Anda di halaman 1dari 5

Biofarmasetikal Tropis e-ISSN 2685-3167

(The Tropical Journal of Biopharmaceutical) 2022, 5 (2), 87-91 p-ISSN 2828-6685

Pola Peresepan Antidepresi Pada Pasien Rawat Jalan Di Instalasi


Farmasi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado

Giseli Margareth Tampa1*, Jabes Kanter1, Jeane Mongi1, Vlagia Paat1

1Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

*Penulis Korespondensi; gisellitampa@gmail


Diterima: 23 Juli 2022; Disetujui: 04 September 2022

ABSTRAK
Depresi merupakan gangguan mental yang banyak terjadi di masyarakat, depresi dapat diobati
dengan terapi farmakologi. Terapi farmakologi dapat berupa pemberian obat antidepresan dan juga
obat lainnya. Penelitian ini untuk melihat gambaran dari resep yang diberikan kepada pasien.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode desktriptif dan mengambil
data seacara retrospektif. Data yang akan diteliti berjumalah 100 sampel, dengan hasil menunjukkan
pada pasien dengan jeni kelamin perempuan memiliki presentasi yang lebih besar yaitu berjumlah
51 pasien dan kelompok umur 20 – 60 tahun dengan jumlah 60 pasien. Terapi yang paling sering
diberikan adalah terapi kombinasi 98% dengan obat yang banyak diberikan ada fluoxetine dan
diazepam sebanyak 13%.

Kata kunci: anti depresan, pola peresepan.rawat jalan

ABSTRACT
Depression is mental disorder then occurs in society, depression can be treated with pharmacology
therapy. Pharmacological therapy can be an antidepressant and others drug.this study to see an
overview of prescription given to patients. This research is a non-experimental research with
descriptive method snd retrospectively retrieve data. Data to be studied amounted to 100 sampels,
with the result showing of the female patient has the highest presentation that is 51 patients and age
group of 20-60 years with a total oof 60 patients. The most frequent treatment is combination therapy
985, with the most widely prescribed drugs are fluoxetin and diazepam as much as 13%.

Keywords : antidepresssan, prescribing pattern, outpatient

1. PENDAHULUAN bersenjata. Sementara untuk DIY kebanyakan


disebabkan oleh faktor kesulitan ekonomi2.
Depresi merupakan gangguan mental
Dari hasil Riset Kesehatan Dasar
yang sering terjadi ditengah-tengah masyarakat.
(Riskesdas) menunujkkan bahwa terjadi
Menurut World Health Organization (WHO),
peningkatan proporsi gangguan kejiwaan di
gangguan depresi menempati urutan ke-4 pada
Sulawesi Utara yang sangat signifikan. Pada
penyakit terbanyak di dunia1. Hasil Riset
tahun 2013 penderita depresi di Sulawesi Utara
Kesehatan Dasar (Riskesdas), menunjukkan
mencapai 1,7% dan pada tahun 2018 penderita
angka prevalensi gangguan jiwa berat di
depresi mencapai 7%3. Pemberian obat
Indonesia ada 1,7 permil, artinya ada sekitar 1,7
antidepresan merupakan salah satu cara untuk
kasus gangguan jiwa berat di antara 1000 orang
menangani penderita depresi. Terapi depresi
penduduk Indonesia. Prevalensi gangguan jiwa
dengan memberikan obat-obatan sangat
terbanyak di Indonesia ada terdapat pada Daerah
menolong dan merupakan pilihan utama, atau
Istmewa Yogyakarta dan Aceh, dimana terdapat
dapat dikombinasikan dengan psikoterapi dan
2,7 kasus per 1000 penduduk Di Aceh, kasaus
Electro Convulsive Therapy (ETC)4.
gangguan jiwa sebagian besar disebabkan oleh
Antidepresan adalah obat yang digunakan
trauma pasca bencana dan trauma pasca konflik
untuk mengobati kondisi yang serius yang
disebabkan oleh depresi berat. Antidepresan

87
Biofarmasetikal Tropis e-ISSN 2685-3167
(The Tropical Journal of Biopharmaceutical) 2022, 5 (2), 87-91 p-ISSN 2828-6685

yang sering digunakan adalah Selective Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) yang secara Manado.
umum diterima sebagai obat lini pertama.
Mekanisme kerja SSRI adalah dengan Analisis Data
mengahambat pengambilan serotonin yang telah
Data akan dianalisis dengan cara
disekresikan dalam sinap (gap dan neuron),
mengelompokan jenis kelamin, umur, dan jenis
sehingga dapat meningkatkan kadar serotonin
terapi yang diberikan.
dalam otak5.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. METODE PENELITIAN
Karakteristik Responden
Tempat dan Waktu Penelitian
Tabel 1. Distribusi jenis kelamin pasien
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa
Prof. Dr v. L. Ratumbuysang Manado, selama Jenis Jumlah Presentase
bulan Mei-September 2019. No
Kelamin (Pasien) (%)

Bahan dan Alat 1. Laki-laki 49 49

Baham yang akan digunakan pada 2. Perempuan 51 51


penelitian ini adalah resep pasien depresi rawat
jalan peserta BPJS pada bulan Januari-Juni 2019. Jumlah 100 100
Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa
alat tulis menulis dan laptop. Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui
bahwa perempuan lebih mudah terkena depresi
Jenis Penelitian dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini sesuai
Jenis penelitian adalah non eksperimental dengan apa yang ada pada Pharmaceutical care
(observasional), dengan metode deskriptif dan oleh Departemen Kesehatan RI yang
pengambilan data secara retrospektif. menyebutkan bahwa, perempuan mempunyai
kecenderungan dua kali lebih besar karena
Populasi dan Sampel masalah hormonal, dampak dari melahirkan,
stressor dan juga dari pola perilaku yang
Populasi dalam penelitian ini adalah resep dipelajari.
pasien depresi rawat jalan peserta BPJS di RSJ
Ratumbuysang Manado. Penentuan sampel Tabel 2. Distribusi umur pasien
diambil dengan menggunakan teknik purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel yang Jumlah Presentase
No Umur
didasarkan atas kriteria inklusi. (Pasien) (%)

N
1. < 20 tahun 4 4
n : 𝑁.(𝑑2)+1
2. 20 – 60 tahun 60 60
Keterangan: 3. > 60 tahun 36 36
n = (ukuran sampel);
N = (populasi); Jumlah 100 100
d = (presisi ditetapkan 10% = 0,1)
Pada Tabel 2, menunjukkan bahwa pasien
Perhitungan Sampel : =
10746 10746 yang berumur < 20 tahun merupakan kelompok
10746.(0,01)2+1
= 108,84 = 99,07 umur dengan penderita paling sedikit yaitu 4
Jadi sampel yang digunakan 100 resep. pasien. Sedangkan pasien dengan umur 20 – 60
tahun merupakan kelompok umur dengan
Variabel yang Diamati penderita paling banyak yaitu 60 pasien.
Hal ini dikarenakan pada usia 20 – 60
Variabel dalam penelitian ini adalah resep
tahun merupakan usia yang produktif. Biasanya
pasien depresi rawat jalan peserta BPJS di
pada usia produktif manusia dituntut untuk
mandiri dalam menciptakan kesjahteraan

88
Biofarmasetikal Tropis e-ISSN 2685-3167
(The Tropical Journal of Biopharmaceutical) 2022, 5 (2), 87-91 p-ISSN 2828-6685

hidupnya. Kecenderungan tersebut dapat 13. Fluoxetine + 2 2


menimbulkan depresi6. Clozapine +
Triheyphenidyl +
Terapi pengobatan Diazepam
14. Fluoxetine + 2 2
Tabel 3. Jenis terapi yang diberikan Haloperidol +
Diazepam
Jumlah Presentase 15. Fluoxetine + 2 2
No Jenis Terapi
(Pasien) (%) Haloperidol +
Trihexyphenidyl +
1. Tungal 2 2 Clozapine
16. Fluoxetine + 2 2
2. Kombinasi 98 98
Risperidone +
Alprazolam
Jumlah 100 100 17. Amitriptyline + 2 2
Haloperidol +
Tabel 3, menunjukkan bahwa jenis terapi Diazepam +
Trihexypenidyl
kombinasi merupakan terapi yang banyak
18. Fluoxetine + 2 2
diberikan dibandingkan dengan terapi tunggal. Clozapine +
Alprazolam
Tabel 4. Obat yang diberikan 19. Fluoxetine + 2 2
Obat yang Presenta Risperidone
No Jumlah 20. Fluoxetine + 1 1
diberikan se (%)
1. Fluoxetine + 13 13 Clobazam +
Diazepam Alprazolam
2. Fluoxetine + 11 11 21. Fluoxetine + 1 1
Alprazolam Haloperidol +
3. Fluoxetine + 10 10 Trihexyphenidyl +
Clobazam Diazepam
4. Fluoxetine + 7 7 22. Fluoxetine + 1 1
Clozapine Trifluoperazine +
5. Fluoxetine + 5 5 Trihexyphenidyl +
Risperidone + Clozapine
Trihexyphenidyl Fluoxetine +
6. Fluoxetine + 5 5 23. Trifluoperazine + 1 1
Alprazolam + Trihexyphenidyl +
Diazepam Alprazolam
7. Fluoxetine + 5 5 24. Fluoxetine + 1 1
Clobazam + Trifluoperazine +
Diazepam Diazepam
8. Fluoxetine + 4 4 25. Fluoxetine + 1 1
Haloperidol + Fluhenazine +
Trihexyphenidyl Risperidone +
9. Fluoxetine + 3 3 Trihexyphenidyl
Clozapine + 26. Fluoxetine + 1 1
Diazepam Risperidone +
10. Fluoxetine + 3 3 Trihexyphenidyl +
Riseridone + Alprazolam
Trihexyphenidyl + 27. Sertraline + 1 1
Diazepam Trihexyphenidyl +
11. Fluoxetine + 2 2 Trifluoperazine +
Haloperidol + Diazepam
Trihexyphenidyl + 28. Fluoxetine + 1 1
Clobazam Risperidone +
12. Fluoxetine + 2 2 Diazepam
Haloperidol + 29. Fluoxetine + 1 1
Trihexyphenidyl + Trihexyphenidyl +
Risperidone Clozapine +
Risperidone

89
Biofarmasetikal Tropis e-ISSN 2685-3167
(The Tropical Journal of Biopharmaceutical) 2022, 5 (2), 87-91 p-ISSN 2828-6685

30. Amitriptiline + 1 1 Amitriptiline


Alprazolam Terjadi reaksi
dan 1
30. Amitriptiline + 1 1 ekstrapiramidal
Risperidone
Alprazolam
31. Sertraline + 1 1
Clobazam 4. KESIMPULAN
32. Fluoxetine + 1 1 Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan
Risperidone +
bahwa perempuan lebih banyak terkena depresi
Haloperidol +
Trihexyphenidyl + dengan presentase 51% dan kelompok umur 20
Clobazam – 60 lebih sering mengalami depresi dengan
33. Amitriptiline + 1 1 presentase 60%. Terapi yang banyak diberikan
Risperidone + adalah terapi kombinasi yaitu sebanyak 98%
Trihexyphenidyl + dengan obat yang diberikan adalah fluoxetine
Diazepam
34. Fluoxetine 1 1 dan diazepam yaitu sebanyak 13 pasien yang
35. Sertraline 1 1 mendapatkan resep ini
Total 100 100
5. DAFTAR PUSTAKA
Tabel 4, menunjukkan bahwa selain 1. Fadilah L. Sistem Menejemen Gejala Depresi
antidepresan obat yang banyak diberikan adalah Melalui Model User- Centered
benzodiazepine, seperti diazepam, alprazolam
Berbasis WEB. Published online 2011.
dan juga clobazam. Benzodiazepine digunakna
dalam terapi gangguan kecemasan karena efek 2. Kurniawan Y, Sulistyarini I. Komunitas
yang ditimbulkan sangat cepat. Benzodiazepine Sehati (Sehat Jiwa dan Hati) Sebagai
hanya digunakan dalam terapi jangka pendek Intervensi Kesehatan Mental Berbasis
untuk mencapai pengurangan gejala untuk awal Masyarakat. Insa J Psikol dan Kesehat
terapi7. Ment. 2017;1(2 SE-Article):112-124.
Antidepresan juga dapat dikombinasikan doi:10.20473/jpkm.V1I22016.112-
dengan antipsikotik seperti, risperidone, 124
clozapine, haloperidol dan juga trifluoperazine. 3. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Pemberian antipsikotik bertujuan untuk Published online 2018.
meningkatkan efek dari antidepresan itu sendiri8.
Antipsikotik juga ditujukan untuk pasien yang 4. Junaidi I. Anomali Jiwa: Cara Mudah
disertai dengan gejala sikotik (halusinasi) derta Mengetahui Penyimpangan Jiwa Dan
untuk meningkatkan efek dari penggunaan Perilaku Tidak Normal Lainnya. 1st
antidepresan9. ed. CV. Andi Offset; 2012.
Obat lain yang diberikan adalah anti 5. Prayitno. Farmakologi Dasar. Lilian Bat.
muskarinik. Anti muskarinik yang sering Lennskopi; 2008.
digunakan adalah trihexypenidyl. Pemberian
anti muskarinik bertujuan untuk mencegah dan 6. Abdurrachim ID. Gambaran Interpersonal
juga mengatasi efek samping dari penggunaan Dependency Pada Orang Dengan
antipsikotik yang berupa ekstrapiramidal8. Gangguan Depresi Mayor (The
Pada tabel di atas ada beberapa obat yang Description Of Interpersonal
menunjukkan adanya interaksi. Dependency Of Person With Major
Depression). Published online 2008.
Tabel 5. Interaksi Obat 7. Dunlop BW, Davis PG. Combination
Obat yang Interaksi yang Jumlah treatment with benzodiazepines and
berinteraksi terjadi SSRIs for comorbid anxiety and
Fluoxetine depression: a review. Prim Care
Menyebabkan Companion J Clin Psychiatry.
dan 5
ektrapiramidal 2008;10(3):222-228.
risperidone
Fluoxetine Menyebabkan doi:10.4088/pcc.v10n0307
dan terjadinya gejala 4 8. Rudy Wijono, Martina Wiwie Nasrun CED.
Haloperidol ekstrapiramidal Gambaran dan Karakteristik

90
Biofarmasetikal Tropis e-ISSN 2685-3167
(The Tropical Journal of Biopharmaceutical) 2022, 5 (2), 87-91 p-ISSN 2828-6685

Penggunaan Triheksifenidil pada 9. Sulistia Gan Gunawan, Rianto Setiabudy


Pasien yang Mendapat Terapi Nafrialdi E. Farmakologi Dan Terapi.
Antipsikotik. J Indones. ed. ke-5. Balai Penerbit FKUI; 2007.
2013;63(1):14-20.

91

Anda mungkin juga menyukai