septilibriatanti@gmail.com
Abstrak
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang terjadi pada ODGJ yaitu gangguan persepsi
sensori tanpa adanya rangsangan dari luar, perlu dilakukan kegiatan untuk mengontrol
halusinasi. Terapi modalitas berupa senam merupakan salah satu kegiatan yang dapat
mengurangi munculnya halusinasi. Tujuan dari studi kasus ini untuk mendiskripsikan asuhan
keperawatan terapi modalitas (terapi senam) pada ODGJ yang mengalami halusinasi di
Posyandu Jiwa Kota Blitar. Pengumpulan data menggunakan metode studi kasus dengan
mengeksplorasi secara mendalam 2 responden sesuai dengan kriteria meliputi pengkajian,
perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi yang dilakukan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sukorejo Kota Blitar pada tanggal 28 Mei – 28 Juni 2018. Ada
perbedaan penyebab tentang cara mengontrol halusinasi antar responden dikarenakan
berbagai faktor, sehingga berpengaruh pada karakteristik masing-masing responden dalam
mengontrol halusinasi. Bagi responden, asuhan keperawatan ini cukup membantu untuk
mengontrol halusinasi yang muncul.
Kata Kunci: Halusinasi, ODGJ, Terapi Modalitas, Terapi Senam
PENDAHULUAN gejala dan/atau perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan
Kesehatan Jiwa adalah kondisi penderitaan dan hambatan dalam
dimana seorang individu dapat menjalankan fungsi sebagai manusia ( UU
berkembang secara fisik, mental spiritual No.18 Tahun 2014).
dan sosial sehingga individu tersebut Salah satu bentuk gangguan jiwa
menyadari kemampuan sendiri, dapat yang terdapat di dunia adalah gangguan
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara jiwa berat yaitu Skizofrenia. Skizofrenia
produktif dan mampu memberikan merupakan suatu penyakit yang
kontribusi untuk komunitasnya. Jadi dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan
disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah timbulnya pikiran,persepsi, emosi,
bagian dari kesehatan dan merupakan gerakan, dan perilaku yang aneh dan
kemampuan individu untuk dapat terganggu (Sheila L. Videbeck, 2008: 348).
berkembang secara fisik, mental, spiritual Salah satu gejala positif yang
dan sosial sehingga dapat mengatasi sering pada klien skizofrenia
tekanan dan dapat bekerja secara adalah Halusinasi. Menurut Stuart
produktif atau dapat berkontribusi untuk dan Laraia (2005), yang
komunitas dan lingkungannya ( UU No.18 menyatakan bahwa 70% klien
Tahun 2014 ) . Selanjutnya Orang Dengan skizofrenia mengalami halusinasi.
Gangguan Jiwa yang disingkat ODGJ Halusinasi adalah distorsi persepsi yang
adalah orang yang mengalami gangguan terjadi pada respon neurobiological yang
dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang maladaptif (Struart and Sundeen, 1998).
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan Halusinasi merupakan salah satu gangguan
persepsi panca indra tanpa adanya terhadap pasien dengan gangguan depresi
rangsangan dari luar yang dapat terjadi (Lawlor & Hopker, 2001). Beberapa
pada sistem penginderaan dimana pada penelitian tentang aktivitas fisik dan terapi
saat kesadaran individu itu penuh dan baik olahraga terhadap gangguan kejiwaan
(Wilson 1983). Berdasarkan beberapa membuktikan, bahwa aktivitas fisik
pengertian tersebut, dapat disimpulkan tersebut dapat meningkatkan kepercayaan
bahwa halusinasi adalah gangguan pasien terhadap orang lain (Campbell &
persepsi sensori tentang suatu objek atau Foxcroft, 2008) dan juga membantu
gambaran dan pikiran yang sering terjadi mengontrol kemarahan pasien (Hassmen,
tanpa adanya rangsangan dari luar yang Koivulla & Uutela, 2000).
dapat meliputi semua sistem penginderaan. Posyandu adalah wadah
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun pemeliharaan kesehatan yang diakukan
2013, indikator kesehatan jiwa yang dinilai dari oleh dan untuk masyarakat yang
pada Riskesdas 2013 antara lain gangguan dibimbing oleh petugas kesehatan terkait
jiwa berat, gangguan mental emosional (Departemen Kesehatan RI . 2006).
serta cakupan pengobatanya. Prevalensi Posyandu Jiwa adalah salah satu wadah
gangguan mental emosional penduduk untuk pemeriksaan, pengobatan dan
Indonesia berdasarkan Riskesdes tahun pengontrolan kesehatan pasien jiwa agar
2007, presentase gangguan jiwa mencapai segera pulih dan sembuh. Dalam Posyandu
11,6 persen dari sekitar 19 juta penduduk Jiwa tidak hanya pemeriksaan dan
dan bervariasi di antara provinsi dan pengobatan saja, pasien jiwa juga
kabupaten/kota. Setiap tahun penderita mengikuti pelatihan ketrampilan dan
gangguan jiwa selalu meningkat. Menurut kegiatan senam bersama. Berdasarkan
World Health Organization (WHO), studi pendahuluan pada 05 Oktober 2017
sampai tahun 2011 tercatat penderita di UPTD Kecamatan Sukorejo yang
gangguan jiwa sebesar 542.700.000 jiwa mengadakan acara Terapi Okupasi (Terapi
atau 8,1% dari jumlah keseluruhan Kerja ) . Diadakan kegiatan berupa senam
penduduk dunia yang berjumlah sekitar pinguin, terdapat 22 orang dengan
6.700.000.000 jiwa. gangguan jiwa melakukan kegiatan
Terapi modalitas adalah suatu senam , dengan pasien aktif berjumlah 18
kegiatan dalam memberikan asuhan orang, dan pasien yang tidak aktif
keperawatan baik di institusi maupun di berjumlah 4 orang .
masyarakat, yang bermanfaat bagi keswa Berdasarkan uraian di atas, peneliti
dan berdampak teraupeutik ( Ermawati, tertarik untuk melakukan penelitian
2010 ). Berbagai terapi dalam mengatasi tentang “ Asuhan Keperawatan Terapi
gangguan jiwa pun telah banyak Modalitas ( Terapi Senam ) pada ODGJ
dikembangkan salah satunya adalah yang mengalami Halusinasi di Posyandu
senam. Dalam sebuah studi sebanyak tiga Jiwa: Pospa Siwa Kota Blitar ”
puluh pasien depresi yang diberikan
beberapa terapi, didapatkan hasil bahwa METODE PENELITIAN
dari semua terapi yang dilakukan, terapi Penelitian ini menggunakan desain
olahraga memiliki pengaruh yang cukup penelitian Studi Kasus Asuhan
signifikan terhadap penurunan tingkat Keperawatan. Dengan populasi penelitian
depresi dari pada yang tidak diberi terapi adalah wilayah kerja Puskesmas Sukorejo
senam (Daley, 2002 dalam Harki Kota Blitar. Menggunakan 2 pasien ODGJ
Isnuur,2011). Cukup banyak penelitian yang mengalami Halusinasi pendengaran.
tentang pengaruh terapi olahraga dan Pengumpulan data dilakukan dengan cara
aktivitas fisik terhadap gangguan pengkajian, menegakkan diagnosa,
kejiwaan, namun sebagian besar dari perencanaan, implementasi dan evaluasi.
penelitian tersebut lebih banyak dilakukan
Penelitian dilakukan pada 28 Mei – 28 klien sering mendengarkan suara-suara
Juni 2018. yang tidak ada wujudnya.