Anda di halaman 1dari 6

BAB I

Pendahuluan

A. Latarbelakang

Kesehatan jiwa adalah berbagai karateristik positif yang menggambarkan

keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencermikan kedewasaan

kepribadiannya( Direja 2011)

Asuhan keperawatan jiwa merupakan asuhan keperawatan yang spesialistik

dan holistik pada saat melakukan asuhan keperawatan kepada klien, asuhan

keperawatan diberikan untuk meningkatkan kemampuan klien dan keluarga

dalam mengatasi masalah yang mereka alami, fokus tindakan keperawatan

adalah pemenuhan kebutuhan kesehatan secara holistik yang meliputi fisik,

sosial, budaya dan spiritual klien (Keliat, dkk, 2016).

Menurut UU No 18 tahun 2014 menyatakan kesehatan jiwa adalah kondisi

ketika seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan

sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuannya sendiri, dapat

mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan

kontribusi untuk komunitasnya. Gangguan jiwa dipandang sebagai masalah

medis yang gejalanya menimbulkan ketidakpuasan dengan karakteristik,

kemampuan dan prestasi diri; hubungan interpersonal yang tidak efektif atau

tidak memuaskan; tidak puas hidup di dunia; koping yang tidak efektif

1
2

terhadap peristiwa kehidupan dan tidak terjadi pertumbuhan personal. Salah

satu gangguan dalam kesehatan jiwa adalah skizofrenia.

Skizofrenia berasal dari bahasa yunani “skhizein” artinya membelah atau

retak. Sedangkan “phren” artinya ingatan atau jiwa. Sehinga skizofrenia dapat

diartikan jiwa yang retak (Direja, 2011).skizofrenia adalah suatu bentuk

psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses piker, afek/emosi,

kemauan dan psikomotor

Riset Kesehatan Dasar Riskesdas, (2018) menunjukan prevelensi skizofrenia

di Indonesia sebanyak 6,7 per 1.000 rumah tangga. Artinya, dari 1.000 rumah

tangga terdapat 6,7 rumah tangga yeng mempunyai anggota rumah tangga

pengidap skizofrenia. Penyebaran prevalensi tertinggi terdapat di Bali dan di

Daerah Istimewa Yogyakarta dengan masing-masing 11,1 dan 10,4 per 1.000

rumah tangga yang mempunyai anggota rumah tangga mengidap skizofrenia.

Menurut data WHO (2017) jumlah penderita gangguan jiwa di dunia sekitar

450 juta jiwa termasuk skizofrenia. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas, (2018)

menunjukan prevelensi skizofrenia di Indonesia sebanyak 6,7 per 1.000 rumah

tangga. Artinya, dari 1.000 rumah tangga terdapat 6,7 rumah tangga yeng

mempunyai anggota rumah tangga pengidap skizofrenia. Penyebaran

prevalensi tertinggi terdapat di Bali dan di Daerah Istimewa Yogyakarta

dengan masing-masing 11,1 dan 10,4 per 1.000 rumah tangga yang

mempunyai anggota rumah tangga mengidap skizofrenia.


3

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan

tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada diri sendiri

maupun orang lain, disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tidak

terkontrol Kusumawati 2010 dalam Direja (2011). Perilaku kekerasan yang

muncul pada klien Skizofrenia dikarenakan ketidakmampuan dalam

menghadapi stresor, dan melakukan tindakan perilaku kekerasan sebagai

koping dalam menghadapai stressor.

Oleh sebab itu perawat memiliki peran dan fungsi, serta tanggung jawab
sebagai perawat psikiatrik dimasa sekarang ini dan bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan jiwa, memulihkan dan menghilangkan
penderita serta melaksanakan program rehabilitasi. Peran ini berdasarkan
pelayanan perawatan yang paripurna melalui proses keperawatan.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang kami harapkan yaitu :

1. Tujuan umum :

Setelah melakukan praktik klinik penulis mampu memahami dan

menetapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan skizofrenia: perilaku

kekerasan .

2. Tujuan khusus :

Setelah melaksanakan praktik klinik, penulis mampu:

a. Melakukan pengkajian secara menyeluruh pada pasien yang

mengalami skizofrenia: perilaku kekerasan


4

b. Melakukan analisa data pada klien dengan kasus skizofrenia: perilaku

kekerasan

c. Mengelompokkan daftar masalah pada klien dengan skizofrenia:

perilaku kekerasan

d. Membuat pohon masalah pada klien dengan kasus skizofrenia:

perilaku kekerasan

e. Membuat diagnosis keperawatan pada pasien dengan skizofrenia:

perilaku kekerasan

f. Menyusun rencana keperawatan pada pasien dengan skizofrenia:

perilaku kekerasan

g. Melaksanakan tindakan keperawatan bagi pasien dengan skizofrenia:

perilaku kekerasan

h. Mengevaluasi tindakan yang diberikan dengan skizofrenia: perilaku

kekerasan

i. Mendokumentasikan dalam catatan perkembanngan.

C. Metode Pengumpulam Data

Dalam melaksanakan pengumpulan data, metode yang penulis gunakan adalah

sebagai berikut :

1. Wawancara, yaitu menanyakan atau membuat tanya-jawab yang berkaitan

dengan masalah yang dihadapi klien.


5

2. Observasi, yaitu mengamati perilaku dan keadaan klien untuk

memperoleh data tentang masalah kesehatan atau keperawatan klien.

3. Pemeriksaan fisik, yaitu melalukan pemeriksaan fisik klien untuk

menentukan masalah kesehatan klien.

4. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang

ada misalnya status pasien yang telah dibacakan oleh perawat.


6

Anda mungkin juga menyukai