Anda di halaman 1dari 13

JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No.

Profil Penggunaan Obat Antidepresan Pada Pasien Gangguan


Ansietas Di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu Pada Tahun 2021

Profile of the Use of Antidepressant Drugs in Patients with Anxiety Disorders at


Bhayangkara Indramayu Hospital in 2021

1
Qorina Rahman, 2Dina Melia Oktavilantika*
1,2
Pogram Studi Farmasi, Fakultas Kesehatan dan Farmasi, Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya
No. 100, Depok 16424, Jawa Barat, Indonesia
1
Qorinarahman@student.gunadarma.ac.id, 2dina_oktavilantika@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK
Gangguan ansietas merupakan respon terhadap ancaman yang berasal dari rangsangan stesor yang
kemudian muncul ketakutan yang berlebihan sehingga timbul beberapa gejala seperti tangan gemetar, detak
jantung meningkat, pusing, lemas serta gejala lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran penggunaan obat antidepresan di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2022 yang berlokasi di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif berarti data yang
telah di dapatkan di deskripsikan secara objektif dengan memaparkan fenomena dengan bantuan tabel atau
gambar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa antidepresan yang
digunakan pada 33 pasien gangguan ansietas sebanyak 79. Dengan penggunaan antidepresan meliputi
golongan SSRI (Fluoksetin, sertalin, escitalopram) sebanyak 43, golongan TCA (maprotilin, amitriptilin)
sebanyak 31, dan golongan SNRI (duloksetin) sebanyak 5. Dengan penggunaan antidepresan terbanyak
yaitu golongan SSRI dengan jenis obat yaitu fluoksetin sebanyak 27.
Kata Kunci: Antidepresan, Profil Penggunaan Antidepresan, Gangguan Ansietas.

ABSTRACK

Anxiety disorder is a response to threats originating from stressor stimulation which then causes excessive
fear resulting in several symptoms such as shaking hands, increased heart rate, dizziness, weakness and
other symptoms. The purpose of this study was to describe the use of antidepressant drugs at Bhayangkara
Indramayu Hospital. This research was conducted in March 2022 which is located at Bhayangkara
Indramayu Hospital. The research method used is descriptive research method. The descriptive method
means that the data that has been obtained is described objectively by describing phenomena with the help
of tables or pictures. Based on the results of the research that has been done, it shows that the
antidepressants used in 33 patients with anxiety disorders were 79. The use of antidepressants included the
SSRI group (Fluoxetin, Sertalin, escitalopram) of 43, the TCA group (maprotilin, amitriptilin) of 31, and
the SNRI group (duloxetine). ) as many as 5. With the most use of antidepressants, namely the SSRI group
with the type of drug, namely fluoxetine, as many as 27.

Keywords: Antidepressants, Antidepressant Use Profile, Anxiety Disorders.

PENDAHULUAN
Gangguan ansietas merupakan dari rangsangan atau stresor. Selain itu,
respon terhadap ancaman yang berasal sebagian besar gangguan mental dimulai

113
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

dengan ansietas yang memiliki reaksi pengobatan yang digunakan untuk


yang berbeda pada setiap individu [1]. mengelola gangguan ansietas yaitu anti
Dapat dikatakan juga sebagai cemas dan antidepresan. Obat anti cemas
sekelompok gangguan yang sama yang digunakan merupakan obat-obatan
dengan gangguan stres. Akan tetapi tertentu yang bekerja untuk mengurangi
keduanya memiliki perbedaan yaitu pada gejala ansietas secara emosional dan
gangguan ansietas memiliki gejala yang fisik. Sedangkan obat antidepresan yang
timbul berupa gejala yang ekstrem dan digunakan berguna untuk mengobati
tidak pergi setelah stress hilang [2]. rasa cemas, selain itu dapat juga berguna
Menurut organisasi Kesehatan untuk rasa cemas yang disertai dengan
Dunia (2017) menyatakan bahwa depresi yang terjadi secara bersamaan
prevalensi paling tinggi pada gangguan [5]. Pada sebuah artikel penelitian yang
jiwa umum yaitu salah satunya gangguan dilakukan pada tahun 2018 menjelaskan
ansietas dengan data yang didapatkan bahwa pengobatan untuk gangguan
sebesar 3,6% dari populasi, dimana lebih ansietas antidepresan yaitu Selective
dari 200 juta orang di seluruh dunia Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRI),
menderita gangguan kecemasan. Dapat Serotonin And Norepinephrine Reuptake
dilihat pada data Riskesdas tahun 2018 Inhibitors (SNRI), Tricyclic
yang menunjukkan bahwa prevalensi Antidepresant (TCA), dan Monoamine
gangguan jiwa di Indonesia semakin Oxidase Inhibitors (MAOI). Dimana
signifikan. Dari data Riskesdas yang direkomendasikan sebagai lini
menunjukkan bahwa terdapat 9,8% pertama terapi pada sebagain besar
masalah kesehatan mental emosional pasien dengan gangguan ansietas yaitu
(depresi dan kecemasan). Sehingga SSRI. Adapun pengobatan lini kedua
terlihat bahwa adanya peningkatan dapat diberikan antidepresan golongan
sebanyak 6% jika dibandingkan dengan TCA. TCA sendiri memiliki efikasi yang
data Riskesdas tahun 2013 [4]. cukup baik, namun kurang dapat
Pengobatan yang terbukti efektif ditoleransi karena memiliki efek
untuk pasien dengan gangguan ansietas samping yang akan ditimbulkan berupa
yaitu dengan melibatkan kombinasi pusing, mengantuk, mulut kering, serta
pengobatan berupa psikoterapi dan penglihatan kabur. Maka dari itu pada
pengobatan farmakologi. Dimana penggunaannya digunakan terlebih

114
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

dahulu dosis yang rendah dan secara penggunaan obat antidepresan untuk
bertahap akan meningkat [6]. pasien gangguan ansietas. Selain itu juga
Dalam sebuah penelitian belum adanya informasi data terkait
menunjukkan bahwa pada dasarnya gambaran penggunaan obat antidepresan
obat-obat antidepresan cenderung di rumah sakit tersebut. Diharapkan studi
memiliki efektifitas yang sama antara ini dapat digunakan sebagai acuan
satu golongan dengan golongan yang peningkatan pengelolaan obat di rumah
lainnya. Adapun yang membedakan sakit serta sebagai bahan evaluasi terapi
antar golongan obat antidepresan dan pengawasan penggunaan obat
merupakan efek samping, interaksi obat, antidepresan pada pasien serta
dan harga [7]. Pada zaman sekarang meningkatkan kesadaran dan
dimana telah berkembangnya teknologi pengetahuan masyarakat dalam
informasi yang dapat diakses dengan penggunaan obat antidepresan sehingga
mudah oleh masyarakat, yang mana terhindar dari ketidaktepatan
banyaknya berita atau kabar yang penggunaan obat. Pengawasan pada
mempengaruhi perasaan atau emosi pasien yang menggunakan antidepresan
yang dapat dengan mudah menempatkan diperlukan karena dalam sebuah
seseorang dalam situasi sulit sehingga penelitian yang membandingkan
timbul rasa kecemasan yang berlebihan. penggunaan antidepresan terhadap
Hal tersebut dapat menyebabkan prilaku bunuh diri, reaksi agresif, dan
kecemasan kronik dengan ditandai akathisia (gangguan pergerakan tubuh
menetapnya kecemasan dan ketegangan yang menyebabkan penderita terus
untuk mengantisipasi sesuatu yang melakukan gerakan tanpa henti) pada
buruk, menyebabkan serangan panic, usia <18 tahun. Hasil menunjukan
menyebabkan fobia atau dapat bahwa perilaku tersebut lebih sering
menyebabkan gangguan obsesif- terjadi pada anak-anak dan remaja [9].
kompulsif, dimana seseorang akan dikatakan bahwa pasien yang
mengulang-ulang suatu kegiatan untuk mendapatkan terapi antidepresan rentan
menghilangkan rasa cemas yang timbul Berdasarkan latar belakang diatas
[8]. dilakukannya studi mengenai Profil
Maka dari itu diperlukan studi Penggunaan Obat Antidepresan Pada
untuk mengetahui gambaran atau profil Pasien Gangguan Ansietas Di Rumah

115
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

Sakit Bhayangkara Indramayu Pada ansietas yang mendapatkan terapi


Tahun 2021. antidepresan dengan rentang usia 18-60
METODE PENELITIAN tahun. Serta kriteria eksklusi yaitu pasien

Jenis Penelitian anak-anak, pasien yang tidak

Jenis penelitian yang digunakan mendapatkan terapai antidepresan, ibu

dalan studi ini adalah non eksperimental hamil dan menyusui, dan pasien dengan

dengan metode penelitian deskriptif, data yang tidak lengkap.

pengumpulan data dilakukan secara Populasi

retrospektif melalui rekam medis pasien Populasi dalam penelitian ini yaitu

di rumah sakit. seluruh pasien gangguan ansietas yang

Sampel mendapatkan terapi antidepresan di RS

Pengambilan sampel dilakukan Bhayangkara Indramayu antara Januari –

dengan teknik purposive sampling, yaitu Desember tahun 2021.


sampel yang diambil dengan melakukan
pertimbangan dan batasan. Dengan cara HASIL DAN PEMBAHASAN
pengambilam sampel dalam penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
ini adalah menggunakan teknik non-
dalan studi ini adalah non eksperimental
probabilitas, dimana tidak semua subjek
dengan metode penelitian deskriptif.
penelitian berupa pasien gangguan
Penelitian deskriptif berarti data yang
ansietas terpilih untuk dijadikan sampel
telah didapatkan dideskriptifkan secara
penelitian. Dimana total sampel yang
objektif dengan memaparkan fenomena
didapatkan sebanyak 33 sampel yang
dengan bantuan tabel atau gambar
termasuk kedalam kriteria inklusi yang
meliputi pasien rawat jalan gangguan

Karakteristik Pasien Gangguan Ansietas


Tabel 1. Karakteristik Pasien Gangguan Ansietas di RS Bhayangkara Indramayu
Karakteristik n %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 12 36,40
Perempuan 21 63,60
Kelompok usia (tahun)
18 -25 8 24,24
26 – 40 6 18,18
41 – 60 19 57,58

116
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

Diagnosa
Gangguan ansietas
menyeluruh 28 84,85
Serangan panik 1 3,03
Gangguan ansietas
menyeluruh dan depresi 3 9,09
Gangguan ansietas
menyeluruh dan serangan
panik 1 3,03
Antidepresan
Tunggal 4 12,1
Kombinasi 29 87,9

Hasil penelitian demografi pasien menstruasi, kehamilan atau postpartum,


bertujuan untuk menjelaskan gambaran dan transitional menopause [11].
pasien gangguan ansietas di RS Patofisiologi dari gangguan ansietas ini
Bhayangkara Indramayu. Dimana hasil sering dikaitkan dengan neurokimia
penelitian yang didapatkan yaitu seperti serotonin, Gamma-Aminobutyric
persentase pasien yang mengalami Acid (GABA), dopamine dan
gangguan ansietas yaitu 36,40% laki-laki neuropinefrin. Selain itu mekanisme
dan 63,60% perempuan. Hal ini sesuai serotonergic juga diyakini mendasari
dengan data WHO D (2017) bahwa aktivitas biologis berbagai obat yang
gangguan ansietas lebih sering terjadi digunakan untuk mengobati mood
pada perempuan dibandingkan laki-laki disorder termasuk juga gejala ansietas.
dimana 4,6% dibandingkan dengan 2,6% Dimana gangguan ansietas termasuk
di tingkat global. Dalam sebuah dalam regulasi abnormal pelepasan 5-
penelitian didapatkan sebuah hasil yang HT, reuptake atau repon abnormal
dapat dikatakan bahwa terdapat terhadap signal 5-HT. reseptor 5-HT1A
hubungan antara jenis kelamin dan memiliki peran terhadap ansietas yang
tingkat kecemasan [10]. Dalam sebuah mana aktivitas reseptor 5-HT1A
penelitian ditemukan bahwa prevalensi meningkatkan aliran kalium dan
gangguan ansietas pada perempuan jauh menghambat aktivita adenilat siklase.
lenih besar daripada laki-laki, dimana Noradrenalin akan memodulasi
gangguan ansietas yang datang pada mekanisme rangsangan otonom,
kalangan perempuan sering muncul termasuk peningkatan denyut jantung
ataupun memburuk pada saat fluktuasi dan pernapasan, sehingga
hormonal seperti pubertas, pra-

117
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

mengakibatkan timbulnya gejala panic menderita gangguan ansietas adalah


seperti sesak di dada dan mati rasa [12]. gangguan cemas menyeluruh sebanyak
Hasil penelitian berdasarkan usia 28 pasien (84,85%). Dalam identifikasi
pasien yaitu 24,24% pada rentang usia yang dilakukan pada 48 ulasan dan
18 – 25 tahun, 18,18% pada rentang usia menggambarkan prevalensi kecemasan
26 – 40 tahun, dan 57,58% pada rentang pada semua subkelompoknya, terdapat
usia 41 – 60 tahun. usia tertinggi yang bukti munculnya prevalensi gangguan
menderita gangguan ansietas terjadi kecemasan menyeluruh sebesar 3,8 –
pada rentang usia 41-60 tahun sebesar 25% [15]. Pemanfaatan layanan
57,58%. Rentang usia tersebut termasuk kesehatan pada penderita gangguan
dalam kategori usia pertengahan. Hasil ansietas yang berbeda menunjukkan pola
ini dapat di dukung dengan yang bervariasi. Sebagai contoh yaitu
pengumpulan data yang dilakukan oleh pada gangguan panik sebagian besar
Yeni dan Dwi (2016) yang menemukan yang menghubungi layanan kesehatan
bahwa pada usia pertengahan yang hanya pasien gangguan panik dengan
diteliti yaitu pada usia 45-59 tahun fobia, akan tetapi hal tersebutpun masih
mempengaruhi ansietas yang didominasi sangat jarang dilakukan. Pada pasien
oleh perempuan, yang dapat disebabkan gangguan panik dapat disebabkan karena
karena menghadapi proses penuaan yang pasien dengan gangguan ini sering
mana mulai memasuki masa menopause. berasumsi bahwa mereka memiliki
Menurut Ajhuri dalam penelitiannya permasalahan pada kondisi medis
individu pada rentang usia 35-40 dan daripada kondisi kejiwaan dan
berakhir sekitar 60 tahun, mulai cenderung memulihkan diri mereka
mengalami penurunan-penurunan baik sendiri [16].
secara fisik ataupun emosional yang Dilihat pada hasil penelitian
diikuti pertambahan usia dapat sebagian besar pasien gangguan ansietas
mempengaruhi kesehatan jiwa, yang mendapatkan terapi kombinasi sebanyak
mana salah salu kesehatan jiwa yang 29 pasien dengan persentase sebesar
sering muncul salah satunya yaitu 87,90% dan pasien yang mendapatkan
ansietas [14]. terapi tunggal sebanyak 4 pasien dengan
Berdasarkan hasil penelitian pada persentase sebesar 12,10%. Dalam
tabel diatas diagnosa paling tinggi yang praktik klinis, biasanya memulai dengan

118
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

pemberian satu antidepresan sebagai psikoterapi tertentu atau keduanya.


terapi. Dapat dilakukan pergantian jenis Dimana beberapa obat yang
antidepresan, jika pada pemberian direkomendasikan untuk gangguan
sebelumnya tidak ada manfaat atau efek ansietas adalah SSRIs, SNRIs,
samping yang timbul parah. Terdapat benzodiazepine, dan TCAs. Akan tetapi
beberapa pilihan potensial pada terapi SSRIs digunakan sebagai lini pertama
jika ada manfaat dan efek samping yang pengobatan karena memiliki efek
ditimbulkan relatif ringan salah satunya samping yang lebih baik dan aman
yaitu menambahkan pengobatan pertama dibandingkan yang lainnya. Penggunaan
dengan antidepresan lainnya dengan antidepresan varian fluoksetin
mekanisme kerja alternatif yang secara merupakan pilihan utama dengan jenis
teoritis dapat meningkatkan efek terapi mayoritas polifarmasi [12].
pengobatan dengan tidak memperburuk
efek samping yang timbul secara serius
[17].
Secara umum gangguan ansietas
dapat diobati dengan obat-obatan, jenis

Gambaran Penggunaan Obat


Tabel 2. Distribusi Penggunaan Antidepresan Di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu Dikelompokkan
Berdasarkan Golongan Dan Jenis Antidepresan
p
Jumlah obat Persentase
Golongan Nama Obat n
(n) (%)
SSRI Fluoxetin 27 34,18 43 54,43
sertalin 4 5,06
Escitalopram 12 15,19
TCA Maprotiline 27 34,18 31 39,24
Amitriptilin 4 5,06
SNRI Duloxetine 5 6,33 5 6,33

Dari tabel di atas dapat dilihat Selective Serotonin Reuptake Inhibitor


bahwa terapi antidepresan yang paling (SSRI) sebesar 54,43%. Obat-obat
banyak digunakan adalah golongan dalam golongan antidepresan SSRI

119
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

merupakan obat yang menghambat gangguan panik [20] . Fluoxetine


transporter serotonin dan menyebabkan memiliki aktivitas minimal pada
desensitisasi reseptor serotonin reuptake noradrenergik. Karena
pascasinaps, sehingga menormalkan pengambilan kembali serotoninnya,
aktivitas jalur serotonergik. Selain itu, fluoxetine menghasilkan efek
antidepresan golongan SSRI biasanya pengaktifan, dan karena waktu paruhnya
diindikasikan pada pasien depresi, akan yang lama, efek antidepresan awal
tetapi golongan SSRI juga dipilih muncul dalam 2 hingga 4 minggu.
sebagai terapi lini pertama untuk Metabolit aktif fluoxetine adalah
gangguan ansietas. Jenis obat yang norfluoxetine, yang diproduksi ketika
termasuk golongan ini pada tabel diatas enzim sitokrom P450 (CYP2D6) bekerja
yaitu fluoksetin, sertralin, dan padanya dan fluoksetin juga memiliki
escitalopram [18]. Penggunaan waktu paruh 2 hingga 4 hari [21].
antidepresan SSRI sesuai dengan Dalam sebuah penelitian
beberapa rekomendasi pengobatan lini didapatkan hasil yang menunjukkan
pertama pada pasien gangguan ansietas, bahwa manfaat escitalopram bertahan,
karena dikatakan bahwa SSRI memiliki bahkan pada sampel data yang telah
spektrum luas kemanjuran dalam menghentikkan pengobatannya setelah
pengobatan jangka pendek maupun menyelesaikan percobaan 12 minggu.
jangka panjang, dan golongan ini pada Selain itu diungkapkan bahwa
umumnya dapat ditoleransi dengan baik pengobatan dengan menggunakan
[19]. escitalopram berkaitan dengan
Antidepresan SSRI yang paling penurunan kecemasan dan depresi yang
banyak digunakan yaitu Fluoksetin dan lebih besar dibandingkan dengan
escitalopram. Fluoksetin disetujui oleh aktivitas fisik dan plasebo. Penggunaan
FDA dalam pengpobatan beberapa jenis escitalopram juga nampaknya aman dan
gangguan ansietas diantaranya yaitu efektif pada pasien ansietas [22].
gangguan obsesif-kompulsif dan

Tabel 3. Karakteristik Pemberian Obat Antidepresan


Jumlah
Karakteristik Persentase (%)
(n)
Antidepresan Tunggal

120
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

SNRI (Serotonin and Norepinephrine


Reuptake Inhibitors) 1 3,03

SSRI (Selective serotonin reuptake


inhibitors) 2 6,06
Trisiklik 1 3,03
Antidepresan 2 kombinasi
Trisiklik + SSRI 25 75,76
Antidepresan 3 kombinasi
Trisiklik + SSRI + SNRI 4 12,12

Hasil penelitian (tabel 3) daripada plasebo dalam pengobatan serta


pengunaan obat pada pasien gangguan dapat ditoleransi dengan baik [19].
ansietas terdiri dari terapi obat tunggal Sedangkan penggunaan kombinasi
dan kombinasi dengan hasil yang paling banyak digunakan adalah
menunjukkan pemberian antidepresan penggunaan antidepresan trisiklik-SSRI
tunggal sejumlah 4 pasien dengan sebanyak 25 pasien dengan persentase
persentase sebesar 12,1% dan pemberian 75,76%. Dalam sebuah penelitian
antidepresan kombinasi sejumlah 29 mengenai pergantian antidepresan pada
pasien dengan persentase sebesar 87,9%. pengobatan pertama yang tidak ada
Berdasarkan tabel di atas penggunaan respon atau bisa dikatakan gagal,
obat tunggal pada pasien gangguan digantikan dengan pengobatan
ansietas yang paling banyak adalah antidepresan yang berbeda ditemukan
penggunaan antidepresan golongan adanya penurunan tingkat respon
SSRI dengan obat yang digunakan yaitu menjadi 10-15%. Sehingga melibatkan
escitalopram pada 2 pasien dengan mekanisme tindakan baru yaitu
persentase sebesar 6,06%. Escitalopram melakukan kombinasi antidepresan.
telah 39 disetujui oleh FDA untuk Dimana pertimbangan awal dalam
pengobatan Ansietas pada pasien dewasa melakukan kombinasi antidepresan yaitu
setelah dilakukannya evaluasi. Dimana keamanan kombinasi, terdapat banyak
telah dilakukan percobaan selama 8 kombinasi antidepresan yang aman,
minggu dan menunjukkan hasil bahwa pemberian kombinasi antidepresan
pemberian escitalopram lebih unggul digunakan sebagai strategi untuk
melawan efek samping farmakoterapi

121
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

antidepresan serta dapat berguna untuk masih kurang untuk menggambarkan


meningkatkan keberhasilan pengobatan, keadaan sesungguhnya.
akan tetapi menggabungkan TCA
dengan SSRI tidak disarankan karena KESIMPULAN
kombinasi agen ini telah terbukti Berdasarkan hasil dan pembahasan
meningkatkan konsentrasi plasma TCA penelitian yang telah dilakukan
dan risiko sindrom serotonin [23]. mengenai profil penggunaan obat
Dalam melakukan kombinasi antidepresan pada pasien gangguan
antidepresan dokter banyak melakukan ansietas di rumah sakit Bhayangkara
pertimbangan mengenai efek samping Indramayu dapat ditarik kesimpulan
antidepresan yang berpotensi bahwa:
meningkatkan frekuensi keparahan 1. Jenis antidepresan yang digunakan di
ketika beberapa obat digunakan secara RS Bhayangkara Indramayu untuk
bersamaan. Dimana bahaya efek pengobatan gangguan ansietas
samping yang parah salah satunya yaitu meliputi fluoksetin, sertralin, dan
dapat terjadinya sindrom serotonin escitalopram yang termasuk kedalam
ketika menggabungkan antidepresan golongan antidepresan SSRI, adapun
trisiklik dan MAOIs atau dapat terjadi maprotilin dan amitriptilin yang
efek samping dari antidepresan trisiklik termasuk kedalam golongan
yang diperburuk saat penggunaan antidepresan TCA, selain itu juga
antidepresan trisiklik bersamaan dengan digunakan antidepresan SNRI yaitu
SSRI seperti fluoksetin dan paroksetin, duloxetin.
yang disebabkan peningkatan kadar 2. Antidepresan yang paling banyak
plasma antidepresan trisiklik ketika digunakan di poli jiwa RS
SSRI menghambat enzim yang Bhayangkara Indramayu pada pasien
mematabolisme antidepresan trisiklik gangguan ansietas yaitu antidepresan
[17]. Berdasarkan hasil penelitian yang golongan Selective Serotonin
dilakukan ini, ada beberapa keterbatasan Reuptake Inhibitor (SSRI) sebesar
yang dialami seperti dalam pengambilan 54,43%, jenis antidepresan yang
data yang diambil hanya data sekunder digunakan yaitu Fluoksetin 34,18%,
dengan jumlah sampel 33 data, tentunya sertraline 5,06%, dan escitalopram

122
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

15,19%. Antidepresan golongan Illness. Anxiety Disorders,


Serotonin and norepinephrine https://www.nami.org/About-
reuptake inhibitors (SNRI) sebesar Mental-Illness/Mental-Health-
6,33%%, jenis SNRI yang digunakan Conditions/Anxiety-Disorders
yaitu Diloxetin. Selanjutnya golongan (2017).
Tricyclic Antidepresan sebesar [6] Vildayanti H, Puspitasari IM,
39,24%, dengan jenis obat yang Sinuraya RK. Farmakoterapi
digunakan yaitu maprotilin 34,18%, Gangguan Anxietas. Farmaka
dan amitriptilin sebesar 5,06%. 2018; 16: 196–213.
[7] Ningtyas RA, Puspitasari MI,
DAFTAR PUSTAKA Sinuraya KA. Review Artikel :

[1] Vibriyanti D. Kesehatan Mental Farmakoterapi Depresi Dan

Masyarakat: Mengelola Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap

Kecemasan Di Tengah Pandemi Efikasi Antidepresan. Farmaka

Covid-19. J Kependud Indones 2017; 16: 186–201.

2020; 2902: 69–73. [8] Junaidi R, Nurdin AE, Rasyid R.

[2] Canadian Mental Health Gambaran Angka Kejadian

Association. Learn About Gangguan Anxietas pada Warga

Anxiety Disorders. 2013; 1–4. Batu Busuk Kelurahan Padang

[3] WHO. Depression and other Besi Kecamatan Lubuk Kilangan

common mental disorders: Global Kota Padang Akibat Banjir

health estimates. Bandang 24 Juli 2012. J Kesehat

[4] Riskesdas. Hasil Utama Riset Andalas 2018; 4: 519–523.

Kesehatan Dasar. Kementrian [9] Lubis CF, Hilmi IL. Pengaruh

Kesehatan Republik Indonesia, Pemberian Obat Antidepresan

https://dinkes.kalbarprov.go.id/w terhadap Risiko Bunuh Diri:

p- Literatur Review. J Pharm Sci

content/uploads/2019/03/Laporan 2023; 6: 243–248.

-Riskesdas-2018-Nasional.pdf [10] Vellyana D, Lestari A,

(2018). Rahmawati A. Faktor-Faktor

[5] National Alliance on Mental Yang Berhubungan Dengan


Tingkat Kecemasan Pada Pasien

123
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

Preoperative Di Rs Mitra Husada van der L& L. A systematic


Pringsewu. 110 J Kesehat 2017; review of reviews on the
VIII: 108–113. prevalence of anxiety disorders in
[11] Hantsoo L, Epperson N. Anxiety adult populations. Wiley
Disorders Among Women: A Periodicals, Inc.
Female Lifespan Approach. [16] Bandelow B, Michaelis S.
Focus (Madison) 2017; 15: 162– Epidemiology of anxiety
172. disorders in the 21st century.
[12] Azzahra F, Oktarlina R zakiah, Dialogues Clin Neurosci 2015;
Hutasoit HBK. 17: 327–335.
FARMAKOTERAPI [17] Si T, Wang P. When is
GANGGUAN ANSIETAS DAN Antidepressant Polypharmacy
PENGARUH JENIS KELAMIN Appropriate in the Treatment of
TERHADAP EFIKASI Depression. Shanghai Arch
ANTIANSIETAS. JIMKI 2020; Psychiatry 2014; 26: 357–359.
8: 96–103. [18] Bystritsky A, Khalsa SS,
[13] Rusyani Y, Handayani DS. Cameron ME, et al. Current
Faktor-Faktor Yang Diagnosis and Treatment of
Mempengaruhi Kecemasan Pada Anxiety Disorders. Pharm Ther
Usia Pertengahan Dalam 2013; 38: 30–57.
Menghadapi Proses Menua [19] Strawn JR, Geracioti L, Rajdev N,
(Aging Process) Di Kelurahan et al. Pharmacotherapy for
Jogosetran Kecamatan Kalikotes generalized anxiety disorder in
Klaten. Sekolah Tinggi Ilmu adult and pediatric patients: an
Kesehatan Duta Gama Klaten, evidence-based treatment review.
2016. Expert Opin Pharmacother 2018;
[14] Ajhuri KF. Psikologi 19: 1057–1070.
Perkembangan: Pendekatan [20] Mikocka-Walus A, Prady SL,
Sepanjang Rentang Kehidupan. Pollok J, et al. Adjuvant therapy
Yogyakarta: Penebar Media with antidepressants for the
Pustaka, 2019. management of inflammatory
[15] Remes O, Brayne C, Lafortune R bowel disease. Cochrane

124
JURNAL FARMASI DAN FARMAKOINFORMATIKA Vol. 1, No. 2

Database Syst Rev. Anxiety in Patients with Coronary


[21] Robertson OD, Dodd S. Putative Heart Disease: One Year Follow-
neuroprotective Up of the UNWIND Randomized
pharmacotherapies to target the Clinical Trial. J Cardiovasc Dev
staged progression of mental Dis; 9. Epub ahead of print 2022.
illness. Early Interv Psychiatry DOI: 10.3390/jcdd9100320.
2019; 1–18. [23] Dunner DL. Combining
[22] Blumenthal JA, Smith PJ, Jiang Antidepressants. Shanghai Arch
W, et al. Exercise and Psychiatry 2014; 26: 363–364.
Escitalopram in the Treatment of

125

Anda mungkin juga menyukai