Sumiyati Taher
1514201400
RINGKASAN
Keluarga merupakan sistem pendukung yang utama dalam memberikan perawatan
langsung pada setiap keadaan sehat sakit penderita. Umumnya keluarga meminta bantuan tenaga
kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawat klien (Yosep dkk 2010). Kemampuan keluarga
merupakan gabungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam merawat penderita yang mengalami
gangguan jiwa.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu analitik deskriptif dengan rancangan cross sectional
study. Dengan responden sebanyak 55 keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan perilaku
kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.V.L.Ratumbuysang Manado. Alat pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji statistik chi square, selanjutnya, data
diolah menggunakan program SPSS dan analisis dengan menggunakan uji descriptif statistik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari 55 (100%) responden, yang merasa terbebani
sebanyak dua puluh delapan dan yang merasa mampu sebanyak tiga puluh sembilan responden.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan uji Fisher’s exact di peroleh nilai p=0.002 maka
terdapat hubungan antara beban keluarga dengan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku
kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.V.L.Ratumbuysang Manado.
Kesimpulan penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara beban keluarga dengan
kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa
Prof.Dr.V.L.Ratumbuysang Manado.
Populasi dalam penelitian ini adalah Instrumen penelitian adalah alat-alat yang
keluarga dan orang terdekat pasien yang digunakan untuk mengumpulkan data, dalam
merawat pasien perilaku kekerasan yang penelitian ini digunakan kuesioner sebagai
sedang rawat jalan di poliklinik jiwa Rumah intrumen penelitian. Kuesioner atau daftar
Sakit Prof. Dr. V.L Ratumbuysang Manado pertanyaan adalah suatu cara pengumpulan
pada bulan februari berjumlah 120 orang. data yang dilakukan dengan mengedarkan
Sampel dalam penelitian ini adalah suatu daftar pertanyaan berupa formulir
karakteristik sampel yang dimasukan atau kepada responden. Kuesioner terbagi 2 jenis
yang layak untuk diteliti. Pengambilan yaitu Kuesioner dengan kemampuan
sampel dengan menggunakan cara purposive keluarga yang terdiri atas 24 pertanyaan
sampling, dengan menggunakan rumus dengan opsi pilihan Selalu diberi nilai (3),
penelitian (Murdiyanti, 2016). Sering (2), Jarang (1) dan Tidak pernah (0).
Sedangkan untuk kuesioner Beban Keluarga
n=N
terdiri atas 14 pertanyaan dengan pilihan
Sangat Setuju diberi nilai (3), Setuju (2),
Keterangan : Tidak Setuju (1) dan Sangat Tidak Setuju (0).
+ N (d2 )
n = jumlah1sampel
N = jumlah populasi HASIL DAN PEMBAHASAN
d = tingkat kepercayaan yang Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden
diinginkan Berdasarkan Umur Di Rumah Sakit Jiwa Prof
Jumlah sampel n = N .Dr.V.L.Ratumbuysang Manado.
1 + N (d2 ) Umur n Persentasi
43-48 13 20,3 %
n= 120 49-54 21 32,8 %
1+120 (0,1)2 55-60 16 25,0 %
61-79 2 3,1 %
n= 120 68-73 3 4,7 %
2,2 Total 55 100 %
n= 55
Dari tabel 5.1 diatas menunjukan bahwa dari
55 responden di Rumah Sakit Jiwa
Jadi, sampel dalam penelitian ini
Ratumbuysang Manado terbanyak dengan
berjumlah 55 responden
kelompok umur 49-60 tahun dengan jumlah
21 responden (32,8%)
Kriteria inklusi : Bersedia menjadi responden
a. Distribusi berdasarkan jenis kelamin
Keluarga dan orang terdekat dengan pasien
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi
dan tinggal satu rumah dengan pasien
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
perilaku kekerasan yang bertanggung jawab
Di Rumah Sakit Jiwa
dalam pengobatan dan perawatan sehari-hari.
Prof.Dr.V.L.Ratumbuysang Manado.
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah :
Keluarga pasien yang tidak menjadi
responden Jenis kelamin n Persentase
Laki-laki 27 49,1 %
Perempuan 28 50,9 %
Total 55 100 %
antara beban keluarga dengan sikap keluarga merawat pasien dengan perilaku kekerasan
dalam merawat pasien perilaku kekerasan dengan nilai P-value=0,030.
dipoliknik Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
Samarinda dengan P-value yaitu 0,00<0,01 penelitian yang dilakukan oleh Nureanah dkk
Menurut asumsi peneliti berdasarkan hasil (2012) tentang hubungan dukungan keluarga
analisis dan teori diatas beban yang sering dan beban keluarga dalam merawat anggota
dihadapi oleh keluarga dalam merawat pasien keluarga dengan riwayat perilaku kekerasan
dengan perilaku kekerasan adalah masalah di RS. Jiwa Islam Klender Jakarta Timur.
yang berkaitan dengan beban obyektif hal ini Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
dikarenakan biaya perawatan yang tinggi, hubungan yang signifikan antara dukungan
selain itu, pendapatan keluarga yang rendah informasional dengan beban keluarga.
berpengaruh terhadap kondisi kehidupan Asumsi peneliti berpendapat bahwa dengan
seperti pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adanya hubungan kekeluargaan, keluarga
tidak adekuat, rendahnya pemenuhan akan selalu merasa mampu dalam merawat
kebutuhan perawatan untuk anggota anggota keluarga yang menderita gangguan
keluarga. jiwa hal ini didukung dengan adanya
b. Kemampuan keluarga dalam merawat dukungan serta kemampuan yang baik dalam
pasien dengan perilaku kekerasan lingkungan sosial maupun dalam mengatasi
Dari hasil penelitian ini yang dilakukan suatu permasalahan dalam lingkungan
pada 55 responden sebagian besar 39 anggota keluarga.
reponden atau 60,9% keluarga merasa 2. Hubungan beban keluarga dengan
mampu dalam merawat anggota keluarga kemampuan keluarga merawat pasien
yang menderita gangguan jiwa hal ini dengan perilaku kekerasan
ditunjukan dengan sebagian reponden Hasil uji statistik menggunakan spearman
memilih selalu dalam item pertanyaan rank diperoleh nilai p-value=0,002 dimana
bertekad mendampingi anggota keluarga nilai 0,002 tersebut lebih kecil dari 0,05.
sampai keadaanya lebih baik serta memberi Yang berarti H0 ditolak maka dapat
suport atau dorongan dalam kehidupan disimpulkan bahwa ada hubungan beban
sehari-hari. keluarga dengan kemampuan keluarga dalam
Seperti yang dikatakan dalam friedman merawat pasien dengan perilaku kekerasan di
(2013) menyatakan bahwa dimana dukungan Rumah Sakit Jiwa Ratumbuysang Manado.
support, penghargaan dan perhatian dapat Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh
membantu meningkatkan strategi-strategi Duval dalam Logam (Effendi,2010) yang
alternatif berdasarkan pengalaman yang mengatakan bahwa keluarga adalah
berfokus pada aspek-aspek yang positif. sekumpulan orang dengan ikatan
Menurut yusdi ( 2010) kemampuan adalah perkawinan, kelahiran, dan adopsi mereka
kecakapan, kekuatan manusia untuk berusaha saling berinteraksi dan mempunyai peran
dengan diri sendiri. Kemampuan (ability) masing-masing dalam menciptakan serta
adalah kecakapan atau potensi seorang mempertahankan suatu budaya serta
individu untuk menguasai keahlian dalam meningkatkan perkembangan fisik, mental,
melakukan atau mengerjakan beragam tugas emosional, serta sosial dari tiap anggota
dalam suatu pekerjaan suatu penilaian atas keluarga.
tindakan seseorang. Menurut Friedman (2010) keluarga adalah
Penelitian sebelumnya yang dilakukan dua atau lebih dari dua individu yang
Widya Dkk (2020) menunjukan adanya bergabung karena hubungan darah, hubungan
hubungan kemampuan keluarga dalam perkawinan atau pengangkatan dan mereka
Friedman, Marilyn M., Bowden, V.R., & Heri S, Budi A, K., Ice Y, W., (2015) Tanda
Jones, E.G.(2010). Buku Ajar Gejala Dan Kemampuan Mengontrol
KeperawatanKeluargaRiset, Teori Perilaku Kekerasan Dengan Terapi
Dan Praktik.Alih Bahasa, AchirYani Musik Dan Rational Emotive
S. Hamid, dkk; Editor Edisi Bahasa Cognitif Behavior Therapy, Jurnal
Indonesia, EstuTiar. – Ed.5th Jakarta: Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015
EGC.11111
Keliat, Budi Anna, dkk. (2011). Keperawatan
Fanggi Ripangga (2018) “Hubungan beban Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta.
keluarga dengan sikap keluarga EGC.
dalam merawat pasien scizofrenia di
Kemenkes, 2016. Situasi DBD di Indonesia
poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah
Atma Husada”
Komariah, Karlin, & Suryani 2014. Persepsi
Keluarga Terhadap Skizofrenia
Fontaine, K.L (2010) Mental Health Nursing.
Notoatmodjo. (2010). Metodologi
New Jersey: Pearson Education Inc.
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
RinekaCipta.
G Edo, (2016) Psikoedukasi keluarga
terhadap klien dan kemampuan klien
Nuraenah, Mustikasari, Putri. Y.S.E. 2012.
perilaku kekerasan dan kemampuan
Hubungan dukungn keluarga dan
keluarga dalam merawat di rumah
beban keluarga dalam merawat pasien
sczicofrenia dengan gejala halusinasi.
Geriani, Disha, Kochukarottil Satish Babu
Savithry, Seemanthini Shivakumar,
Rafiyah, Imas. 2011. ―Review: Burden On
And Tanuj Kanchan. 2015.
Family Caregivers Caring For
―Burden Of Care On Caregivers
Patients With Schizophrenia And Its
Of Schizophrenia Patients: A
Related Factors.‖ Nurse Media Journal
Correlation To Personality And
Of Nursing 1(1): 29–41.
Coping.‖ Journal Of Clinical And
Http://Ejournal.Undip.Ac.Id/Index.P
Diagnostic Research 9(3): VC01-
hp/Medianers/Article/View/745.
VC04.
Riskesdas, 2018, Kementrian Kesehatan
Hamid. (2013). Asuhan Keperawatan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: Penerbit
Kesehatan.
Buku Kedokteran
Sefrina F, Latipun 2016, Hubungan
Hasmila Sari (2009) Pengaruh Family
Dukungan Keluarga Dan
Psikcoducation Therapi Terhadap
Keberfungsian Sosial Pada Pasien
Beban dan kemampuan Keluarga
Skizofrenia Rawat Jalan.
dalam merawat Klien Pasung.