Anda di halaman 1dari 9

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

PADA PASIEN KANKER

I Wayan Candra
I Gede Weda Sastrawan
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar
Email:candra6589@yahoo.co.id

Abstract: Psychological Well-being of Cancer Patient. This research aim to know


the level of psychological well-being of cancer patients in Wangaya General Hospital
Denpasar. Type of this research is a descriptive research. This research use cross
sectional method. This research use purposive sampling technique. Sample of this
research is 23 respondents. The result showed that 17 respondents (73,9 %) have a
high level of psychological well-being, and 6 respondents (26,1%) have middle level
of psychological well-being.

Abstrak : Kesejahteraan Psikologis Pasien Kanker. Penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis pasien kanker di RSUD Wangaya
Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 23 responden. Hasil
penelitian menunjukkan 17 responden (73,9%) memiliki tingkat kesejahteraan
psikologis yang tinggi dan 6 responden (26,1%) memiliki tingkat kesejahteraan
psikologis dengan kategori sedang.

Kata kunci : Kesejahteraan psikologis, Kanker.

Kanker adalah sel tubuh yang 1000 penduduk atau sekitar 330.000 orang.
mengalami transformasi dan tumbuh secara Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
otonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel angka kejadian kanker pada tahun 2012
normal sehingga sel ini berbeda dari sel sebanyak 1533 kasus, dan tahun 2013 angka
normal dalam bentuk dan strukturnya. Selain kejadian kanker di Bali meningkat menjadi
bersifat menyusup, sel kanker dapat 1928 kasus. Medical Record RSUD
melepaskan diri, meninggalkan induknya Wangaya tahun 2013 mencatat jumlah
dan masuk ke aliran pembuluh darah atau pasien kanker yang menjalani rawat jalan
limfe, terutama pembuluh kapiler sehingga sebanyak 415 orang sedangkan rawat inap
dapat menyebar ke seluruh organ tubuh. Sel- sebanyak 87 orang. Jumlah pasien kanker
sel ganas ini dapat merusak bentuk dan pada tahun 2014 yang menjalani rawat jalan
fungsi organ yang bersangkutan sebanyak 393 orang dan menjalani rawat
(Sjamsuhidajat dan Jong, 2005). inap sebanyak 58 orang.
WHO tahun 2014 menemukan angka Dampak psikologis yang terjadi pada
kejadian kanker meningkat dari 12,7 juta pasien kanker adalah berupa rasa tidak
kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus berdaya. Ketidakberdayaan yang dialami
tahun 2012. Jumlah kematian meningkat berupa gangguan emosi seperti menangis.
dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 Dampak psikologis lainnya adalah cemas
juta orang tahun 2012. Data Riset Kesehatan karena khawatir memikirkan dampak dari
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, angka pengobatan serta malu karena menderita
kejadian kanker di Indonesia adalah 1,4 per kanker (Oetami, 2014).
140
I Wayan Candra, dkk. Kesejahteraan Psikologis Pada Pasien Kanker Primer 141

Perubahan fisik maupun psikologis yang aceptance), hubungan hangat dengan orang
diakibatkan oleh penyakit kanker ini, lain (positive relation with others),
menuntut kepada seseorang untuk pengembangan potensi diri (personal
melakukan berbagai perubahan gaya hidup. growth), pengontrolan lingkungan eksternal
Keadaan seperti ini dapat menimbulkan (environment mastery), kemandirian
midlife crisis, yaitu periode krisis yang (autonomy), serta tujuan hidup (purpose in
dipicu oleh seseorang yang melakukan life). Faktor-faktor yang mempengaruhi
evaluasi atau review terhadap kehidupannya. kesejahteraan psikologis individu seperti
Keadaan seperti ini pada akhirnya dapat faktor demografi (usia, jenis kelamin, status
mempengaruhi kesehatan mental seseorang sosial ekonomi, budaya), evaluasi terhadap
yang juga terkait dengan Psychological pengalaman hidup serta Locus of Control
Well-being. Terhambatnya seseorang dalam (Rotter, 1990).
mencapai Psychological Well-Being dapat Penelitian ini bertujuan: untuk
mengakibatkan terhambatnya pula seseorang mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis
untuk merasakan kebahagiaan dalam pasien kanker di RSUD Wangaya tahun
hidupnya (Nuansa, 2008). 2015. Secara khusus tujuan penelitian ini
Individu yang memiliki tingkat adalah: untuk mengidentifikasi tingkat
kesejahteraan psikologis yang tinggi lebih kesejahteraan psikologis pasien kanker,
mampu mengontrol dirinya dan menghadapi mengidentifikasi berbagai dimensi
berbagai peristiwa dalam hidup dengan lebih kesejahteraan psikologis pasien kanker,
baik. Individu dengan kesejahteraan mengidentifikasi kesejahteraan pasikologis
psikologis yang rendah akan memandang pasien kanker berdasarkan usia, jenis
hidupnya rendah dan menganggap peristiwa kelamin, status sosial ekonomi serta budaya
yang terjadi sebagai hal yang tidak di RSUD Wangaya Denpasar.
menyenangkan sehingga muncul emosi yang
tidak menyenangkan seperti kecemasan, METODE
depresi dan kemarahan (Permanawati, Jenis penelitian ini adalah penelitian
2010). deskriptif dengan pendekatan terhadap
Ryff dan Keyes (1995) mengemukakan subyek penelitian cross sectional. Populasi
kesejahteraan psikologis sebagai hasil dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
evaluasi atau penilaian seseorang terhadap kanker yang menjalani perawatan di RSUD
dirinya yang merupakan evaluasi atas Wangaya Denpasar. Teknik sampling yang
pengalaman-pengalaman hidupnya, kondisi digunakan adalah purposive sampling
seseorang yang mempunyai kemampuan dengan jumlah sampel 23 responden di
menerima diri sendiri maupun kehidupannya ruang poliklinik bedah, poliklinik kebidanan
di masa lalu (self-acceptance), dan poliklinik THT RSUD Wangaya
pengembangan atau pertumbuhan diri Denpasar. Data yang dikumpulkan dalam
(personal growth), keyakinan bahwa penelitian ini adalah data primer yang
hidupnya bermakna dan memiliki tujuan diperoleh langsung dari responden melalui
(purpose in life), memiliki kualitas pengisian instrumen pengumpulan data yang
hubungan positif dengan orang lain (positive diberikan, serta data sekunder yang
relationship with others), kapasitas untuk diperoleh dari catatan medik pasien.
mengatur kehidupannya dan lingkungannya Pengumpulan data menggunakan
secara efektif (environmental mastery), dan instrumen penelitian dari Ryff’s
kemampuan untuk menentukan tidakan Psychological Well-being Scales yang telah
sendiri (autonomy). dibakukan oleh Ryff tahun 1995. Instrumen
Menurut Ryff dan Keyes (1995) penelitian ini terdiri dari 18 item pernyataan
berbagai dimensi kesejahteraan psikologis yang mewakili enam dimensi kesejahteraan
adalah dimensi penerimaan diri (self- psikologis pasien kanker. Setiap dimensi
142 Jurnal Gema Keperawatan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2015, hlm 140 - 148

kesejahtraan psikologis pasien kanker terdiri Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian


dari tiga pernyataan. Teknik analisa data besar responden memiliki penghasilan per
yang digunakan adalah teknik analisa data bulan kurang dari Rp. 1.800.000 yaitu 10
deskriptif. responden (43,5%).

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4. Distribusi Frekuensi Budaya


Sebelum diuraikan hasil penelitian, Responden
terlebih dahulu diiuraikan karakteristik
responden berdasarkan usia, jenis kelamin, Budaya f %
status sosial ekonomi, dan budaya. 1 2 3
Individualisme 9 39,1
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia Kolektivisme 14 60,9
Responden Jumlah 23 100

Usia f % Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian


1 2 3 besar responden menganut budaya
20 – 30 tahun 2 8,7 kolektivisme yaitu 14 responden (60,9%).
31 – 59 tahun 19 82,6 Berikut disajikan hasil analisa data yang
≥ 60 tahun 2 8,7 meliputi tingkat kesejahteraan psikologis,
Jumlah 23 100 dimensi kesejahteraan psikologis,
kesejahteraan psikologis berdasarkan usia,
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian jenis kelamin, status sosial ekonomi dan
besar responden berada pada rentang usia budaya responden.
dewasa madya (31 – 59 tahun) yaitu 19
responden (82,6%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kesejahteraan
Psikologis Responden
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Responden Kesejahteraan
f %
psikologis
Jenis kelamin f % Tinggi 17 73,9
Laki-laki 6 26,1 Sedang 6 26,1
Perempuan 17 73,9 Jumlah 23 100
Jumlah 23 100
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat
besar responden berjenis kelamin kesejahteraan psikologis yang tinggi yaitu
perempuan yaitu 17 responden (73,9%). 17 responden (73,9%). Hasil penelitian yang
didapat sesuai dengan hasil penelitian
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Status Sosial Karyono, Kartika Sari Dewi dan Lela T.A.
Ekonomi Responden (2008) yang meneliti tentang penanganan
stres dan kesejahteraan psikologis pasien
Penghasilan per bulan f % kanker payudara yang menjalani radioterapi
(Rp) di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta. Hasil
< 1.800.000 10 43,5 penelitian menunjukkan bahwa pasien
1.800.000-3.000.000 7 30,4 kanker payudara yang menjalani radioterapi
> 3.000.000 6 26,1 sebagian besar memiliki kesejahteraan
Jumlah 23 100 psikologis yang tinggi yaitu 22 responden
(73,33 %).
I Wayan Candra, dkk. Kesejahteraan Psikologis Pada Pasien Kanker Primer 143

Hasil penelitian yang menunjukkan kesejahteraan yang tinggi selalu optimis dan
responden paling banyak memiliki bersemangat dalam menjalani pengobatan
kesejahteraan psikologis yang tinggi serta menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
menurut peneliti dapat disebabkan karena Pasien kanker payudara dengan stadium
pasien kanker dapat menerima berbagai lanjut tidak merasa malu dengan penyakit
aspek dalam dirinya baik yang positif yang diderita karena mampu menerima diri
maupun negatif, mampu menjalin hubungan apa adanya, menerima akibat dari
yang hangat dengan orang lain, saling pengobatan kemoterapi yang telah dijalani
mempercayai dan saling mempedulikan serta tidak malu untuk bergaul dengan orang
kebutuhan serta kesejahteraan pihak lain, lain yang sehat. Hasil penelitian ini juga
tidak menggantungkan diri pada penilaian didukung oleh penelitian yang dilakukan
orang lain untuk membuat keputusan sendiri oleh Ryff dan Springer (1998) yang
serta mampu mandiri dan dapat menentukan menemukan bahwa seseorang dengan
yang terbaik untuk dirinya sendiri, memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi
minat yang kuat terhadap hal-hal diluar diri menunjukkan mekanisme psikologis yang
dan mampu berpartisipasi dalam berbagai baik yang ditandai dengan evaluasi positif
aktivitas serta mampu mengendalikannya, terhadap kejadian dan pengalaman masa
memiliki keterarahan dan tujuan-tujuan yang lalu, memiliki kemampuan dalam
hendak dicapai dalam hidupnya, serta memodifikasi lingkungan dalam
menganggap bahwa hidupnya bermakna dan menghadapi stressor, kemandirian dalam
berarti, baik di masa lalu, kini, maupun yang menentukan tindakan, serta keterarahan
akan datang. dalam mencapai tujuan hidup.
Menurut Oetami (2008) pasien kanker
payudara yang memiliki tingkat

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Dimensi Kesejahteraan Psikologis Responden

Self Positive Personal Environment Autonomy Purpose


acceptance relation with growth mastery in life
PWB
others
f % f % f % f % f % f %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Rendah 0 0 0 0 1 4,3 1 4,3 3 13 0 0
Sedang 7 30,4 3 13 7 30,4 8 34,8 17 74 6 26
Tinggi 16 69,6 20 87 15 65,3 14 60,9 3 13 17 74

Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang dimiliki, memiliki sikap positif


sebagian besar responden memiliki terhadap diri sendiri, sehingga mampu
penerimaan diri yang tinggi yaitu 16 menjalani hidup tanpa adanya rasa kecewa
responden (69,6%). Hasil penelitian ini dan penyesalan terhadap masa lalu dan
sesuai dengan penelitian Aini dan Asiyah kehidupan yang dijalani sekarang.
(2013) yang meneliti tentang kesejahteraan Menurut Ryff (1995), penerimaan diri
psikologis pasien gagal ginjal kronis di RS yang tinggi menandakan kesejahteraan
Dr. Soetomo Surabaya sebagian besar psikologis yang tinggi.Individu yang
memiliki penerimaan diri yang tinggi yaitu memiliki tingkat penerimaan diri yang baik
sebanyak 23 responden (76,6%). ditandai dengan sikap positif terhadap diri
Penerimaan diri yang tinggi berarti sendiri, mengakui dan menerima berbagai
seseorang mampu menerima segala aspek aspek yang ada dalam dirinya, baik yang
144 Jurnal Gema Keperawatan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2015, hlm 140 - 148

positif maupun negatif, dan memiliki meneliti tentang kesejahteraan psikologis


pandangan positif terhadap masa lalu. pasien gagal ginjal kronis di RS Dr.
Seseorang yang memiliki tingkat Soetomo Surabaya yang menunjukkan 18
penerimaan diri yang kurang baik dan responden (60%) memiliki personal growth
memunculkan perasaan tidak puas terhadap yang tinggi. Hasil penelitian Elisa (2012)
diri sendiri, merasa kecewa dengan tentang kesejahteraan psikologis pada
pengalaman masa lalu, dan memiliki ODHA di LSM Bandung Plus Support
keinginan atau harapan untuk menjadi menunjukkan sebagian besar responden
pribadi yang bukan dirinya, dengan kata lain memiliki personal growth yang tinggi yaitu
tidak menjadi dirinya saat ini. 11 responden (57,9%).
Hasil penelitian menunjukkan sebagian Menurut peneliti seseorang yang mampu
besar responden memiliki hubungan positif memandang dirinya sebagai individu yang
yang tinggi dengan orang lain yaitu 20 berkembang, terbuka akan kritik dan saran
responden (87%). Hasil penelitian ini sesuai yang membangun, serta mampu
dengan penelitian Aini dan Asiyah (2013) mengembangkan aspek-aspek diri memiliki
yang meneliti kesejahteraan psikologis personal growth yang tinggi. Personal
pasien gagal ginjal kronis di RS Dr. growth yang tinggi meningkatkan
Soetomo Surabaya sebagian besar memiliki kesejahteraan psikologis seseorang.
penerimaan diri yang tinggi yaitu sebanyak Menurut Ryff dan Keyes (1995) satu
25 responden (83,3%). Hasil penelitian Elisa diantaranya hal penting dalam dimensi ini
(2012) tentang kesejahteraan psikologis adalah adanya kebutuhan untuk
pada pasien ODHA di LSM Bandung Plus mengaktualisasi diri, misalnya keterbukaan
Support menunjukkan sebagian besar terhadap pengalaman. Seseorang yang
responden memiliki hubungan positif yang memiliki personal growth yang baik
tinggi yaitu 13 responden (68,4%). memiliki perasaan untuk terus berkembang,
Menurut peneliti memiliki hubungan melihat diri sebagai sesuatu yang
positif dengan orang lain berarti memiliki bertumbuh, menyadari potensi dalam diri,
kemampuan untuk saling percaya, dan mampu melihat peningkatan dalam diri
memahami kesejahteraan orang lain serta dan prilaku dari waktu ke waktu.
memiliki sikap empati terhadap orang lain.
Keadaan seperti ini tentu akan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
memunculkan relasi yang mendalam dengan sebagian besar responden memiliki
seseorang yang berdampak positif bagi pengontrolan lingkungan eksternal yang
kehidupan seseorang. tinggi yaitu 14 responden (60,9%). Hasil
Ryff dan Keyes (1995) menekankan penelitian ini sesuai dengan penelitian Aini
pentingnya menjalin hubungan hangat dan dan Asiyah (2013) yang meneliti
saling percaya dengan orang lain. Dimensi kesejahteraan psikologis pada pasien gagal
ini juga menekankan adanya kemampuan ginjal kronis. Hasil penelitian menunjukkan
yang merupakan salah satu komponen sebagian besar responden memiliki
kesehatan mental yaitu kemampuan untuk pengontrolan lingkungan eksternal yang
mencintai orang lain. Dalam dimensi ini, tinggi yaitu 27 responden (73,3%). Hasil
individu yang dikatakan memiliki hubungan penelitian yang dilakukan oleh Elisa (2012)
yang tinggi atau baik ditandai dengan yang meneliti tentang kesejahteraan
adanya hubungan yang hangat, memuaskan psikologis pada ODHA di LSM Bandung
dan saling percaya dengan orang lain, serta Plus Support menunjukkan bahwa sebagian
memiliki rasa afeksi dan empati yang kuat besar responden memiliki pengontrolan
terhadap orang lain. lingkungan eksternal yang tinggi yaitu 13
Hasil penelitian ini sesuai dengan responden (68,4%).
penelitian Aini dan Asiyah (2013) yang
I Wayan Candra, dkk. Kesejahteraan Psikologis Pada Pasien Kanker Primer 145

Menurut peneliti seseorang yang tinggi, keadaan ini disebabkan karena


memiliki pengontrolan lingkungan eksternal orientasi budaya yang bersumber atau
yang tinggi memiliki kemampuan dalam berpedoman pada prinsip kekeluargaan
mengolah maupun memodifikasi lingkungan sehingga seseorang akan saling
di luar dirinya menjadi sesuai dengan ketergantungan satu sama lain dan
kebutuhan, artinya seseorang mampu pengambilan keputusan cenderung
beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dipengaruhi oleh orang-orang terdekat
di luar dirinya. Kemampuan mengontrol seperti keluarga. Keadaan ini yang
lingkungan dengan baik merupakan salah menyebabkan kemandirian pasien penyakit
satu indikator bahwa seseorang memiliki kronis termasuk pasien kanker memiliki
kesejahteraan pasikologis yang tinggi. tingkat kemandirian kategori sedang bahkan
Ryff dan Springer (1998) cenderung memiliki kemandirian yang
mengemukakan bahwa pengontrolan rendah.
lingkungan yang baik adalahkemampuan Menurut Ryff dan Keyes (1995),
memanipulasi keadaan sehingga sesuai individu yang kurang baik dalam dimensi ini
dengan kebutuhan dan nilai-nilai pribadi akan memperhatikan harapan dan evaluasi
yang dianut dan mampu untuk dari orang lain, mereka akan membuat
mengembangkan diri secara kreatif melalui keputusan berdasarkan penilaian orang lain
aktifitas fisik mapupun mental. Individu dan cenderung bersikap konformis. Dengan
dengan kesejahteraan psikologis yang baik kata lain individu yang tidak terpengaruh
memiliki kemampuan untuk memilih dan dengan persepsi orang lain dan tidak
menciptakan lingkungan yang sesuai dengan bergantung dengan orang lain adalah
kondisi fisik dirinya. Artinya, individu individu yang memiliki kemandirian yang
tersebut memiliki kemampuan dalam baik, sedangkan individu yang mudah
menghadapi kejadian-kejadian diluar terpengaruh serta bergantung pada orang
dirinya. lain adalah individu yang memiliki
Hasil penelitian menunjukkan sebagian kemandirian yang rendah.
besar responden memiliki kemandirian
dengan kategori sedang yaitu 17 responden Hasil penelitian menunjukkan sebagian
(74%). Hasil penelitian ini tidak sesuai besar responden memiliki dimensi tujuan
dengan penelitian Elisa (2012) tentang hidup yang tinggi yaitu 17 responden (74%).
kesejahteraan psikologis pada ODHA di Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
LSM Bandung Plus Support yang Aini dan Asiyah (2013) tentang
menunjukkan sebagian besar responden kesejahteraan psikologis pada pasien gagal
memiliki kemandirian yang tinggi yaitu 13 ginjal kronik di RS Dr. Soetomo Surabaya
responden (68,4%). Hasil penelitian Aini yang menunjukkan sebanyak 19 responden
dan Asiyah (2013) tentang kesejahteraan (63,3%) memiliki tujuan hidup yang tinggi.
psikologis pada pasien gagal ginjal kronik di Penelitian Elisa (2012) tentang
RS Dr. Soetomo Surabaya menunjukkan kesejahteraan psikologis pada ODHA di
sebagian besar responden memiliki LSM Bandung Plus Support memiliki tujuan
kemandirian yang tinggi yaitu 24 responden hidup yang tinggi yaitu 13 responden
(79,9%). (68,4%).
Menurut peneliti seseorang yang
Hasil penelitian tentang kesejahteraan memiliki tujuan hidup yang tinggi memiliki
psikologis pada pasien kanker menunjukkan keterarahan dalam mencapai tujuan
sebagian besar responden memiliki hidupnya, dapat memaknai hidup, serta
kemandirian pada kategori sedang. Menurut memiliki keyakinan dalam mencapai tujuan
peneliti, tidak semua pasien yang menderita hidupnya. Keadaan seperti ini yang akan
penyakit kronis memiliki kemandirian yang membuat pasien kanker optimis dalam
146 Jurnal Gema Keperawatan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2015, hlm 140 - 148

menjalani terapi atau pengobatan demi Santrock (2008) mengemukakan bahwa


kesembuhannya. saat individu mencapai dewasa madya
banyak terjadi perubahan fisik maupun
Menurut Ryff dan Springer (1998), mental. Perkembangan kognitif atau
individu yang memiliki makna dan intelektual pada dewasa madya sudah
keterarahan dalam hidup, maka akan mencapai titik akhir atau puncak yaitu tahap
memiliki perasaan bahwa kehidupan baik operasional formal. Individu pada rentang
saat ini maupun masa lalu mempunyai usia dewasa madya menyadari keterbatasan
makna, memiliki kepercayaan untuk dalam diri, serta mampu menyelesaikan
mencapai tujuan hidup, dan memiliki target masalah dengan mencoba beberapa
terhadap apa yang ingin dicapai dalam penyelesaian yang konkrit dan dapat melihat
hidup, maka dapat dikatakan bahwa individu akibat langsung dari usahanya untuk
tersebut memiliki tujuan hidup yang menyelesaikan masalah yang dihadapi.
baik.Dimensi ini juga menggambarkan Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kesejahteraan
kesehatan mental (psikologis) seseorang, Psikologis Berdasarkan Jenis
karena kita tidak dapat melepaskan diri dari Kelamin Responden
keyakinan yang dimiliki seorang indvidu
mengenai tujuan dan makna kehidupannya Jenis kelamin
ketika mendefenisikan kesehatan mental.
PWB Laki-laki Perempuan
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kesejahteraan f % f %
Psikologis Berdasarkan Usia Rendah 0 0 0 0
Responden Sedang 2 8,7 4 17,4
Tinggi 4 17,4 13 56,5
Usia (tahun) Jumlah 6 26,1 17 73,9
PWB 20-30 31-59 ≥ 60
Tabel 8 menunjukkan sebagian besar
f % f % f % responden yang berjenis kelamin perempuan
Rendah 0 0 0 0 0 0 memiliki kesejahteraan psikologis yang
Sedang 1 4,3 4 17,4 1 4,3 tinggi yaitu sebanyak 13 responden (56,5%).
Tinggi 0 0 16 69,6 1 4,3 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Sianturi dan Zulkarnain (2013) tentang
Jumlah 1 4,3 20 87,0 2 8,7 analisis work family conflict terhadap
psychological well being menunjukkan
Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian kesejahteraan psikologis yang tinggi pada
besar responden memiliki kesejahteraan perempuan yaitu 210 responden (72,9%).
psikologis yang tinggi pada rentang usia Santrock (2008) mengemukakan tentang
31 – 59 tahun yaitu sebanyak 16 responden pendekatan psikologi perkembangan yang
(69,6%).Hasil penelitian ini sesuai dengan menekankan bahwa adaptasi selama
hasil penelitian Karyono, Kartika Sari dan perkembangan manusia menghasilkan
Lela TA (2008) yang meneliti tentang kejiwaan yang berbeda antara laki-laki dan
penanganan stres dan kesejahteraan perempuan. Keadaan ini disebabkan adanya
psikologis pasien kanker payudara yang perbedaan peran laki-laki dan perempuan
menjalani radioterapi di RSUD Dr. dalam menghadapi tekanan dalam
Moewardi, Surakarta menunjukkan sebagian lingkungan awal ketika manusia telah
besar responden berada pada rentang umur berkembang.
dewasa madya atau pertengahan yaitu 16
responden (53,3%).
I Wayan Candra, dkk. Kesejahteraan Psikologis Pada Pasien Kanker Primer 147

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kesejahteraan Tabel 10. Distribusi Frekuensi


Psikologis Berdasarkan Status Kesejahteraan Psikologis
Sosial Ekonomi Responden Berdasarkan Budaya Responden

Penghasilan per bulan Budaya


< Rp. Rp. > Rp. PWB Individualisme Kolektivisme
PWB 1.800.000 1.800.000 – 3.000.000
Rp. f % f %
3.000.0000 Rendah 0 0 0 0
f % f % f % Sedang 4 17,4 2 8,7
1 2 3 4 5 6 7 Tinggi 5 21,7 12 52,2
Rendah 0 0 0 0 0 0 Jumlah 9 39,1 14 60,9
Sedang 5 21,7 1 4,3 0 0
Tinggi 5 21,7 6 26,1 6 26,1 Tabel 10 menunjukkan bahwa sebagian
Jumlah 10 43,4 7 30,4 6 26,1 besar responden yang menganut budaya
kolektivisme memiliki kesejahteraan
psikologis yang tinggi yaitu sebanyak 12
Tabel 9 menunjukkan bahwa responden
responden (52,2%).Hasil penelitian ini
yang memiliki rentang pendapatan antara
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Rp. 1.800.000 – Rp. 3.000.000 serta
oleh Ryff dan Keyes (1995) tentang The
pendapatan lebih dari Rp. 3.000.000
Structure of Psychological Well-being
memiliki kesejahteraan psikologis yang
Revisited yang dilakukan terhadap
tinggi yaitu sebanyak 6 responden (26,1%).
responden di Amerika dan Korea Selatan
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
didapatkan hasil bahwa responden di Korea
Sianturi dan Zulkarnain (2013) tentang
Selatan memiliki skor yang lebih tinggi pada
analisis work family conflict terhadap
dimensi hubungan positif dengan orang lain.
psychological well-being. Hasil penelitian
Fatimah (2014) mengemukakan bahwa ada
sebagian besar responden memiliki
keterikatan antar individu dengan anggota
kesejahteraan psikologis yang tinggi pada
kelompoknya. Hubungan yang saling terikat
rentang pendapatan Rp. 1.200.000 – Rp.
antara individu dengan suatu kelompok
2.000.000 per bulan yaitu sebanyak 183
terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai
responden (63,5%). Menurut Hurlock (1994)
budaya kolektivisme, saling terikat
kebahagiaan adalah keadaan sejahtera (well-
sepanjang rentang hidup untuk melindungi
being) atau kepuasan hati, yaitu kepuasan
satu sama lain. Di negara dengan tingkat
yang menyenangkan yang timbul bila
kolektivisme tinggi, individu mempunyai
kebutuhan dan harapan individu terpenuhi,
kepedulian terhadap individu lain dalam
kemampuan individu untuk menikmati
kelompoknya. Muncul rasa kebersamaan
penglaman-pengalaman positif maupun
dan saling memberikan dukungan, dan
negatif, serta kebahagiaan sangat bergantung
menciptakan situasi gotong royong. Konflik
pada sikap menerima dan menikmati
yang terjadi pada anggota kelompok
keadaan orang lain dan apa yang dimiliki.
merupakan konflik bersama dan diselesaikan
Individu akan puas dan bahagia apabila
oleh seluruh anggota kelompok.
tujuannya tercapai. Kepemilikan harta benda
bukan berarti memiliki benda itu akan
SIMPULAN
mempengaruhi kebahagiaan individu, tetapi
Kesejahteraan psikologis pasien kanker
perasaan individu terhadap kepemilikan
sebagian besar memiliki kesejahteraan
harta benda tersebut.
psikologis yang tinggi yaitu 17 responden
(73,9%).Sebagian besar dimensi
kesejahteraan psikologis responden berada
148 Jurnal Gema Keperawatan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2015, hlm 140 - 148

dalam kategori tinggi pada dimensi Nuansa, Gita.2008.Gambaran Proses


hubungan positif dengan orang lain (positive Pencarian Makna Hidup pada
Penderita Carcinoma Cervix Melalui
relation with others) yaitu 20 responden Logoterapi. (online) Avilable:
(87%). Sebagian besar responden memiliki http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/12
kesejahteraan psikologis yang tinggi pada 5197-155.645%20NUA%20g%20-
rentang usia 31 – 59 tahun atau dewasa %20Gambaran%20Proses%20-
%20Pendahuluan.pdf (12 Januari
madya yaitu 16 responden (69,6%). 2015)
Sebagian besar responden memiliki tingkat
kesejahteraan psikologis yang tinggi berjenis Oetami Fratiwi,.Leida M.,
Wahiduddin.2014.Analisis Dampak
kelamin perempuan yaitu 13 responden Psikologis Pengobatan Kanker
(56,5%). Sebagian besar responden memiliki Payudara di RS Wahidin Sudiro
kesejahteraan psikologis yang tinggi Husodo Kota Makassar. (online)
memiliki pendapatan per bulan pada rentang Avilable:
http://repository.unhas.ac.id/handle/
Rp.1.800.000-Rp. 3.000.000 dan lebih besar 123456789/10727 (13 Januari 2015)
dari Rp.3.000.0000 yaitu 6 responden
Permanawati.2010.Kesejahteraan Subjektif
(26,1%). Sebagian besar responden memiliki pada Penyandang Kanker Payudara.
kesejahteraan psikologis yang tinggi pada (online) Avilable :
responden yang menganut budaya http://v2.eprints.ums.ac.id/archive/et
kolektivisme yaitu 12 responden (52,2%). d/10189/3/ (12 Januari 2015)
Rotter, B. Julian.1990.Internal Versus
DAFTAR RUJUKAN External Control of Reinforcement.
Aini Siti nur, Siti Nur (online). Avilabel:
Asiyah.2013.Psychoological well- http://www.changingstates.co.uk/tuto
being pada penyandang gagal ginjal rials/02-PG-Cert-
kronis di RS Dr. Soetomo Surabaya Dip/Locus%20of%20control/Rotter1
.(online) available: 990.pdf (15 Januari 2015)
http://jurnalpsikologi.uinsby.ac.id/in
dex.php/jurnalpsikologi/article/view/ Ryff and Keyes.1995.The Structure of
12/5 (12 Januari 2015) Psychological Well-Being Revisited.
(online) Avilable:
Fatimah, nurul.2014.Kesejahteraan Subjektif http://www.aging.wisc.edu/midus/fin
pada Dewasa Madya Lajang. dings/pdfs/830.pdf (14 Januari 2015)
(online). Available:
http://digilib.uin- Ryff Carrol D., Springer Hauser.1998. An
suka.ac.id/11700/1/BAB%20I,%20V, Assessment Of The Construct
%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf (14 Validity Of Ryff‟s Scales Of
Januari 2015) Psychological Well-Being: Method,
Mode And Measurement Effects.
Hurlock, Elizabeth B.1994.Psikologi (online). Available:
Perkembangan: Suatu Pendekatan http://www.ssc.wisc.edu/~hauser/Spr
Sepanjang Rentang inger_Hauser_PWB_MS_SSR_0818
Kehidupan.Jakarta : Erlangga 05.pdf (12 Januari 2015)
Karyono, Kartika Sari Dewi, Lela Santrock, Jhon W.2008.Life-Span
T.A.2008.Penanganan Stress dan Development. Jakarta:Erlangga
Kesejahteraan Psikologis pasien
Kanker Payudara yang Menjalani Sjamsuhidajat, R., Wim de Jong.2005.Buku
Radioterapi. (online), Avilable: Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC
http://eprints.undip.ac.id/15058/1/vo
l_43_2_2008_102_-_105.pdf (12 WHO (World Health Organisation). 2014.
Januari 2015) World Cancer Report 2014. (online)
Available: http://apps.who.int/
Kementrian Kesehatan Republik bookorders/anglais/detart1.jsp?codl
Indonesia.Hilangkan Mitos tentang an=1&codcol=76&codcch=31 (6
Kanker. (online), Avilable: Januari 2015)
http://www.depkes.go.id/article/print
/201407070001/hilangkan-mitos-
tentang-kanker.html (6 Januari 2015)

Anda mungkin juga menyukai