Anda di halaman 1dari 19

PENGAJUAN PROTOKOL UJI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

1 pesan

Google Formulir <forms-receipts-noreply@google.com> Sel, 17 Mar 2020 pukul 15.46


Kepada: fredyanggoro129@gmail.com

Terima kasih telah mengisi PENGAJUAN PROTOKOL UJI ETIK PENELITIAN


KESEHATAN
Inilah tanggapan Anda:

PENGAJUAN PROTOKOL UJI ETIK PENELITIAN


KESEHATAN
Pengajuan Protokol Uji Etik Penelitian Kesehatan di LPPM STIKES Pemkab Jombang

Alamat email *

fredyanggoro129@gmail.com

Judul Penelitian *

Isikan dengan Judul Penelitian yang Anda ajukan secara lengkap

PENGARUH PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


DALAM MERAWAT PASIEN SKIZOFRENIA DI DESA BONGKOT KABUPATEN
JOMBANG

Lokasi Penelitian *

Isikan dengan Lokasi Tempat Penelitian (Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi)

Desa Bongkot, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa


Timur

Waktu Penelitian *

Isikan dengan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Bulan Maret-April 2020


Jenis Penelitian *

Uji Klinik (Laboratorium)

Sosial (Humanity)

Case Study (Studi Kasus)

Apakah Penelitian Multi-Senter *

Apakah penelitian melibatkan beberapa Institusi atau beberapa bidang keahlian ?

Ya

Tidak

Jika Multi-senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari senter/institusi yang lain (lampirkan
jika sudah) *

Ya

Tidak

Identifikasi Peneliti Utama

Identifikasi peneliti utama dan anggota peneliti

Nama Peneliti Utama *

Isikan dengan Nama Lengkap Peneliti Utama

Fredy Anggoro Tri Prayogo

Institusi Peneliti Utama *

Isikan Nama asal Institusi/Perguruan Tinggi Peneliti Utama

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pemkab Jombang

No. Telepon/HP *

Isikan Nomor Telepon yang bisa dihubungi

085708553383
Identifikasi Anggota Peneliti

Nama Anggota Peneliti 1 (Pembimbing 1)

Shanti Rosmaharani, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Nama Institusi Anggota Peneliti 1 (Pembimbing 1)

Isikan Nama Program Studi dan Perguruan Tinggi (contoh : Nama Prodi - Perguruan Tinggi)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

Nama Anggota Peneliti 2 (Pembimbing 2)

Iin Noviana, M.Pd

Institusi Anggota Peneliti 2 (Pembimbing 2)

Isikan Nama Program Studi dan Perguruan Tinggi (contoh : Nama Prodi - Perguruan Tinggi)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

Nama Anggota Peneliti 3

Institusi Anggota Peneliti 3

Isikan Nama Program Studi dan Perguruan Tinggi (contoh : Nama Prodi - Perguruan Tinggi)

Ringkasan Penelitian

Ringkasan proposal penelitian meliputi latar belakang, tujuan, desain penelitian, variabel penelitian, populasi,
sample, teknik sampling, instrumen penelitian, analisa data dan luaran penelitian yang diharapkan

Ringkasan diketik dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami oleh “awam” bukan tenaga
kesehatan) *

Stigma yang berkembang pada masyarakat apabila salah seorang anggota


keluarga menderita skizofrenia merupakan aib bagi keluarganya. Adanya
penderita skizofrenia pada keluarga memberikan dampak bagi penderita itu
sendiri maupun bagi keluarga yang akhirnya berpengaruh langsung
terhadap perawatan pasien skizofrenia. Di Jombang sendiri jumlah
penderita skizofrenia pada tahun 2017 sebanyak 2256 penderita. Perawatan
penderita skizofrenia menimbulkan permasalahan bagi keluarga, salah
satunya yaitu perubahan tingkat kecemasan keluarga. Salah satu
penanganan gangguan kecemasan keluarga adalah dengan psikoedukasi
keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi
keluarga terhadap terhadap tingkat kecemasan dalam merawat pasien
skizofrenia di desa Bongkot Kabupaten Jombang. Desain penelitian ini
adalah pra-eksperimental dengan pendekatan pra- eksperimental dalam
satu kelompok (one-group pra-post test design). Variable independent
dipenelitian ini adalah psikoedukasi keluarga, sedangkan variable
dependent adalah tingkat kecemasan keluarga. Populasi dalam penelitian
ini adalah keluarga yang merawat pasien skizofrenia di desa Bongkot
kabupten Jombang sejumlah 38 orang dan jumlah sampel pada penelitian
ini sebanyak 19 orang. Peneliti menggunakan nonprobability sampling
dengan teknik purposive sampling. Instrument penelitian yang digunakan
yaitu psikoedukasi dan kuesioner kecemasan ZSAS. Analisa data penelitian
ini menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test. Diharapkan dari
penelitian ini keluarga yang merawat pasien skizofrenia memiliki koping
yang baik, sehingga perawatan menjadi lebih maksimal.

Justifikasi penelitian (p3) Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat untuk penduduk di
wilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, local)- standar 2/A (Adil) *

sebagai salah satu acuan dalam penanganan keluarga yang mengalami


gangguan kecemasan dalam merawat pasien skizofrenia,agar keluarga
memiliki koping dan respon yang baik. sehingga perawatan paien dapat
menjadi lebih efektif dan maksimal.

Isu Etik yang mungkin dihadapi

Kendala etik yang mungkin akan dihadapi dalam pelaksanaan penelitian

Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan bagaimana cara
menanganinya (p4) *

penelitian ini adalah penelitian ekperimental, jika terjadi suatu kesalahan


dalam perlakuan yang dilakukan peneliti maka resiko yang didapat adalah
dituntut oleh responden. sehingga dibuat informed consent untuk
melindungi peneliti dari tuntutan yang tidak diharapkan.

Ringkasan Tinjauan Pustaka

Berisi Ringkasan dari Tinjauan Pustaka (TIDAK LEBIH DARI 1000 KATA)

Ringkasan hasil-hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, termasuk yang belum dipublikasi yang
diketahui para peneliti dan sponsor, dan informasi penelitian yang sudah dipublikasi, termasuk jika ada
kajian-kajian pada hewan. *
penelitian ini adalah penelitian ekperimental, jika terjadi suatu kesalahan
dalam perlakuan yang dilakukan peneliti maka resiko yang didapat adalah
dituntut oleh responden. sehingga dibuat informed consent untuk
melindungi peneliti dari tuntutan yang tidak diharapkan.
Tinjauanpus : Menurut Kaplan dan Sadock (2010), penggolongan gangguan
jiwa dapat dibagi menjadi 3 golongan meliputi Neurosa gangguan jiwa
ringan, Psikosa gangguan jiwa sedang dan skizofrenia gangguan jiwa berat.
Sedangkan menurut Stuart dan Laraia skizofrenia merupakan sekelompok
reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk
fungsi berfikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterprestasikan
realita, merasakan dan menunjukan emosi dan perilaku yang dapat diterima
secara rasional. Pembagian skizofrenia menurut (Videbeck, 2012) menjadi
beberapa jenis. Penderita digolongkan ke dalam salah satu jenis menurut
gejala utama yang terdapat padanya. Akan tetapi batas-batas golongan-
golongan ini tidak jelas, gejala-gejala dapat berganti-ganti atau mungkin
seorang penderita tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis.
Pembagiannya ialah skizofrenia simplex, skizofrenia hebefrenik, dan
skizofrenia katatonik.
Terapi psikoedukasi keluarga adalah salah satu unsur program perawatan
kesehatan jiwa keluarga dengan cara pemberian informasi dan edukasi
melalui komunikasi terapeutik. Program psikoedukasi merupakan
pendekatan yang bersifat edukatif dan pragmatik.Terapi psikoedukasi
keluarga dapat memberikan dampak positif kepada keluarga dan secara
tidak langsung kepada klien. Manfaat bagi keluarga adalah dapat
meningkatkan pegetahuan tentang penyakit yang dialami klien,
meningkatkan kemampuan merawat klien, memperbaiki koping keluarga,
dan meningkatkan kemampuan mengatasi masalah karena kondisi sakit
klien. Manfaat bagi klien adalah mereka akan mendapatkan perawatan yang
optimal oleh keluarga, mendapatkan dukungan yang adekuat dari keluarga
dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kemandirian (FIK UI, 2014).
tujuan utama dari terapi psikoedukasi keluarga adalah berbagi informasi
tentang perawatan kesehatan mental, membantu anggota keluarga untuk
lebih memahami tentang penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya,
gejala prodromal (gejala yang mungkin muncul sebelum kambuh
sepenuhnya), dan pengobatan yang dibutuhkan untuk mengurangi gejala.
Dengan adanya psikoedukasi keluarga, keluarga dapat membagi perasaan
yang dirasakan seperti perasaan marah atau kehilangan, perasaan
terstigma atau kesedihan, dan perasaan tidak berdaya. Terapi psikoedukasi
keluarga sangat berguna bagi orang dengan segala jenis gangguan mental,
medis, ataupun gangguan perilaku.
Pelaksanaan terapi psikoedukasi keluarga terdiri dari 5 sesi. Adapun urutan
dari terapi ini adalah sebagai berikut :
1. Sesi 1 : pengkajian dan identifikasi masalah yang dialami keluarga dalam
merawat pasien skizofrenia.
2. Sesi 2 : manajemen perawatan keluarga dengan pasien skizofrenia.
3. Sesi 3 : manajemen kecemasan keluarga.
4. Sesi 4 : manajemen beban keluarga.
5. Sesi 5 : pemberdayaan komunitas untuk membantu keluarga.
Kecemasan merupakan pengalaman individu yang bersifat subyektif yang
sering bermanifestasi sebagai perilaku yang disfungsional yang diartikan
sebagai perasaan “kesulitan” dan kesusahan tehadap kejadian yang tidak
diketahui dengan pasti (Rosmaharani S, Wihastuti T, 2015). Keluhan yang
sering terjadi pada orang yang mengalami kecemasan antara lain sebagai
berikut (Hawari, 2011) :
a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung.
b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
c. Takut sendirian, takut keramaian dan banyak orang.
d. Gangguan pola tidur, mengalami mimpi yang menegangkan.
e. Kurang konsentrasi dan daya ingat.
Dalam menanggapi kecemasan setiap individu memiliki respon yang
berbeda - beda, menurut Hawari (2011), tingkatan kecemasan seseorang
dapat dibagi menjadi empat yaitu: kecemasan ringin, kecemasan ringan,
kecemasan berat, kecemasan sangat berat. Menurut Bailon & Maglaya
(1978) dalam Andarmoyo (2012) keluarga adalah terdiri dari dua atau lebih
individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing, dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan
perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang
didasari pada Orem yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan
diri sendiri, kebutuhan pasien, dan kemampuan pasien dalam melakukan
perawatan mandiri. Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan
identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:
1. Sistem bantuan secara penuh
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan
secara penuh pada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam
memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan
dalam pergerakan, pengontrolan, dan ambulasi, serta adanya manipulasi
gerakan. Pemberian bantuan sistem ini dapat dilakukan pada orang yang
tidak mampu melakukan aktivitas dengan sengaja seperti pada pasien
koma, pada pasien yang sadar dan mungkin masih dapat membuat suatu
pengamatan dan penilaian tentang cedera atau masalah yang lain akan
tetapi tidak mampu dalam melakukan tindakan yang memerlukan ambulasi
atau manipulasi gerakan, seperti pada pasien yang fraktur vertebra dan
pada pasien yang tidak mampu mengurus sendiri, membuat penilaian serta
keputusan dalam self care-nya dan pasien tersebut masih mampu
melakukan ambulasi dan mungkin dapat melakukan beberapa tindakan self
care-nya melalui bimbingan secara continue seperti pada pasien retardasi
mental.
2. Sistem bantuan sebagian
Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja
dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal
seperti pada pasien yang post operasi abdomen dimana pasien ini memiliki
kemampuan seperti mencuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi
butuh pertolongan perawatan dalam ambulasi dan melakukan perawatan
luka.
3. Sistem suportif dan edukatif
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan
dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu melakukan
perawatan secara mandiri.Sistem ini dilakukan agar pasien mampu
melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran.
Pandangan tentang teori dan konsep keperawatan, Orem mempunyai
pandangan bahwa teori dan konsep dilakukan untuk merefleksikan antara
individu dengan lingkungan, menggambarkan apa yang mereka lakukan,
menggunakan kreasi dalam berfikir dan berkomunikasi, serta dalam
melakukan perbuatan seharusnya sesuai dengan diri dan lingkungan
sehingga dalam prakteknya Orem menggunakan langkah dalam proses
keperawatan dengan menentukan diagnosis dan perintah, menentukan
mengapa keperawatan dibutuhkan,menganalisis dan menginterprestasikan
dengan membuat keputusan, merencanakan sistem perawatan dengan
merencanakan perawatan sesuai dengan sistem perawatan yang
dibutuhkan, mengusahakan dalam pengaturan dan pengontrolan perawatan
yang akan diberikan dalam memenuhi keterbatasan perawatan diri sendiri,
mengatasi masalah keterbatasan, serta mempertahankan dan menjaga
kemampuan pasien dalam perawatan diri (Hidayat, 2013).

Kondisi Lapangan
Kondisi tempat penelitian

Gambaran singkat tentang lokasi penelitian *

lokasi penelitian berjarak sekitar 10km dari STIKES Pemkab Jombang.


penduduknya banyak bermata pencaharian sebagai petani dan kondisi
lingkungan cukup bersih.

Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian *

terdapat puskesmas yang tidak jauh dari desa bongkot yang memiliki
program jiwa didalamnya.

Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian *

1. Responden
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Tingkat Pendidikan
5. Pekerjaan
6. Hubungan Dengan Penderita

Desain Penelitian

Berisi ringkasan desain dan metode penelitian

Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan, penelitian, asumsi dan variable penelitian *

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi keluarga


terhadap terhadap tingkat kecemasan dalam merawat pasien skizofrenia di
desa Bongkot Kabupaten Jombang.
Hipotesa : H1 : Ada pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap tingkat
kecemasan dalam merawat pasien skizofrenia di Desa Bongkot Kabupaten
Jombang.
H0 : Tidak ada pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap tingkat
kecemasan dalam merawat pasien skizofrednia di Desa Bongkot Kabupaten
Jombang.
rumusan masalah : Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah,
apakah ada pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap tingkat kecemasan
dalam merawat pasien skizofrenia di desa Bongkot Kabupaten Jombang?
variabel : psikoedukasi keluarga (variable independent), tingkat kecemasan
keluarga (variabel dependen)

Deskripsi detail tentang desain penelitian *


Desain penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan pendekatan pra-
eksperimental dalam satu kelompok (one-group pra-post test design) yaitu
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu
kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan
intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2017).
Pada penelitian ini, sebelum dilakukan psikoedukasi keluarga terhadap
tingkat kecemasan dalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia di
rumah akan diukur dengan menggunakan kuesioner. Kemudian dilakukan
psikoedukasi keluarga selama 5 sesi. Setelah dilakukan psikoedukasi
keluarga, tingkat kecemasan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan skizofrenia akan diukur kembali dengan menggunakan kuesioner.
Kemudian dibandingkan tingkat kecemasan keluarga dalam merawat
anggota keluarga dengan skizofrenia sebelum dilakukan psikoedukasi
keluarga dan setelah dilakukan psikoedukasi keluarga. Analisa data dengan
menggunakan Editing, Coding, Scoring, Tabulating, dan Uji Statistik
Wilcoxon Signed Ranks Test

Bila uji coba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatment ditentukan secara random,
(termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. (bila bukan ujicoba klinis cukup tulis :
tidak relevan) *

tidak relevan

Sampling

Teknik pengambilan sampel penelitian

Jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya secara statistik *

Menurut Gay dalam Sani (2016), jumlah sampel untuk penelitian


eksperimental minimal 15 sampel. Sedangkan menurut Saryono (2010), bila
populasi lebih dari 100 maka besar sampel adalah 25% atau 30% dari
populasi dan bila populasi kurang dari 100, maka sampel yang di ambil yaitu
50% dari populasi. Dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah sampel
sebesar 50% karena populasi <100, maka rumus sampel :
n = 50% x N
= 50% x 38
= 19
peneliti menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive
sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau
masalah dalam penelitian).

Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include.

Kriteria Inklusi :
a. Keluarga yang memiliki dan merawat salah satu anggota yang
menderita skizofrenia.
b. Keluarga yang bersedia menjadi responden.
Kriteria Ekslusi :
a. Keluarga penderita skizofrenia yang telah berpindah tempat tinggal dan
meninggal.
b. Keluarga yang memiliki kecemasan normal atau tidak cemas dalam
merawat pasien skizofrenia.
c. Keluarga yang tidak kooperatif dalam penelitian.

Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak-anak atau orang dewasa yang tidak mampu
memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah-langkah bagaimana
meminimalisir bila terjadi resiko

responden adalah caregiver atau keluarga yang merawat pasien skizofrenia


dirumah karena untuk melihat tingkat kecemasan dalam merawat anggota
keluarga yang megalami gangguan skizofrenia.

Intervensi

(Pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis Tidak Relevan, lanjut ke manfaat)

Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute administrasi,
dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (investigasi dan komparator ) *

Pelaksanaan terapi psikoedukasi keluarga terdiri dari 5 sesi.


1. Sesi 1 : pengkajian dan identifikasi masalah yang dialami keluarga
dalam merawat pasien skizofrenia. Pada sesi pertama ini keluarga dapat
menyepakati kontrak program psikoedukasi keluarga, perawat memberikan
penjelasan kepada keluarga tentang tujuan program psikoedukasi keluarga,
keluarga mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan perasaannya
terkait dengan skizofrenia yang dialami salah satu anggota keluarga dan
menyampaikan keinginan serta harapannya selama mengikuti program
psikoedukasi keluarga.
2. Sesi 2 : manajemen perawatan keluarga dengan pasien skizofrenia.
Pada sesi kedua ini kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan tentang
skizofrenia yang dialami oleh salah satu anggota keluarga, perawat
memberikan penjelasan kepada keluarga tentang konsep skizofrenia yang
meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, intervensi dan terapi yang
dapat dilakukan, serta mendiskusikan cara merawat pasien skizofrenia.
3. Sesi 3 : manajemen kecemasan keluarga. Pada sesi ketiga, keluarga
mampu berbagi pengalaman dengan anggota keluarga yang lain tentang
kecemasan yang dirasakan akibat salah satu anggota keluarga mengalami
skizofrenia, perawat memberikan penjelasan tentang kecemasan yang
dialami anggota keluarga serta cara mengatasi kecemasan.
4. Sesi 4 : manajemen beban keluarga. Pada sesi keempat ini, keluarga
mampu mengungkapkan beban yang dialami karena merawat anggota
keluarga yang mengalami skizofrenia baik beban sujektif maupun beban
objektif, serta memahami cara mengatasi beban keluarga.
5. Sesi 5 : pemberdayaan komunitas untuk membantu keluarga. Pada sesi
kelima ini, keluarga mampu mengungkapkan hambatan yang dialami dalam
merawat anggota keluarga yang mengalami skizofrenia dan memahami
cara mengatasi hambatan serta memfasilitasi keluarga untuk dapat
memberdayakan keluarga dan lingkungan.
Rencana dan justifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama penelitian *

apabila responden kooperatif atau tidak kooperatif

Treatmen/pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi,
selama penelitian *

tidak ada pemberian obat dalam penelitian

Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan *

tidak ada

Monitoring Hasil

Penelitian menggunakan STUDI KASUS melampirkan form pencatatan, respon, evaluasi dan follow up

Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencatatan respon terapeutik (deskripsi
dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin, ukuran yang
diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima treatmen

1. psikoedukasi keluarga menggunakan buku kerja psikoedukasi (lembar


observasi)
2. pengumpulan data tingkat kecemasan meenggunakan kuesioner ZSAS

Penghentian Penelitian dan Alasannya

Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam hal studi
multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktifkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi
dilanjutkan)

apabila responden tidak kooperatif, berpindah tempat dan atau meninggal

Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian yang Tidak Diharapkan)

Metode yang digunakan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama proses penelitian (apabila
menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dapat dituliskan tidak ada resiko/resiko minimal)
Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi, dan syarat penanganan komplikasi
(Guideline 4 dan 23)

menggunakan lembar observasi (buku kerja)


jika terjadi komplikasi maka dilaporkan kepada pihak puskesmas yang
membawaahi wilayah dea bongkot

Resiko –resiko yang diketahui dari adverse event, termasuk resiko yang terkait dengan masing-masing
rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosedur yang akan diuji cobakan
(Guideline 4)

resiko responden tidak ingin terbuka dengan peneliti

Penanganan Komplikasi

Detail tentang penanganan hal-hal yang tidak diinginkan pada section sebelumnya

Rencana detail bila ada resiko lebih dari minimal/luka fisik, membuat rencana detail

penelitian tidak memberikan tindakan atau kontak fisi secar langsung


dengan responden sehingga tidak menimbulkan resiko luka fisik

Asuransi untuk subyek penelitian

Ya

Tidak

Fasilitas/biaya pengobatan untuk responden jika terjadi komplikasi

Ya

Tidak

Kompensasi jika terjadi kecacatan atau kematian

Ya

Tidak

Manfaat

Manfaat yang akan didapatkan dari hasil penelitian


Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4)

Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya.
Menambah literatur dan penelitian bagi dunia keperawatan khususnya
keperawatan kesehatan jiwa. Menambah referensi tentang tingkat
kecemasan dalam merawat pasien skizofrenia.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi, khasanah
wawancara kepustakaan, dan sumber bacaan bagi mahasiswa dalam
bidang kesehatan, dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
pedoman pada penelitian selanjutnya.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan
wawasan dalam perawatan pasien skizofrenia serta dapat menerapkan ilmu
yang diperoleh dalam bentuk praktik lapangan.
c. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan
dalam memberikan penyuluhan untuk meningkatkan koping keluarga untuk
mengurangi tingkat kecemasan keluarga dalam melakukan perawatan pada
pasien skizofrenia.
d. Bagi Keluarga
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengurangi kecemasan
keluarga dalam merawat pasien skizofrenia di rumah.
e. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data awal penelitian
berikutnya mengenai pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap tingkat
kecemasan dalam merawat pasien skizofrenia.

Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan dihasilkan oleh
penelitian (Guidelines 1 and 4)

digunakan untuk menjadi salah satu acuan dalam penanganan keluarga


yang mengalami gangguan kecemasan dalam merawat pasien
skizofrenia,agar keluarga memiliki koping dan respon yang baik. sehingga
perawatan paien dapat menjadi lebih efektif dan maksimal.

Jaminan Keberlanjutan Manfaat

Kemungkinan berkelanjutan akses bila hasil intervensi menghasikan manfaat yang signifikan

sebagai dasar untuk rujukan utnuk melakukan penelitian psikoedukasi pada


subjek yang lainnya

Modalitas yang tersedia (Sikap peneliti dalam memberikan jaminan kebermanfaatan)


mendukung penelitian psikoedukasi dengan subjek yang berdeda

Pihak-pihak yang akan mendapatkan keberlangsungan pengobatan, organisasi yang akan membayar

keluarga yang merawat pasien skizofrenia dan tidak ada organisasi yang
akan membayar

Berapa lama (Guideline 6)

tidak relevan

Informed Consent

Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosedur yang direncanakan untuk
mengkomunikasikan informasi penelitian (Penjelasan Sebelum Persetujuan/PSP) kepada calon subyek,
termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)

lembar penjelasan sebelum penelitian diberikan terlebih dahulu kemudian


jika responden bersedia diberikan inform consent untuk ditandatangani
didampingi oleh saksi

Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak jangka
pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)

tidak relevan

Wali

Keberadaan Wali apabila subjek penelitian dinilai tidak mampu memberikan inform consent

Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent (Guidelines 16 and
17)

anggota keluarga yang lain

Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum cukup umur
(Guidelines 16 and 17)

jika responden yang menanda tangani informed consent menyetujui untuk


diwakilkan
Bujukan

Deskripsi bujukan atau intensif (bahan kontak) pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang,
hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya

apabila responden bersedia dan menandatangani informed consent maka


serta mengikuti jalannya penelitian hingga selesai maka akan diberikan
sembako

Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk menginformasikan bahaya atau
keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi
keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian (Guideline 9)

peneliti menjelaskan kepada responden tentang penelitiannya

Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan

hasil dari penelitian nantinya akan di beritahukan kepada pihak puskesmas


dan responden penelitian

Penjagaan Kerahasiaan

Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah-langkah untuk menjaga privasi dan kerahasiaan
selama rekrutmen (Guideline 3)

1. kuesioner diberikan kepada responden secara langsung dan akan


didampingi dalam pengisian. untuk menjaga kerahasiaan peneliti akan
membuat kode untuk tiap responden dengan metode anonimity
2. menyimpan kuesioner dari responden dan hanya memberikan hasil
penelitian kepada kepala puskesmas dukuhklopo dan Institusi STIKES
Pemkab Jombang

Langkah-langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk
kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test ginetik pada keluarga kecuali atas izin dari yang
bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12, and 24)

peneliti merahasiakan ha-hal yang berhubungan dengan responden.

Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek dibuat, dimana disimpan dan kapan,
bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12)
peneliti menggunakan kode untuk merahasiakan identitas responden

Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis

tidak relevan

Rencana Analisis

Deskripsi tentang rencana-rencana analisa statistic, termasuk rencana analisa interim bila diperlukan, dan
kriteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian premature keseluruhan penelitian
(Guideline 4)

Pengumpulan Data Menggunakan skala kuesioner Zung Self Anxiety Scale


Analisa data Editing, scoring, coding, tabulating, wilcoxon signed rank tesr
dengan software SPSS

Monitor Keamanan

Rencana-rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain yang dilakukan
dalam penelitian atau trial, bila diperlukan, pembentukan komite independen untuk data dan safety
monitoring (Guideline 4)

tidak relevan

Konflik Kepentingan

Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi keputusan para
peneliti atau personal lainnya; menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of interest;
komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti
tentang langkah-langkah berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25)

peneliti tidak melakukan tindakan secara fisik atau memberikan suatu


obat,menggunakan lemba observasi dan kuesioner sehingga tidak terlalu
banyak mengeluarkan biaya

Manfaat Sosial
Untuk riset yang dulakukan pada setting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan sponsor untuk
capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset-riset kesehatan di negara tersebut; dan
jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para partisipan dan
komunitas tempat penelitian (Guideline 8

mengetahui pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap tingkat kecemasan


keluarga dalam merawat pasien skizofrenia di desa bongkot kabupaten
jombang

2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana pelibatan
komunitas, dan menunjukkan sumber-sumber yang dialokasikan untuk aktivitas-aktivitas pelibatan
tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk
memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama
riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan diterima oleh
mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protocol atau dokumen ini (Guideline 7)

Hak atas Data

Terutama bila sponsor adalah industry, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak publikasi hasil riset,
dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI draft laporan hasil riset (Guideline
24)

Publikasi

Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperi epide,iologi, generic, sosiologi) yang bisa beresiko
berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan meminimalisir
resiko kemudratan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah
penelitian, dan mempublikasi hasil-hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan
martabat kemulyaan mereka (Guideline 4)

peneliti akan mempublikasi hasil penelitian jika disarankan oleh institusi

Bila hasil riset negative, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan ke
otoritas pencatatan obat-obatan (Guideline 24)

Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25)

pendanaan dari peneliti sendiri

Komitmen Etik

Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan dipatuhi (Scan
Surat Pernyataan) *

scan surat pernyataan

(Track Record) Riwayat usulan review protocol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan judul dan tanggal
penelitian, dan hasil review Komite Etik) *

PENGARUH PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


DALAM MERAWAT PASIEN SKIZOFRENIA DI DESA BONGKOT KABUPATEN
JOMBANG

Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai peraturan/ketentuan
yang berlaku *

scan surat pernyataan keaslian judul penelitian

Daftar Referensi

Daftar Pustaka *

Achjar, K. A. heny. (2013). Aplikasi praktis asuhan keperawatan keluarga.


Jakarta: EGC.
Afiyanti, Y., & Racmawati, I. (2014). Metodologi penelitian kualitatif dalam
riset keperawatan edisi 1 cetakan 2. Jakarta: Rajawali Pers.
Alligood, M. R. (2017). Pakar teori keperawatan dan karya mereka (8th ed.).
Indonesia: Elsevier.
Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan keluarga konsep teori, proses dan
praktik keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Amirullah. (2015). Populasi dan sampel. Malang: Bayumedia Publishing
Malang.
Azwar, S. (2011). Sikap manusia teori dan pengukurannya (2nd ed.).
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hendarsyah, F. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid
dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif Diagnosis and Management of the
Paranoid Schizophrenia with Positive and Negative Symptoms. 4, 57–62.
Herminsih A, Barlianto W, K. R. (2013). Kecemasan Dan Beban Keluarga
Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Skizofrenia Di Kecamatan Bola
Kabupaten Sikka , Nusa Tenggara Timur.
Hidayat, A. A. (2013). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Kementrian Kesehatan. (2013). Hasil Utama Riskesdas Kemenkes RI 2013.
8.
Kementrian Kesehatan. (2018). Hasil Utama Riskesdas Kemenkes RI 2018.
8. https://doi.org/1 Desember 2013
Kurniawan, D. (2018). Psikoedukasi Keluarga dengan Masalah Gangguan
Jiwa.
Lina Handayani, Febriani, Aprilia, A. (2018). Faktor Resiko Kejadian
Skizofrenia di RSJ GRHASIA DIY. https://doi.org/10.1021/jm001012y
Muhith, A., & Nasir, A. (2011). Dasar-dasar keperawatan jiwa: Pengantar dan
teori. Jakarta: Medika Salemba.
Nainggolan, N. . (2013). Profil Kepribadian Dan Psychological Well-Being
Caregiver Skizofenia. Jurnal Soul, 6(1), 21–42.
Mubarak, I., & Cahyatin, N. (2012). Ilmu keperawatan komunitas buku 2
konsep dan aplikas. Jakarta: Salemba Medika.
Nurmalisyah, F. F. (2018). Pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap beban
dan dukungan keluarga dalam merawat penderita skizofrenia di rumah.
Nursalam. (2017). Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Medika
Salemba.
Organization, W. health. (2016). Schizophrenia.
Padila. (2012). Keperawatan keluarga cetakan 1. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rizka Stevi Pura W. (2013). Penerimaan Keluarga Pasien Skizofrenia yang
Menjalani Rawat Inap.
Rosmaharani S, Wihastuti T, S. L. (2015). Pengaruh Psikoedukasi Keluarga
Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Dan Persepsi Beban Keluarga
Merawat Anak Dengan Retardasi Mental Di SDLB Negeri Kabupaten
Jombang. 5, 213–221.
Sarosa, S. (2017). Penelitian kualitatif: Dasar-dasar edisi 2. Jakarta.
Sastroasmoro, S., & Sofyan, I. (2011). Dasar-dasar metodologi penelitian
klinis edisi 4. Jakarta: Sagung Seto.
Setiawan, A., & Saryono. (2011). Setiawan, A. & Saryono. 2011. Metodologi
penelitian kebidanan DIII, DIV, S1, dan S2 cetakan ke-3. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, W. (2014). Metodologi penelitian. Research Methodology.
Videbeck, S. L. (2012). Buku Ajar Keperwatan Jiwa. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Mohon Scan dan upload dokumen berikut:

Lembar Pengesahan Proposal Penelitian

Format file .pdf dengan ukuran < 1Mb


File dikirimkan:
Dok baru 2020-03-02 21.00.07_9 - Fredy Anggoro.pdf
Surat Pernyataan Komitmen Etik *

Format file .pdf dengan ukuran < 1Mb


File dikirimkan:
Dok baru 2020-03-02 21.00.07_2 - Fredy Anggoro.pdf

Lembar PSP (Persetujuan Sebelum Penelitian) *

Format file .pdf dengan ukuran < 1Mb


File dikirimkan:
Dok baru 2020-03-02 21.00.07_10 - Fredy Anggoro.pdf

Lembar Inform Consent *

Format file .pdf dengan ukuran < 1Mb


File dikirimkan:
Dok baru 2020-03-02 21.00.07_11 - Fredy Anggoro.pdf

CV/Biodata Ketua dan Anggota Peneliti

Format file .pdf dengan ukuran < 1Mb


File dikirimkan:
Dok baru 2020-03-02 21.00.07_4 - Fredy Anggoro.pdf

Instrumen Penelitian/form laporan studi kasus/form observasi form catatan lapangan

Format file .pdf dengan ukuran < 1Mb


File dikirimkan:
Dok baru 2020-03-02 21.00.07_12 - Fredy Anggoro.pdf

Buat Google Formulir sendiri

Anda mungkin juga menyukai