I Wayan Candra
I Gede Weda Sastrawan
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar
Email:candra6589@yahoo.co.id
Kanker adalah sel tubuh yang 1000 penduduk atau sekitar 330.000 orang.
mengalami transformasi dan tumbuh secara Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
otonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel angka kejadian kanker pada tahun 2012
normal sehingga sel ini berbeda dari sel sebanyak 1533 kasus, dan tahun 2013 angka
normal dalam bentuk dan strukturnya. Selain kejadian kanker di Bali meningkat menjadi
bersifat menyusup, sel kanker dapat 1928 kasus. Medical Record RSUD
melepaskan diri, meninggalkan induknya Wangaya tahun 2013 mencatat jumlah
dan masuk ke aliran pembuluh darah atau pasien kanker yang menjalani rawat jalan
limfe, terutama pembuluh kapiler sehingga sebanyak 415 orang sedangkan rawat inap
dapat menyebar ke seluruh organ tubuh. Sel- sebanyak 87 orang. Jumlah pasien kanker
sel ganas ini dapat merusak bentuk dan pada tahun 2014 yang menjalani rawat jalan
fungsi organ yang bersangkutan sebanyak 393 orang dan menjalani rawat
(Sjamsuhidajat dan Jong, 2005). inap sebanyak 58 orang.
WHO tahun 2014 menemukan angka Dampak psikologis yang terjadi pada
kejadian kanker meningkat dari 12,7 juta pasien kanker adalah berupa rasa tidak
kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus berdaya. Ketidakberdayaan yang dialami
tahun 2012. Jumlah kematian meningkat berupa gangguan emosi seperti menangis.
dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 Dampak psikologis lainnya adalah cemas
juta orang tahun 2012. Data Riset Kesehatan karena khawatir memikirkan dampak dari
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, angka pengobatan serta malu karena menderita
kejadian kanker di Indonesia adalah 1,4 per kanker (Oetami, 2014).
140
I Wayan Candra, dkk. Kesejahteraan Psikologis Pada Pasien Kanker Primer 141
Perubahan fisik maupun psikologis yang aceptance), hubungan hangat dengan orang
diakibatkan oleh penyakit kanker ini, lain (positive relation with others),
menuntut kepada seseorang untuk pengembangan potensi diri (personal
melakukan berbagai perubahan gaya hidup. growth), pengontrolan lingkungan eksternal
Keadaan seperti ini dapat menimbulkan (environment mastery), kemandirian
midlife crisis, yaitu periode krisis yang (autonomy), serta tujuan hidup (purpose in
dipicu oleh seseorang yang melakukan life). Faktor-faktor yang mempengaruhi
evaluasi atau review terhadap kehidupannya. kesejahteraan psikologis individu seperti
Keadaan seperti ini pada akhirnya dapat faktor demografi (usia, jenis kelamin, status
mempengaruhi kesehatan mental seseorang sosial ekonomi, budaya), evaluasi terhadap
yang juga terkait dengan Psychological pengalaman hidup serta Locus of Control
Well-being. Terhambatnya seseorang dalam (Rotter, 1990).
mencapai Psychological Well-Being dapat Penelitian ini bertujuan: untuk
mengakibatkan terhambatnya pula seseorang mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis
untuk merasakan kebahagiaan dalam pasien kanker di RSUD Wangaya tahun
hidupnya (Nuansa, 2008). 2015. Secara khusus tujuan penelitian ini
Individu yang memiliki tingkat adalah: untuk mengidentifikasi tingkat
kesejahteraan psikologis yang tinggi lebih kesejahteraan psikologis pasien kanker,
mampu mengontrol dirinya dan menghadapi mengidentifikasi berbagai dimensi
berbagai peristiwa dalam hidup dengan lebih kesejahteraan psikologis pasien kanker,
baik. Individu dengan kesejahteraan mengidentifikasi kesejahteraan pasikologis
psikologis yang rendah akan memandang pasien kanker berdasarkan usia, jenis
hidupnya rendah dan menganggap peristiwa kelamin, status sosial ekonomi serta budaya
yang terjadi sebagai hal yang tidak di RSUD Wangaya Denpasar.
menyenangkan sehingga muncul emosi yang
tidak menyenangkan seperti kecemasan, METODE
depresi dan kemarahan (Permanawati, Jenis penelitian ini adalah penelitian
2010). deskriptif dengan pendekatan terhadap
Ryff dan Keyes (1995) mengemukakan subyek penelitian cross sectional. Populasi
kesejahteraan psikologis sebagai hasil dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
evaluasi atau penilaian seseorang terhadap kanker yang menjalani perawatan di RSUD
dirinya yang merupakan evaluasi atas Wangaya Denpasar. Teknik sampling yang
pengalaman-pengalaman hidupnya, kondisi digunakan adalah purposive sampling
seseorang yang mempunyai kemampuan dengan jumlah sampel 23 responden di
menerima diri sendiri maupun kehidupannya ruang poliklinik bedah, poliklinik kebidanan
di masa lalu (self-acceptance), dan poliklinik THT RSUD Wangaya
pengembangan atau pertumbuhan diri Denpasar. Data yang dikumpulkan dalam
(personal growth), keyakinan bahwa penelitian ini adalah data primer yang
hidupnya bermakna dan memiliki tujuan diperoleh langsung dari responden melalui
(purpose in life), memiliki kualitas pengisian instrumen pengumpulan data yang
hubungan positif dengan orang lain (positive diberikan, serta data sekunder yang
relationship with others), kapasitas untuk diperoleh dari catatan medik pasien.
mengatur kehidupannya dan lingkungannya Pengumpulan data menggunakan
secara efektif (environmental mastery), dan instrumen penelitian dari Ryff’s
kemampuan untuk menentukan tidakan Psychological Well-being Scales yang telah
sendiri (autonomy). dibakukan oleh Ryff tahun 1995. Instrumen
Menurut Ryff dan Keyes (1995) penelitian ini terdiri dari 18 item pernyataan
berbagai dimensi kesejahteraan psikologis yang mewakili enam dimensi kesejahteraan
adalah dimensi penerimaan diri (self- psikologis pasien kanker. Setiap dimensi
142 Jurnal Gema Keperawatan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2015, hlm 140 - 148
Hasil penelitian yang menunjukkan kesejahteraan yang tinggi selalu optimis dan
responden paling banyak memiliki bersemangat dalam menjalani pengobatan
kesejahteraan psikologis yang tinggi serta menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
menurut peneliti dapat disebabkan karena Pasien kanker payudara dengan stadium
pasien kanker dapat menerima berbagai lanjut tidak merasa malu dengan penyakit
aspek dalam dirinya baik yang positif yang diderita karena mampu menerima diri
maupun negatif, mampu menjalin hubungan apa adanya, menerima akibat dari
yang hangat dengan orang lain, saling pengobatan kemoterapi yang telah dijalani
mempercayai dan saling mempedulikan serta tidak malu untuk bergaul dengan orang
kebutuhan serta kesejahteraan pihak lain, lain yang sehat. Hasil penelitian ini juga
tidak menggantungkan diri pada penilaian didukung oleh penelitian yang dilakukan
orang lain untuk membuat keputusan sendiri oleh Ryff dan Springer (1998) yang
serta mampu mandiri dan dapat menentukan menemukan bahwa seseorang dengan
yang terbaik untuk dirinya sendiri, memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi
minat yang kuat terhadap hal-hal diluar diri menunjukkan mekanisme psikologis yang
dan mampu berpartisipasi dalam berbagai baik yang ditandai dengan evaluasi positif
aktivitas serta mampu mengendalikannya, terhadap kejadian dan pengalaman masa
memiliki keterarahan dan tujuan-tujuan yang lalu, memiliki kemampuan dalam
hendak dicapai dalam hidupnya, serta memodifikasi lingkungan dalam
menganggap bahwa hidupnya bermakna dan menghadapi stressor, kemandirian dalam
berarti, baik di masa lalu, kini, maupun yang menentukan tindakan, serta keterarahan
akan datang. dalam mencapai tujuan hidup.
Menurut Oetami (2008) pasien kanker
payudara yang memiliki tingkat