Anda di halaman 1dari 6

89

Mahyar Suara et al : Efektifitas Terapi Rehabilitasi Mental Terhadap Penurunan Halusinasi Klien Gangguan Jiwa

Efektifitas Terapi Rehabilitasi Mental Terhadap Penurunan Halusinasi


Klien Gangguan Jiwa
1
Mahyar Suara
1
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Abdi Nusantara Jakarta
2
Khodar Arafi
2
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Abdi Nusantara Jakarta

ABSTRAK

Latar belakang : Halusinasi merupakan distorsi persepsi yang terjadi pada respon neurobiologis
yang maladaftive, pengalaman sensori yang salah/palsu yang dapat terjadi pad indra pendengaran,
penglihatan, pengecapan, perabaan, dan penciuman. Halusinasi bisa ditemukan pada pasien yang
menderita skizofrenia. Penanganan halusinasi dapat dilakukan dengan memberikan terafi
psikofarnaka dan terafi modalitas. Berdasarkan data medical record di rumah sakit jiwa islam
klender selama bulan januari-februari 2018 terdapat pasien gangguan halusinasi sebanyak 70
orang ditambah 23 orang yang menjalani rehabilitasi mental. Sebagian besar gangguan halusinasi
ini disebabkan karena adanya stressor psikososial, seperti adanya pertengkaran dalam rumah
tangga, perceraian, problem dengan orang tua, pekerjaan dan hubungan interpersonal.

tujuan penelitian : Untuk mengetahui efektifitas terafi rehabilitasi mental terhadap penurunan
halusinasi

Metode penelitian : jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross
sectional dengan uji chi square. penelitian ini berjumblah 13 responden

Hasil penelitian : dari hasil analisa bivariate di proleh uji statistic ada hubungan terafi
psikofarmaka terhadap penurunan halusinasi dengan nilai p value = 0,003 dan ada hubungan
terapi modalitas terhadap penurunan halusinasi dengan p value = 0,003.

Daftar pustaka 18 (2009-2015)

kata kunci : Halusinasi, terapi psikofarmaka, dan trapi modalitas

Latar Belakang masalah serius diseluruh dunia. Menurut data


Perubahan kondisi masyarakat sangat cepat World Health Organization (WHO) masalah
seiring pesatnya perkembangan ilmu gangguan jiwa diseluruh dunia memang sudah
pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang menjadi masalah yang sangat serius. WHO
cepat ini selain membawa manfaat yang besar dalam Yosep (2012) menyatakan, paling tidak,
bagi perkembangan peradaban didunia juga ada satu dari empat orang didunia mengalami
menimbulkan dampak negatif terutama dalam masalah mental dan saat ini diperkirakan 450
lingkungan sosial. Kemajuan teknologi juta jiwa penderita gangguan jiwa didunia.
menimbulkan perubahan norma dan etika Berdasarkan data medical record di Rumah
sosial sehingga menimbulkan penyakit- Sakit jiwa Islam Klender Jakarta selama bulan
penyakit sosial dan gangguan kejiwaan Januari sampai Februari 2018 terdapat pasien
dimasyarakat. Gangguan jiwa menjadi gangguan halusinasi sebanyak 70 orang

Jurnal Antara Keperawatan Vol. 2 No. 3 September - Desember Tahun 2019


90
Mahyar Suara et al : Efektifitas Terapi Rehabilitasi Mental Terhadap Penurunan Halusinasi Klien Gangguan Jiwa

ditambah 23 orang yang mengalami meliputi konsentrasu buruk, adanya distori


rehabilitasi mental. Sebagian besar gangguan pendengaran, perubahan respon terhadap
halusinasi disebabkan karna adanya stressor stimulus, gelisah, melaporkan atau
pisiko sosial, seperti: adanya pertengkaran menunjukkan perubahan sensorik, iribiliti,
dalam rumah tangga, perceraian problem disorientasi waktu, tempat, dan orang,
dengan orang tua, pekerjaan dan hubungan perubahan kemampuan pemecahan masalah,
internasional. Menurut salah satu petugas perubahan perilaku, serta perubahan pola
rehabilitasi mental di RSJ Islam Klender komunikasi(Nanda, 2010).
Jakarta, tindakan rehabilitasi mental yang
dilakukan sesuai dengan bakat dan minat METODOLOGI PENELITIAN
pasien yang dikembangkan dan dilatih oleh Pada bab ini membahas tentang metodologi
petugas rehab, agar ketika pasien kembeli dan prosedur penelitian. Desain penelitian,
kelingkungan sosial mereka mempunyai bakat tempat penelitian, waktu penelitian, populasi
untuk bekerja atau membuka usaha sendiri, sampel, etika penelitian, langkah-langkah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan antaranya pengumpulan data (alat dan cara) , dan analisa
adalah, seperti memasak, bercocok tanam, data.
memelihara ikan, membuat kerajinan tangan
menjahit, melukis dan manageman. Dari hasil Desain Penelitian
pengamata penelitian masih ada pasien yang
Desain penelitian ni menggunakan Metode
kurang antusias dan kurang aktif dalam
Deskritif. Metode Deskritif adalah suatu
mlakukan rehab mental dan ada 1 pasien rehab
metode penelitian yang dilakukan dengan
yang tidak mengikuti kegiatan rehab tersebut
tujuan utama untuk membuat gambaran atau
dikarenakan satu pasien tidak mau datang ke
deskritif tentang suatu keadaan secara objektif.
tempat rehab.
( Notoatmodjo, 2012). Tujuan dari penelitian
Rehabilitasi sangat penting karena, rehabilitasi
ini adalah untuk mengetahui Efektifitas terapi
adalah tindakan restorasi bagi kesehatan
Rehabilitasi Mental terhadap penurunan
individu yang mengalami kecacatan menuju
Halusinasi dengan metode pengumpulan data
kemampuan yang optimal dan berguna bagi
dengan pendekatan crossectional. Survey
segi fisik, mental, sosial dan ekonomi dirumah
crossectional ialah suatu penelitian untuk
sakit-rumah sakit, dan pusat-pusat rehabilitasi
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-
tertentu terhadap penurunan halusinasi
faktor resiko dengan efek, dengan cara
tertentu. Rehabilitasi menurut WHO expert
pendekatan, bservasi atau dengan
commitee on medical rehabilitation (2011).
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
TINJAUAN PUSTAKA (Point time approach). (Nursalam,2012)

Halusinasi Waktu Dan tempat penelitian

Halusinasi merupakan suatu keadaan dimana Penelitian dilakukan bulan Maret 2018 di RS
seorang mengalami perubahan dalam jumlah Islam Klender Jakarta
dan pola dari stimulasi yang mendekat disertai
Populasi dan sampel
dengan suatu pengurangan, berlebih-lebih,
distorsi atau kelainan berespon terhadap setiao Populasi
stimulus (Townsend,2010). Halusinasi
menggambarkan karakteristik individu yang

Jurnal Antara Keperawatan Vol. 2 No. 3 September - Desember Tahun 2019


91
Mahyar Suara et al : Efektifitas Terapi Rehabilitasi Mental Terhadap Penurunan Halusinasi Klien Gangguan Jiwa

Populasi adalah setiap subjek (misalnya yang di peroleh penelitian pada bulan Januari
manusia atau klien) yang memenuhi kriteria 2018 tercatat 23 pasien Halusinasi yang
yang telah ditentukan (Nursalam 2012). mengalami rawat inap di RS Jiwa Islam
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Klender Jakarta.
Halusinasi di RS Jiwa Islam Klender.
Berdasarkan data statistik dari medical ricord Sample
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi
yang dapat digunakan sebagai subjek (Nursalam,2012)
penelitian melalui metode sampling tertentu
di Rumas Sakit Jiwa Islam Klender mayoritas
HASIL PENELITIAN berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
53,8%.
Analisa Univariat

Dalam analisa univariat ini Distribusi Frekuensi Karakteristik


menjelaskan secara deskriptif mengenai Responden Menurut Lama Rehab
variabel-variabel penelitian yang terdiri dari
karakteristik responden dan mengenai hal Diatribusi Frekuensi Responden
pengumpulan data sesuai dengan variabel Berdasarkan Lama Rehab Di RS Jiwa
penelitian ini akan disajiakan dalam bentuk Islam Klender Jakarta
distribusi frekuensi yang terbagi menjadi
distribusi responden berdasarkan data Lama Rehab F %
demografi dan distribusi responden  ≤ 1 bulan 0 0
berdasarkan variabel terafi psikofarmaka,  > 1 bulan 13 100
terapi modalitas dan penurunan halusinasi. Total 13 100

Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan tabel 5.2 Distribusi Frekuensi


Responden Menurut Jenis Kelamin Dapat dilhat bahwa jumlah responden yang
lama rehab lebih dari satu bulan ada 13 orang
Diatribusi Frekuensi Responden (100%).
Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Di
Distribusi Frekuensi Responden
RS Jiwa Islam Klender Jakarta
Berdasarkan Variabel Terapi
Psikofarmaka Terhadap Penurunan
Jenis Kelamin F %
Halusinasi di RS Jiwa Islam Jakarta
 Laki-laki 6 46,2
 Perempuan 7 53,8 Tabel 5.3.
Total 13 100
Diatribusi Frekuensi Responden
Dari tabel 5.1. distribusi frekuensi Berdasarkan Variael Trapi Fsikoparmaka
dapat dilihat bahwa jumlah responden pada Terhadap Penurunan Halusinasi Di RS
jenis kelamin laki – laki sebanyak 6 orang Jiwa Islam Klender Jakarta
(46,2%), dan jenis kelamin perempuan yaitu Terapi Fsikoparmaka F %
sebanyak 7 orang (53,8%). Hal ini  Tidak melakukan 3 23,1
menunjukkan bahwa jenis kelamin responden 10 76,9

Jurnal Antara Keperawatan Vol. 2 No. 3 September - Desember Tahun 2019


92
Mahyar Suara et al : Efektifitas Terapi Rehabilitasi Mental Terhadap Penurunan Halusinasi Klien Gangguan Jiwa

terapi psikofarmaka Berdasarkan tabel 5.4. dapat


 Melakukan terapi disimpulkan bahwa di RS Jiwa Islam Klender
psikofarmaka dari 13 responden 10 orang atau 76,9% yang
Total 13 100 melakukan terapi Modalitas.

Berdasarkan tabel 5.3. dapat 5.1.5. Distribusi Frekuensi Responden


disimpulkan bahwa di RS Jiwa Islam Klender Berdasarkan Variabel Penurunan
dari 13 responden 10 orang atau 76,9% yang Halusinasi Pada Penurunan
melakukan terapi psikofarmaka Halusinasi di RS Jiwa Islam Klender
Jakarta
Tabel 5.5.
5.1.4. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Variabel Terapi Diatribusi Frekuensi Responden
Modalitas Terhadap Penurunan Berdasarkan Variabel Penurunan
Halusinasi di RS Jiwa Islam Klender Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Di RS
Jakarta Jiwa Islam Klender Jakarta

Tabel 5.4. Penurunan Halusinasi F %


 Tidak terjadi penurunan 3 23,1
Diatribusi Frekuensi Responden halusinasi 10 76.9
Berdasarkan Variael Trapi Modalitas  Terjadi penurunan
Terhadap Penurunan Halusinasi Di RS halusinasi
Jiwa Islam Klender Jakarta
Total 13 100
Terafi Modalitas F %
 Tidak melakukan terapi 3 23,1 Berdasarkan tabel 5.5. dapat disimpulkan
Modalitas 10 76.9 bahwa di RS Jiwa Islam Klender dari 13
 Melakukan terapi responden 10 orang atau 76,9% yang terjadi
Modalitas penurunan Halusinasi
Total 13 100

5.2. Analisa Bivariat

Pada analisa ini peneliti ingin mengetahui hubungan antara yang lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 5.6. dan 5.7. berikut ini. Secara statistik hubungan antara dua variabel
independent dan dependent.

Tabel 5.6

Efektifitas Terapi Psikofarmaka Terhadap Penurunan Halusinasi di RS Jiwa Islam Klender

TERAPI PENURUNAN HALUSINASI TOTAL P Value


PSIKOFARMAKA

Jurnal Antara Keperawatan Vol. 2 No. 3 September - Desember Tahun 2019


93
Mahyar Suara et al : Efektifitas Terapi Rehabilitasi Mental Terhadap Penurunan Halusinasi Klien Gangguan Jiwa

Tidak terjadi Terjadi


penurunan penurunan
halusinasi halusinasi

F % F % F % 0,003
Tidak melakukan
3 100 0 0 3 100
terapi psikofarmaka
Melakukan trapi
0 0 10 100 10 100
psikofarmaka
Total 3 23.1 10 76,9 13 100

Pada hasil penelitian diatas diperoleh p value 0,003 maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan terapi psikofarmaka terhadap penurunan halusinasi di RS Jiwa Islam Klender Jakarta.

Tabel 5.7

Efektifitas Terapi Psikofarmaka Terhadap Penurunan Halusinasi di RS Jiwa Islam Klender

PENURUNAN HALUSINASI
Tidak terjadi Terjadi
penurunan penurunan TOTAL P Value
TERAPI MODALITAS
halusinasi halusinasi

F % F % F %
Tidak melakukan terapi
3 100 0 0 3 100
modalitas
0,003
Melakukan trapi
0 0 10 100 10 100
modalitas
Total 3 23,1 10 76,9 13 100

Pada hasil penelitian diatas diperoleh p value 0,003 maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan terapi modalitas terhadap penurunan halusinasi di RS Jiwa Islam Klender Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA Kliat, Anna Budi. 2013.Proses


Keperawatan Kesehatan Jiwa.jakarta :
Arfati. 2014.Hubungan Pemberian EGC
Intervensi Keperawatan Terhadap Nursalim. 2013.Konsep dan Penerapan
Kemampuan Klien Mengontrol Halusinasi Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawata.
Di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Jakarta : Salmba Medika
Sulawesi Selatan. Tidak dipublikasikan Iskandar. 2012. Pengaruh Trafi Aktivitas
Klompok Stimulasi Persepsi Modifikasi
Terhadap Pengendalian Halusinasi

Jurnal Antara Keperawatan Vol. 2 No. 3 September - Desember Tahun 2019


94
Mahyar Suara et al : Efektifitas Terapi Rehabilitasi Mental Terhadap Penurunan Halusinasi Klien Gangguan Jiwa

Dengan Pada Klien Skizofreni di RSJ Budi Anna Kiat. 2014.Keperawatan


Menur Surabaya. Skripsi : Tidak Kesehatan Jiwa Komunitas Jakarta :EGC
dipublikasikan Aden Rico Saputra. 2015.Hubungan
Maramis.W.F. 2011.Catatan Ilmu Aktifitas Harian Dan Komunikasi
Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga Traupetik Terhadap Penurunan
University press Halusinasi di RSUD Duren Sawit Jakarta.
Yosep, Iyus. 2010.Keperawatan Jiwa Tidak dipublikasikan.
(Edisi Revisi). Bandung : Refika Aditama. Wasis.2012. Pedoman Riset praktis Untuk
Sunaryo. 2010.Psikologi Untuk Profesi Perawat. Jakarta :EGC
Keperawatan.Jakarta: EGC Herawati. 2013.Terapi psikofarmaka
Wasis. 2010. Pedoman Riset Praktis Untuk jakarta : EGC
Profesi Perawat. Jakarta : EGC Riyadi dan Purwanto. 2013.Terapi
Townsend, Mary. C. 2009. Psychiatric Modalitas Jakarta. EGC
Mental Health Nursing Concepts Of Care. Semin, yustinis. 2011.Kesehatan Mental
Edisi 3. Philadelphia : F.A Davis Jilid 3. Yogyakarta: Kanisius
Company Perry dan Pother. 2010.Fundamental
Videback, Sheila. 2009.Buku Ajaran Keperawatan :Konsep, Proses, dan
Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.S Praktik Edisi 4. Jakarta :EGC
Deden Darmawan Rusdi. 2013.Konsep
dan Krangka Kerja Asuhan Keperawatan
Jiwa; Gosyen Publishing

Jurnal Antara Keperawatan Vol. 2 No. 3 September - Desember Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai