d. Dilakukan penghisapan dengan pompa penghisap dengan tenaga -0,2
kg/cm dengan interval 2 manit. Tenaga vakum yang diperlukan ialah :0,7 sampai -0,8 kg/cm. Ini membutuhkan waktu 6-8 menit. Dengan
adanya tenaga negative ini, maka pada mangkuk akan terbentuk kaput
suksedaneum artifisialis (cbignon).
e. Sebelum mulai melakukan traksi, dilakukan periksa dalam ulang,
apakah ada bagian-bagian jalan lahir yang ikut terjepit.
f. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu disuruh mengejan, dan mangkuk
ditarik searah dengan arah sumbu panggul. Pada waktu melakukan
tarikan ini harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan
tangan kanan penolong.
JOBSHEET
OBJEKTIF PERILAKU SISWA
Setelah mengikuti simulasi praktik di laboratorium dan membaca tiap langkah dalam
jobsheet, mahasiswa mampu:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pertolongan
persalinan dengan Vakum Ekstraksi sesuai prosedur
2. Melakukan pertolongan persalinan sungsang dengan benar dan sistematis.
PETUNJUK
KESELAMATAN KERJA
1. Pastikan privasi pasien
2. Lakukan pertolongan persalinan Vakum Ekstraksi secara benar
3. Lakukan tindakan pada tempat persalinan yang bersih dan aman
Partus set.
Vakum ekstraksi
Klem ovum 2 buah
Cunam tampon
Spuit 5 cc 2 buah
Speculum sims S atau L
Kateter karet
Monaural stetoskop
Tensimeter
Penghisap lendir
Kassa steril
Doek steril 2 buah
Scort
Sepatu boot
Handscoen steril 2 pasang
2. Wadah larutan klorin dan air DTT.
3. Persiapan Obat-obatan
a. Oksitosin
b. Ergomethrin
c. Lidocaine
d. Bethadine
e. Infuse set dan cairan infuse
4. Persiapan untuk janin
a. Kain bersih
b. Alat resusitasi
c. Penghisap lendir dan sudip/penekan lidah: 1 set
d. Kain penyeka muka dan badan:2
e. Meja bersih, kering dan hangat (untuk tindakan):1
f. Inkubator
g. Pemotong dan pengikat tali pusat: 1 set
h. Semprit 10 ml dan jarum suntik No.23 (sekali pakai): 2
i. Popok dan selimut: 1
j. Medikamentosa: Larutan Bikarbonas Natrikus 7,5% atau 8,4%, Antibiotika.
1. Phantom persalinan
2. Phantom bayi
3. Jobsheet pertolongan persalinan dengan Vakum Ekstraksi
PROSEDUR PELAKSANAAN
Empat langkah simulasi:
1) Persiapan
2) Pelaksanaan
3) Aplikasi
4) Evaluasi
PERSIAPAN
a. Siapkan alat dan bahan
b. Siapkan pasien
c. Siapkan ruangan yang bersih dan aman
SIAPKAN PASIEN
a. Persetujuan Tindakan Medis
1) Beritahu ibu dan keluarga tentang diagnosis dan penatalaksanaan
kala II lama
2) *Jelaskan bahwa setiap tindakan medic mengandung resiko, baik
yang telah diduga sebelumnya maupun tidak.
3) Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dan jelas
tentang penjelasan tersebut di atas.
4) Beri kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk mendapatkan
penjelasan ulang, apabila masih ragu dan belum mengerti.
5) *Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan
persetujuan untuk melakukan tindakan ini, mintalah persetujuan
secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani formulir yang
telah disediakan.
6) Masukkan lembar persetujuan tindakan medic yang telah diisi dan
ditandatangani ke dalam catatan medic pasien.
b. Persiapan Pasien
1) pasien dalam posisi litotomi
2) infuse sudah terpasang
NO
KEGIATAN
Persiapan Penolong
a. Pakai celemek, kacamata dan
sepatu boot
b. Cuci tangan sesuai dengan
prosedur kemudian lap dengan
menggunakan handuk bersih dan
kering.
c. *Memakai handscoon steril pada
tangan kanan
Pasang doek steril pada bokong dan
perut ibu
2.
Instruksikan
asisten
untuk
menyiapkan ekstraktor vakum
3.
4.
GAMBAR
5.
6.
7.
8.
a. Setelah
hasil
pemeriksaan
ternyata baik, keluarkan jari
tangan kiri, jari tangan kanan
tetap menahan mangkok pada
posisinya, instruksikan asisten
untuk mulai menaikkan tekanan
negative dalam mangkok secara
bertahap.
b. *Pompa hingga tekanan skala 10
(silastik) atau negative 0,2
kg/cm (pada jenis malmstorm)
setelah 2 menit, naikkan hingga
skala 60 (silastik) atau 0,6
kg/cm (pada jenis malmstorm),
periksa aplikasi mangkok dan
tunggu 2 menit. Periksa apakah
ada jaringan vagina yang terjepit,
9.
10.
11.
12.
13.
*Kepala
bayi
dipegang
secara
biparietal, gerakkan kebawah untuk
melahirkan bahu depan, kemudian
gerakkan keatas untuk melahirkan
bahu belakang, kemudian lahirkan
bayi.
14.
15.
16.
Periksa
kelengkapan
placenta
(perhatikan bila terdapat bagianbagian yang lepas atau tidak
lengkap)
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
DAFTAR TILIK
NO
KEGIATAN
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
B.
7.
NILAI
1 0
8.
9.
10.
C.
11.
12.
13.
14.
ekstraksi
vakum
(persentasi
belakang
kepala,
IV/dasar panggul).
Masukkan tangan kedalam wadah yang mengandung klorin 0,5%.
16.
D.
17.
18.
20.
21.
yang
terjepit
(ingat
jangan
menggunakan
tekanan
E
22.
lebih efektif.
PENARIKAN
*Pada fase acme (puncak) dari his, minta pasien untuk mengedan
seperti
tersebut
diatas,
lakukan
penarikan
dengan
pengait
24.
pasien dirujuk.
*Saat sub-occiput berada dibawah simpisis, arah tarikan ke atas
F
25.
26.
bahu
depan,
kemudian
gerakkan
keatas
untuk
G
27.
neonatus.
MELAHIRKAN PLACENTA
Tunggu tanda lepasnya placenta, lahirkan placenta dengan menarik
28.
H
29.
30.
31.
luka
32.
I
33.
34.
klorin 0,5%.
Masukkan sampah bahan habis pakai ke dalam tempat yang telah
35.
disediakan.
Benda atau bagian yang tercemar darah atau cairan tubuh,
36.
J
37.
wadah tersebut.
CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
*Cuci tangan dan lengan (hingga siku) dengan sabun, dibawah air
38.
K
39.
mengalir.
Keringkan tangan dengan handuk kering.
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
*Periksa kembali vital sign pasien, lakukan tindakan dan beri
40.
41.
Prinsip dari cara ini adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum
(tekanan negatif) melalui suatu cup pada kepala bayi. Dengan demikian akan
timbul caput secara artifisial dan cup akan melekat erat pada kepala bayi.
Pengaturan
tekanan
harus
diturunkan
secara
perlahan-lahan
untuk
menghindarkan kerusakan pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan
pada otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum .