“Antidepresan”
Dosen Pembimbing :
Zamharira Muslim, M. Farm., Apt
Disusun Oleh :
Azziyadatul Fadilah Lanas
Muhammad Rajja Ba
Mutiara Khadijah
Okta Puspitasari
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
Farmakologi I ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari berbagai sumber terpercaya yang telah membantu untuk
menyempurnakan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i|Antidepresan – Farmakologi I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
1.4. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................6
2.1. Pengertian Antidepresan...........................................................................................................6
2.2. Penggolongan Obat Antidepresan............................................................................................7
2.2.1. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)......................................................7
2.2.2. Antidepresan trisiklik (TCAs).............................................................................8
2.2.3. Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)............................................9
2.2.4. Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)...............................................................9
2.2.5. Antidepresan atipikal........................................................................................9
2.3. Nama – Nama Obat Antidepresan............................................................................................9
BAB III.......................................................................................................................................................2
PENUTUP..................................................................................................................................................2
3.1. Kesimpulan................................................................................................................................2
4.1. Saran...........................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................3
ii | A n t i d e p r e s a n – F a r m a k o l o g i I
BAB I
PENDAHULUAN
3|Antidepresan – Farmakologi I
berat, dan hingga 25% dari mereka dengan gangguan bipolar, menunjukkan perilaku
bunuh diri pada suatu waktu (Tondo et al., 2003). Pasien depresi biasanya merespon
obat antidepresan, atau, dalam kasus yang parah atau resisten terhadap pengobatan,
terapi clectroconvulsive (ECT). Metode ini tetap menjadi pengobatan yang paling
cepat dan efektif untuk depresi akut berat dan kadang-kadang menyelamatkan nyawa
pasien yang ingin bunuh diri akut (Rudorfer et al., 1997). Kemanjuran bentuk lain
dari pengobatan biologis depresi (misalnya stimulasi magnetik otak, atau stimulasi
listrik saraf vagus) belum mapan. Keputusan untuk mengobati dengan antidepresan
dipandu oleh sindrom klinis yang muncul, tingkat keparahannya, dan oleh riwayat
pribadi dan keluarga pasien.
4|Antidepresan – Farmakologi I
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5|Antidepresan – Farmakologi I
2.2. Penggolongan Obat Antidepresan
2.2.1. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
Mekanisme kerja antidepresan jenis ini umumnya menjadi pilihan
utama untuk mengobati depresi karena risiko efek samping yang rendah.
SSRIs bekerja dengan cara menekan penyerapan kembali serotonin di dalam
otak. Kontraindikasi SSRI tidak boleh digunakan jika pasien memasuki fase
manik. Efek samping, efek sedasi SSRI lebih ringan dan dibanding
antidepresan trisiklik efek muskarinik dan kardiotoksiknya lebih sedikit. Efek
samping SSRI termasuk efek pada saluran cerna (dipengaruhi dosis dan sering
meliputi, mual, muntah, dispepsia, sakit perut, diare, konstipasi), anoreksia
dengan penurunan berat badan
Fluxetine 20-60 0 0 0
7|Antidepresan – Farmakologi I
Dosis 150 –300 mg/hari. Amoxapine dan trazodone dosis efektif
secara klinis : 150 – 600 mg/hari. Dinamakan trisiklik karena struktur
molekulnya mengandung 3 cincin atom. Contoh obat jenis trisiklik yang lain
seperti amitriptiline, imipramine, trimipramine dan dispramine.
2.2.4. Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)
Antidepresan jenis ini diberikan jika obat antidepresan lain tidak mampu
mengatasi keluhan. Monoamine oxidase inhibitor (MAOIs) bekerja
menghambat kinerja senyawa noradrenalin dan serotonin untuk mencegah
timbulnya gejala-gejala depresi. Meskipun aman digunakan, MAOI dapat
menimbulkan berbagai efek samping, terutama jika dikonsumsi bersamaan
dengan makanan tertentu. Contoh obat golongan MAOIs adalah:
Isocarboxazid, phenelzine, tranylcypromine, seleginile.
2.2.5. Antidepresan atipikal
Antidepresan jenis ini berbeda dengan antidepresan lainnya. Obat ini bekerja
dengan cara memengaruhi senyawa pengirim pesan di otak (neurotransmiter)
yang digunakan untuk berkomunikasi antar sel otak sehingga bisa mengubah
suasana hati dan meredakan depresi. Contoh obat golongan antidepresan
atipikal adalah: Bupropin dan mirtazapine.
Antagonist
Reuptake
Inhibitors (SARI)
Nefazodone 300-500 PO
Trazodone 150-300 PO
Serotonin – Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI)
Desvenlafaksin 50-100 PO
Milnacitran 12-100 PO
Venlafaksine 75-300 PO, XR
Triciclic Antidepressant Drugs (Tca)
Tersier (Orang Tua)
Amitriptyline 150-300 PO, IM
Amoxapine 200-300 PO
Clomipramine 100-250 PO
Doxepin 150-300 PO,L
Imipramine 150-300 PO
9|Antidepresan – Farmakologi I
Trimipramine 150-300 PO
Sekunder (Metabolit)
Desipramine 150-300 PO,L
Notriptyline 50-150 PO,L
Protriptyline 15-60 PO
Tetraciclics
Amoxapin 150-300 PO
Maprotiline 75-200 PO
Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOI)
Isocarboxazid 20-60 PO
Phenelzine 45-90 PO
Selegiline 10-50 PO
Selegiline 6-12 TS
Tranylcypromine 20-60 PO
1|Antidepresan – Farmakologi I
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Antidepresan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi,
meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak
lahir. Antidepresan juga merupakan pilihan utama dalam pengobatan gangguan
kecemasan berat, termasuk gangguan panik dengan agorafobia, gangguan kecemasan
umum, fobia sosial, dan gangguan obsesif-kompulsif serta komorbiditas umum
kecemasan pada penyakit depresi
2. Mekanisme kerja berbagai jenis antidepresan. Trisiklik menghambat pompa reuptake
amin (neuroepinefrin atau serotonin), yaitu “off switches” neurotransmitter amin.
Kemungkinan pada neurotransmitter lebih lama berada pada reseptor. MAO menutup
jalan degradasi utama untuk neurotransmitter amin, sehingga amin dapat lebih
banyak menumpuk pada simpanan presinaptik dan bertambah pula untuk dilepaskan.
Simpatomimetik serupa amfetamin juga menghambat pompa amin tetapi
diperkirakan bekerja terutama dalam peningkatan lepasnya neurotransmitter
katekolamin.
3. Golongan, indikasi, kontraindikasi, dosis, dan contoh obat dari antidepresan beragam
jenisnya seperti yang tertera pada penjelasan diatas.
4.1. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas serta keakuratan
materi yang kami sajikan mohon untuk dikoreksi kembali . Karena kami hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran
dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian makalah dari kami
semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
2|Antidepresan – Farmakologi I
DAFTAR PUSTAKA
Laurence L. Brunton. 2006. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basic of Therapeutics
elevent edition. California : Mcgraw-HILL MEDICAL PUBLISHING DIVISION.
(Diakses pada 27 Juli 2021)
3|Antidepresan – Farmakologi I