Anda di halaman 1dari 20

SISTEM / BLOK TUMBUH KEMBANG & GERIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PROBLEM BASED LEARNING

MODUL 1 GANGGUAN TUMBUH KEMBANG & MALNUTRISI ENERGI PROTEIN

Penulis : dr. Martira Maddeppungeng, Sp.A(K) dr. Aidah Juliaty Baso, Sp.A(K) BUKU PENGANGAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

TUGAS UNTUK MAHASISWA 1. Membentuk kelompok diskusi, 10-15 oranq, dan menentakan Ketua dan Sek.retaris. Membaca dan mendalami pengertian skenario, secara mandiri atau dipimpin seorang tutor. Melakukan aktivitas pembelajaran kembali masalah PEM dengan membaca bahan kuliah/diktat, buku ajar, majalah, internet, untuk informasi pelengkap. Aktivitas pembelajaran mencakup bsrbagai aspek a.l : etiologi (primer dan sekunder) , patogenesis dan patofisiologik, klasifikasi, gambaran klinik, diagnostik, kelainan laboratorium esensial, penyakit penyerta/komplikasi, pengobatan dan pencegahan serta penyebab kematian yang mungkin terjadi. Melakukan diskusi kelompok dan curah pendapat secara mandiri (tanpa tutor) mengenai fakta (anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik) yang diberikan dalam skenario untuk analisis dan sintesis penyelesaiaan masalah. Berkonsultasi dengan tutor atau nara sumber ahli untuk memperoleh informasi tambahan dan penjelasan pengertian atas hal-hal yang dirasakan belum jelas. Memikirkan pemeriksaan penunjang yang perlu dianjurkan untuk penyelesaian masalah, baik berupa praktikum Patologi, Patologi Anatami, Radiologi, Esai Biokimiawi, dll. Melakukan latihan di Laboratorium Keterampilan Klinik atau presentasi / demonstrasi kasus nyata dalam kelas paripurna. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial baik kinerja tutor maupun anggota sekelompok.

2.

3.

4.

5.

6. 7.

PROSES PEMECAHAN MASALAH : Diskusi kelompok untuk pemecahan masalah terdiri atas beberapa tahap : 1. Klarifikasi masalah dalam skenario dan temukan kata kunci. 2. Identiflkasi masalah dasar yang ada dalam skenaria : a. Diskusikan fakta yang disebutkan dalam anamnesis : Identifikasi / inventarisasi beberapa butir masalah yg ada. Pikirkan pertanyaan tambahan yang perlu untuk memperjelas masalah (sehubungan patogenesis PEM, faktor lingkungan, perjalanan penyakit, penyakit penyerta, dsb) b. Diskusikan dan kenali masalah utama yang ditemukan dalam pemeriksaan fisik : Gabungkan gejala-gejala kinik yang berkaitan satu sama lain Mungkin ada beberapa (23) masalah / penyakit yang tersendiri pada kasus skenario namun berkaitan erat. 3. Brain storming untuk analisis dan sintesis fakta dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. 4. Menetapkan Diagnosis kerja.

Tahap .1-4 dilakukan dalam diskusi pertama BERSAMA TUTOR sampai mencapai Diagnosis Kerja. Selanjutnya berdasarkan Diagnosis Kerja, tiap kelompok melakukan diskusi mandiri TANPA TUTOR untuk Tahap 56. 7. Mencari informasi tambahan dari bahan kuliah/diktat dan sumber lainnya dan mendiskusikan untuk, TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Memahami dan menerangkan penyebab kelainan fisik / anatomik yang ditemukan pada pemerikeaan fisik/gambaran klinik. b. Menyusun pemeriksaan laboratorium klinik / kimiawi bagi skenario yaitu pemeriksaan darah / tinja / urin rutin maupun khusus untuk kepentingan DIAGNOSIS dan PENATATALAKSANAAN (asuhan gizi dan medikamentosa). c. Menyebutkan pemeriksaan penunjang lain (histologi / PA, radiologi, dll) yang perlu 6. Menguraikan PENATALAKSANAAN penyakit primer (bisa lebih dari satu) mapun komplikasi yang ada Tahap 7 dilakukan dalam kelompok diskusi BERSAHA TUTOR : 7. Menuliskan dan melaporkan kesimpuIan hasil diskusi (uraian analisis, sintesis dan argumen) kasus skenario. JADWAL KEGIATAN / PELAKSANAAN TUTORIAL PBL 1. Pertemuan pertama dalam kelas besar, untuk dinamika, menjelaskan tentang cara penyelesaian modul, dan membagi kelompok diskusi. 2. Mahasiswa belajar mandiri atau berkelompok untuk memilih ketua dan penulis kelompok. 3. Pertemuan kedua, kelompok diskusi dipimpin oleh mahasiswa untuk menyelesaikan langkah 1-5, dan didampingi oleh tutor. 4. Mahasiswa belajar mandiri baik secara sendiri-sendiri atau berkelompok untuk mencari informasi baru. 5. Pertemuan ketiga, untuk melaporkan hasil diskusi dan mensintese informasi baru yang ditemukan. 6. Pertemuan terakhir, dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya. JADWAL KEGIATAN
PERTEMUAN KE I Pertemuan I Penjelasan II Pertemuan Mandiri (Brain Stroming) III Tutorial I Pengumpulan Informasi Analisa & sintesa IV Mandiri Praktikum CSL V Kuliah Konsultasi VI Pertemuan III (Laporan &Diskusi VII Pertemuan Terakhir (Laporan)

SISTEM / BLOK TUMBUH KEMBANG GERIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PROBLEM BASED LEARNING

MODUL 1 GANGGUAN TUMBUH KEMBANG

Penulis : dr. Martira Maddeppungeng, Sp.A(K) BUKU PENGANGAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

PENDAHULUAN
Modul gangguan pertumbuhan untuk mahasiswa yang mengambil sistem Tumbuh Kembang-Geriatri pada semester ganjil tahun ajaran 2009/2010. Dengan modul gangguan tumbuh kembang, mahasiswa dapat lebih memahami pertumbuhan perkembangan anak sejak lahir sampai akhir masa remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak dan

pentingnya melakukan monitoring pertumbuhan agar dapat terdeteksi secara dini gangguan pertumbuhan anak. Proses pembelajaran pada PBL meliputi kegiatan seperti pertemuan dengan tutor, belajar mandiri dengan mencari informas / teori baik dari ahli, buku-buku, jurnal diperpustakaan maupun melalui internet, dan membuat serta menyajikan laporan hasil diskusi dari kegiatan PBL ini. Besar harapan kami kiranya dengan kegiatan PBL ini mahasiswa dapat lebih aktif untuk mencari jawaban dan berusaha memecahkan masalah-masalah yang kemungkinan dapat ditemukan dalam masyarakat.

Makassar, Februari 2013

Koordinator Blok Tumbuh Kembang

MODUL GANGGUAN TUMBUH KEMBANG

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami pertumbuhan, perkembangan, menilai pertumbuhan perkembangan, status gizi. Imunisasi serta keburuhan dasar anak dan mengetahui keterlambatan/ gangguan perkembangan. SKENARIO : GANGGUAN TUMBUH KEMBANG

A anak perempuan lahir pada tanggal 17 Desember 2010, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas pada tanggal 5 November 2011, karena Adinda tak seperti anak tetangga yang seusia dengannya. Dari anamnesis ibu, si anak lahir ditolong oleh bidan, dengan BB lahir 3200 gram, PB 50 cm, LK 32 cm, tidak segera menangis dan puncak kepalanya bengkak, yang baru menghilang 3 hari kemudian. Pada usia 4 hari si bayi mulai malas menetek dan kulit di seluruh tubuh bayi tampak kuning, dan ia pernah kejang 1x. Anak ini hanya mendapat ASI sampai usia 3 bulan, karena si ibu sudah harus masuk kerja, mendapat bubur susu mulai usia 4 bulan. Adinda belum bisa duduk walaupun kepalanya sudah tegak pada usia 6 bulan. Anak bisa senyum spontan tetapi belum bisa mengoceh. Kerincingan dan mainan yang dipegangnya selalu jatuh. Sepulang kerja ibu sering mengajak bicara. Adinda mendapat imunisasi dasar lengkap. Pada pemeriksaan ditemukan seorang anak yang belum bisa duduk, Tidak ditemukan anomali lain. BB saat ini, 7000 gram, 2 bulan lalu berturut-turut 6700 gram, 6900 gram, PB, saat ini 65 cm, 2 bulan lalu 63 cm (TB ayah 160 cm, Ibu 152 cm). LK 40 cm.

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN

1. Tanuwidjaya S. Konsep tumbuh dan kembang. Dalam : Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IG. Eds. Tumbuh kembang anak dan remaja. Jakarta. Sagung Seto, 2002,1-13. 2. Needlmn RD. Growth and development. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Eds. Nelson textbook pediatrics 17 th, Philadelphia,WB Saunders 2004:23-65 3. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat pelayanan dasar. Depkes RI 2005 4. Tumbuh kembang-pedsos. Dalam : Pusponegoro HD, Hadinegoro SR, Firmanda D, Tridjaja B, Eds.Standar Pelayanan Medis kesehatan anak Edisi1: IDAI; 2004. 367-369. 5. Levine DA. Growth and development. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Eds. Nelson textbook pediatrics 5 th, Philadelphia: Saunders 2004;23-65 6. Soedjatmiko. Stimulasi dini untuk bayi dan balita. Dalam : Pulungan AB, Hendarto A, Hegar B, Oswari H. Eds. Continuing Profesional Development Nutrition Growth-development. IDAI Jaya 2006, 27-46.

NO 1.

NAMA Prof.DR .dr Syarifuddin Rauf,SpA(K)

BAGIAN ANAK

TLP.KANTOR (0411)584461

HP/FLEXI 0811411109

2.

Prof dr.Ny Djauhariah,SpA(K)

ANAK

(0411)584461

0811666616

3.

Dr. Martira Maddeppungeng SpA

ANAK

(0411)584461

081342903666

4.

Dr.Aidah Juliaty A. Baso SpA

ANAK

(0411)584461

081343820110

SISTEM BLOK TUMBUH KEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PROBLEM BASED LEARNING

MODUL 2 MALNUTRISI ENERGI PROTEIN

PENULIS : dr. Aidah Juliaty Baso, Sp.A(K)

BUKU PENGANGAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

PENDAHULUAN

Modul Malnutrisi Energi Protein untuk mahasiswa yang mengambil sistem Tumbuh Kembang-Geriatri pada semester genap tahun ajaran 2006-2007. Dengan mempelajari modul MPE ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang definisi, etiologi, patogenesis, gambaran klinik,

pemeriksaan laboratorium dan penunjang, diagnostik,komplikasi, penyakit penyerta, penatalaksanaan, program pencegahan, dan umumnya dan PEM khususnya. Proses pembelajaran pada PBL meliputi kegiatan seperti pertemuan dengan tutor, belajar mandiri dengan mencari informas / teori baik dari ahli, buku-buku, jurnal diperpustakaan maupun melalui internet, kegiatan skill lab dan membuat serta menyajikan laporan hasil diskusi dari kegiatan PBL ini. Besar harapan kami kiranya dengan kegiatan PBL ini mahasiswa dapat lebih aktif untuk mencari jawaban dan berusaha memecahkan masalah-masalah yang kemungkinan dapat ditemukan dalam masyarakat. penyakit malnutrisi

Makassar, Februari 2013

Koordinator Blok Tumbuh Kembang

10

MODUL MALNUTRISI ENERGI PROTEIN TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU ) Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang definisi, etiologi, patogenesis, gambaran klinik, pemeriksaan laboratorium dan penunjang, diagnostik,komplikasi, penyakit penyerta, penatalaksanaan, program pencegahan, dan penyakit malnutrisi umumnya dan PEM khususnya.

SKENARIO 2A
Seorang anak perempuan, umur 6 bulan di bawa ibunya ke Puskesmas dengan sering mencret sejak 1 bulan terakhir. Riwayat pemberian makan ASI diberikan sampai 3 bulan, selanjutnya air tajin sampai sekarang. Riwayat kelahiran :BBL 2900 gram, PB 48 cm.Pemeriksaan fisik didapatkan BB 6 kg, PB 60 cm, Telapak tangan tampak pucat. Ditemukan edema pada tungkai bawah & abdomen. Tampak otore pada telinga kanan & kiri. Hati teraba 2 cm bawah arkis kost Lab : Hb 5 gr/dl

SKENARIO 2B
Seorang anak laki-laki, umur 5 tahun 3 bulan, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan keluar cacing dari mulut sebanyak 2 ekor, riwayat pemberian makan: anak makan makanan keluarga, 3 x sehari, hanya 3 sendok makan, selera makan berkurang sejak sebulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 10,5 kg, TB 110 cm. Konjungtiva tampak pucat dan tampak gambaran seperti busa pada mata kanan, tampak iga gambang & wasting DOSEN PENGAMPUH :
NO 1. 2. 3. 4. 5. NAMA Prof. Dr.dr. Syarifuddin Rauf, SpA(K) dr. J. S. Lisal, SpA(K) dr. Ny. Djuahariah A. Madjid, SpA(K) dr. Martira Maddeppungeng, SpA dr. Asmaun Nadjamuddin, SpRM BAGIAN IKA FK UH IKA FK UH IKA FK UH IKA FK UH Rehabilitasi Medik TLP.KANTOR (0411) 584461 HP/FLEXI 0811411109 0811418053 0811446616 081342903666 081342585728

11

BUKU KERJA MAHASISWA

MODUL
INKONTINENSIA URIN

Diberikan pada Mahasiswa Semester VI Fakultas Kedokteran Unhas


Disusun oleh
Prof.Dr.dr. Edu S.Tehupeiory, Sp.PD-KR dr. Wasis Udaya, Sp.PD

SISTEM GERIATRI
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2013

12

MODUL INKONTINENSIA URIN


PENDAHULUAN
Modul Inkontinensia Urin diberikan pada mahasiswa semester VI yang mengambil mata kuliah Sistem Geriatri.. Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dari subsistem ini disajikan pada permulaan buku modul ini agar tutor dan mahasiswa dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit pada lansia yang akan didiskusikan. Modul bisa terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa tanda & gejala klinik serta faktor-faktor risiko yang bisa ditemukan pada beberapa penyakit. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang proses pengaturan diuresis normal, perubahan saluran kemih akibat penuaan, penyebab dan tipe-tipenya, serta penatalaksanaan inkontinensia urin yang sering dialami oleh pasien Geriatri/Usia Lanjut. Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan pada petunjuk selanjutnya. Sebelum menggunakan buku ini, Tutor dan Mahasiswa harus membaca TIU dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peranan Tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan. Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan semua masalah tentang inkontinensia urin sampai dengan penanganan serta pencegahannya yang sering terjadi pada pasien Geriatri/Usia Lanjut. Makassar , Februari 2013

Penyusun

13

BAHAN BACAAN & SUMBER INFORMASI LAIN


A. Buku Ajar dan Jurnal Fisiologi Biokimia Farmakologi Mikrobiologi 1. Baron, JD; Peterson, LR; Finegold, SM: Bailey & Scotts Diagnostic Microbioloy, 9th edition, Mosby, Sydney, 1994. 2. Brooks, GF; Butel, JS; Morse, SA: Jawezt, Melnick, & Adelbergs Medical Microbiology, 23rd Edition, International Edition, McGraw-Hill, Kuala Lumpur, 2004. 3. Cohen, J., et all: Infectious Diseases, Volume 1, 2nd Edition, Mosby, Sydney, 2004. 4. Ryan, KJ; Ray CG: Sherris Medical Microbiology, an Introduction to Infectious Diseases, 4th Edition, McGraw-Hill, Singapore, 2004. 5. Joklik, WK; Willett, HP; Amos, DB; Wilfret, CM: Zinsser Microbiology, 20th Edition, Appleton & Lange, Connecticut, 1992. 6. Virella, G.: Microbiology and Infectious Diseases, 3rd Edition, Wlliams & Wilkins, Tokyo, 1997. Geriatri 1. Brocklehurst JC, Allen SC. Urinary Incontinence. Geriatric Medicine for Student. 3rd ed. Churchill Livingstone; 1987. 73-91. 2. Boedhi-Darmojo R. Teori Proses Menua. Dalam : Buku Ajar Geriatri. Ed 2, Edit oleh R.Boedhi-Darmojo & Hadi Martono. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000; 3-12. 3. Cordts GA. Urinary Incontinence. In: Forciea MA, et al. Editors. Geriatric Secrets. Philadelphia: Hanley & Belfus Inc; 1996. 185-93.

14

4. Fonda D. Management of The Incontinent Elderly Patient. In: Update in Geriatric Medicine 5. Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB. Essential of Clinical Geriatrics. New York. McGraw-Hill; 1994. 145-96. 6. Konety B, Tewari Pasien, Narayan P : Urinary Incontinence. In: Lonergan ET. Editor. Geriatrics. Stamford Conecticut: Appleton & Lange. 1996. 48996. 7. Lapitan MCM. The Role of The Pelvic Floor in Urinary Incontonence and Other Urological Conditions. Medical Progress. 1999; 26 : 27-32. 8. Lim PHC. Overactive Bladder. Medical Progress. 2000; 27: 17-23. 9. Setiati S. Pedoman Pelaksanaan Inkontinensia Urin Pada Pasien Geriatri. Dalam: Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatri. Editor Soejono CH, Setiati S, Wiwie MSN, Silaswati S. Pusat Informasi da Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000: 85102. 10. Pranarka K. Inkontinensia. Dalam : Buku Ajar Geriatri. Ed 2, Edit oleh R.Boedhi-Darmojo & Hadi Martono. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000; 177-188. B. Diktat dan hand-out C. Sumber lain : VCD, Film, Internet, Slide, Tape D. Nara sumber (Dosen Pengampu)

15

DAFTAR NARA SUMBER


No. 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 22. NAMA DOSEN Prof.Dr.dr.Edu S.Tehupeiory, SpPD-KR Prof.dr.H.Junus Alkatiri, SpPD-KKV, SpJP(K), FIHA Prof.dr. H.A.M. Akil, SpPD-KGEH Prof.dr.H.Achmad M.P, SpB,SpBU(K) Prof.dr.H.Harsinen Sanusi, SpPD-KEMD Prof.Dr.dr.H.Syakib Bakri, SpPD-KGH Prof.dr. Piter Kabo, PhD, SpFK, SpJP Dr. H.M.Junus Patau, SpP, SpPD-KP Dr. H.A.Fachruddin Benyamin, SpPD-KHOM dr. H.Wasis Udaya, SpPD Dr.dr. Hj.Nurpudji Astuti Taslim, MS Dr.dr. A.Wardihan Sinrang, MS, SpAnd dr. Agnes OKwenang dr. H.Tahir Abdullah, MSc dr.H.A.Jayalangkara Tanra, PhD, SpKJ dr. Asmaun Nadjamuddin, SpRM dr. Muhammad Akbar, PhD, SpS dr. A. D a r w i s, SpRad dr. Henry Yurianto, SpOT dr. Hj.Habibah S. Muhiddin, SpM dr. Hj. Farida Tabri, SpKK BAGIAN Penyakit Dalam / Reumatologi Kardiologi / Penakit Dalam Penyakit Dalam / Gastroenterohepatologi Bedah Urologi Penyakit Dalam / Endokrin-Metabolik Penyakit Dalam / Ginjal-Hipertensi Farmakologi dan Kardiologi Penyakit Dalam / Pulmonologi Penyakit Dalam / Hematologi-Onkologi Penyakit Dalam / Geriatri Gizi Klinik Fisiologi Biokimia IKM / IKP Psikiatri Rehabilitasi Medik Neurologi Radiologi Bedah Orthopedi Ilmu Penyakit Mata Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin 081342585728 0811415252 HP / FLEXI 081524187006 / 5020948 08124151234 / 0816250816

0811440252 / 081342945932 08159912601 / 5766036 0811443856

MODUL INKONTINENSIA URIN


16

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang definisi inkontenensia urin, proses pengaturan diuresis normal, proses terjadinya, penyebab dan tipe-tipenya, serta penatalaksanaan inkontinensia urin yang sering dialami oleh pasien Geriatri/Usia Lanjut.

KASUS INKONTINENSIA URIN


SEKENARIO I

Seorang laki-laki umur 79 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan selalu buang air kecil sediakit-sedikt. Namun walaupun buang air kecilnya berlangsung lama, tetapi selesai buang air kecil ia merasa tidak puas. Keadaan ini sudah dialaminya sejak 5 hari yang lalu. Selama ini penderita berjalan tidak stabil, karena keluhan pada lututnya yang sering sakit dan bengkak. Menurut keluarganya, setahun terahir ini, pembawaan bapak ini selalu marah dan sering lupa setelah mengerjakan sesuatu yang baru saja dilakukannya. Sejak 7 tahun terahir ini penderita mengkonsumsi oabat-obat kencing manis, tekanan darah tinggi, jantung dan rematik. Tiga tahun yang lalu penderita mendapat serangan strok.

17

BUKU KERJA MAHASISWA

MODUL
J A T U H

Diberikan pada Mahasiswa Semester VI Fakultas Kedokteran Unhas


Disusun oleh
Prof.Dr.dr. Edu Tehupeiory, Sp.PD-KR dr. Wasis Udaya, Sp.PD

SISTEM GERIATRI
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2013
18

MODUL

JAT U H
PENDAHULUAN
Modul Jatuh diberikan pada mahasiswa semester lima tahun ketiga yang mengambil mata kuliah Sistem Geriatri. Sistem ini merupakan mata kuliah yang baru disajikan untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dari subsistem ini disajikan pada permulaan buku modul ini agar Tutor dan Mahasiswa dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit yang akan didiskusikan. Setiap modul bisa terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa tanda & gejala klinik serta faktor-faktor risiko yang bisa ditemukan pada beberapa penyakit. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang proses terjadinya dan penyebab jatuh serta faktor-faktor risiko jatuh yang sering dialami oleh pasien Geriatri/Usia Lanjut yaitu tentang faktor-faktor yang berperan di dalamnya baik faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik. Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan pada petunjuk selanjutnya. Sebelum menggunakan buku ini, Tutor dan Mahasiswa harus membaca TIU dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peranan Tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan. Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah proses terjadinya jatuh sampai dengan penanganan serta pencegahan jatuh yang berulang pada pasien Geriatri/Usia Lanjut. Makassar, Februari 2013

Tim Penyusun

19

MODUL JATUH

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini, maka mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang definisi, proses terjadinya jatuh, serta faktor-faktor risiko yang berperan yang sering terjadi pada pasien Geriatri/Usia Lanjut, baik faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik.

KASUS
SKENARIO 1

Seorang perempuan umur 65 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada pangkal paha kanan sehingga tidak dapat berjalan. Keadaan ini dialami sejak 5 hari yang lalu setelah jatuh terduduk di kamar mandi pada saat penderita berjalan tertatihtatih. Sejak 7 tahun terakhir ini penderita mengkonsumsi obat-obat kencing manis,

tekanan darah tinggi, jantung dan rematik. Penderita pernah mengalami serangan stroke 3 tahun lalu.

20

Anda mungkin juga menyukai