Anda di halaman 1dari 22

HAND OUT

MATA KULIAH
MATERNAL DAN
KODE MK
SEMESTER
HARI,TANGGAL
PERTEMUAN KE
POKOK BAHASAN
DOSEN

: ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN


NEONATAL
: BD. 305
: IV
: SELASA, 25 MARET 2014
: 14 & 15
: EKSTRAKSI VAKUM
: LYDIA FEBRINA, SST

SUMBER PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinpsis Obstetri. Jakarta : ECG.
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan , dan Keluarga
Berencana untuk Pendidik Bidan. Jakarta : ECG..
Prawirohario, Sarwono. 2002. Asuhan Maternal dan Nonatal. Jakarta : YBPSP.
Sastrawinata, Sulaiman. 1993. Obstetri Fisiologi. Bandung : Fakultas
kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Varney, Helen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : ECG.

PENGERTIAN

Gagasan untuk melahirkan kepala janin dengan memakai tenaga vakum, mulamula dipelajari oleh Young (1706) dari Inggris, yang kemudian secara berturutturut dikembangkan oleh ahli-ahli obstetri di negara-negara Eropa dalam bentuk
yang bermacam-macam. Bentuk ekstraktor vakum yang bermacam-macam ini
ternyata kurang popular dalam pemakaiannya, karena banyak hambatanhambatan teknik. Akhirnya pada tahun 1952-1954 Tage Malmstrom dari
Gothenburg, Swedia menciptakan ekstraktor vakum
setelah mengalami
percobaan-percobaan dan modifikasi dalam bentuknya. Sejak tahun 1956
menjadi sangat popular dipakai dalam klinik-klinik obstetric sampai saat ini.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 1

TUJUAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Mahasiswa

mampu memberikan penatalaksanaan yang berhubungan

dengan kegawatdaruratan pada ibu bersalin sesuai dengan kewenangannya.


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
1

Mampu melakukan penilaian kondisi klien pada kegawatdaruratan ibu

bersalin.
Mampu menentukan keputusan klinis dengan kegawatdaruratan pada ibu

3
4
5
6

bersalin.
Mampu memberikan penatalaksanaan kegawatdaruratan pada ibu bersalin.
Mampu melakukan penanganan kegawatdaruratan
Mampu melakukan kolaborasi dan rujukan pada kasus diluar kewenangannya
Mampu
Melakukan
evaluasi
kegawatdaruratan
serta
membuat
pendokumentasian.

PENGERTIAN
a. Tindakan obstetrik operatif untuk melahirkan kepala janin dengan
menggunakan mangkuk hampa udara yang ditempelkan pada kulit kepala
janin dari seorang parturien yang masih memiliki tenaga meneran.
b. Persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative
pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum ( ventouse ) dari
malstrom.
c. Suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif
(vacum) di kepalanya. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 ; 331 )
d. Tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran
dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. (Maternal dan
Neonatal ; 495 )
e. Suatu persalinan buatan dengan prinsip antara kepala janin dan alat penarik
mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor.( Sarwono ; Ilmu Kebidanan ; 831 )
f.

Alat yang umumnya digunakan adalah vacum ekstraktor dari malmstrom. Prinsip dari
cara ini adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum ( tekanan negative ) melalui suatu
cup pada kepala bayi. Dengan demikian akan timbul kaput secara artivisiil dan cup akan
melekat erat pada kepala bayi.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 2

KEUNTUNGAN
1

Tehnik pelaksanaan relatif lebih mudah

Tidak memerlukan anaesthesia general

Ukuran yang akan melewati jalan lahir tidak bertambah (cawan penghisap tidak
menambah ukuran besar bagian anak yang akan melwati jalan lahir)

Trauma pada kepala janin relatif rendah


KERUGIAN

1
2
3
4

Proses persalinan membutuhkan waktu yang lebih lama.


Tenaga traksi pada ekstraktor vakum tidak sekuat ekstraksi cunam.
Pemeliharaan instrumen ekstraktor vakum lebih rumit.
Ekstraktor vakum lebih sering menyebabkan icterus neonatorum

PRINSIP

Membuat suatu caput succadeneum artifisialis dengan cara memberikan tekanan negatif
pada kulit kepala janin melalui alat ekstraktor vakum

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 3

INDIKASI
1
2
3

Ibu : memperpendek persalinan kala II


Janin : adanya gawat janin
Waktu : persalinan kala II lama

KONTRAINDIKASI

a. Kontraindikasi Absolute :
1 Disproporsi sepalo-pelvik
2 Operator tidak dapat mengenali denominator dengan baik
3 Operator tidak kompeten untuk melakukan ekstraksi vakum
4 Kelainan letak ( presentasi muka, letak dahi, presentasi lintang, presentasi
sungsang)
b. Kontaindikasi relatif :
1 Paska pengambilan sediaan darah dari kulit kepala janin.
2 Prematuritas < 36 minggu.
3 IUFD karena tidak terbentuk kaput. Pada janin maserasi, kranium sangat
lunak sehingga pemasangan mangkuk menjadi sulit.
4 Kelainan kongenital janin yang menyangkut kranium (anensephalus).

1
2
3
4
5
6
7
8
9

SYARAT
Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
Presentasi kepala
Cukup bulan (tidak prematur)
Tidak ada kesempitan panggul.
Anak hidup dan tidak gawat janin.
Penurunan H III / IV ( dasar panggul ).
Kontraksi baik.
Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.
Ketuban sudah pecah / dipecahkan.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 4

PERSIAPAN TINDAKAN

1. Persiapkan ibu dalam posisi litotomi.

2. Kosongkan kandung kemih dan rektum


3. Bersihkan vulva dan perineum dengan antiseptik
4. Beri infus bila diperlukan
5. Siapkan alat-alat yang diperlukan.

YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Jangan memutar kepala bayi dengan cara memutar mangkok. Putaran kepala

bayi akan terjadi sambil traksi.


2. Tarikan pertama menentukan arah tarikan.
3. Jangan lakukan tarikan di antara his.
4. Jika tidak ada gawat janin, tarikan terkendali dapat dilakukan maksimum 30

menit.
5. Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
6. Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
7. Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari jam
8. Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu

mengejan
9. Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature.

KEGAGALAN
1

Setelah dilakukan traksi selama 30 menit, janin belum dapat


dilahirkan.

2
3

Kepala tidak turun pada tarikan.


Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah
30 menit,
Mangkok lepas pada tarikan pada tekanan maksimum.
Setiap aplikasi vacum harus dianggap sebagai ekstraksi vacum percobaan.
Jangan lanjutkan jika tidak terdapat penurunan kepala pada setiap tarikan

4
5

Penyebab Kegagalan:
1 Tenaga vacum terlalu rendah (seharusnya -0.8 kg/cm2) oleh karena kerusakan pada

alat atau pembentukan caput succedaneum yang terlampau cepat ( < 0.2 kg/cm2 per 2
menit)
2
3

Tekanan negatif dibuat terlalu cepat.


Selaput ketuban melekat.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 5

4
5
6

Bagian jalan lahir terjepit.


Koordinasi tangan kurang baik.
Traksi terlalu kuat. kedua tangan penolong tidak bekerja secara harmonis, traksi dengan

arah yang tidak tegak lurus dengan bidang cawan penghisap atau traksi dilakukan dengan
tenaga yang berlebihan
7
8

Cacat alat, dan


Disproporsi sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui

KOMPLIKASI
1

Ibu :
A. Perdarahan akibat atonia uteri / trauma.
B. Trauma jalan lahir
C. Infeksi
Janin :
A. Aberasi dan laserasi kulit kepala.
B. Sefalhematoma, akan hilang dalam 3 4 minggu.
C. Nekrosis kulit kepala
D. Perdarahan intrakranial sangat jarang
E. Jaundice.
F. Fraktur klavikula
G. Kerusakan N.VI dan VII.

ALAT EKSTRAKSI VAKUM

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 6

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Satu botol vakum dengan manometer


Beberapa mangkuk (mangkok terbuat dari besi) dengan diameter 30,40,50 dan 60 mm
Selang karet
Rantai besi
Pompa tangan
Alat penarik khusus
Saat ini sudah ada alat vakum ekstraktor elektriks yang akan memudahkan pemakaiannya

Mangkok ( cup )
Mangkok ini dibuat untuk membuat kaput suksedenium buatan sehingga
mangkuk dapat mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam
mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari baha logam dan plastic. Beberapa
laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic kurang traumatis disbanding
dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai
dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
- Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik
- Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa
penghubung
- Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of
direction )
Pada vacuum bagian depan terdapat logam/ plastic yang berlubang untuk
menghisap cairan atau udara.
Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk
denga pemegang.
Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh
tekanan negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative
mangkuk dengan botol.
Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan
cairan yang mungkin ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks
kaseosa,
darah,
dll
)
Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
o Saluran manometer
o Saluran menuju ke mangkuk
o Saluran menuju ke pompa penghisap
o Pompa penghisap. Dapat berupa pompa penghisap manual maupun
listrik.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 7

PROSEDUR
a. Ibu tidur dalam posisi lithotomic
b. Pada dasarnya tidak diperlukan narcosis umum. Bila pada waktu
pemasangan mangkuk, ibu mengeluh nyeri, dapat diberi anastesia
infiltrasi atau pudendal nerve block. Apabila dengan cara ini tidak
berhasil, boleh diberi anastesia inhalasi, namun hanya terbatas pada
waktu memasang mangkuk saja.
c. Setelah semua bagian-bagian ekstraktor vakum terpasang, maka
dipilih mangkuk yang sesuai dengan pembukaan serviks. Pada
pembukaan serviks lengkap biasanya dipakai mangkuk nomor 5.
Mangkuk dimasukkan pada vagina dengan posisi miring dan dipasang
pada bagian terendah kepala, menjauhi ubun-ubun besar. Tonjolan
pada mangkuk, diletakkan sesuai dengan letak denominator.
d. Dilakukan penghisapan dengan pompa penghisap dengan tenaga -0,2
kg/cm dengan interval 2 manit. Tenaga vakum yang diperlukan ialah :0,7 sampai -0,8 kg/cm. Ini membutuhkan waktu 6-8 menit. Dengan
adanya tenaga negative ini, maka pada mangkuk akan terbentuk kaput
suksedaneum artifisialis (cbignon).
e. Sebelum mulai melakukan traksi, dilakukan periksa dalam ulang,
apakah ada bagian-bagian jalan lahir yang ikut terjepit.
f. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu disuruh mengejan, dan mangkuk
ditarik searah dengan arah sumbu panggul. Pada waktu melakukan
tarikan ini harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan
tangan kanan penolong.

JOBSHEET
OBJEKTIF PERILAKU SISWA
Setelah mengikuti simulasi praktik di laboratorium dan membaca tiap langkah dalam
jobsheet, mahasiswa mampu:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pertolongan
persalinan dengan Vakum Ekstraksi sesuai prosedur
2. Melakukan pertolongan persalinan sungsang dengan benar dan sistematis.

PETUNJUK

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 8

1. Siapkan alat-alat yang akan digunakan digunakan untuk pertolongan persalinan


Vakum Ekstraksi
2. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
3. Bekerja secara hati-hati dan teliti

KESELAMATAN KERJA
1. Pastikan privasi pasien
2. Lakukan pertolongan persalinan Vakum Ekstraksi secara benar
3. Lakukan tindakan pada tempat persalinan yang bersih dan aman

ALAT DAN BAHAN


Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pertolongan persalinan Vakum
Ekstraksi
1. Persiapan Alat dan Bahan

Partus set.
Vakum ekstraksi
Klem ovum 2 buah
Cunam tampon
Spuit 5 cc 2 buah
Speculum sims S atau L
Kateter karet
Monaural stetoskop
Tensimeter
Penghisap lendir
Kassa steril
Doek steril 2 buah
Scort
Sepatu boot
Handscoen steril 2 pasang
2. Wadah larutan klorin dan air DTT.
3. Persiapan Obat-obatan
a. Oksitosin
b. Ergomethrin
c. Lidocaine
d. Bethadine
e. Infuse set dan cairan infuse
4. Persiapan untuk janin
a. Kain bersih
b. Alat resusitasi
c. Penghisap lendir dan sudip/penekan lidah: 1 set
d. Kain penyeka muka dan badan:2
e. Meja bersih, kering dan hangat (untuk tindakan):1
f. Inkubator
g. Pemotong dan pengikat tali pusat: 1 set
h. Semprit 10 ml dan jarum suntik No.23 (sekali pakai): 2
i. Popok dan selimut: 1
j. Medikamentosa: Larutan Bikarbonas Natrikus 7,5% atau 8,4%, Antibiotika.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 9

k. Aquabidestilata dan Dekstrose 10%.


5. Persiapan Penolong
a. Alat pelindung diri
b. Baju kamar tindakan, pelapis plastik, masker dan kacamata pelindung: 3
set.
c. Sarung tangan DTT/steril: 4 pasang.
d. Alas kaki (sepatu/boot karet): 3 pasang.
e. Instrumen. Lampu sorot, Monoaural stetoskop dan stetoskop, tensimeter
PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Phantom persalinan
2. Phantom bayi
3. Jobsheet pertolongan persalinan dengan Vakum Ekstraksi
PROSEDUR PELAKSANAAN
Empat langkah simulasi:
1) Persiapan

2) Pelaksanaan
3) Aplikasi
4) Evaluasi
PERSIAPAN
a. Siapkan alat dan bahan
b. Siapkan pasien
c. Siapkan ruangan yang bersih dan aman
SIAPKAN PASIEN
a. Persetujuan Tindakan Medis
1) Beritahu ibu dan keluarga tentang diagnosis dan penatalaksanaan
kala II lama
2) *Jelaskan bahwa setiap tindakan medic mengandung resiko, baik
yang telah diduga sebelumnya maupun tidak.
3) Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dan jelas
tentang penjelasan tersebut di atas.
4) Beri kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk mendapatkan
penjelasan ulang, apabila masih ragu dan belum mengerti.
5) *Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan
persetujuan untuk melakukan tindakan ini, mintalah persetujuan
secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani formulir yang
telah disediakan.
6) Masukkan lembar persetujuan tindakan medic yang telah diisi dan
ditandatangani ke dalam catatan medic pasien.
b. Persiapan Pasien
1) pasien dalam posisi litotomi
2) infuse sudah terpasang

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 10

3) kandung kemih dan rectum sudah dikosongkan


4) perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan dengan air sabun
c. Persiapan Penolong

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 11

NO

KEGIATAN
Persiapan Penolong
a. Pakai celemek, kacamata dan
sepatu boot
b. Cuci tangan sesuai dengan
prosedur kemudian lap dengan
menggunakan handuk bersih dan
kering.
c. *Memakai handscoon steril pada
tangan kanan
Pasang doek steril pada bokong dan
perut ibu

2.

Instruksikan
asisten
untuk
menyiapkan ekstraktor vakum

3.

*Lakukan pemeriksaan dalam untuk


memastikan
terpenuhinya
persyaratan
ekstraksi
vakum
(persentasi
belakang
kepala,
pembukaan
lengkap,
ketuban
negative, penurunan kepala Hodge
IV/dasar panggul).

4.

Masukkan tangan kedalam wadah


yang mengandung klorin 0,5%.
Lepaskan secara terbalik dan rendam
dalam larutan tersebut.

GAMBAR

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 12

5.

*Pakai sarung tangan DTT/steril yang


baru.

6.

*Masukkan mangkok vakum melalui


introitus vagina secara miring dan
pasang pada kepala bayi dengan titik
tengah
mangkok
pada
sutura
sagitalis 1 cm anterior dari ubunubun kecil.

7.

*Dengan jari tengah dan telunjuk


tangan kanan, tahan mangkok pada
posisinya, dan jari tengah dan
telunjuk dengan tangan kiri lakukan
pemeriksaan
disekeliling
tepi
mangkok, untuk memastikan tidak
ada bagian vagina atau portio yang
terjepit.

8.

a. Setelah
hasil
pemeriksaan
ternyata baik, keluarkan jari
tangan kiri, jari tangan kanan
tetap menahan mangkok pada
posisinya, instruksikan asisten
untuk mulai menaikkan tekanan
negative dalam mangkok secara
bertahap.
b. *Pompa hingga tekanan skala 10
(silastik) atau negative 0,2
kg/cm (pada jenis malmstorm)
setelah 2 menit, naikkan hingga
skala 60 (silastik) atau 0,6
kg/cm (pada jenis malmstorm),
periksa aplikasi mangkok dan
tunggu 2 menit. Periksa apakah
ada jaringan vagina yang terjepit,

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 13

9.

jika ada turunkan tekanan dan


lepaskan jaringan yang terjepit
(ingat
jangan
menggunakan
tekanan maksimal pada kepala
bayi >8 menit).
Sambil menunggu His, jelaskan pada
pasien bahwa pada his puncak (fase
acme) pasien harus mengedan
sekuat dan selama mungkin, tarik
lipat lutut dengan lipat siku agar
abdomen menjadi lebih efektif.

10.

*Pada fase acme (puncak) dari his,


minta
pasien
untuk
mengedan
seperti tersebut diatas, lakukan
penarikan dengan pengait mangkok,
dengan arah sejajar lantai (tangan
kanan menarik pengait, ibu jari
tangan kiri menahan mangkok,
telunjuk dan jari tengah pada kulit
kepala bayi).

11.

*Bila belum berhasil pada tarikan


pertama, ulangi lagi pada tarikan
kedua.
Episiotomy (pada primi atau pasien
dengan perineum kaku).
Dilakukan
pada
saat
kepala
mendorong perineum. Bila tarikan
kedua dilakukan dengan benar dan
bayi belum lahir, sebaiknya pasien
dirujuk.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 14

12.

*Saat sub-occiput berada dibawah


simpisis, arah tarikan ke atas hingga
lahir berturut-turut dahi, muka dan
dagu.

13.

*Kepala
bayi
dipegang
secara
biparietal, gerakkan kebawah untuk
melahirkan bahu depan, kemudian
gerakkan keatas untuk melahirkan
bahu belakang, kemudian lahirkan
bayi.

14.

*Bersihkan muka (hidung dan mulut)


bayi dengan kain bersih, potong tali
pusat dan serahkan bayi pada
petugas bagian neonatus.

15.

Tunggu tanda lepasnya placenta,


lahirkan placenta dengan menarik
tali pusat dan mendorong uterus
kearah dorso-cranial.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 15

16.

Periksa
kelengkapan
placenta
(perhatikan bila terdapat bagianbagian yang lepas atau tidak
lengkap)

17.

a. *Masukkan speculum sims L di


bawah pada vagina
b. *perhatikan
apakah
terdapat
robekan
perpanjangan
luka
episiotomy atau robekan pada
dinding vagina ditempat lain.
c. *Ambil klem ovum sebanyak 2
buah, lakukan penjepitan secara
bergantian
kearah
samping.
Searah jarum jam, perhatikan ada
tidaknya robekan portio.

18.

*Bila terjadi robekan di luar luka


episiotomy, lakukan penjahitan.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 16

19.

20.

a. Sementara masih menggunakan


sarung
tangan,
kumpulkan
instrument dan masukkan ke
dalam wadah yang berisi larutan
klorin 0,5%.
b. Masukkan sampah bahan habis
pakai ke dalam tempat yang telah
disediakan.
c. Benda atau bagian yang tercemar
darah atau cairan tubuh, dibubuhi
dengan larutan Klorin 0,5%
*Masukkan tangan kedalam wadah
yang mengandung larutan klorin
0,5%, bersihkan darah dan cairan
tubuh pasien yang melekat pada
sarung tangan, lepaskan secara
terbalik dan rendam dalam wadah
tersebut.

21.

a. *Cuci tangan dan lengan (hingga


siku) dengan sabun, dibawah air
mengalir.
b. Keringkan tangan dengan handuk
kering.

22.

*Periksa kembali vital sign pasien,


lakukan tindakan dan beri instruksi
lanjut bila diperlukan.

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 17

23.

Catat kondisi pasien pasca tindakan


dan buat laporan tindakan pada
kolom yang tersedia dalam status
pasien.

24.

*beritahukan pada pasien bahwa


tindakan telah selesai dilakukan dan
pasien masih memerlukan perawatan
lanjutan.

DAFTAR TILIK
NO

KEGIATAN

A.
1.

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIC


Beritahu ibu dan keluarga tentang diagnosis dan penatalaksanaan
kala II lama
*Jelaskan bahwa setiap tindakan medic mengandung resiko, baik
yang telah diduga sebelumnya maupun tidak.
Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dan jelas
tentang penjelasan tersebut di atas.
Beri kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk mendapatkan
penjelasan ulang, apabila masih ragu dan belum mengerti.
*Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan
persetujuan untuk melakukan tindakan ini, mintalah persetujuan
secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani formulir yang
telah disediakan.
Masukkan lembar persetujuan tindakan medic yang telah diisi dan
ditandatangani ke dalam catatan medic pasien.
Persiapan Sebelum Tindakan
Persiapan Alat:
Bak Instrumen Steril berisi:
Partus set
Handscoon steril 2 pasang
Mangkuk/cup vakum
Vakum ekstraksi 1 set
Klem ovum 2 buah
Cunam tampon 2 buah
Spuit 5 cc 2 buah

2.
3.
4.
5.

6.
B.
7.

NILAI
1 0

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 18

8.

9.

10.

C.
11.
12.
13.
14.

Speculum sims S atau L 2 buah


Kateter karet 1 buah
Monaural stetoskop 1 buah
Tensimeter 1 buah
Penghisap lendir 1 buah
Kassa steril
Doek steril 2 buah
Perlengkapan Perlindungan diri
Scort
Masker
Penutup kepala
Kacamata pelindung
Sepatu boot
Wadah larutan klorin dan air DTT.
*Persiapan Obat:
Oksitosin
Ergomethrin
Lidocaine
Bethadine
Infuse set dan cairan infuse
*Persiapan Pasien:
a. pasien dalam posisi litotomi
b. infuse sudah terpasang
c. kandung kemih dan rectum sudah dikosongkan
d. perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan dengan air
sabun.
*Persiapan Penolong:
a. memakai sepatu boot dan scort
b. mencuci tangan sampai siku dengan sabun di bawah air
mengalir.
c. Mengeringkan tangan dengan handuk.
TINDAKAN
*Memakai handscoen steril
Pasang doek steril pada bokong dan perut ibu
Instruksikan asisten untuk menyiapkan ekstraktor vakum
*Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan terpenuhinya
persyaratan

ekstraksi

vakum

(persentasi

belakang

kepala,

pembukaan lengkap, ketuban negative, penurunan kepala Hodge


15.

IV/dasar panggul).
Masukkan tangan kedalam wadah yang mengandung klorin 0,5%.

16.
D.
17.

Lepaskan secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut.


*Pakai sarung tangan DTT/steril yang baru.
Pemasangan Mangkok Vakum
*Masukkan mangkok vakum melalui introitus vagina secara miring
dan pasang pada kepala bayi dengan titik tengah mangkok pada

18.

sutura sagitalis 1 cm anterior dari ubun-ubun kecil.


*Dengan jari tengah dan telunjuk tangan kanan, tahan mangkok
pada posisinya, dan jari tengah dan telunjuk dengan tangan kiri

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 19

lakukan pemeriksaan disekeliling tepi mangkok, untuk memastikan


19.

tidak ada bagian vagina atau portio yang terjepit.


Setelah hasil pemeriksaan ternyata baik, keluarkan jari tangan kiri,
jari tangan kanan tetap menahan mangkok pada posisinya,
instruksikan asisten untuk mulai menaikkan tekanan negative

20.

dalam mangkok secara bertahap.


*Pompa hingga tekanan skala 10 (silastik) atau negative 0,2
kg/cm (pada jenis malmstorm) setelah 2 menit, naikkan hingga
skala 60 (silastik) atau 0,6 kg/cm (pada jenis malmstorm), periksa
aplikasi mangkok dan tunggu 2 menit. Periksa apakah ada jaringan
vagina yang terjepit, jika ada turunkan tekanan dan lepaskan
jaringan

21.

yang

terjepit

(ingat

jangan

menggunakan

tekanan

maksimal pada kepala bayi >8 menit).


Sambil menunggu His, jelaskan pada pasien bahwa pada his
puncak (fase acme) pasien harus mengedan sekuat dan selama
mungkin, tarik lipat lutut dengan lipat siku agar abdomen menjadi

E
22.

lebih efektif.
PENARIKAN
*Pada fase acme (puncak) dari his, minta pasien untuk mengedan
seperti

tersebut

diatas,

lakukan

penarikan

dengan

pengait

mangkok, dengan arah sejajar lantai (tangan kanan menarik


pengait, ibu jari tangan kiri menahan mangkok, telunjuk dan jari
23.

tengah pada kulit kepala bayi).


*Bila belum berhasil pada tarikan pertama, ulangi lagi pada tarikan
kedua.
Episiotomy (pada primi atau pasien dengan perineum kaku).
Dilakukan pada saat kepala mendorong perineum. Bila tarikan
kedua dilakukan dengan benar dan bayi belum lahir, sebaiknya

24.

pasien dirujuk.
*Saat sub-occiput berada dibawah simpisis, arah tarikan ke atas

F
25.

hingga lahir berturut-turut dahi, muka dan dagu.


MELAHIRKAN KEPALA
*Kepala bayi dipegang secara biparietal, gerakkan kebawah untuk
melahirkan

26.

bahu

depan,

kemudian

gerakkan

keatas

untuk

melahirkan bahu belakang, kemudian lahirkan bayi.


*Bersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kain bersih,
potong tali pusat dan serahkan bayi pada petugas bagian

G
27.

neonatus.
MELAHIRKAN PLACENTA
Tunggu tanda lepasnya placenta, lahirkan placenta dengan menarik

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 20

28.

tali pusat dan mendorong uterus kearah dorso-cranial.


Periksa kelengkapan placenta (perhatikan bila terdapat bagian-

H
29.
30.

bagian yang lepas atau tidak lengkap)


EKSPLORASI JALAN LAHIR
*Masukkan speculum sims L di bawah pada vagina
*perhatikan apakah terdapat robekan perpanjangan

31.

luka

episiotomy atau robekan pada dinding vagina ditempat lain.


*Ambil klem ovum sebanyak 2 buah, lakukan penjepitan secara
bergantian kearah samping. Searah jarum jam, perhatikan ada

32.
I
33.

tidaknya robekan portio.


*Bila terjadi robekan di luar luka episiotomy, lakukan penjahitan.
DEKONTAMINASI ALAT
Sementara masih menggunakan sarung tangan, kumpulkan
instrument dan masukkan ke dalam wadah yang berisi larutan

34.

klorin 0,5%.
Masukkan sampah bahan habis pakai ke dalam tempat yang telah

35.

disediakan.
Benda atau bagian yang tercemar darah atau cairan tubuh,

36.

dibubuhi dengan larutan Klorin 0,5%


*Masukkan tangan kedalam wadah yang mengandung larutan
klorin 0,5%, bersihkan darah dan cairan tubuh pasien yang melekat
pada sarung tangan, lepaskan secara terbalik dan rendam dalam

J
37.

wadah tersebut.
CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
*Cuci tangan dan lengan (hingga siku) dengan sabun, dibawah air

38.
K
39.

mengalir.
Keringkan tangan dengan handuk kering.
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
*Periksa kembali vital sign pasien, lakukan tindakan dan beri

40.

instruksi lanjut bila diperlukan.


Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan

41.

pada kolom yang tersedia dalam status pasien.


*beritahukan pada pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan
dan pasien masih memerlukan perawatan lanjutan.
TOTAL
KESIMPULAN

Ektraksi Vacum adalah persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan


ekstraksi tekanan negative pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor
vakum (ventouse) dari malmstrom, dengan indikasi kala II lama dan ibu masih
bisa mengedan, pembukaan lengkap serta kepala bayi sudah tampak di depan
vulva (dasar panggul).

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 21

Prinsip dari cara ini adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum
(tekanan negatif) melalui suatu cup pada kepala bayi. Dengan demikian akan
timbul caput secara artifisial dan cup akan melekat erat pada kepala bayi.
Pengaturan
tekanan
harus
diturunkan
secara
perlahan-lahan
untuk
menghindarkan kerusakan pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan
pada otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum .

Handout Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal | 22

Anda mungkin juga menyukai