Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH TERAPI PSIKORELIGI: DZIKIR AL MA´SURAT

TERHADAP KLIEN PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH


SAKIT JIWA ISLAM KLENDER
Fajar Budianto1

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kampus FIK UMJ,


Jl. Cempaka Putih Tengah 1 no. 1-Jakarta Pusat-10510

ABSTRAK
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu keadaan dimana klien mengalami perilaku
yang dapat membahayakan klien sendiri, lingkungan termasuk orang lain dan barang-barang.
Terapi psikoreligi termasuk dalam strategi antisipasif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh terapi psikoreligi dzikir Al Ma´surat terhadap klien perilaku kekerasan.
Metode penelitian menggunakan ini adalah quasi eksperiment pretest and posttest with
control design dengan jumlah responden masing- masing kelompok 5 responden
Pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan cara purposive
sampling dengan sampel Analisa data yang digunakan adalah uji paired test. Hasil
penelitian didapatkan terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap perilaku kekerasan ( P value
0,000<0,05). Disarankan untuk responden agar selalu menjadikan dzikir sebagai sarana
mendekatkan diri dan mencegah dari perilaku kekerasan
Kata kunci ; terapi psikoreligi, dzikir Al Ma´surat, perilaku kekerasan

PENDAHULUAN skizofrenia yang ada di Indonesia rata


Latar Belakang – rata 1-2% dari jumlah penduduk dan
Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, usia paling banyak penderita
mental dan sosial, bukan semata-mata skizofrenia dialami sekitar 15-35
keadaan tanpa penyakit atau tahun ( Makhfudi, 2009 ). Berdasarkan
kelemahan (WHO, 2001). Hal ini data riset kesehatan dasar (riskesdas)
berarti seseorang dikatakan sehat Kementrian Kesehatan 2013
apabila seluruh aspek dalam dirinya disebutkan bahwa terdapat sekitar 1
dalam keadaan tidak terganggu baik juta jiwa pasien yang mengalami
tubuh, psikis, maupun sosial. Apabila gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien
fisiknya sehat, maka mental (jiwa) dan yang mengalami gangguan jiwa ringan
sosialpun sehat, demikian pula di Indonesia. Sebanyak 385.700 jiwa
sebaliknya, jika mentalnya terganggu diantaranya atau sebesar 2,03 persen
atau sakit, maka fisik dan pasien gangguan jiwa tersebut terdapat
sosialnyapun akan sakit. Kesehatan di Jakarta dan berada di peringkat
harus dilihat secara menyeluruh pertama nasional.
sehingga kesehatan jiwa merupakan
bagian dari kesehatan yang tidak dapat Salah satu bentuk gangguan jiwa
dipisahkan (Stuart & Laraia, 2005). adalan Skizoprenia. Skizofrenia adalah
suatu penyakit yang mempengaruhi
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar ( otak dan menyebabkan timbulnya
Riskesdas ) Pada tahun 2013 di pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan
Indonesia prevalensi gangguan jiwa perilaku yang aneh dan terganggu,
mencapai 17,1 % dari 1000 orang (Videbeck, 2008). Skizofrenia adalah
sedangkan ptevalensi untuk gangguan salah satu gangguan psikiatrik yang
jiwa di atas usia 15 tahun yang paling melemah yang ditandai dengan
berkisar rata– rata 6% gejala yang khas, seperti perubahan
(Rachmaningtyas, 2013). Prevalensi dalam berpikir, perubahan dalam
persepsi, afek tumpul/tidak sesuai dan inap ditingkat Kabupaten/Kota, dari
penurunan tingkat sosial (Puri, Laking, tahun 2009 sampai dengan 2011
Treasaden, 2011). Gejala primer dari mengalami peningkatan dari 3%
skizoprenia yang spesifik meliputi sampai dengan 7%. (Dinas Kesehatan
gangguan asosiasi, gangguan afektif, Provinsi DKI Jakarta, 2011).
autisme dan ambivalensi (Kaplan & Berdasarkan hasil laporan Rekam
Sadock, 2010). Gejala mayor Medik Rumah Sakit Jiwa Islam
Skizoprenia digolongkan dua yaitu Klender didapatkan data dibagian
gejala positif dan negatif. Gejala rawat inap RS Jiwa Islam Klender
positif yang muncul antara lain : pada bulan Januari sampai dengan
halusinasi, delusi, perilaku agitasi dan Desember 2013 menunjukkan bahwa
agresif serta gangguan berpikir dan jumlah klien yang dirawat inap pada
pola bicara, sedangkan gejala negatif kasus klien dengan riwayat perilaku
antara lain : afek datar, sedikit bicara, kekerasan sebanyak 272 kasus (46,57
apatis serta penurunan perhatian dan %) dari total sebanyak 584 kasus dan
aktifitas sosial (Videbeck, 2008). Dari dari bulan Januari 2014 sampai
penjelasan di atas dapat dikatakan dengan Desember 2014 tercatat
bahwa gejala positif yang sering jumlah kasus riwayat prilaku
muncul pada klien skizofrenia adalah kekerasan sebanyak 286 kasus (37,14
perilaku kekerasan. %) dari total pasien sebanyak 770
Karakteristik perilaku kekekrasan kasus.
pada respon perilaku diungkapkan
oleh Stuart dan Laraia, (2005) yaitu Rumusan Masalah
agitasi motorik berupa bergerak cepat, Berdasarkan latar belakang pada
tidak mampu duduk tenang, masalah gangguan jiwa di Rumah
mengepalkan tangan, mengeratkan Sakit Jiwa Islam Klender, salah satu
rahang, katatonia, kata-kata menekan, masalah keperawatan yang ditemukan
memerintah, suara keras dan paranoid. adalah perilaku kekerasan. Selama ini
Dari paparan diatas dapat disimpulkan dalam melakukan asuhan
bahwa perilaku kekerasan dapat keperawatan, sudah sesuai dengan
diidentifikasi dari tanda-tanda Standar Asuhan Keperawatan untuk
perubahan fisik, perilaku, kognitif dan mengontrol marah secara fisik, verbal
sosial. Tanda-tanda perubahan fisik, maupun social. Selain itu diberikan
perilaku, kognitif dan social dapat juga terapi dzikir dan do´a Al
diobservasi, dicatat, diukur secara Ma´surat yang dilakukan setia pagi
fisik, perilaku, kognitif dan sosial. Hal hari setelah shalat dhuha dan sore hari
ini dilakukan sebagai tindakan awal setelah shalat Ashar di bimbing oleh
dan akhir dalam proses asuhan ustadz dan dalam pelaksanaannya
keperawatan. berkoordinasi dengan perawat. Tetapi
sampai saat ini belum ada yang
Jumlah penderita sakit jiwa di DKI meneliti tentang pengaruh dzikir
hingga triwulan kedua tahun 2010 terhadap prilaku kekerasan pada
tercatat sebanyak 150.029 orang. Jika pasien skizofrenia di Rumah Sakit
dibandingkan dengan kasus yang sama Jiwa Islam Klender.
tahun 2011 telah mencapai angka
Manfaat Penelitian
306.621 orang, ini berarti terjadi
1. Bagi Rumah Sakit Jiwa
peningkatan penderita sakit jiwa
Sebagai masukan bahwa Terapi
hingga 100 % (DepKes, 2011). Di
Psikoreligi : Dzikir Al Ma´surat
Jakarta Timur jumlah penderita
dijadikan standar dalam
gangguan jiwa rawat jalan dan rawat
pemberian asuhan keperawatan
pada klien perilaku kekerasan, KERANGKA KERJA
khususnya di RS Jiwa Islam PENELITIAN
Klender. Kerangka Konsep
2. Bagi Perawat Pelaksana. Kerangka konsep menggambarkan
Meningkatkan pengetahuan hubungan antara variable-variabel
perawat tentang terapi Terapi yang dibuat oleh peneliti. Kerangka
Psikoreligi : Dzikir Al konsep yang digunakan dalam
Ma´surat. penelitian ini adalah menggunakan
Mendorong perawat untuk konsep penelitian sebagai berikut :
menerapkan Terapi Psikoreligi
Dzikir Al Ma´surat dalam Hipotesa
rencana tindakan keperawatan pada Berdasarkan kerangka konsep yang
klien dengan perilaku kekerasan di sudah dijabarkan, maka hipotesa
RS Jiwa penelitian ini adalah Ada pengaruh
3. Bagi Pasien terapi psikoreligi : dzikir Al Ma´surat
Dengan penerapan Terapi terhadap klien perilaku kekerasan
Psikoreligi :Dzikir Al Ma´surat sebelum dan sesudah intervensi di
pada pasien perilaku kekerasan, Rumah Sakit Jiwa Islam Klender “.
diharapkan pasien dapat berfungsi
optimal dalam kehidupannya. Definisi Operasional
4. Bagi Peneliti Lain Pada penelitian ini terdapat dua
Meningkatkan pengetahuan peneliti variable. Variabel terdiri dari variable
lain tentang Terapi Psikoreligi pre intervensi prilaku kekerasan dan
:Dzikir Al Ma´surat pada perilaku variable post intervensi prilaku
kekerasan dan hasil peneliti dapat kekerasan
digunakan sebagai dasar penelitian
selanjutnya untuk penelitian
kwalitatif.

Tabel 3.2
Variabel Independen dan Dependen

Variabel dependen Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

prilaku kekerasan Kondisi klien prilaku -Amuk Ordinal


atau agresif kekerasan atau agresif yang Lembar observasi (18-34)
ditunjukan dengan prilaku
yang dapat membahayakan -Agresif
klien sendiri, lingkungan (1-17)
termasuk orang lain dan
barang – barang.

Variabel Independen Definisi operasional Alat ukur

Pemberian aktifitas -Dilakukan Nominal


Terapi psikoreligi terapeutik berupa dzikir Al Lembar
dzikir Al Ma´surat Ma´surat yaitu dzikir ma´tsur observasi -Tidak dilakukan
yang diambil dari Al Qur´an
dan Hadist selama 45 menit
dengan menggunakan buku
dzikir Al Ma´surat.
Prilaku kekerasan Amuk Ordinal
atau agresif Merupakan respon terhadap Lembar observasi (18-34)
stressor yang dihadapi oleh interview
seseorang, yang ditunjukan Agresif
dengan perilaku aktual (1-17)
melakukan kekerasan, baik
pada diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan, secara
verbal maupun nonverbal,
bertujuan untuk melukai
orang lain secara fisik
maupun psikologis

METODOLOGI PENELITIAN sama dan bimbingan rohani lainnya


Desain Penelitian seperti bimbingan shalat,bimbingan
Penelitian ini menggunakan metode thaharah, membaca surat-surat
penelitian Quasi Eksperiment atau pendek dan lain-lain.Tetapi sampai
ekperimen semu dengan pretest- saat ini belum ada yang meneliti
posttest with control design . tentang dzikir ini, sedangkan terapi
Penelitian yang dilakukan adalah dzikir sudah menjadi asuhan
dengan memberikan intervensi berupa keperawatan atau rutin di lakukan
dzikir Al Ma´surat selama 45 menit oleh perawat dalam bentuk Terapi
kepada klien dengan perilaku Aktifitas Kelompok mengontrol
kekerasan. Penelitian dilakukan marah dengan cara spiritual yang
dengan menggunakan dua kelompok dalam pelaksanaannya berkoordinasi
yaitu kelompok intervensi dengan dengan unit Bimbingan Rohani.
terapi dzikir Al Ma´surat dan
kelompok kontrol yang tidak diberikan Waktu Penelitian
terapi dzikir Al Ma´surat. Pertama- Penelitian dilakukan pada tanggal 22
tama responden akan diukur Februari sampai dengan tanggal 1
karakteristik perilaku kekerasan (pre Maret 2016.
intervensi) Kemudian responden
diberikan terapi dzikir Al Ma´surat Populasi dan Sampel
selama satu minggu. Untuk 1. Populasi
pengumpulan data menggunakan Populasi dalam penelitian ini
lembar observasi untuk menilai adalah subjektif ( misalnya
respon perilaku kekersan sebelum dan manusia;klien) yang memenuhi
sesudah diberikan terapi Psikoreligi: kriteria yang telah ditetapkan
Dzikir Al Ma´surat, (Nursalam, 2013) Nursalam, (2008) . Jumlah populasi
di RS Jiwa Islam Klender sebanyak
Tempat Penelitian 20 orang terdiagnosa keperawatan
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit perilaku kekerasan. Populasi yang
Jiwa Islam Klender Jakarta Timur . dimaksud dalam penelitian ini
Alasan pemilihan tempat penelitian adalah klien perilaku kekerasan.
ini adalah RS Jiwa Islam Klender 2. Sampel
selama ini sudah memelakuakn terapi Dalam pengambilan sampel ini
psikoreligi yang dilakukan secara menggunakan cara purposive
taeratur dan dilakukan pada waktu sampling yaitu suatu teknik
pagi hari setiap pukul 08.00 sampai pengambilan sampel yang
dengan pukul 09.00 dengan tema didasarkan pada suatu
yang teratur pula, salah satunya pertimbangan tertentu yang dibuat
adalah dengan pemberian atau oleh peneliti sendiri berdasarkan
melakukan dzikir secara bersama- ciri atau sifat-sifat populasi yang
sudah diketahui
sebelumnya,(Notoatmodjo, 2010). Benificience
Untuk kriteria sampel yang diambil Penelitian ini memberikan
adalah sebagai berikut : keuntungan dan manfaat bagi pasien,
a). Jenis kelamin pria dan wanita. terapi psikoreligi dzikir Al Ma´surat
b). Klien perilaku kekerasan atau ini merupakan tindakn non invasif,
agresif tidak menimbulkan resiko cedera atau
c). Klien adalah klien rawat inap efek samping.
Rumah Sakit Jiwa Islam Klender.
d). Klien dengan prilaku kekerasan Anonymity (tanpa nama)
yang mulai kooperatif.(SP II). Untuk menjaga kerahasiaan
e). Bersedia menjadi responden. responden, peneliti tidak
mencantumkan nama pada lembar
ETIKA PENELITIAN pengumpulan data, cukup memberi
Dalam melakukan penelitian ini, nomor kode pada masing-masing
peneliti terlebih dahulu melakukan lembar tersebut.
permohonan kepada Direktur RS Jiwa
Islam Klender untuk mendapat Confidentiality (kerahasiaan)
persetujuan yang tembusannya Kerahasiaan informasi responden
disampaikan ke Diklat RS Jiwa dijamin oleh peneliti, hanya
tersebut, kemudian setelah mendapat kelompok data tertentu saja yang
persetujuan, peneliti melakukan akan disajikan atau dilaporkan
intervensi terapi psikoreligi dzikir Al sebagai riset dan responden berhak
Ma´surat kepada responden Menurut mengetahui hasil riset. Hasil riset
Notoatmodjo (2010), dengan disampaikan oleh peneliti sampai
menekankan masalah etika yang dengan 5 tahun.
meliputi sebagai berikut:
Pengumpulan Data (alat dan cara)
Informed Consent Sebagai alat pengumpulan data pada
Merupakan cara persetujuan antara penelitian ini, peneliti menggunakan
peneliti dengan responden penelitian instrumen yang di buat oleh jessica
dengan memberikan lembar roy dari rhode island college yang
persetujuan (Informed Consent). berupa kuesioner lembar observasi
Sebelum responden diberikan lembar dengan pernyataan sebagi alat
persetujuan untuk menjadi responden, pengumpulan data dengan
peneliti melakukan pendekatan dan pertimbangan beberapa keuntungan
perkenalan kepada calon responden, yaitu : mudah untuk mengelolanya,
menyampaikan judul penelitian, memudahkan peneliti untuk memilih
menjelaskan maksud dan tujuan salah satu jawaban yang telah
penelitian, manfaat penelitian serta disediakan dengan memberikan tanda
hak responden untuk mengikuti chek list (√) pada lembar jawaban
penelitian atau menolak keikut yang dipilih, jawaban efektif serta
sertaannya dalam penelitian tersebut. efesien waktu.
Dijelaskan pula bahwa data maupun
identitas responden akan dijamin
kerahasiaannya. Jika responden
bersedia, maka responden diminta
untuk menandatangani lembar
persetujuan tersebut. Jika responden
tidak bersedia maka peneliti harus
menghormati keputusan tersebut.
Pengolahan Data jenis kelamin, status
Data yang telah terkumpul dilakukan perkawinan,pendidikan, pekerjaan,
seleksi dan diteliti. Data yang nilai pernyataan kuisioner.
memenuhi syarat akan dianalisa dan
dilakukan pengolahan data dengan Cleaning, yaitu membersihkan data
prosedur : yang merupakan kegiatan pengecekan
Editing, yaitu proses untuk memeriksa kembali data yang sudah dientri
kelengkapan jawaban dari lembar apakah ada kesalahan atau tidak.
penilaian yang telah diperoleh. Peneliti tidak menemukan satupun
Kuisioner yang sudah diisi dan data yang hilang atau tidak dimasukan,
dikumpulkan diperiksa kelengkapan dan data yang dimasukan sudah sesuai
dan ketepatan jawabannya. Pada saat dengan data yang ada.
editing, peneliti tidak menemukan data
yang tidak lengkap baik pada data Analisa Data
sebelum maupun setelah intervensi Agar lebih bermakna, data yang
pada kelompok intervensi maupun diperoleh akan dianalisa dengan uji
kelompok kontrol sehinggga statistik. Analisa dilakukan melalui
didapatkan data 10 data dari 10 dua tahap yaitu :
responden Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk
Coding, yaitu kegiatan merubah data mengetahui distribusi frekuensi
berbentuk huruf menjadi data terhadap variabel independen dan
berbentuk angka atau bilangan. dependen. Pada penelitian ini yang
Memberi kode pada setiap variabel dilakukan uji univariat berupa
untuk mempermudah peneliti dalam frekuensi dan presentase yaitu umur,
melakukan tabulasi dan analisa data jenis kelamin,status perkawinan,
antara lain umur diberi kode 1= 18-23 pendidikan, dan pekerjaan.
th, 2=24-29 th,3=30-35 th, 4=36-41 th,
Jenis kelamin 1= laki-laki, 2= Analisa Bivariat
perempuan, status perkawinan 1= Analisa data dilakukan dengan
tidak menikah, 2= menikah, 3= menggunakan uji T beda dua mean
janda/duda, pendidikan 1= tidak dependent, yang digunakan untuk
sekolah, 2= SD, 3= SMP, 4= SMA, 5= menguji perbedaan mean antara dua
PT, pekerjaan 1= tidak bekerja, 2= kelompok data yang dependen yang
PNS/POLRI/ABRI, 3=petani,4= diketahui nilai deviasinya (d) untuk
swasta, 5= buruh, 6= selisih sampel 1 dan sampel 2 atau
pensiunan,pernyataan kuisioner 2= ya, rata-rata deviasi dari nilai deviasinya.
1= tidak. Selanjutnya data tersebut dihitung
standar deviasinya (SD-d) untuk
Processing, yaitu pemprosesan data mengambil keputusan. Pengambilan
yang dilakukan dengan cara mengentri keputusan dapat digunakan melalui
data dari lembar penilaian ke paket dua cara yaitu :
program computer. Data yang sudah di a. Berdasarkan hasil uji T, bila t hitung
beri kode selanjutnya dimasukan ke > t tabel maka Ho ditolak
dalam komputer untuk selanjutnya b. Berdasarkan nilai P, bila P < 0,05 (α
dilakukan analisa data dengan = 0,05) maka Ho ditolak
program komputer. Peneliti
memasukan satu persatu data HASIL PENELITIAN
responden kelompok kontrol dan Hasil penelitian ini dilakukan oleh
kelompok intervensi mulai dari umur, peneliti tentang pengaruh terapi
psikoreligi: dzikir Al Ma´surat
terhadap klien prilaku kekerasan di karakteristik responden, dan analisis
Rumah Sakit Jiwa Islam Klender bivariat menjelaskan pengaruh terapi
dengan jumlah responden 10 orang psikoreligi dzikir Al Ma´surat
pasien yang terbagi dalam dua terhadap perilaku kekerasan pada
kelompok yaitu kelompok intervensi kelompok intervensi.
dan kelompok control yang masing-
masing kelompok terdiri dari 5 orang Analisa Univariat
pasien dengan perilaku kekerasan.. Dalam analisa univariat ini
Pengumpulan data dan pelaksanaan menjelaskan secara deskriptif
intervensi dilakukan oleh peneliti mengenai variable-variabel. Penelitian
langsung dan berkolaborasi dengan secara deskriptif meliputi karakteristik
unit bimbingan rohani di RS. Jiwa demografi klien dan dalam penelitian
Islam ini meliputi yaitu umur, jenis kelamin,
Hasil penelitian ini disajikan dalam status perkawinan, pendidikan dan
bentuk tabel dan narasi berdasarkan status pekerjaan pada klien yang
hasil analisis univariat dan bivariat. dirawat di RS Jiwa Islam Klender
Analisis univariat meliputi

Tabel 5.1
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR, JENIS KELAMIN,
STATUS PERKAWINAN, PENDIDIKAN,DAN PEKERJAAN PADA KLIEN
DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RS. JIWA ISLAM KLENDER TH.
2016 N=10

Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol


Variabel Kategori
f % f %
18 – 23 3 60 2 40
Umur 24 – 29 2 40 2 40
36 - 41 - - 1 20
Laki – laki 3 60 2 40
Jenis Kelamin
Perempuan 2 40 3 60
2
Tidak Menikah 40 4 80
1
Status Perkawinan Menikah 20 1 20
2
Janda / Duda 40 - -
SD - - 1 20
Pendidikan SMA 3 60 3 60
PT 2 40 1 20
Tidak Bekerja 4 80 4 80
Pekerjaan
Swasta 1 20 1 1

Dari table 5.1 dapat impretasikan intervensi rerata jenis kelamin laki-
bahwa kelompok umur pada kelompok laki sebesar 3 orang (60%). Untuk
kontrol rerata pada usia 18-23 tahun status pekawinan pada kelompok
dan 24-29 tahun adalah sebesar 2 kontrol rerata tidak menikah adalahh
orang (40%), sedangkan pada sebesar 4 orang(80%), sedangkan pada
kelompok intervensi rerata usia 18-23 kelompok intervensi rerata menikah
dengan jumlah sebesar 3 orang (60%). dan tidak menikah masing-masing
Jenis kelamin pada kelompok control sebesar 2 orang (40%). Untuk
rerata jenis kelamin perempuan kelompok pendidikan rerata pada
dengan jumlah 3 orang tingkat pendidikan SMA adalah sama
(60%),sedangkan pada kelompok pada kelompok kontrol dan kelompok
intervensi sebesar 3 orang (60%). kelompok control dan kelompok
Untuk kelompok pekerjaan dengan intervensi sebesar 4 orang (80%).
rerata tidak bekerja adalah sama pada

Tabel 5.2
DISTRIBUSI KARAKTERISTIK PERILAKU KEKERASAN PADA
KELOMPOK INTERVENSI DAN KELOMPOK KONTROL SEBELUM DAN
SESUDAH TERAPI PSIKORELIGI DZIKIR AL MA´SURAT DI RS. JIWA
ISLAM KLENDER TH. 2016

Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi


Variabel Dependent Kategori (n=5) (n=5)
nilai Nilai
Kelompok Intervensi Amuk 28-30 19-21
21-28
Kelompok Kontrol Amuk 27-30

Dari table 5.3 dapat dipretasikan bahwa kelompok intervensi dzikir dengan
terdapat perbedaan rerata nilai untuk kelompok kontrol dengan pemberian
kategori amuk. Pada kelompok intervensi, asuhan standar keperawatan.
sebelum dzikir Al Ma´surat dengan rerata
nilai 28-30 dan setelah dzikir Al Analisa Bivariat.
MA´surat rerata nilai 19-21. Pada Pada penelitian ini peneliti
kelompok kontrol dengan standar asuhan menggunakan menggunakan metode
keperawatan perilaku kekerasan di RS Quasi eksperiment atau eksperimen
terjadi penuruan nilai kategori amuk semu Pre dan Post test with control
dengan rerata nilai 27-31 sebelum
group untuk mengetahui pengaruh
pemberian standar asuhan keperawatan
dan sesudah pemberian standar asuhan terapi psikoreligi dzikir Al Ma´surat
keperawatan dengan rerata nilai 21-28. terhadap perilaku kekerasan dengan
Keadaan ini menunjukan perbedaan menggunakan Uji T dependent
penurunan nilai kategori amuk pada

Tabel 5.3
PERBEDAAN PERILAKU KEKERASAN SEBELUM DAN SESUDAH
PEMBERIAN TERAPI PSIKORELIGI DZIKIR AL MA´SURAT PADA
KELOMPOK INTERVENSI DI RS. JIWA ISLAM KLENDER TH. 2016

Kelompok Perilaku Kekerasan N Mean SD SE P value

Intervensi Sebelum 5 29,20 1,095 0,489


0,000
Sesudah 5 19,80 0,837 0,374

Dari tabel 5.3, data statistik distribusi rerata nilai 29,20 dengan standar
diatas dapat terlihat perubahan yang deviasi 1,095.Sedangkan pada
signifikan terhadap perilaku kekerasan pengukuran post terapi psikoreligi
kategori amuk pada kelompok Dzikir Al Ma´surat didapat perilaku
intervensi dimana pada pengukuran kekerasan kategori amuk pada
sebelum dilakukan terapi psikoreligi kelompok intervensi adalahn dengan
dzikir Al Ma´surat, adalah dengan rearata nilai 19,20 dengan standar
deviasi 0,837. Berdasarkan uji statistic terapi dzikir Al Ma´surat.Ada
diperoleh P value 0,000 <α 0,05. pengaruh pemberian dzikir Al
Maka dapat disimpulkan ada Ma´surat terhadap perilaku kekerasan
perbedaan yang signifikan antara di Rumah sakit jiwa Islam Klender.
pengukuran sebelum dan sesudah

Tabel 5.4
PERBEDAAN PERILAKU KEKERASAN SEBELUM DAN SESUDAH
PEMBERIAN LAYANAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KELOMPOK KONTROL DI RS. JIWA ISLAM KLENDER TH. 2016

Kelompok Perilaku Kekerasan N Mean SD SE P value

Kontrol Sebelum 5 29,00 1,581 0,707


0,007
Sesudah 5 23,60 2,880 1,288

Dari table 5.4 dipretasikan bahwa setelah mendapatkan layanan asuhan


terdapat pengaruh yang signifikan keperawatan standar RS adalah
terhadap perilaku kekerasan kategori dengan rerata nilai 23,60 dengan
amuk pada kelompok kontrol dimana standar deviasi 2,607. Berdasarkan uji
pada pengukuran sebelum diberikan statistik, didapatkan P value 0,007 < α
layanan standar asuhan keperawatan 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
yang ada di RS, dengan rerata nilai ada pengaruh yang signifikan antara
29,00 dengan standar deviasi 1,581. layanan standar asuhan keperawatan
Sedangkan perilaku kekerasan terhadap perilaku kekerasan di RS
kategori amuk pada kelompok kontrol jiwa Islam klender.

Table 5.5
PERBEDAAN PERILAKU KEKERASAN PADA KELOMPOK INTERVENSI
DAN KELOMPOK KONTROL SETELAH INTERVENSI TERAPI
PSIKORELIGI DZIKIR AL MA´SURAT DI RS. JIWA ISLAM KLENDER
TH. 20016

Kelompok n Mean SD SE Pvalue


Intervensi 5 19,80 0,836 0,374
0,038
Kontrol 5 23,60 2,880 1,288

Dari tabel 5.5 didapatkan hasil uji terapi psikoreligi Dzikir Al Ma´surat
perbedaan perilaku kekerasan pada pada klien dengan prilaku kekerasan
kelompok intervensi dan kelompok Pada pembahasan ini peneliti akan
control diperoleh nilai P value 0,038 membandingkan hasil yang diperoleh
(p value < 0,05). Nilai ini dengan teori dan hasil penelitian
menunjukkan adanya perbedaan terdahulu.
perilaku kekerasan kategori amuk
pada kelompok intervensi dan Keterbatasan Penelitian
kelompok kontrol. Peneliti menyadari keterbatasan dalam
melaksanakan penelitian ini, antara
PEMBAHASAN lain :
Pada bab ini membahas mengenai 1. Penelitian ini merupakan
hasil penelitian tentang pengaruh penelitian pertama yang dilakukan
oleh peneliti berkaitan dengan 25 tahun.Usia dewasa muda memang
pengalaman dan pengetahuan. beresiko tinggi karena tahap
2. Dalam penelitian ini tidak bisa kehidupan ini penuh stressor. Kondisi
mengamati secara detail besarnya penderita sering terlambat disadari
pengaruh faktor umur dan jenis keluarga dan lingkungan karena
kelamin yang menyertai dianggap sebagai bagian dari proses
responden terhadap perilaku penyesuain diri.
kekerasan yang dialami.
3. Salah satu syarat terapi psikoreligi Jenis Kelamin
: dzikir Al Ma´surat adalah harus Berdasarkan hasil penelitian di RS
diaksanakan pada tempat yang Jiwa Islam Klender, jenis kelamin
tenang. Ruangan di RS Jiwa Islam responden didapatkan bahwa laki-laki
Klender pada pagi hari kurang lebih banyak yaitu 6 orang (60 %).
kondusif, sehingga konsentrasi Karena sebagian besar klien yang
klien untuk mengikuti terapi dirawat di RS Jiwa Islam Klender
psikoreligi : dzikir Al Ma´surat adalah laki-laki. (2003) menyatakan
kurang maksimal. bahwa prevalensi laki-laki (63,28%)
4. Dalam penelitian ini terapi lebih banyak dari pada wanita
psikoreligi: dzikir Al Ma´surat (46,72%).
mendengarkan ada beberapa
responden yang belum pernah Status Perkawinan
mengetahui dzikir AL Ma´surat Berdasarkan hasil penelitian di RS
tersebut dan mengakibatkan pada Jiwa Islam Klender, status perkawinan
hari pertama intervensi : dzikir Al responden didapatkan yang belum
Ma´surat harus didiskusikan menikah sebesar 6 orang (60%) dan
tentang isi dan makna bacaan yang sudah menikah sebesar 2 orang
yang ada dalam dzikir Al (20%). Hal ini menunjukan sebagian
Ma´surat. besar status perkawinan responden di
5. Dalam pelaksanaan terapi RS Jiwa Islam Klender tahun 2016
psikoreligi dzikir Al Ma´surat, adalah belum menikah
hanya dapat dilakukan selama
satu minggu karena keterbatasan Pendidikan
waktu penelitian dengan sehingga Berdasarkan hasil penelitian di RS
hasil penelitian kurang maksimal. Jiwa Islam Klender , tingkat
pendidikan responden terbanyak
Analisa Univariat. adalah pendidikan SMA sebesar 6
Karakteristik Responden orang (60 %) dan terendah sebesar 1
Berdasarkan Data Demografi orang (10%).
Umur Pada penelitian Fakhary
Berdasarkan hasil penelitian di RS menyimpulkan pada penelitiannya
Jiwa Islam Klender, umur terbanyak bahwa tidak ditemukan hubungan
adalah 24-29 tahun sebanyak 5 orang yang bermakna antara yang tidak
(50 ). Hal ini menunjukan bahwa klien pendididkan yang rendah dengan
perilaku kekerasan terbanyak adalah kejadian gangguan jiwa (P<0.001)
pada umur 24-29 tahun atau masa Pekerjaan
perkembagan dewasa. Menurut data Berdasarkan hasil penelitian di RS
American Psychiatric Association Jiwa Islam Klender, pekerjaan
(APA) tahun 1995 menyebutkan 1% responden terbanyak adalah tidak
penduduk dunia penderita skizofrenia bekerja sebesar 8 orang (80%).
dan 75% mengidapnya pada usia 16-
Analisa Bivariat c. Status pekawinan pada
Dari analisa, berdasarkan pengukuran kelompok kontrol rerata tidak
sebelum dilakukan terapi psikoreligi: menikah adalah sebesar 4
dzikir Al Ma´surat dapat di ketahui orang(80%), sedangkan pada
bahwa responden dengan perilaku kelompok intervensi rerata
kekerasan kategori amuk menunjukan menikah dan tidak menikah
pada rerata nilai 29,20 dengan standar masing-masing sebesar 2
deviasi 1,095 . Dan setelah mendapat orang (40%).
terapi psikoreligi : dzikir Al Ma´surat d. Kelompok pendidikan rerata
dengan rerata nilai 19,80 dengan pada tingkat pendidikan SMA
standar deviasi 0,837 .Dari hasil adalah sama pada
penelitian menunjukan bahwa pada kelompok kontrol dan
kelompok intervensi didapatkan nila kelompok intervensi sebesar 3
bermakna( p value 0,000). Hal ini orang (60%).
dikarenakan pada kelompok intervensi e. Kelompok pekerjaan dengan
telah di intervensi terapi psikoreligi: rerata tidak bekerja adalah
dzikir Al Ma´surat dan standar asuhan sama pada kelompok kontrol
keperawatan. dan kelompok intervensi
sebesar 4 orang (80%).
KESIMPULAN DAN SARAN 2. Berdasarkan karakteristik perilaku
Kesimpulan kekerasan sebelum dilakukan
Dari hasil penelitian terhadap 10 terapi psikoreligi: dzikir Al
pasien dengan perilaku kekerasan Ma´surat bahwa responden
yang terbagi dalam dua kelompok dengan kategori amuk pada
yaitu kelompok intervensi dan kelompok intervensi sebelum
kelompok kontrol. Untuk kelompok mendapat intervensi berupa
intervensi di lakukan terapi terapi dzikir Al Ma´surat dengan
psikoreligi: dzikir Al Ma´surat, rerata nilai 28-30, sedangkan
sedangkan untuk kelompok control setelah mendapat intervensi
dilakukan layanan standar asuhan terapi psikoreligi dzikir Al
keperawatan perilaku kekerasan di RS. Ma´surat responden kategori
Jiwa Islam Klender. Dapat ditarik amuk pada kelompok intervensi
kesimpilan sebagai berikut : dengan rerata nilai 19-21.
1. Dari data demografi dapat Sedangkan pada responden
disimpulkan bahwa : kategori amuk sebelum
a. kelompok umur pada mendapatkan layanan standar
kelompok kontrol rerata pada asuhan keperawatan di RS pada
usia 18-23 tahun dan 24-29 kelompok kontrol dengan rerata
tahun adalah sebesar 2 orang nilai 28-30. Sedangkan setelah
(40%), sedangkan pada mendapat layanan standar
kelompok intervensi rerata asuhan keperawatan di RS
usia 18-23 dengan jumlah responden kategori amuk pada
sebesar 3 orang (60%). kelompok kontrol adalah dengan
b. Jenis kelamin kelompok rerata nilai 24-28.
kontrol rerata jenis kelamin 3. Berdasarkan uji statistik dapat
perempuan dengan jumlah 3 terlihat perubahan yang
orang (60%),sedangkan pada signifikan terhadap perilaku
kelompok intervensi rerata kekerasan kategori amuk pada
jenis kelamin laki-laki sebesar kelompok intervensi dimana
3 orang (60%). pada pengukuran sebelum
dilakukan terapi psikoreligi 3. Untuk keluarga, saat klien ada
dzikir Al Ma´surat, adalah dirumah diharapkan merapkan
dengan rerata nilai 29,20 dengan dzikir sebagai upaya mencegah
standar deviasi 1,095.Sedangkan atau menurunkan tingkat
pada pengukuran post terapi perilaku kekerasan maka akan
psikoreligi Dzikir Al Ma´surat mengurangi seringnya
didapat perilaku kekerasan kekambuhan.
kategori amuk pada kelompok 4. Untuk peneliti selanjutnya, yang
intervensi adalahn dengan akan melakukan penelitian
rearata nilai 19,20 dengan sejenis di masa yang akan
standar deviasi 0,837. datang, perlu kiranya menggali
Berdasarkan uji statistic lebih dalam lagi mengenai
diperoleh P value 0,000 <α 0,05. terapi dzikir atau ibadah lainnya
Maka dapat disimpulkan ada yang dapat menurunkan atau
perbedaan yang signifikan antara mencegah perilaku kekerasan
pengukuran sebelum dan
sesudah terapi dzikir Al DAFTAR PUSTAKA
Ma´surat.Ada pengaruh Ann, Issacs.(2005).Keperawatan
pemberian dzikir Al Ma´surat Kesehatan Jiwa Dan Psikiatrik, edisi
terhadap perilaku kekerasan di 3. Jakarta: EGC.
Rumah sakit jiwa Islam Klender. Dzakiey, Hamdani(2010) Psikologi
4. Berdasarkan hasil uji statistik Kenabian; Menghidupkan Potensi dan
perbedaan perilaku kekerasan Kepribadian Dalam Diri, Jakarta :
pada kelompok intervensi dan Fajar Media Press
kelompok kontrol diperoleh nilai Eko Budiarto,(2004). Biostatistika
P value 0,038 (p value < 0,05). untuk Kedokteran dan Kesehatan
Nilai ini menunjukkan adanya Masyarakat, Jakarta: EGC.
perbedaan perilaku kekerasan Hamid, Achiryani S. (2008). Buku
kategori amuk pada kelompok Ajar Riset Keperawatan, Cetakan I.
intervensi dan kelompok kontrol. Jakarta; EGC.
Hastono, P Sutanto.(2006). Basic Data
Saran. Analysis for Health Research, Modul
1. Untuk Rumah Sakit Jiwa, kedua : Analisis Univariat & Analisis
sebagai masukan untuk Bivariat. Jakarta ; FKM- UI
menerapkan terapi psikoreligi: Hawari, Dadang.(2006). Manajemen
dzikir Al Ma´surat dengan Stres, Cemas dan Depresi, edisi ke- 2,
konsisten sebagai usaha untuk cetakan I. Jakarta; Gaya Baru.
meningkatkan kualitas asuhan Hawari, Dadang (2008) Lima Besar
keperawatan jiwa, khususnya Penyakit Mental Masyarakat, FK-UI.
untuk klien dengan perilaku Kaplan H, Saddock B, Grebb J.(1997).
kekerasan. Ilmu Pengetahuan Perilaku, Psikiatri
2. Untuk pasien, dengan penerapan klinis, edisi 7, jilid 2. Jakarta;
terapi psikoreligi : dzikir Ak Binarupa Aksara.
Ma´surat diharapkan klien Kaplan H, Saddock B.(2010). Buku
mengalami perubahan perilaku Ajar Psikiatri Klinis, edisi 2. Jakarta;
dari maladaptif menjadi adaptif EGC.
serta dapat mencegah terjadinya Keliat B, Akemat.(2005). Terapi
kekambuhan. Dan sebagai Aktifitas Kelompok, Keperawatan
upaya untuk lebih mendekatkan Jiwa, Cetakan I. Jakarta; EGC.
diri kepada Allah SWT.
Nursalam,(2013). Konsep dan Stuart & Sundeen.(2002). Buku Saku
Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan Jiwa, cetakan I. Jakarta:
Ilmu Keperawatan, edisi 2. Jakarta; EGC.
Salemba Medika. Sulistyawati dkk.(2005). Konsep
Notoatmodjo, Soekidjo.(2010). Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa,
Metodologi Penelitian Kesehatan. cetakan I. Jakarta: EGC.
Jakarta; Rineka Cipta. Videbeck, Sheila L.(2008).
Puri B, Laking P, Treasaden I. Buku Psychiatric Mental Health Nursing,
Ajar Psikiatri, edisi 2. Jakarta; EGC. cetakan I. Jakarta: EGC.
Stuart G, Laraia M.(2005). Principles Yosep, Iyus.(2011). Keperawatan
And Practice of Psychiatric Nursing, Jiwa, cetakan 4 (Edisi Revisi).
8th edition. Mosby. Bandung: PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai