KTI
A. Latar Belakang
pria lebih besar daripada wanita. Kejadian tahunan berjumlah 15,2% per
selama hidup mereka. Gejala Skizofrenia biasanya muncul pada usia remaja
akhir atau dewasa muda. Onset pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun dan
Prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia 1,7 per mil.
Prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia 1,7 per mil. Artinya,
1-2 orang dari 1000 penduduk di Inonesia mengalami gangguan jiwa berat. Hal
didapatkan data rekapitulasi pada bulan Januari hingga Oktober 2017 mengenai
jumlah pasien skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang klien sebanyak
1
2
2.592 klien, selain data julah klien didapatkan juga data rekap masalah
banyak hal dan klien sering keluar masuk rumah sakit karna putus obat.
kekambuhan disebabkan karena putus obat/obat habis atau jarang minum obat;
lingkungan tempat tinggal; 2 orang karena sering dimarahi oleh orang tua; 1
rumah sakit jiwa, dikarenakan pasien yang tidak dapat terkendali saat marah
dan dapat melukai siapapun termasuk dirinya sendiri. Perilaku pasiennya tidak
pasien gangguan jiwa disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya yaitu:
obat, peran perawat yang kurang efektif dalam melaksanakan tugasnya, dan
gangguan jiwa salah satunya yaitu perilaku kekerasan. Putus obat merupakan
spiritual, pendampingan minum obat, dan juga penyaluran energi secara fisik
mencuci alat makan, dll). Penggunaan teknik kontrol fisik belum begitu efektif
karena tergantung pada pasien itu sendiri, biasanya pasien ada yang sungguh-
4
penulis akan menyusun laporan kasus dengan judul “Asuhan keperawatan pada
Dr. Soerojo Magelang” (Rekam Media RSJ Dr. Soerojo Magelang 2017).
B. Rumusan Masalah
fokus studi risiko perilaku kekerasan pada klien yang putus obat di RSJ Prof.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
keperawatan.
6
4. Bagi Pembaca
skizofrenia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep skizofrenia
1. Pengertian
diduga sebagai satu sindrom atau proses penyakit yang mencakup banyak
7
8
2. Tipe-tipe skizofrenia
dihayati sendiri.
luar.
tingkah laku eksentrik, pikiran tidak logis dan tidak rasional atau
3. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
1) Teori Biologi
neurobiologi.
a) Faktor Genetik
2008).
b) Faktor Neuroanatomi
c) Faktor Neurokimia
d) Faktor Imunovirologi
2) Teori Psikologi
3) Sosial Budaya
gangguan.
14
b. Faktor Pencetus
1) Biologis
menanggapi stimulus.
2) Lingkungan
3) Pemicu Gejala
individu.
15
4) Penilaian Stressor
5) Mekanisme Coping
presepsi.
c) Menarik diri.
mekanisme coping.
16
a. Gejala Positif
rangsangan (stimulus).
b. Gejala Negatif
menunjukkan ekspresi.
17
dreaming).
nafsu).
kognisi, perspsi, emosi, gerakan dan perilaku, dan sosialisasi yang saling
6. Psikopatologi
psikologis, dan faktor sosial budaya. Faktor pencetus antara lain dari
Kecenderungan bicara yang sedikit dan tidak ada perasaan senang dalam
persyarafan dalam tubuh, adanya stimulus dari luar tubuh yang dianggap
MK Respon maladaptif
Ketidakefektifan
koping individu SKIZOFRENIA
Gejala negatif
Gejala positif
MK MK MK
Kerusakan Isolasi Harga diri
komunikasi verbal. Sosial rendah
menganggu MK
Perilaku kekerasan
menyenangkan
7. Penatalaksanaan
juga yang lebih cepat menimbulkan efek samping dan lain sebagainya
antara lain :
d. Lebih cepat memulihkan fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat).
a. Managemen Psikofarmaka
lebih baik.
d) Pendidikan kesehatan.
psikofarmakologi.
efek samping obat karena tidak ada profesi lain dalam tim
pasien.
sebagainya.
kesatuan.
b. Terapi Psikofarmaka
kognitif.
3) Efek samping
baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering juga disebut gaduh
dirinya sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan gaduh
gelisah yang tidak tekontrol Kusumawati & Hartono dalam (Direja, 2011).
2. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
(2016) adalah:
1) Teori biologis
a) Neurologic Factor
b) Genetic factor
agresif.
30
c) Ritme Sirkadian
d) Faktor biokimia
2) Teori psikologis
a) Teori psikoanalisa
usia 0-2 tahun dimana anak dapat mendapat kasih sayang dan
kekerasan.
dialaminya.
c) Learning theory
b. Faktor presipitasi
sosial ekonomi.
3. Rentang Respon
(2013) yatiu terdapat beberapa respon, meliputi respon adaptif dan respon
a. Respon Adaptif
1) Pernyataan (Assertion)
kelegaan.
2) Frustasi
b. Respon Maladaptif
1) Pasif
2) Agresif
dekstruktif.
a. Fisik
b. Verbal
c. Perilaku
lingkungan, amuk/agresif.
36
d. Emosi
e. Intelektual
f. Spiritual
g. Sosial
h. Perhatian
pandangan mata tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat, sering
1) Motor agitation
2) Verbal
3) Efek
tersinggung.
4) Tingkat kesadaran
5. Fase agresi
a. Triggering Incidents
b. Escalation Phase
c. Crisis Point
d. Settling phase
dan berfokus pada kemarahan dan kelelahan. Pada saat ini, intervensi
6. Mekasnisme Koping
yang cepat.
40
c. Memberontak
d. Perilaku kekerasan
1. Pengkajian
a. Faktor predisposisi
1) Faktor biologis
kuat.
2) Faktor Psikologis
kekerasan.
berperilaku destruktif.
3) Faktor Sosiokultural
b. Faktor presipitasi
takut terhadap penyakit fisik dan lain-lain). Selain itu lingkungan yang
c. Mekanisme koping
d. Perilaku
2. Diagnosa Keperawatan
atau seksual.
44
faktor risiko :
mengancam)
4) Gangguan psikosis
5) Impulsif
6) Intoksikasi patologis
8) Ketersediaan senjata
9) Komplikasi perinatal
lain)
psikologis, seksual)
Faktor risiko :
1) Gangguan psikologis
3) Isolasi sosial
mematikan)
a. Tujuan
dilakukannya.
dilakukannya.
kekerasannya.
b. Tindakan
d) Akibat perilakunya
secara :
b) Obat
adaptasi sosial.
mengontol marah.
melakukan kegiatan.
dengan baik
obat
benar (benar nama pasien, benar nama obat, benar cara mium obat,
benar waktu minum obat, dan benar dosis obat) disertai penjelasan
guna obat dan akibat berhenti minum obat. Susun jadwal minum
c. Evaluasi
tersebut
berbeda
obat.
BAB III
METODE PENULISAN
A. Rancangan Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah metode
kasus yang dipilih yaitu asuhan keperawatan pada skizofrenia dengan fokus
Magelang.
B. Subyek Penelitian
1. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang harus dipenuhi setiap
52
53
2. Kriteria eksklusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang tidak
bisa dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. Pada penelitian ini yang
C. Fokus Studi
perilaku kekerasan pada klien yang putus obat di RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang.
mengevalusi tindakan yang sudah dilakukan kepada klien rawat inap di RSJ
percaya, mengontrol perilaku kekerasan secara fisik ke-2 yaitu nafas dalam,
E. Instrumen Penelitian
menumpulkan data pada studi kasus ini adalah lembar atau format instrumen
studi risiko perilaku kekekrasan di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Bangsal
G. Pengumpulan Data
Dalam studi kasus ini terdapat langkah pengumpulan data yaitu sebagai
berikut:
melakukan studi pendahuluan dan studi kasus di RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang yang ditujukan kepada Direktur RSUD RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang.
2. Meminta izin secara tertulis kepada Direktur RSJ Prof. Dr. Soerojo
1. Wawancara
dan kolaborasi dalam pemberian obat di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.
2. Observasi langsung
skizofrenia dengan focus studi risiko perilaku kekerasan di RSJ Prof. Dr.
Soerojo Magelang.
56
3. Pemeriksaan fisik
4. Studi dokumentasi
analisis yang digunakan dengan membuat narasi yang diperoleh dari hasil
sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Data disajikan secara narasi
dan juga dengan ungkapan verbal dari subjek penelitian yang merupakan
pendukung data.
teori dan respon serta pelaksanaan pada klien risiko perilaku kekekrasan
57
dengan fokus studi manajemen nafas dalam dan kolaborasi peberian obat yang
I. Etika Penelitian
penelitian ini mencakup beberapa hal mengenai etika yang ditekankan, yaitu
sebagai berikut:
3. Confidentiality (kerahasiaan)
dijamin oleh peneliti dan hanya data-data tertentu yang akan dilaporkan
A. Hasil Penelitian
8 januari sampai 12 januari 2018 di Bangsal Abiyasa RSJ Prof. Dr. Soerojo
putus obat pada Tn. S dan Tn.N. Semua data yang diperoleh berdasarkan
1. Biodata klien
a. Klien 1
Klien pertama yaitu Tn. S berumur 60 tahun, berjenis kelamin
laki-laki, beragama islam, dan saat ini klien bekerja sebagai kuli batu
tanggal 15 Desember 2017 diantar oleh keluarga dan dinas sosial. Saat
b. Klien 2
Klien kedua yaitu Tn.N berumur 70 tahun, berjenis kelamin
laki-laki, beragama islam, saat ini klien tidak bekerja dan pendidikan
2017 diantar oleh keluarga dan dinas sosial. Saat ini klien di diagnosa
2. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1) Alasan masuk
a) Klien 1
Klien dibawa ke RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang oleh
b) Klien 2
Klien dibawa ke RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang oleh
2) Faktor predisposisi
a) Klien 1
b) Klien 2
gangguan jiwa.
3) Faktor presipitasi
a) Klien 1
b) Klien 2
b. Pemeriksaan fisik
1) Klien 1
36,5 °C, nadi 86x permenit, respirasi 20x permenit, berat badan 58
2) Klien 2
36,5 °C, nadi 80x permenit, respirasi 20x permenit, berat badan 60
c. Psikososial
1) Klien 1
Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal satu
rumah
: Perempuan : Anggota
Keluarga
: Menikah Meninggal
: Klien : Bercerai
yang lengkap, tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai. Klien
hubungan sosial klien, orang yang paling dekat dengan klien yaitu
istrinya. Klien beragama islam dan yakin akan adanya Allah. Saat
2) Klien 2
Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal satu
rumah
: Perempuan : Anggota
Keluarga
: Menikah Meninggal
: Klien : Bercerai
jiwa.
yang lengkap, tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai. Karena
usia klien yang sudah tua, klien tidak bekerja dan hanya berdiam
klien, orang yang paling dekat dengan klien yaitu istrinya. Klien
d. Status mental
1) Klien 1
Pengkajian status mental dengan diagnosa risiko perilaku
a) Penampilan
Penampilan klien memakai baju tampak kurang rapih,
kancing baju terpasang dengan tidak sesuai. Rambut klien botak,
potongan jenggot dan kumis kurang rapi, klien memakai sandal
jepit benar dan sedikit kotor bersih. Kondisi tubuh kurang
bersih, kuku pendek dan sedikit kotor dan gigi kurang bersih.
b) Pembicaraan
Pembicaraan klien selama berinteraksi dengan peneliti
c) Aktifitas motorik
d) Alam perasaan
e) Afek
Saat peneliti melakukan interaksi dengan Tn.S,
f) Persepsi
Klien tidak memiliki gangguan persepsi.
g) Proses pikir
Klien tidak mengalami gangguan pada proses pikirnya.
h) Isi pikir
Isi pikir klien berisi kemarahan kepada keluarganya dan
i) Tingkat kesadaran
Pada saat peneliti melakukan interaksi dengan Tn.S,
j) Memori
Tn.S tidak mengalami gangguan memori jangka pendek
l) Kemampuan penilaian
Klien tidak memiliki gangguan kemampuan penilaian.
menjadi kesalahnya.
n) Fase agresi
Klien dalam fase agresif settling fase, karena klien telah
2) Klien 2
Pengkajian status mental dengan diagnosa risiko perilaku
a) Penampilan
Penampilan klien memakai baju tampak kurang rapih,
b) Pembicaraan
Pembicaraan klien selama berinteraksi dengan peneliti
c) Aktifitas motorik
Aktifitas motorik Tn.N tampak tegang, pandangan mata
d) Alam perasaan
Tn.N mengatakan marah apabila mengingat orang yang
e) Afek
Saat peneliti melakukan interaksi dengan Tn.N,
f) Persepsi
Tn.N tidak memiliki gangguan persepsi pendengaran
dan penglihatan.
g) Proses pikir
Klien tidak memiliki gangguan pada proses pikir.
h) Isi pikir
Isi pikir klien memiliki kemarahan kepada orang yang
i) Tingkat kesadaran
Saat peneliti melakukan interaksi dengan klien dalam
waktu.
j) Memori
Klien mengalami gangguan dalam mengingat jangka
l) Kemampuan penilaian
Klien tidak memiliki gangguan kemampuan penilaian.
69
saat ini. Klien saat ini menyalahkan orang yang telah menipu
n) Fase Agresi
Klien dalam fase agresif settling fase, karena klien telah
sehari, mandi 2 kali sehari, BAB / BAK, gosok gigi, berpakaian dan
diperiksa oleh dokter. Pasien jarang tidur siang, untuk tidur malam
2) Klien 2
Pemenuhan kebutuhan persiapan pulang pada Tn.N tidak
sehari, mandi 2 kali sehari, BAB / BAK, gosok gigi, berpakaian dan
diperiksa oleh dokter. Pasien jarang tidur siang, untuk tidur malam
f. Mekanisme koping
1) Klien 1
Berdasarkan catatan keperawatan, Tn.S bersedia
2) Klien 2
Tn.N bersedia mengungkapkan masalah yang dialiminya
secara verbal dengan baik kepada perawat. Saat klien mulai marah
2) Klien 2
Selama dirumah sakit klien pernah dijengguk sekali oleh
h. Pengetahuan
1) Klien 1
Tn.S sudah diberikan informasi mengenai teknik-teknik
istigfar, dan obat yang diminumnya, namun klien sering masih lupa
2) Klien 2
Tn.N sudah diberikan informasi mengenai teknik-teknik
i. Aspek medis
1) Klien 1
Diagnosa medis : F 20.3 (Skizofrenia tak terinci)
Terapi Medis :
a) Haloperidol 5 mg / 12 jam
b) Trifuperizine 5 mg / 12 jam
c) Trihexyphenidyl 2 mg / 12 jam
d) Chlorpomazine 25 mg / 12 jam
2) Klien 2
Diagnosa medis : F 20.3 (Skizofrenia tak terinci)
Terapi Medis :
a) Haloperidol 5 mg / 12 jam
b) Trihexyphenidyl 2 mg / 12 jam
c) Trihexyphenidyl 2 mg / 12 jam
d) Chlorpomazine 25 mg / 12 jam
j. Analisa data
1) Klien 1
Setelah peneliti melakukan pengkajian pada tanggal 8
minum obat karena klien merasa sudah sehat. Data objektif yang
2) Klien 2
Setelah peneliti melakukan pengkajian pada tanggal 8
karena klien merasa sudah sehat. Data objektif yang didapat saat
3. Diagnosa keperawatan
a. Klien 1
Berdasarkan data yang diperoleh pada tanggal 8 Januari 2018,
keras dan cepat. Postur tubuh klien tampak tegang, klien memiliki
74
kadang tidak bisa fokus pada satu topik pebicaraan. Hasil skor
b. Klien 2
Berdasarkan data yang diperoleh pada Tn.N didapatkan data
subjektif (DS) klien mengatakan masih marah dan tidak terima dengan
orang yang sudah menipu anaknya. Kemudian untuk data objektif (DO)
klien masih tampak tegang dan gelisah. Saat ditanya kembali alasan
klien masuk RSJ, klien terlihat sedikit jengkel. Klien mengalami putus
obat kurang lebih 1 bulan yang lalu sebelum di rawat di rumah sakit.
Klien memiliki nada suara yang keras dan cepat. Hasil skor
4. Perencanaan
Masalah keperawatan yang ditemukan pada Tn.S dan Tn.N adalah
risiko perilaku kekerasan, dari diagnosa keperawatan tersebut, rencana
tindakan keperawatan yang disusun untuk mengatasi masalah tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 hari
kekerasan secara fisik, verbal, spiritual dan patuh minum obat, serta
dapat mengingat berapa jenis obat dan nama obat apa saja yang harus
bersama klien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu,
perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah, serta latih
dalam minum obat secara rutin. Dari cara-cara tersebut kemudian latih
serta anjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dilatih untuk
5. Implementasi
a. Klien Pertama (Tn.S)
1) Hari Senin, 8 Januari 2018
Implementasi dilakukan pada pukul 10.00 WIB, dimulai
mengontrol marah.
marahnya.
rasa marahnya.
mengontrol marah.
marahnya.
rasa marahnya.
6. Evaluasi
a. Klien 1
yaitu berwudu dan solat duha dengan baik. Penilaian masalah risiko
waktu dan juga baru saja selesai melakukan solat duha untuk
Data objektif (DO) yang didapatkan yaitu kontak mata tidak mudah
klien.
Data objektif (DO) yang didapatkan yaitu kontak mata tidak mudah
pulang nanti.
b. Klien 2
marah dan tidak terima apabila klien mengingat orang yang sudah
cara mengontrol marah dengan cara nafas dalam dalam dan istigfar.
marah dengan cara patuh minum obat, dan mengenal 5 benar dalam
mata tidak mudah beralih, klien tidak tampak tegang, klien dapat
Data objektif (DO) yang didapatkan yaitu kontak mata tidak mudah
pulang nanti.
B. Pembahasan
pada klien 2 yaitu Tn.N. Pada saat melakukan pengkajian dengan Tn.N ia
tidak mudah untuk diajak perbicara dengan orang yang baru dikenalnya, tetapi
dialaminya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yusuf (2015). Melakukan
bina hubungan saling percaya kepada klien memerikan efek baik pada klien
ke dua klien Tn.S dan Tn.N mendapatkan temuan positif. Kedua klien sama-
apa saja yang dilakukan untuk mencegah perilaku kekerasan yang dialami ke
dua klien. Seperti teknik nafas dalam dan istigfar, teknik spiritual, dan edukasi
dari ke dua klien yaitu memiliki respon berbeda. Klien pertama Tn.S sangat
kesadaaran minum obat masih kurang dan terkadang klien terdapat pada fase
settling phase atau masih merasa cemas, marah, dan mempunyai risiko
kembali ke fase awal. Hal ini merujuk pada Nurjanah (2008). Peneliti
kepada Tn. N.
C. Keterbatasan
terdapat pada kriteria inkusi yang terlalu ketat mengakibatkan peneliti tidak
yang sesuai kriteria klien yang diinginkan peneliti. Pada klien kedua masih
perawat. Oleh sebab itu, pada klien ke dua Tn.N peneliti harus lebih ekstra
A. Simpulan
dengan evaluasi pada Tn.S dan Tn.N dengan masalah keperawatan risiko
1. Pengkajian
skor 7 pada Tn.S, dan skor 8 pada Tn.N yang berarti masuk dalam kategori
risiko perilaku kekerasan sedang dapat dilihat pada tabel lapiran 1. Peneliti
atau Assault And Violence Assesment Tool (Nurjannah, 2018) untuk Tn.S
dan Tn.N memiliki skor yang sama yaitu scor 5 dengan kesimpulan
dari klien ke dua yaitu Tn.N yang harus dilakukan peneliti dalam
2. Diagnosa keperawatan
pada analisa data yang telah peneliti lakukan. Pada analisa data,
sering marah-marah dan minum obat tidak teratur karena masalah ekonomi
merasa sudah sehat. Kemudian dari data objektif yang didapatkan klien
dan cepat, serta kedua klien sudah putus obat sejak 1 bulan. Dari data
kekerasan.
3. Rencana tindakan
teknik nafas dalam, teknik pendekatan spiritual dan edukasi obat (Muhith,
teknik edukasi obat agar klien mengerti pentingnya minum obat. Klien
dengan teknik nafas dalam dan istigfar, melakukan teknik spiritual dengan
berwudu dan solat 5 waktu, dan teknik edukasi obat untuk mengontrol
4. Tindakan keperawatan
kepada lien untuk minum obat secara teratur. Terbukti dengan melakukan
edukasi tentang obat yang disukai klien mampu mengontrol risiko perilaku
5. Evaluasi
medapatkan temuan pada repon ke dua klien yang berbeda, dimana klien
kekerasan dengan edukasi obat, yang dilihat dari keadaan klien dan dirasa
B. Saran
minum obat bagi pasien, agar tidak terjadi putus obat kembali. Dan lebih
Inisial : Tn.S
Umur : 60 tahun
Alamat : Wonosobo
No. RM : 00373657
Umur : 58 tahun
Alamat : Wonosobo
Desember 2017 oleh keluarga dan dinas sosial karena pasien mengamuk,
penyebabnya yaitu keinginan pasien yang tidak terpenuhi klien marah, merusak
barang, dan mengotori semua pakaiannya dengan air kencinya. Kemudian klien
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam
- - - - - -
keluarga
Tindakan criminal - - - - - -
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
pengobatan/perawatan
menyenangkan.
IV. FISIK
S : 36,5o RR : 20x/menit
2. Ukur : TB : 165 cm BB : 58 kg
klien dalam batas normal, kecuali tekanan darah 150/90 mmhg, klien
mengalami hipertensi.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
2. Konsep diri
terpasang dengan tidak sesuai. Rambut klien botak, potongan jenggot dan
kumis kurang rapi, klien memakai sandal jepit benar dan sedikit kotor
bersih. Kondisi tubuh kurang bersih, kuku pendek dan sedikit kotor dan
orang anak.
keluarganya.
dengan keluarganya.
3. Hubungan sosial
keluarganya.
memulai pembicaraan.
4. Spiritual
b. Kegiatan ibadah
1. Penampilan
2. Pembicaraan
Cepat Keras
□ Gagap □ Apatis □ Inkoheren
3. Aktivitas motoric
□ Lesu Tegang
□ Gelisah □ Agitasi □ Tik
4. Alam perasaan
berlebihan
Jelaskan : kadang klien masih merasa marah saat ditanya tetang alasan klien
5. Afek
7. Persepsi
□ Pengecapan □ Penghidu
Jelaskan : Klien tidak memiliki gangguan persepsi.
8. Proses pikir
□ Neologisme
Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan pada proses pikirnya.
9. Isi pikir
air kencing.
Tidak memiliki gangguan orientasi pada waktu, orang lain maupun tempat
11. Memori
jangka pendek
jangka panjang. Klien dapat mengingat nama-nama perawat dan teman satu
Mudah beralih
□ Tidak mampu konsentrasi
dirinya
Jelaskan : Klien terkadang menyalahkan orang lain atas apa yang menjadi
kesalahnya.
1. Makan
2. BAB/ BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/ berhias
8. Pemeliharaan kesehatan
9. Perawatan lanjutan □
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan Ya
□ Tidak
Mencuci pakaian □
Ya Tidak
Pengaturan keuangan □
Ya Tidak
11. Kegiatan di luar rumah
Belanja □
Ya Tidak
Transportasi □ Ya □ Tidak
Lain-lain □ Ya □ Tidak
Jelaskan : Klien mandi 2x sehari menggunakan sabun secara mandiri, klien
jarang tidur siang dan jika tidur siang berkisar 30 menit yaitu pukul 13.30-
14.00 WIB. Sebelum tidur klien mencuci tangan dan kaki dan sesudah tidur
mencuci muka. Untuk penggunaan obat klien masih dibantu motivasi dari
perawatan lanjut karena tanda dan gejala perilaku kekerasan masih ada dan
Adaptif Maladaptif
rumah.
dengan perumahan
Masalah
ekonomi
Masalah
□ Masalah lainnya
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
□ Koping
Obat-obatan
□ Lainnya
Jelaskan : klien mengatakan tidak tahu dengan fungsi obat dari obat yang
dikonsumsinya.
Lampiran 1
Inisial : Tn.N
Umur : 70 tahun
Alamat : Banjarnegara
No. RM : 00357438
Umur : 60 tahun
Alamat : Banjarnegara
Klien dibawa ke RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang oleh keluarganya pada
tanggal 20 Desember 2017 disebabkan anak klien ditipu orang, klien tidak
terima dan marah-marah, klien juga sudah telat minum obat sejak 1 bulan yang
lalu.
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam
- - - - - -
keluarga
Tindakan criminal - - - - - -
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
pengobatan/perawatan
menyenangkan.
XIV. FISIK
S : 36,5o RR : 20x/menit
klien dalam batas normal, kecuali tekanan darah 160/80 mmhg, klien
mengalami hipertensi.
XV. PSIKOSOSIAL
5. Genogram
Keterangan :
tinggal bersama istrinya, klien memiliki 2 anak laki-laki dan sudah menikah
6. Konsep diri
awal masuk wisma abiyasa rambut rapi, tidak memiliki jenggot dan
kumis, klien memakai sandal jepit benar dan sedikit kotor. Kondisi tubuh
kurang bersih, kuku pendek dan sedikit kotor dan gigi kurang bersih.
orang anak.
keluarganya.
dengan keluarganya.
7. Hubungan sosial
keluarganya.
memulai pembicaraan.
8. Spiritual
d. Kegiatan ibadah
15. Penampilan
16. Pembicaraan
Cepat Keras
□ Gagap □ Apatis □ Inkoheren
berlebihan
Jelaskan : kadang klien masih merasa marah saat ditanya tetang alasan klien
19. Afek
21. Persepsi
□ Pengecapan □ Penghidu
Jelaskan : Klien tidak memiliki gangguan persepsi.
□ Neologisme
Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan pada proses pikirnya.
25. Memori
jangka pendek
Mudah beralih
□ Tidak mampu konsentrasi
dirinya
Jelaskan : Klien menyalahkan orang lain atas apa yang dialaminya saat ini.
Klien saat ini menyalahkan orang yang telah menipu anaknya hingga
12. Makan
14. Mandi
Mempersiapkan makanan Ya
□ Tidak
Mencuci pakaian □
Ya Tidak
Pengaturan keuangan □
Ya Tidak
Belanja □
Ya Tidak
Transportasi □ Ya □ Tidak
Lain-lain □ Ya □ Tidak
Jelaskan : Klien mandi 2x sehari menggunakan sabun secara mandiri, klien
jarang tidur siang dan jika tidur siang berkisar 30 menit yaitu pukul 13.30-
14.00 WIB. Sebelum tidur klien mencuci tangan dan kaki dan sesudah tidur
mencuci muka. Untuk penggunaan obat klien masih dibantu motivasi dari
perawatan lanjut karena tanda dan gejala perilaku kekerasan masih ada dan
Adaptif Maladaptif
rumah.
dengan perumahan
Masalah
ekonomi
Masalah
□ Masalah lainnya
XX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
□ Koping
Obat-obatan
□ Lainnya
Jelaskan : klien mengatakan tidak tahu dengan fungsi obat dari obat yang
dikonsumsinya.
Lampiran 2
Pengkajian Risiko Perilaku Kekerasan (Nurjanah, 2008)
Faktor statis Ya Tidak Tidak
(skor 1) (skor 0) diketahui
(skor 1)
Laki-laki
Usia dibawah 35 tahun
Riwayat penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan
Riwayat kriminal-serangan
Penanganan penyakit jiwa yang tidak berhasil
Riwayat dianiaya/salah penanganan pada masa kanak-kanak
Pernah menggunakan senjata
Riwayat agresi sebelumnya
Peran yang tidak stabil (misalnya, kerja hubungan, akomodasi)
Faktor dinamis
Mengekspresikan keinginan untuk menyakiti orang lain
Bisa mengakses alat yang tersedia
Persecutory selusin atau ide tentang yang lain
Perintah kekerasan dari halusinasi
Marah, frustrasi atau agitasi
Ketakutan atau efek curiga
Peningkatan Monod, grandiosity, fantasi kekerasan
Perilaku seksual yang tidak tepat
Impuls kontrol buruk, penurunan kemampuan untuk
mengontrol perilaku
Berada dalam keadaan sedang dipengaruhi zat-zat tertentu
Fasik dengan ide kekerasan
Penilaian
Skor 0-3 = Risiko perilaku rendah
Penilaian
Skor 0-3 = Risiko perilaku rendah
keperawatan pada Tn.S, terjadi penurunan hasil dari 8 menjadi 5 yaitu masih
Penilaian
Skor 0-3 = Risiko perilaku rendah
Penilaian
Skor 0-3 = Risiko perilaku rendah
keperawatan pada Tn.N, terjadi penurunan hasil dari 7 menjadi 5 yaitu masih
KLIEN 1 (Tn.N)
EVALUASI
Faktor kunci Risiko tinggi (Skor 2) Risiko sedang (Skor 1) Tidak perlu tindakan (Skor 0)
Riwayat kekerasan Baik satu episode kerasan dengan Merusak barang tanpa mencederai Kerasan hanya pada saat
mencederai orang lain saat di rawat orang lain menggunakan obat atau alkohol
ATAU ATAU ATAU
Beberapa serangan dengan mencederai Satu serangan di luar rumah sakit yang Merusak di luar rumah sakit
pada waktu berada di luar rumah rawat menyebabkan cedera ATAU
ATAU Tidak ada riwayat kekerasan
Beberapa serangan di luar rumah sakit
yang tidak menyebabkan cedera
Riwayat agresi terakhir Ancaman fisik pada saat dirujuk/dibawa ke Ancaman verbal pada saat Tidak ada ancaman verbal pada
rumah sakit dirujuk/dibawa ke rumah sakit saat dirujuk/dibawa ke rumah sakit
Status penggunaan zat Penggunaan alkohol/penyalahgunaan zat Penggunaan alkohol/penyalahgunaan Penggunaan yang sudah
activety detoxing zat tanpa ada gejala withdrawal direhabilitasi
ATAU ATAU
Saat ini berada di bawah pengaruh alkohol Tidak ada riwayat penggunaan
atau obat alkohol/penyalahgunaan zat
Paranoia/bermusuhan Paranoia atau bermusuhan secara umum Paranoia atau bermusuhan secara umum Tidak tampak paranoia
pada orang lain di lingkungan sekitarnya pada orang yang dapat diakses Tidak tampak bermusuhan
Impulsivity Secara fisik impulsif Secara verbal impulsif Tidak tampak impulsif
ATAU
Riwayat impulsif secara fisik
Agitasi Agitasi psikomotor dengan penekanan fisik Agitasi psikomotor dengan ledakan Tidak tampak agitasi psikomotor
yang terus menerus hiperaktivitas yang hilang timbul
Sensorium Disorientasi dengan gangguan memori Orientasi dengan gangguan memori Orientasi dengan memori utuh
A. Identitas diri
1. Nama : Mediana Agusti Maharani
2. NIM : P1337420515013
3. Tanggal lahir : 14 Agustus 1996
4. Tempat lahir : Magelang
5. Jenis kelamin : Perempuan
6. Alamat Rumah :
a. Kelurahan : Kramat Utara
b. Kecamatan : Magelang Utara
c. Kota : Magelang
d. Propinsi : Jawa Tengah
7. Telpon :
a. Email : mediana.maharani@gmail.com
b. No.telpon : 081319233599 / 081225885020
B. Riwayat pendidikan