Anda di halaman 1dari 20

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 3.6. GANGGUAN INDRA KHUSUS

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012


Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id

PANDUAN MAHASISWA

BLOK 3.6. GANGGUAN INDRA KHUSUS

Menyetujui Pembantu Dekan I,

Koordinator Blok 3.6

Prof.DR.dr. Hj. Eryati Darwin, PA (K) NIP. 195311091982112001

Dr. Hj.Kemala Sayuti, SpM (K) NIP. 140 154 751

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka atas rahmat-Nya terbitlah Buku Panduan Blok Gangguan Indera Khusus (Mata, Kulit, dan THT). Materi Buku Panduan Blok ini sudah disesuaikan dengan masing-masing bagian yang telah disusun oleh tim penyusun Blok 3.6, yang merupakan revisi dari blok 19 ( Indera Khusus ). Buku ini ditujukan kepada mahasiswa kedokteran yang belajar mengenai gangguan indera khusus.dan diharapkan menjadi panduan yang dapat memenuhi materi kurikulum. Mudah mudahan usaha kami ini dapat mencapai sasaran meskipun masih banyak kekurangannya. Kritik dan saran yang membangun akan kami sambut dengan hati terbuka. Terima kasih kami ucapkan kepada semua teman sejawat yang menerbitkan buku Panduan Blok Gangguan Indra Khusus ini, dan semua pihak yang membantu terbitnya Panduan Blok Gangguan Indera Khusus ini.

Koordinator Blok 3.6

Dr. Hj.Kemala Sayuti, SpM (K) NIP 140 154 751

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

PENDAHULUAN
Pembelajaran pada Blok Gangguan Indra Khusus dipersiapkan untuk mengantarkan mahasiswa memiliki kompetensi medis yang berhubungan dengan gangguan indera khusus (Mata, Kulit dan THT). Blok Indra Khusus adalah Blok yang ke 3.6 pada kurikulum untuk mahasiswa FKUNAND angkatan 2009. Keterkaitan dengan blok-blok lain : 1. Telah mempelajari dasar-dasar Pengantar Pendidikan Kedokteran ( Blok 1.1 ) 2. Telah mempelajari Neuromuskuloskletal ( Blok 1.3 ) 3. Telah mempelajari Pertumbuhan Sel dan Kanker ( Blok 2.1 ) 4. Telah mempelajari Imunologi dan Infeksi ( Blok 2.2 )

Penyusunan blok ini mengacu pada 7 area kompetensi : Komunikasi efektif, Keterampilan Klinis, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Pengelolaan Masalah Kesehatan, Pengelolaan Informasi, Mawas Diri dan Pengembangan Diri, Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien. Bidang ilmu yang terintegrasi : Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Ilmu Kesehatan THT, Mikrobiologi, Neurologi, Parasitologi, Farmakologi, Radiologi, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Patologi Klinik, IKM, Patologi Anatomi. Tujuan akhir blok ini adalah agar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran blok mahasiswa mampu menjelaskan patogenesis, patofisiologi, gambaran klinik serta menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan gangguan sistim indra tubuh manusia dengan pendekatan kedokteran keluarga .Topik skills lab yang akan dilatihkan dan diuji adalah :
1. Eversi ke lopak mata atas 2. Pemeriksaan visus, 3. Refleks pupil, 4. Sensibilitas kornea 5. Pemeriksaan Funduskopi 6. Pemeriksaan kelainan kulit sesuai status dermatologikus 7. Diagnosis kelainan kulit 8. Pemeriksaan THT lengkap 9. Test garpu tala

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

Panduan Tutor
10. Pemeriksaan tonsil dan faring

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

11. Pemeriksaan gangguan keseimbangan dan N. Fasialis

Kegiatan dalam blok sesuai dengan strategi SPICES (Student centered, Problem Based, Integrated, Community Based, Early clinical expossure, Systematic), yang akan dilaksanakan selama tujuh minggu : enam minggu kegiatan pembelajaran dan satu minggu evaluasi.

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok indra Khusus ini adalah mahasiswa FKUNAND angkatan 2009 yang telah mengikuti Blok 1.1 - 3.5

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

METODE PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran. a. Tutorial. Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan metode seven jump. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam. Skill,s lab. Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik Praktikum Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk pemahaman tentang teori.

b.

c.

meningkatkan

d.

Kuliah pengantar Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar. Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya Belajar mandiri Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi. Diskusi kelompok tanpa tutor Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis

e.

f.

g.

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

B. Sumber Pembelajaran. Sumber pembelajaran berupa: a. Buku teks 1. General ophthalmology, Voughan 2. Buku penuntun PERDAMI 3. Kegawat daruratan mata, Prof Sidarta 4. Text Book of Dermatology Andrew 5. Buku Ajar Ilmu kesehatan Kulit dan Kelamin, UI 6. Buku Ajar ilmu kesehatan Kulit dan Kelamin UNAND 7. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT FKUI 8. Bois 9. Scott and Brown, Otorhinolaringologi b. c. d. e. Majalah dan Jurnal Internet (e-library) Nara sumber Laboratorium

C. Media Instruksional. Media instruksional yang digunakan a. Panduan mahasiswa b. Panduan tutor c. Panduan Skills Lab. d. Atlas gambar kelainan kulit

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

SUMBER DAYA

a. Sumber daya manusia 1. Penyusun Blok : a. Komisi pengembangan kurikulum MEU b. Tim penulis skenario c. Bagian yang terkait (Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Ilmu Kesehatan THT, Mikrobiologi, Neurologi, Parasitologi, Farmakologi, Radiologi, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Patologiklinik, IKM, Patologi Anatomi d. Pengelola blok 2. Pengelola Blok Koordinator Sekretaris Anggota : dr. Kemala Sayuti, Sp.M (K) : dr. Qaira Anum, SpKK : 1. dr. Ardizal Rahman, SpM (K) (MONEV) 2. dr. Effi Huryati, SpTHTKL. (Koordinator Tutor) 3. dr. Fitratul Ilahi, SpM (Koordinator Skill,s Lab)

Sekretariat

: 1. Dora Amelia Yoma 2. Erizon 3. Bagian Akademik : 30 orang (Lampiran 1) : 30 orang

3. Tutor 4. Instruktur skills lab

b. Sarana 1. Ruang tutorial 2. Ruang skills lab 3. Ruang kuliah 4. Ruang Praktikum

: 30 ruangan : 7-8 ruangan : 1 ruangan : 1 ruangan

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

EVALUASI
NO 1 2 3 KOMPONEN Penilaian Tutorial Ujian Skills Lab Ujian Tulis (MCQ, PAQ) BOBOT 20% 20% 60%

Ketentuan : 1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut : a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100% 2. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006. Nilai Angka 85 - 100 80 < 85 75 < 80 70 <75 65 <70 60<65 55<60 50<55 40<50 <40 Blue print ujian tulis NO 1 2 3 4 5 6 KOMPONEN Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 PERSENTASE (%) 16.7 16.7 16.7 16.7 16.7 16.7 Nilai Mutu A AB+ B BC+ C CD E Angka Mutu 4.00 3.50 3.25 3.00 2.75 2.25 2.00 1.75 1.00 0.00 Sebutan Mutu Sangat cemerlang Cemerlang Sangat baik Baik Hampir baik Lebih dari cukup Cukup Hampir Cukup Kurang Gagal

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

POHON TOPIK

GANGGUAN INDRA KHUSUS MATA, KULIT,THT

INFEKSI

NON INFEKSI

KONGENITAL

ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

PATOFISIOLOGI

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING PENATALAKSANAAN YANG KOMPREHENSIF PROGNOSIS

RUJUKAN

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

10

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL I
UNIT PEMBELAJARAN 1 SKENARIO 1 : ITCHING ... OH ... ITCHING Verly seorang anak laki-laki 8 tahun dibawa ibunya berobat ke Puskesmas dengan keluhan utama kedua matanya sangat gatal sejak 2 minggu yang lalu. Mata gatal sudah sering berulang sejak usia 4 tahun, timbul terutama bila terkena debu rumah dan udara panas berdebu. Bila gatal muncul, dia dibawa berobat ke dokter dan diberi obat tetes maka gatalnya sembuh. Gatal kali ini lebih hebat, kelopak matanya bengkak dan matanya merah tetapi tidak ada fotofobia. Verly juga selalu mengucek-ucek mata bila gatal datang sehingga matanya berair. Bangun pagi hari Verly sering bersin. Keluarga Verly baru 1 bulan ini tinggal di Padang, mereka baru pindah dari kota Bogor yang berhawa sejuk. Dokter melakukan pemeriksaan visus pada kedua mata, hasilnya mata kanan 6/6 dan kiri juga 6/6, kedua palpebra edema, lalu pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan penlight dan loupe, melakukan eversi kelopak mata dan terlihat banyaknya papil-papil besar cobblestone hiperemis di konjungtiva tarsalis superior kedua mata. Pada konjungtiva bulbi terdapat conjunctival injection tetapi tidak ada ciliary injection. Pada forniks inferior terlihat sekret yang mukoid. Dokter puskesmas mengatakan akan merujuk Verly ke Rumah sakit yang ada dokter mata untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan yang tepat. Orang tua Verly menanyakan mengapa anaknya harus dirujuk ke rumah sakit. Bagaimana anda menerangkan apa yang terjadi pada Verly?

Referensi : 1. General ophthalmology, Vaughan 2. Penuntun PERDAMI 3. Kegawat daruratan mata, Prof Sidarta

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

11

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL II

UNIT PEMBELAJARAN 2 SKENARIO 2 : BALADA ATLET BULUTANGKIS Joni berusia 17 tahun adalah seorang pelajar SMA, yang merupakan bintang lapangan bulutangkis di sekolahnya. Pada suatu hari Joni datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanannya kabur setelah terkena benturan shuttlecock pada saat pertandingan bulutangkis antar sekolah 3 hari yang lalu. Selain kabur Joni juga mengeluhkan bahwa beberapa waktu sebelumnya matanya bengkak dan terasa agak menonjol. Dokter yang memeriksa mendapatkan visus mata kirinya itu 6/50 sedangkan mata kanan normal. Ada edema di palpebra superior kiri dengan batas yang tidak tegas, hiperemis dan nyeri bila disentuh. Pada pemeriksaan kamera okuli anterior (KOA) terlihat darah mengisi 1/2 KOA, pupil bagian bawah tidak bisa dinilai. Dokter mengatakan Joni harus bedrest total dan sebaiknya dirawat di Rumah sakit yang ada dokter matanya, karena ditakutkan terjadi corneal blood staining. Selain itu dari pemeriksaan diduga adanya protusio bulbi dan memerlukan pemeriksaan serta penatalaksanaan lanjutan. Keluarga menanyakan apakah mata bengkaknya itu ada hubungan dengan mata kaburnya, dan apakah penyakitnya dapat sembuh? Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada mata Joni?

Referensi : 1. General ophthalmology, Vaughan 2. Penuntun PERDAMI 3. Kegawat daruratan mata, Prof Sidarta

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

12

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL III
UNIT PEMBELAJARAN 3 SKENARIO 3 : AWAN SEMAKIN GELAP Pak Tara seorang nelayan berumur 48 tahun mengeluhkan pandangannya berawan sejak tiga tahun yang lalu dan terasa semakin kabur. Keluarga membawa ke Puskesmas terdekat untuk memeriksakan matanya. Dari anamnesis diketahui pak Tara telah pakai kacamata dan sudah sering diganti , tetapi satu bulan terakhir kacamata itu tidak membantunya lagi. Dia tidak pernah mengalami trauma atau mata merah, dan tidak pernah juga diketahui menderita hipertensi dan diabetes mellitus. Dokter yang memeriksa mata Pak Tara menemukan bahwa visus mata kanan counting finger pada jarak tiga meter dan mata kiri hanya bisa melihat lambaian tangan saja. Dokter melihat kekeruhan pada lensa kedua mata , refleks pupil consensual dan unconsensual normal. Pada pemeriksaan tekanan intra okuler kedua mata dengan tonometer Schiotz didapatkan dalam batas normal, dengan posisi bola mata orthophoria. Dokter menerangkan bahwa Pak Tara menderita katarak senilis pada kedua matanya dengan maturitas yang berbeda. Kepada keluarga dijelaskan bahwa mata Pak Tara harus segera di operasi terutama mata kirinya dan dipasang intraocular lens . Keluarga menanyakan apakah Pak Tara dapat melihat kembali setelah dioperasi? Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada mata Pak Tara ?

Referensi : 1.General ophthalmology, Vaughan 2.Penuntun PERDAMI 3.Kegawat daruratan mata, Prof Sidarta

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

13

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL IV

UNIT PEMBELAJARAN 4 SKENARIO 4 : PIPI MERAH ANGELI Angeli, anak perempuan umur 1 tahun dibawa oleh ibunya berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RS Dr.M. Djamil karena terdapat bercak-bercak merah pada kedua pipinya sejak 5 hari yang lalu. Berdasarkan anamnesis diketahui bercak merah pada pipi tersebut sudah diderita sejak berusia 3 bulan, sering kambuh dan sejak 5 hari yang lalu kambuh kembali. Selain itu ibunya mengatakan pada bagian lipat paha dan bokong juga tampak bercak-bercak merah dan beberapa bintil berisi nanah, karena Angelia sampai saat ini masih pakai pempers pada malam hari. Menurut ibunya, Angeli sering menggosokgosok kedua pipinya. Dari riwayat keluarga ada riwayat atopi pada ayah dan kakaknya. Biasanya kalau bercak merah kambuh ibunya selalu membawa ke Puskesmas, diberi krim kemudian bercak merah berkurang. Pada pemeriksaan, keadaan umum baik dan pemeriksaan status dermatologikus pada kedua pipi, distribusi simetris, bentuk dan susunan tidak khas, tidak berbatas tegas, ukuran plakat, effloresensi plak eritem, papul eritem, vesikel, skuama dan krusta kuning. Pada lipat paha dan bokong tampak plak eritema, madidans dan terdapat lesi satelit dan pustul. Karena sering kambuh dan ada dermatitis popok, dokter Puskesmas kemudian merujuk Angeli ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah sampai dirumah sakit dilakukan pemeriksaan laboratorium rutin pada lesi kulit Angeli. Kemudian dokter memberikan terapi umum dan khusus sesuai pemeriksaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium. Selanjutnya dokter menyarankan kalau usianya sudah sesuai dapat dilakukan uji kulit untuk mencari kemungkinan penyebab. Ibu Angeli bertanya kenapa dokter menanyakan penyakit keluarganya dan apakah ini penyakit keturunan dan berbahaya? Bagaimana saudara menjelaskan kelainan kulit Angeli

Referensi : 1. Text Book of Dermatology Andrew.. 2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.. UI 3. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin UNAND

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

14

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL V
UNIT PEMBELAJARAN 5 SKENARIO 5 : WAJAHKU TIDAK SECERAH DULU Ny. Ami 46 tahun berobat ke Puskesmas karena merasa wajahnya bertambah kusam, tidak cerah lagi. Pada wajahnya timbul bintik-bintik coklat serta bercak-bercak hitam disertai garis garis kulit sekitar mata yang makin jelas. Beberapa bulan ini dibagian bawah mata juga tampak bintik-bintik kecil warna putih yang semakin nyata pada siang hari dan saat berkeringat. Awalnya Ny. Ami tidak terlalu memikirkan kelainan ini karena dianggap proses penuaan saja apalagi dia juga sering terpapar matahari, dan tidak memakai kontrasepsi hormonal. Namun karena melihat tayangan di televisi tentang dua kakak beradik yang menderita bercak dan bintik-bintik coklat seperti tahi lalat dan kemudian sebagian menjadi ganas. Menurut dokter dalam tayangan telivisi tersebut mereka menderita Xeroderma pigmentosum. Ny. Ami ingin memastikan bintik coklat dan bintikbintik putih diwajahnya dan apakah ada krim atau obat yang dapat mencerahkan wajahnya kembali. Setelah dinilai status generalisnya, dokter Puskesmas melakukan pemeriksaan status dermatologikus, pada wajah tampak makula hiperpigmetasi, batas tegas, ukuran lentikuler, papul hiperpigmentasi, milier, diskret, multipel pada pipi kiri dan kanan. Pada palpebra inferior papul milier sewarna kulit, multipel, diskret. Setelah diperiksa, dokter mengatakan tidak perlu kawatir dengan kelainan yang dialaminya dan menganjurkan untuk memakai tabir surya SPF 33 pada wajah, sebelum bepergian. Untuk bintik-bintik coklat dan sewarna kulit, dokter memberikan rujukan untuk penatalaksanaan selanjutnya. Meskipun khawatir tindakan apa yang akan dilakukan nanti di rumah sakit, Ny Ami bersedia di rujuk dan berharap bintik-bintiknya dapat dihilangkan. Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami Ny. Ami?

Referensi : 1. Text Book of Dermatology Andrew.. 2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.. UI 3. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin UNAND

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

15

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MODUL VI

UNIT PEMBELAJARAN 6 SKENARIO 6 :TELINGA PAK BUDI BERAIR Pak Budi umur 30 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan keluar nanah dari telinga kanan sejak 3 minggu yang lalu. Nanah berbau busuk dan banyak. Pak Budi juga pergi berenang dan menangkap ikan disungai seharian. Pada daerah belakang daun telinga kanan Pak Budi tampak pus yang keluar dari lobang kecil berwarna kuning kehijauan. Nanah di belakang telinga ini sudah diderita sejak 1 minggu yang lalu. Pendengaran telinga kanan kurang mendengar sejak 10 tahun terakhir. Sejak 1 minggu yang lalu, mulut Pak Budi mencong ke kiri kalau tersenyum. Pak Budi juga menderita vertigo disertai rasa mual. Penyakit ini sudah diderita sejak masa anak-anak dan sudah berobat ke Puskesmas tetapi sering berulang sejak 1 tahun terakhir. Isteri Pak Budi kuatir suaminya akan menjadi tuli seperti pamannya yang tiba-tiba tidak dapat mendengar pada sebelah telinganya saat bangun tidur, sehingga membawa Pak Budi untuk berobat ke rumah sakit. Dari pemeriksaan dokter pada telinga luar tampak fistula retro aurikular kanan. Nyeri ketok mastoid. Pada liang telinga kanan tampak sekret purulen berbau busuk, membran timpani perforasi atik, ada kolesteatom. Pada telinga kiri nyeri ketok mastoid (-), sekret (-), membran timpani utuh. Pada pemeriksaan garpu tala(512 Hz) didapatkan Rinne telinga kanan (-), telinga kiri (+), Weber lateralisasi ke kanan, Schwabach kanan memanjang, dan kiri sama dengan pemeriksa. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Budi dan bagaimana penatalaksanaannya ?

Referensi : 1. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT FKUI 2. Bois 3. Scott and Brown, Otorhinolaringologi

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

16

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)


LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/terminologi asing (yang tidak dimengerti) Proses Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka tidak mengerti. Alasan Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian bisa mengawali proses belajar. Output tertulis Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan tujuan pembelajaran (learning objectives)

LANGKAH 2. Menetapkan masalah Proses Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas. Alasan Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya. Output tertulis Daftar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan Proses Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis mereka sebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam konteks ini: a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengan tujuan untuk saling pengertian

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

17

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Alasan Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam. Output tertulis Daftar hipotesis atau penjelasan LANGKAH 4. Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara Proses Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan, untuk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini memulai proses penentuan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan untuk menuliskannya terlalu cepat. Alasan Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada secara aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan pembelajaran terlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses intelektual cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu melebar dan dangkal. Output tertulis Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan ide-ide baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antar potongan informasi yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. (Perhatian: Dalam memori, unsur-unsur pengetahuan disusun secara skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara semantis seperti kamus).

LANGKAH 5. Menetapkan Tujuan Pembelajaran Proses Anggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning objectives) yang akan mereka pelajari. Tutor mendorong mahasiswa untuk fokus, tidak terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan merupakan tujuan pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan pribadi. Alasan Proses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggota kelompok (dan tutor) untuk mensintesis diskusi sebelumnya menjadi tujuan pembelajaran yang tepat dan dapat dicapai. Proses ini tidak hanya menetapkan tujuan pembelajaran, akan tetapi juga mengajak semua anggota kelompok bersama-sama menyimpulkan diskusi.

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

18

Panduan Tutor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Output tertulis Tujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan pembelajaran seharusya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau hipotesis spesifik. Misalnya, "penggunaan grafik cantle untuk menilai pertumbuhan anak" lebih baik dan lebih tepat daripada topik global pertumbuhan

LANGKAH 6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiri Proses Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi pakar, atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi buku program atau buku blok yang memuat saran cara memperoleh atau mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau diakses. Alasan Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa Output tertulis Catatan individual mahasiswa. LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri Proses Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama, mereka mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.

Alasan Langkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut. Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika pemicu yang tepat terjadi di masa datang. Output tertulis Catatan individual mahasiswa.

Blok 3.6 (Gangguan Indra Khusus) Edisi ke-1 Tahun 2012

19

Anda mungkin juga menyukai